animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Sabtu, 11 November 2017

Makalah "Perilaku Terpuji"



BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Perilaku terpuji akan mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan mulia. Perilaku yang buruk akan membinasakan seseorang insan dan juga akan membinasakan ummat manusia. Karena itu sudah sepantasnya setiap muslimah mengambil perilaku yang baik sebagai perhiasannya. Yang perlu diingat bahwa ukuran baik atau buruk suatu akhlak bukan ditimbang menurut selera individu, bukan pula hitam putih.
Tetapi perilaku itu menurut ukuran adat yang dibuat manusia. Karena boleh jadi, yang dianggap baik oleh adat bernilai jelek menurut timbangan syari,at atau sebaliknya.
Jelas bagi kita bahwa semuanya berpatokan pada syari’at, dalam semua masalah termasuk akhlak. Allah sebagai Pembuat syari’at ini,  Maha Tahu dengan keluasan Ilmu-Nya apa yang mendatangkan kemashlahatan/kebaikan bagi hamba-hamba-Nya.

1.2   Rumusan Masalah
1.     Bagaimana bentuk perilaku terpuji dalam kehidupan sosial?
2.     Bagaimana bentuk perilaku terpuji terhadap sesama?
3.     Bagaimana bentuk akhlak terpuji kepada Allah?

1.3   Tujuan
1.    Untuk mengetahui bentuk perilaku terpuji dalam kehidupan sosial.
2.    Untuk mengetahui bentuk perilaku terpuji terhadap sesama.
3.    Untukmengetahuibentukakhlakterpujikepada Allah.
















BAB II
LANDASAN TEORI

2.1   Pengertian PerilakuTerpuji
Perilaku terpuji adalah segala sikap, ucapan dan perbuatan yang baik sesuai ajaran Islam. Kendatipun manusia menilai baik, namun apabila tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka hal itu tetap tidak baik. Sebailiknya, walaupun manusia menilai kurang baik, apabila Islammenyatakan baik, maka hal itu tetap baik.
Kita sebagai umatnya tentunya ingin dapat mengikuti apa yang terjadi tuntutan rasulullah dalam kehidupan sehari-hari sebagai suritauladan manusia.
Orang yang baik akhlaknya tentunya didalam pergaulan sehari-hari akan senantiasa dicintai oleh sesama, dan tentunya mereka kelak dihari kiamat akan masuk surga bersama dengan nabi saw. Sebagaimana beliau bersabda dalam hadisnya yang artinya sebagai berikut:
Sesungguhnya (orang) yang paling aku cintai diantara kalian dan orang yang paling dekat tempatnya dariku pada hari kiamat adalah oarang yang paling baik budi pekertinya diantara kalian”.
Harta yang banyak, pangkat yang tinggi atau dimilikinya beberapa gelar kesarjanaan tak mampu mengangkat derajat manusia tanpa dimilikinya akhlak terpuji.
Islam hadir dimuka bumi sebenarnya sangat mengedepankan akhlak terpuji, karena Rasulullah saw. sendiri diutus untuk menyempurnakan akhlak sebagaimana sabdanya sebagai berikut:

اِنَّماَ بُعِثْتُ لِؤُتَمِّمَ مَكَأرِمَ اْلأَخْلاَقْ

Artinya:
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak”.

Alangkah indahnya ajaran Islam yang memerintahkan untuk berakhlakul karimah. Jika hidup kita dihiasi dengan ahklak terpuji tentunya akan dicintai oleh Allah awt dan masyarakatnya akan menjadi baik, tenteram dan damai.
Sebagian manusia, berbicara tentang akhlak terpuji dalam era globalisassi seperti ini dinilai kuno dan kurang maju. Anggapan ini muncul karena sedah terpengaruh budaya barat yang dinilai maju dan modern. Akhlak terpuji amat penting dalam kehidupan manusia, termasuk dalam pergaulan remaja. Akhmad Syauki Bey (seorang penyair) mangatakan sebagai berikut:
“Sesungguhnya suatu umat akan tetap memiliki nama harum selama uamat tersebut memiliki akhlak yang terpuji. Manakala akhlak terpuji telah lenyap, lenyap pulalah nama harum umat tersebut.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1   Perilaku Terpuji Terhadap Lingkungan Sosial
Manusia diciptakan Allah swt sebagai makhluk sosial artinya manusia selalu berhubungan dan membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu, dalam bergaul dengan orang lain harus diperhatikan norma-norma yang ada sehingga pergaulan antar masyarakat akan berlangsung dengan harmoni. Denagn demikian setiap manusia dituntut untuk berperilaku terpuji dalam hubungan dengan orang lain dilingkungan sosialnya tanpa membedakan status sosialnya, agama, maupun keturunannya. Rasulullah bersabda: “Engkau belum disebut sebagai orang yang beriman kecuali engkau mencintai orang lain sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri”.
Macam-macam perilaku terpuji terhadap sesama dalam masyarakat:
3.1.1       Ta’aruf
Dalam pergaulan sehari-hari sering kita dengar ungkapan “tidak kenal maka tidak sayang”. Hal tersebut berlaku untuk apa saja baik itu dalam perdagangan, perumahan, lingkungan masyarakat dan lain-lain. Begitu juga dengan sesama manusia, kalau kita belum kenal mungkin kita punya dzan (sangkaan) yang bermacam-macam. Orang kita sangka baik ternyata belum tentu baik, orang yang kita sangka buruk belum tentu buruk, oleh karena itu supaya tidak punya dzan yang bermacam-macam, sabaiknya kita memperkenalkan diri. Perkenalan bukan hanya dari segi nama saja, tetapi dari berbagai aspek baik itu keluarga, pendidikan, agama, pekrjaan dan lain-lain.
Itulah makna kita saling kenal mengenal yang dalam bahasa arab disebut Ta’aruf. Ta’aruf dapat di artikan saling mengenal, saling mengetahui manusia satu dengan manusia lain. Saling kenal mengenal tersebut harus didasari dengan kemanusiaan, persaudaraan kecintaan serta ketakwaan kepada Allah swt . tanpa membedakan ras, keturunan, warna kulit, pangkat jabatan maupun agama. Dalam ta’aruf perbedaa-perbedaan itu harus kita jauhkan dan di ganti dengan kasih sayang.
Atas kodrat dan irodat Allah, kita lajir didunia yang memiliki berbagai macam perbedaan-perbedaan baik bentuk fisik, warna kulit, rambut, suku bangsa, maupun yang dibentuk oleh manusia itu sendiri seperti kelompok buruh, majikan dan lain-lain. Adanya perdaan itu jangan dijadikan alasan untuk permusuhan dan pertentangan akan tetapi harus dijadikan sarana saling kenal mengenal.



Ajaran tentang persaudaraan dan saling kenal mengenal antar manusia harus dilandasi dengan landasan yang amat luas. Yang dituju disini bukan hanya kaum mukmin, malinkan manusia pada umumnya yang mereka itu seakan-akan satu keluarga dan terbagi menjadi bangsa, kebilah dan keluarga.
Supaya perkenalan menjadi persaudaraan semakin erat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan kita kerjakan, yaitu sebagai berikut:
a.     Jaga persatuan dan kesatuan, karena pada dasarnya setiap muslim itu adalah saudara.
b.     Sebarkan salam, beri makan dan sambung tali persaudaraan.
c.      Segala urusan dimusyawarahkan
d.     Lemah lembut dan berseri-seri.

3.1.2       Tafahum
Tafahum artinya saling memahami keadaan seseorang, baik sifat watak maupun latar belakang seseorang.

3.1.3       Jujur
Allah meminta kapada manusia dalam membina kehidupan ini supaya berlaku benar dan jujur, karena kebenaran dan kejujuran merupakan hal yang pokok dalam kehidupan manusia. Akan tetapi sebaliknya, apabila manusia melalaikan hal yang pokok ini, maka kehancuran dan kekacauan yang akan menimpa manusia. Oleh karenanya berpegang teguh pada kejujuran dan kebenaran dalam segala hal merupakan faktor yang penting dalam membina akhlak bagi orang-orang muslim.
Benar atau jujur artinya sesuainya sesuatu dengan kenyataan yang sesungguhnya, tidak saja berupa perkataan tetapi juga perbuatan. Dalam bahasa arab benar atau jujur disebut sidiq (ash shidqu). Benar atau jujur perkataan artinya mengatakan sesuatu keadaanya yang sebenarnya, tidak mengada-ngada dan tidak pula menyembunyikan. Akan tetapi, apabila yang disembunyikan itu suatu rahasia atau menjaga nama baik seseorang, maka itu diperbolehkan. Benar atau jujur dalam perbuatan ialah melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan aturan atau oetunjuk agama. Apabila menurut agama itu diperbolehkan, maka itu benar, dan apabila perbuatan itu menurut agama dilarang, berarti perbuatan itu tidak benar.




Benar atau jujur pada diri sendiri berarti kita harus bersungguh-sungguh untuk meningkatkan kemampuan dan tujuan hidup kita untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi orang lain, yaitu kita memperlihatkan diri kita yang sebenarnya, tangpa dibuat-buat, bersih dan lurus. Benar atau juur kepada orang lain tidak hanya sekedar berbuat dan berkata yang benar, akan tetapi harus berusaha memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. Sebagaimana disabdakan rasulullah yang artinya: “sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain.” Disamping memberikan manfaat kepada orang lain rasulullah juga mencontohkan kepeduliannya terhadap orang lain.
Jujur adalah kata yang mudah umtuk diucapkan, akan tetapi berat dalam pelaksanaannya. Kejujuran memancarkan kewibawaan, karena orang yang berlaku jujur dapat menepiskan segala prasangka buruk, dia berni karena benar.

3.1.4       Adil
Adil menurut istilah agama adalah sama dalam segala urusan dan menjalankan sesuai dengan ketentuan agama. Dengan kata lain, adil adalah mengerjakan yang benar dan menjauhkan yang batil.
Adil adalah jalan bagi seseorang untuk menuju kepada ketakwaan. Apabila didalam pergaulan hidup ini masing-masing pihak berbuat sesuai dengan pekerjaannya, maka diharapkan akan terwujud ketenteraman dan kedamaian didalam masyarakat. Salah satu sifat yang ahrus dimiliki setiap orang untuk dapat menegakkan kebenaran adalah sifat adil.
Didalam Al-Quran dijelaskan bahwa bersikap adil tidak pilih-pilih, kepada golongan yang kita bencipun kita haarus tetap berlaku adil. Dengan berbuat adil, maka akan mendekatkan kita kepada sifat takwa. Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Maidah:8 yang artinya:
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”    (Q.S. Al-Maidah:8)








3.1.5       Amanah
Secara bahasa, amanah adalah kepercayaan, kesetiaan atau ketulusan hati. Berdasarkan istilah, amanah adalah sesuatu yang dititipkan kepada pihak lain sehingga menimbulkan rasa aman bagi pemberinya, dan sebaliknya, pihak penerima memelihara amanah dengan baik.
Dibawah ini akan disampaikan tiga amanah Allah yang pokok kepada manusia, yaitu sebagai berikut:
1)           Amanah ilmu pengetahuan, yang diberikan kepada manusia yang berpredikat ulama, kaum cerdik pandai dan para sarjana.. mereka ini bertanggungjawab untuk memelihara ilmu, menyiarkannya serta mengembangkannya.
2)           Amanah kekuasaan, yang diberikan kepada mereka yang memegang kekuasaan, yaitu para pemimpin, tokoh masyarakat. Kekuasaan yang ada pada mereka itu merupakan amaliah Allah yang harus dilaksanakan sesuai dengan norma-norma yang telah ditentukan oleh Allah.
3)           Amanah harta, amanah ini dilimpahkan Allah kepada mereka hartawan, usahawan, produsen, supaya dapat mengursnya dengan baik sesuaid engan garis-garis yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Oleh karena itu amanah itu hendaknya diberikan kepada orang yang mampu melaksanakannya. Begitu juga orang yang menerima amanah harus menyadari, bahwa amanah yang diterimanya itu harus dapat dipertanggungjawabkan kepada yang memberi amanah dan kepada Allah SWT.

3.1.6       Tasamuh
Tasamuh dapat diartikan sebagai lapang dada, yaitu sikap tidak terburu-buru menerima atau menolak saran atau pendapat orang lain, sekalipun hal tersebut menyangkut pada masalah agama, akan tetapi dipikirkan dalam-dalam dipertimbangkan masak-masak baru menetapkan sikap.









3.1.7       Toleransi
Secara bahasa toleransi artinya bersabar, menahan diri dan membiarkan. Toleransi menghendaki agar kerukunan hidup diantara manusia yang bermacam-macam paham, keyakinan dapat terhindar dari sifat-sifat kaku, bahkan menjurus pada sikap-sikap permusuhan.
Pada dasarnya, tujuan utama dalam toleransi adalah terciptanya kerukunan hidup antar manusia, dan dalam agama Islam juga diajarkan bahkan merupakan sesuatu ajaran yang sangat prinsip diantara ajaran-ajaran yang lain. Tuuan yang demikian ini merupakan tujuan utama dari agama Islam dimuka bumi ini dan sesuai pula dengan kata “Islam” yang berarti “damai” yaitu damai dengan sesama umat manusia.

3.1.8       Ta’awun
Ta’awun artinya tolong menolong. Manusia tidak dapat berbuat banyak kalau seorangdiri, apalagi untuk kepentingan orang banyak. Karena manusia tidak dapat hidup sendiri maka manusia memerlukan bantuan atau pertolongan orang lain, bahkan harus mengikat kerjasama dengan orang lain.
Dampak positif ta’awun dan tasamuh
a.     Terwujudnya kehidupan masyarakat yang rukun dan damai.
b.     Tercapai ketentraman batin hidup bersama masyarakat.
c.      Terjalinnya hubungan batin yang mesra antara sesama manusia.
d.     Terwujudnya kesatuan dan persatuan.

3.2   Perilaku Terpuji Terhadap Sesama
3.2.1       Akhlak terpuji terhadap orang lemah
Dalam menghadapi kehidupan didunia ini, Allah telah memberikan kepada semua manusia antara lain berupa panca indera, akal dan sebagainya. Namun, diantara manusia ada yang tidak dapat memanfaatkan karunia dari Allah dengan sempurna karena beberapa sebab. Ada yang disebabkan karena lanjut usia, karena cacat, lumpuh dan sebagainya.
Kita tentu sangat beruntung dibandingkan dengan mereka, kita dapat membeyangkan, bagaimana caranya mereka menghadapi kehidupan ini. Kalau mereka masih mempunyai sanak keluarga yang mampu, mereka dapat membantu menghidupi keperluan hidupnya. Tetapi, bagi mereka yang sudah tidak mempunyai sanak keluarga yang mampu, anggota masyarakat seluruhnyalah yang menjadi harapannya.


Untuk itu, umat Islam berkewajiban mengeluarkan sebagian dari haratanya sebagai zakat untuk mencukupi keperluan hidup mereka. Adapun bagi orang Islam yang mempunyai sedikit kelebihan dari keperluan hidupnya sehari-hari dapat membantunya dengan sedikit sesuai dengan kemampuannya.

3.2.2       Akhlak terhadap tetangga
Tetangga adalah orang yang terdekat dengan kita. Dekat bukan karena pertalian saudara ataupun pertalian darah, bahkan mungkin tidak seagama dengan kita.

3.2.3       Akhlak terhadap orang yang berbeda agama
Agama Islam adalah agama perdamaian, artinya Islam melarang umatnya mencari lawan, karena mencari lawan merupakan perbuatan yang tertcela yang dilarang agama. Dalam hal ini keyakinan kita harus berbeda, tetapi dalam kemasyarakatan kita harus bersatu untuk menjaga kerukunan bersama.




3.3   AkhlakTerpujiKepada Allah
3.3.1       Pengertian Akhlak Terpuji Kepada Allah
Akhlak terpuji disebut juga akhlak mahmudah. Islam mengjarkan , berakhlak terpuji tidak hanya berhubungan dengan sesama manusia, tetapi juga terhadap Allah SWT. sebagai Zat Yang Maha Pencipta. Akhlak terpuji kepada Allah adalah suatu sikap atau perilaku terpuji yang hanya ditujukan kepada Allah SWT. sebagai hamba ciptaan Allah kita wajib berperilaku terpuji kepada Allah. Hal ini wujud rasa terima kasih atau bersyukur kepada Allah yang telah menciptakan manusia dengan segala kelengkapan dan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

3.3.2       Macam-macam Akhlak Terpuji Kepada Allah
3.3.2.1    Ikhlas
Ikhlas adalah melakukan atau mengerjakan sesuatu pekerjaan semata-mata hanya karena Allah SWT.. Orang yang berbuat ikhlas tidak mengharapkan balas jasa atau pujian dari orang lain kecuali hanya mengharap rida dari Allah SWT.. Orang yang beramal secara ikhlas disebut mukhlis.
Dampak positif dari perbuatan ikhlas adalah sebagai berikut:
a.            Memperoleh pahala yang besar dari Allah SWT.
b.            Memperoleh kepuasan batin karena merasa bahwa kebaikan yang dilakukan sesuai dengan perintah Allah SWT.
c.             Merasa lebih dekat dengan Allah,karena amalnya diterima oleh Allah SWT.

Ada beberapa upaya untuk membiasakan sifat ikhlas antara lain:
a.            Melatih diri untuk beramal baik saat tidak dilihat oleh orang lain.
b.            Tidak merasa kecewa apabila perbuatan baiknya diremehkan orang lain.
c.             Melatih diri agar tidak merasa bangga jika perbuatan baiknya dipuji orang.
d.            Tidak suka memuji perbuatan baik yang dilakukan seseorang karena hal itu dapat mendorong pelakunya menjadi riya.



3.3.2.2    Taat
Taat menurut bahasa berarti tunduk, patuh, dan setia. Adapun taat dalam berakhlak terpuji kepada Allah ialah tunduk, patuh, dan setia kepada Allah SWT dan Rasul-nya baik dalam bentuk pelaksanaan perintah maupun meninggalkan larangannya.
Orang yang taat kepada Allah dan Rasulnya tentu akan memperoleh dampak positif dari dirinya, antara lain sebagai berikut:
a.                 Memperoleh rida dari Allah SWT, karena mampu menaati perintah-nya dan menjauhi larangan-nya.
b.                Memperoleh kepuasan batin karena telah mampu melaksanakan salah satu kewajibannya kepada Allah dan Rasul-nya.
c.                 Memperoleh kemenangan dan keberuntungan yang besar sesuai firman Allah SWT dalam Q,S, An-nisa: 13 yang artinya:
Artinya: “Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah kemenangan yang besar”. (Q,S, An-nisa: 13 )





















BAB IV
PENUTUP

4.1   Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.            Macam-macam perilakuterpujiterhadapsesamadalammasyarakatdiantaranyaadalahta’aruf, tafahum, jujur, adil, amanah, tasamuh, toleransi, danta’awun.
2.            Macam-macamakhlakterpujikepada Allah diantaranyaadalahikhlasdantaat.

4.2   Saran
Hendaknyakitasemuamenerapkanperilakuterpuji di dalam kehidupan sehari-hari, baikterhadap sesame manusiadanterhadap Allah SWT. Orang yang baik akhlaknya tentunya didalam pergaulan sehari-hari akan senantiasa dicintai oleh sesama, dan tentunya mereka kelak dihari kiamat akan masuk surga bersama dengan nabi saw.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua terutama pembaca, agar lebih baik lagi pada waktu mendatang. Amin.

Dzikir dan Do'a



DZIKIR
1.             Astaghfirullaahal-‘azhiim, alladzii laa illaa huwal-hayyul-qayyuum, wa atuubu ilaiih. 3x
2.             Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadir.
3.             Allaahumma antas-salaamu wa minkas-salaamu wa ilaika ya’uudus-salaamu fa hayyinaa rabbanaa  bis-salaami wa adkhilnal-jannata daaras-salaami tabaarakta rabbanaa wa ta’aalaita yaa dzal-jalaali wal-ikraam.
4.             Al-Fatihah
5.             Wa ilaahukum ilaahuw waahidun laa ilaaha illaa hu-war-rahmaanur-rahim.
6.             Ayat Kursi
7.             Allaahumma laa maani’a limaa a’thaita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa raadda limaa qadhaita wa laa yanfa’u dzal-jaddi minkal-jaddu.
8.             Ilaahii yaa rabbii yaa rabbana ya mahbu subha-naka. (Subhaanallaah) 33x
9.             Subhaanallaah-hal-azim wa-biham-dihi-daa-iman-a-bada. (Al-hamdu lillaah) 33x
10.         Alham dulillah-hirabbil-‘alamiin ‘ala-kulli-halin-wa-fi-kulli-halin-wa-nikmatin. (Allaahu akbar) 33x
11.         Allaahu akbar kabiiraw wal-hamdu lillaahi katsiiraw wa subhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa.
12.         Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lahu lahul-mulku wa lahul-hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir.
13.         Waa ila ikal masir. Laa haula wa laa quwwata illah billaahil-‘aliyyil-‘azhiim. Astaghfirullaahal-‘azhiim.









DO’A SESUDAH SHOLAT LIMA WAKTU

1.    Al-hamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin, assalaatu wassala mu ‘ala asrafil ambiya-iwal mursalin wa ‘ala alihi wa syahbihi rasulillahi ajma’in.
2.    Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa  muhammad, wa ‘alaa aali  sayyidina muhammad.
3.    Sala-tan-tun-jina-biha-min-jami-il-ahli wal-afat, watakabbalna biha-min jamii-il hajjad, watar fa una biha akfal ghayat, min fa mi-il khairat, fil hayat, wa barkat ba’dal mamad, innahu ya maulana sami-ung kari bummuji buda’wat, wakadiyal hajad wal-mustajab, ya allah, ya allah, ya allah ya rabbal a’lamin.
4.    Allah humma kada haja tana, min kulu hajja dunya wal-akhirati ya rabbal’alamin
5.    Rabbana inna-nas a-luka salamatan fiddin, wal-‘afiyadatan fil jasad, wa siya datan fil ilmi, wabarakatan firrizki, wa taubatan kablal maut, warahmatan indal maut, wa maghfiratan ba’dal maut, allah humma hawwin ‘alaina fi sakaratil maut, wannajata hi-afwa indal hisab.
6.    Rabbana latu zighkulu bana, ba’da iza hadaitana wahab-lana milla dunka rahmatan innaka antal wahab.
7.    Allahumma tawil umurrana, wassahik ajjsadana wana wir kulubana wassabit imanana wa ahsin akmalana wawassik arzakana wa ilal khairi karibna innaka ‘ala kulli syain kadir.
8.    Allah humma tahlana abwa bal khair, wa abwa bal barkat, wa abwa bal ni’mat, wa abwa bal rizki, wa abwa bal kuat, wa abwa bal sihat, wa abwa bal salamat, wa abwa bal ‘afiyat, wa abwa bal jannah, allah humma ‘afina min-kulu bala id-dunya walahirah innaka ‘ala kulli syain-kodir, ghafarallah hulana wailahum birahmatika yaa arhamar rahimin.
9.    Allah hummar zukna ilman na fi’an wa amalan watakabbalan warizkan halalan thayyibah.
10.    Rabbana takabbal minna wa siyamana, wa rukuu’anaa, wa sujuudana, wa qu’uudanaa, wa tadharru’anaa, wa takhasysyu’anaa, wa ta’abbudana, wa tammim taqshiiranaa, yaa allaah yaa rabbal-‘alamin.
11.    Ya ayya tuhan nafsul mutma innah arji’i ila rabbika radiyatam mardiya fadhuli fi ibadih, wadhuli jannati.
12.    Rabbana, hablana min azwa jina, wazurriyatina kurrataw waj’alna, akyuna, lil-muttakina ima-ma.
13.    Rabbana, takabbal minna, innaka antas sami’ul ‘alim, watub ‘alaina, innaka antat tawwabur rahiim.
14.    Allah humma, arinal hak-kan-hak-ka war zuknad tiba’a, wa ‘arinal ba-tila ba-tila war zuknad tiba’a.
15.    Rabbana, zalamna, amfusana, wa illam taghfirlana, watarhamna, lakunanna minal hasirin.
16.    Rabbana aatina fid-dun-yaa hasanah, wa fil akhirati hasanah, wakina ‘adzaaban-naar
17.    Wassalallah hu-aala sayyidina muhammad, wa aala alihi ajma’in.
18.    Subhana rabbika rabbil-‘izzati ‘ammaa yashifuun, wa salaamun ‘alal-mursaliin wal-hamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin.
19.    Al-Fatihah
20.    Amiin,amiin, amin, ya allah, ya- allah ya rabbal ‘alamin, allah humma bi hakil fatihah-wasiril fatihah, anta razakna, sihatan fiddi-waddun-ya, wal akhirah, innaka ‘ala kulli syain qadir.
21.    Ya farijalham, ya kasifalgham, ya man ibadihi, yaghfiru wayarham-wayada, fi’ul bala ya allah, wa yada fi’ul bala ya rahman, wayada fi’ul bala, ya allah wayada fi’ul bala, ya rahim
22.    Dak-wahum, fii-ha, subhanallah, watah yatum fihas- salamun alal-mursalin walham dulillah hirabbil ‘alamin.

PENYERAHAN DO’A
Ila haddratin nabi muhammad SAW maka fatil anbiya iwal mursalin- wali jami-il musliminwal muslimat, wal mukminin, wal mukminat summa ila arwah (nama yang di tuju) Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-nass, la ila-haillallah-huwallah huakbar (Lalu berdo’a).

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...