silahkan simak cerpen berikut!
ANTARA SAHABAT
Oleh: Irma Susanti
Di sebuah
universitas negeri pada salah satu kota yang terletak di pulau sumatera,
tepatnya sumatera selatan ada empat orang sahabat yang sudah sangat lama
bersama. Kebersamaan mereka sebagai sahabat yang sudah hangat lama bersama.
Kebersamaan mereka sebagai sahabat dimulai sejak mereka duduk dibangku sekolah
menengah pertama(SMP). Mereka adalah Dani,Deri,Doni, dan juga Dira yang
merupakan satu-satunya perempuan diantara mereka. Tujuh tahun telah berlalu dan
tidak seharipun yang tidak mereka lalui besama . Hingga pada suatu hari dimana
tidak lama lagi Dira akan berulang tahun yang ke 19 tahun .
Pagi-pagi sekali
Deri sudah berangkat ke kampus karena ada jam kuliah pagi. Di perjalananya
menuju ke kampus, dia melihat Doni dan Dira berjalan berdua menuju sebuah tokoh
buku yang terletak tidak jauh dari kampus mereka. Sempat terlintas di pikiran
Deri apa yang mereka lakukan berdua disana. Tidak biasanya mereka mempunyai
kegiatan yang satu sama lainnya tidak saling tahu . Tetapi Deri tidak mau
berburuk sangka kepada kedua sahabatnya tersebut.
“Aku tidak boleh
berpikir yang aneh tentang mereka,mereka adalah sahabatku, mungkin Doni hanya
menemani Dira untuk membeli buku saja”.
Deri pun melanjutkan perjalanannya menuju
kampus,Setibanya di kampus , Deri langsung bergegas menuju kelas dan mengikuti
pelajaran kuliahnya. Kurang lebih 2 jam waktu berlalu Deri pun keluar dari
kelasnya dan telah menyelesaikan pelajaranya. Deri langsung menyapa dua sahabatnya yang sedang bersantai ditaman.
“Hai Dan, kenapa
kalian hanya berdua? Dira kemana?”
“Biasa, jam seginikan Dira ada jam kuliah”
Disisi
lain Doi terlihat sedikit lebih kaku dan sepertinya sedang memikirkan sesuatu.
“Dan , kamu
kenapa? Dari tadi aku perhatikan kamu sepertinya lagi memikirkan sesuatu, Ada
apa sebenarnya ?”
“Ia , Dari tadi juga kerjaannya diam terus
sebenarnya ada apa, Dan?
“Tidak ada apa-apa Don, Begini tidak lama
lagikan Dira akan berulang tahun, Aku hanya bingung saja, mau kasih kado apa.”
“Ya ampun , Dan
yang seperti itu saja kamu pikirkan. Sudahlah, Dira juga tidak akan meminta
kado yang susah-susah. Kita kan sudah lama kenal dengan Dira. Dan kita juga tahu Dira itu orangnya seperti apa”
Tiga hari kemudian , tepatnya dihari ulang
tahun Dira, mereka berkumpul dirumah Dira dan merayakan pesta ulang tahun
dengan penuh kebahagiaan. Ditengah pesta, Dani menyapa Dira dan memberinya
segelas minuman.
“Dira, selamat
ulang tahun , ya. Semoga diusia kamu yang ke 19 ini kamu menjadi wanita yang
lebih baik lagi dari sebelumnya.”
“Ya , Terimakasih. Dan .”
“Sama-sama , Ra.”
Dengan bibir yang
sedikit gemetar Dani memberanikan diri
untuk mengajak Dira untuk bicara berdua ditempat yang sedikit jauh lebih sepi.
Tanpa rasa ragu Dira menerima ajakan Dani. Ditempat tersebut, Dani mengutarakan semua
perasaanya pada Dira, bahwa sesungguhnya Dani menganggap Dira lebih dari
sekedar sahabat. Dan dengan rasa percaya diri Dani menanyakan pada Dira apakah
Dira mau menjalin hubungan “lebih dari sahabat” padanya atau tidak.
Jawab Dira pun
sangat bijaksana , dengan tutur kata yang lembut, Dira katakan pada Dani bahwa dia lebih memilih bersahabat
daripada menjalin hubungan yang lebih dari itu. Dira pun berpesan pada Dani
agar kedua sahabatnya Doni dan Deri Supaya tidak mengetahui hal ini, Karena
apabila mereka berdua tahu hal ini, mungkin mereka berpikir yang tidak-tidak
mengenai mereka berdua.
Dani pun berjanji
pada Dira agar tidak memberi tahu kedua sahabatnya itu, dan hanya mereka berdua
saja yang tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Keesokan harinya
mereka kembali bertemu di kampus,dan bersifat biasa , seolah-olah tidak terjadi
apapun diantar Dani dan Dira . Namun disitu tidak terlihat adanya kehadiran
salah satu dari mereka, yaitu Doni . Pada pertemuan tersebut mereka sibuk
membicarakan keseruan yang terjadi pada malam pesta ulang tahun Dira. Tidak lam
akemudian Dira permisi pada kedua sahabatnya karena ingin ke kamar kecil. Dira
menitipkan tas dan barang miliknya. Sekitar lima menit kepergian Dira ke kamar
mandi ada pesan yang masuk ke telepon genggam mili Dira, Dani dan Deri pun
tanpa rasa ragu membaca pesan tersebut.
Ternyata pesan
tersebut dari Doni yang juga salah satu sahabat mereka. Dari pesan tersebut
Dani sadar dan mengerti mengapa Dira menolak ajakan Dani untuk menjalin
hubungan lebih dari sahabat.
Bagaimana sobat? suka dengan cerpennya? kalau suka silakan DOWNLOAD file DOC nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya