KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberi rahmat
serta karunia –Nya kepada saya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
yang Alhamdulillah tepat pada waktu-Nya yang berjudul :“Tanah Liat” Makalah ini
berisikan tentang informasi pengertian “Tanah Liat” , kami harap Makalah ini
dapat memberi informasi kepada kita semua tentang “tanah liat” dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari khususnya untuk Kami dan
umumnya untuk para pembaca Makalah ini. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan ,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Akhir
Kata ,Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir,semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.Aamiin…
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lempung atau tanah liat ialah kata umum untuk partikel mineral
berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung
mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini,
silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak
bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat
dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah
terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang
mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida
silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki
lapisan satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1
memiliki dua lapis golongan oksida silikon dan satu lapis oksida aluminium.
Mineral lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat
kering dan membesar saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah
dapat membentuk kerutan-kerutan atau “pecah-pecah” bila kering.
Clay adalah istilah umum termasuk banyak kombinasi satu atau lebih
mineral lempung dengan jejak oksida logam dan bahan organik. liat geologi
deposito sebagian besar terdiri dari mineral phyllosilicate mengandung sejumlah
variabel air terperangkap dalam struktur mineral.
Tanah liat dihasilkan oleh alam, yang bersal dari pelapukan kerak bumi
yang sebagian besar tersusun oleh batuan feldspatik, terdiri dari batuan
granit dan batuan beku. Kerak bumi terdiri dari unsur unsur seperti silikon,
oksigen, dan aluminium. Aktivitas panas bumi membuat pelapukan batuan silika
oleh asam karbonat. kemudian membentuk terjadinya tanah liat.
Kami membuat laporan ini karena merupakan tugas dari guruprakarya,
dan kami ingin membuat sesuatu yang bermanfaat nantinya apabila kami sudah
tidak bersekolah disini lagi.
B. Rumusan Masalah
· Bagaimana
pembuatan dari tanah liat
· Apa
saja pengertian dari tanah liat
· Jenis
apa saja yang ada pada tanah liat
· Apa
manfaat dari tanah liat
C. Tujuan
Tujuan kami membuat laporan ini untuk mendapatkan nilai yang bagus dan
juga kami ingin membagikan pengetahuan kami tentang tanah liat, dan semoga
dapat bermanfaat untuk
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanah Liat
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah
terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang
mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida
silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida
aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan oksida silikon
yang mengapit satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung golongan 2:1
memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan memuai saat basah.
Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk kerutan-kerutan
atau "pecah-pecah" bila kering
B. Sejarah
Sebagian ahli purbakala berpendapat bahwa tanah liat telah digunakan
sebagai bahan keramik selama kurun waktu kurang lebih 15.000 tahun. Jadi tak
mengherankan jika ada potongan atau pecahan jambangan tanah liat yang setelah
diteliti ternayata berasal dari zaman neolithikum. Fakta ini bahwa potongan
tanah liat tersebut telah berumur 10.000.
Peradaban manusia sejak 5000 silam telah memanfaatkan api untuk
menjadikan benda dari tanah liat lebih kuat dan tidak mudah dirembesi air.
Manusia saat itu pun menyadari bahwa dengan membakarnya, maka sifat-sifat tanah
liat akan sepenuhnya berubah.
Lukisan dan gambar pada dinding dari peradaban pada mesir sekitar 5000
tahun lalu menunjukkan bagaimana para pengerajin tembikar sedang mengolah tanah
liat menjadi batu bata atau jambangan. Penggunaan tanah liat dari waktu ke
waktu semakin beraneka ragam, mulai dari sebagai bahan-bahan untuk bendaibenda
kecil hingga sebagai bahan bangunan. Batu bata dan ubin dari tanah liat adalah
salah satunya.
Beberapa peninggalan benda tembikar berumur ribuan tahun telah dapat
dikatakan bernilai seni tinggi. Semakin pandai seseorang dalam mengolah tanah
liat, maka semakin halus dan indah benda-benda yang dihasilkannya.
Dari waktu ke waktu, penggunaan tanah liat sebagai bahan bagunan masih
terus mengalami perkembangan. Bahkan saat ini pun benda-benda keramik masih
menjadi salah satu sektor industri besar di dunia.
C. Jenis jenis tanah liat
tanah liat di bagi
dalam dua jenis, primer dan skunder
1. tanah liat Primer
Yang disebut tanah liat primer (residu) adalah jenis tanah liat yang
dihasilkan dari pelapukan batuan feldspatik oleh tenaga endogen yang tidak
berpindah dari batuan induk (batuan asalnya), karena tanah liat tidak berpindah
tempat sehingga sifatnya lebih murni dibandingkan dengan tanah liat sekunder.
Selain tenaga air, tenaga uap panas yang keluar dari dalam bumi mempunyai andil
dalam pembentukan tanah liat primer. Karena tidak terbawa arus air dan tidak
tercampur dengan bahan organik seperti humus, ranting, atau daun busuk dan
sebagainya, maka tanah liat berwarna putih atau putih kusam. Suhu matang
berkisar antara 13000C–1400 0C, bahkan ada yang mencapai 17500C. Yang termasuk
tanah liat primer antara lain: kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa dan
dolomite, biasanya terdapat di tempat-tempat yang lebih tinggi daripada letak
tanah sekunder.
Pada umumnya batuan keras basalt dan andesit akan memberikan lempung
merah sedangkan granit akan memberikan lempung putih. Mineral kwarsa dan
alumina dapat digolongkan sebagai jenis tanah liat primer karena merupakan
hasil samping pelapukan batuan feldspatik yang menghasilkan tanah liat
kaolinit.
Tanah liat primer
memiliki ciri-ciri:
· warna
putih sampai putih kusam
· cenderung
berbutir kasar,
· tidak
plastis,
· daya
lebur tinggi,
· daya
susut kecil
· bersifat
tahan api
Dalam keadaan kering tanah liat menjadi rapuh mudah ditumbuk menjadi
tepung. Hal ini disebabkan partikelnya yang terbentuk tidak simetris dan
bersudut-sudut tidak seperti partikel tanah liat sekunder yang berupa lempengan
sejajar. Secara sederhana dapat dijelaskan melalui gambar penampang irisan
partikel kwarsa yang telah dibesarkan beberapa ribu kali.
2. Tanah liat Sekunder
Tanah liat sekunder atau sedimen (endapan) adalah jenis tanah liat hasil
pelapukan batuan feldspatik yang berpindah jauh dari batuan induknya karena
tenaga eksogen yang menyebabkan butiran-butiran tanah liat lepas dan mengendap
pada daerah rendah seperti lembah sungai, tanah rawa, tanah marine, tanah
danau. Dalam perjalanan karena air dan angin, tanah liat bercampur dengan
bahan-bahan organik maupun anorganik sehingga merubah sifat-sifat kimia maupun
fisika tanah liat menjadi partikel-partikel yang menghasilkan tanah liat
sekunder yang lebih dan lebih plastis. Jumlah tanah liat sekunder lebih lebih
banyak dari tanah liat primer seperti besi, nikel, titan, mangan dan
sebagainya, dari sudut ilmu keramik dianggap sebagai bahan pengotor. Bahan
organik seperti humus dan daun busuk juga merupakan bahan pengotor tanah liat.
Karena pembentukannya melalui proses panjang dan bercampur dengan bahan
pengotor, maka tanah liat mempunyai sifat: berbutir halus, berwarna
krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, suhu matang antara 9000C-14000C. Pada
umumnya tanah liat sekunder lebih plastis dan mempunyai daya susut yang lebih
besar daripada tanah liat primer.
Semakin tinggi suhu bakarnya semakin keras dan semakin kecil
porositasnya, sehingga benda keramik menjadi kedap air. Dibanding dengan tanah
liat primer, tanah liat sekunder mempunyai ciri tidak murni, warna lebih gelap,
berbutir lebih halus dan mempunyai titik lebur yang relatif lebih rendah.
Setelah dibakar tanah liat sekunder biasanya berwarna krem, abu-abu muda sampai
coklat muda ke tua.
Tanah liat sekunder
memiliki ciri-ciri:
Kurang murni.
Cenderung berbutir
halus.
Plastis.
Warna
krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, kuning muda, kuning kecoklatan,
kemerahan, kehitaman.
Daya susut tinggi.
Suhu bakar
12000C–13000C, ada yang sampai 14000C (fireclay, stoneware, ballclay).
Suhu bakar rendah
9000C–11800C, ada yang sampai 12000C (earthenware).
Warna tanah tanah alami terjadi karena adanya unsur oksida besi dan unsur
organis, yang biasanya akan berwama bakar kuning kecoklatan, coklat, merah,
wama karat, atau coklat tua, tergantung dan jumlah oksida besi dan
kotoran-kotoran yang terkandung. Biasanya kandungan oksida besi sekitar 2%-5%,
dengan adanya unsur tersebut tanah cenderung berwarna Iebih gelap, biasanya
matang pada suhu yang lebih rendah, kebalikannya adalah tanah berwama lebih
terang atau pun putih akan matang pada suhu yang lebih tinggi.
Menurut titik leburnya, tanah liat sekunder dapat dibagi menjadi lima
kelompok besar, yaitu:
1. Tanah Liat Tahan Api (Fireclay).
Kebanyakan tanah liat tahan api berwarna terang (putih) ke abu-abu gelap
menuju ke hitam dan ditemukan di alam dalam bentuk bongkahan padat, beberapa
diantaranya berkadar alumina tinggi dan berkadar alkali rendah. Titik leburnya
mencapai suhu ± 1500 ºC. Yang tergolong tanah liat tahan api ialah tanah
liat yang tahan dibakar pada suhu tinggi tanpa mengubah bentuk, misalnya kaolin
dan mineral tahan api seperti alumina dan silika. Bahan ini sering digunakan
untuk bahan campuran pembuatan massa badan siap pakai, untuk produk stoneware
maupun porselin.
Karena beberapa sifatnya yang menguntungkan, antara lain berwarna putih,
mempunyai daya lentur dan sebagainya, maka Kaolin juga dipakai sebagai bahan
pengisi untuk produk kertas dan kosmetik.
2. Tanah Liat Stoneware.
Tanah liat stoneware ialah tanah liat yang dalam pembakaran gerabah
(earthenware) tanpa diserta perubahan bentuk. Titik lebur tanah liat stoneware
bisa mencapai suhu 1400 ºC. Bisaanya berwarna abu-abu, plastis, mempunyai sifat
tahan api dan ukuran butir tidak terlalu halus. Jumlah deposit di alam tidak
sebanyak deposit kaolin atau mineral tahan api. Tanah liat stoneware dapat
digunakan sebagai bahan utama pembuatan benda keramik alat rumah tangga tanpa
atau menggunakan campuran bahan lain. Setelah suhu pembakaran mencapai ±
1250 ºC, sifat fisikanya berubah menjadi keras seperti batu, padat, kedap air
dan bila diketuk bersuara nyaring.
D. Fungsi tanah liat
Tanah liat yang kita kenal sebagai hiasan ternyata memiliki funsi bagi
kesehatan tubuh dan kecantikan kulit. Tanah liat memiliki 67 mineral yang
berguna untuk tubuh kita. Dari ke 67 mineral tersebut diantaranya, magnesium,
zat besi, kalsium, mangan, silica, potasium, dan elemen-elemen trace lainya.
Tanah liat bisa berfungsi sebagai obat sakit perut, karena tanah liat
memiliki zat seperti sponge yang berfungsi menyerap racun dalam tubuh. Tanah
liat juga dapat meringankan rasa sakit pada luka, karena sifat tanah liat yang
adem dan memiliki kandungan zink dan zat besi yang dapat membantu penyembuhan
luka.
Selain itu tanah liat juga dapat berfungsi untuk kecantikan, tanah liat
dapat mengencangkan kulit dan menghaluskan kulit, yang dapat anda gunakan
sebagai masker. Tanah liat juga dapat menyerap racun-racun di dalam tubuh kita
seperti bakteri, zat logam berbahaya yang berfungsi sebagai detox dalam tubuh.
Dalam setiap pengobatannya, tanah liat memiliki cara yang berbeda-beda.
Tanah liat bisa di makan atau diminum. Tanah liat bisa juga digunakan sebagai
terapi, dengan cara mengoleskan tanah liat kebagian tubuh yang sakit atau dapat
juga dengan cara berendam di dalam larutan tanah liat selama kurang lebih 30
menit. Dengan cara ini tanah liat mampu menyerap logam yang beracun dalam
tubuh.
Tanah liat juga dapat dikonsumsi dalam bentuk cair. Tanah liat
diblender dengan kekentalan yang sama dengan jus, lalu disaring. Dan bagi anda
yang suka mengkonsumsi tanah liat dalam keadaan yang kering, bisa anda masukan
ke dalam kapsul.
Di beberapa negara, pengobatan tanah liat sudah menjadi tradisi. Termasuk
beberapa daerah di Indonesia, contoh di Jawa Timur disebut "ampo"
(tanah liat yang disangrai).
Berdasarkan komposisi tanah liat dan suhu pembakarannya, keramik
tradisional dibedakan menjadi tembikar (terakota), gerabah (earthenware),
keramik batu (stoneware), dan porselen (porcelain).
1. Terakota
atau tembikar adalah produk yang bahan bakunya dari tanah liat dengan
pembakaran sekitar 1000oC.
2. Gerabah
adalah produk yang bahanbakunya dari tanah liat dengan pembakaran 1200oC. Bahan
baku keramik batu adalah tanah liat dengan campuran bahan lain diantaranya
kuarsa dan air, dibakar sampai suhu 1200oC-2000oC.
3. Porselin
dibuat dari bahan yang mirip dengan keramik tetapi baru mulai matang pada
pembakaran 15000oC.
Berikut
beberapa contoh produk yang terbuat dari bahan baku tanah liat.
1. Batu
bata merah, genting, lubang angin-angin hiasan genting, merupakan jenis produk
terakota atau tembikar.
2. Kendi,
gentong, cobek, tutup pengukus, pot bunga, dan celengan dari tanah liat
merupakan jenis produk gerabah.
3. Mangkuk
sayur, piring, cangkir, tatakan, dan teko merupakan produk jenis keramik.
4. Tegel,
perlengkapan saniter (bak pencuci, bak mandi), dan isolator listrik merupakan
produk jenis porselin.
Kualitas terakota, gerabah, dan keramik lebih rendah dari porselin.
Secara kasat mata sulit membedakan kualitas produk tanah liat dari tembikar
sampai porselin, karena yang membedakan adalah komposisi kandungan mineral dari
bahan dan tingkat pembakarannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
membedakan tingkat pembakarannya adalah mengetahui perbedaan suara dari
suatu keramik yang telah dibakar.
Peralatan yang diperlukan untuk membuat keramik, antara lain mixer
digunakan untuk mengaduk bahan keramik, glasir yang berfungsi mengkilapkan,
cetakan gypsum, penggiling glasir, rak pengering, pencelup glasir, dan oven
atau tungku pemanas.
Cara Membuat Asbak Dari Tanah liat
1. Buat Adonan
Dengan bahan baku yang telah didapatkan, kini waktunya untuk membuat
adonan. Anda dapat memulai dengan mencampur bahan tanah liat dengan air
secukupnya.Ingat, jangan terlalu encer ya.
2. Bentuk Sesuai Keinginan
Anda dapat berimajinasi, seperti apa asbak yang akan anda buat. Anda
dapat membuat asbak yang bentuknya lain daripada asbak yang biasanya. Bentuknya
terserah anda! Jika sudah terbentuk, pastikan permukaannya halus agar nyaman
saat dipegang saat sudah jadi.
3. Diamkan
Sesaat setelah terbentuk, anda dapat mendiamkan karya tanah liat anda
selama dua hari. Diamkan pada tempat yang aman sambil diangin-anginkan. Jika
ada tanda-tanda keretakan saat didiamkan maka itu berarti kurang baik saat
pengerjaannya.
4. Bakar/jemur
Karya anda masih belum jadi, setelah didiamkan anda harus membakar karya
tanah liat anda dengan api dari kayu, batubara atau selama 14 jam, pastikan
karya anda kering dan matang.
5. Berikan Warna
Karya dari tanah liat anda sudah hampir jadi. Anda tinggal memberikan
warna pada karya anda. Beri warna dengan cat sesuai keinginan anda.
Itulah beberapa cara membuat asbak dari tanah liat. Asbak juga merupakan
karya yang mempunyai nilai ekonomi, jika karya anda baik dan unik kita dapat
menjualnya sebagai souvenir.
· Perkiraan
harga
Ø Tanah
Liat
Rp.30.000
Ø Cat
poster
Rp.15.000
Ø Kuas
Rp. 3.000
Jumlah
Rp.48.000
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikianlah yang
dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Terima
Kasih pada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini juga sumber-sumber
yang telah membantu dalam melengkapi materi makalah ini.
Kami banyak berharap teman teman yang budiman sudi memberikan
kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Dari materi yang telah penulis kemukakan berdasarkan data-data yang telah
penulis sajikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa tanah liat adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon,oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
B. Saran
· Sebaiknya
masyarakat lebih menghargai alat-alat tradisional dalam neger terutama gerabah,
agar produk gerabah tetap dilestarikan dan dikenal oleh masyarakat luas.
· Seharusnya
para perajin tanah liatlebih mengembangkan dan meningkatkan kualitas produknya
sehingga produk-produk dalam negeri dapat digunakan sebagaimana kita
menggunakan produk yang modern.
DAFTAR PUSTAKA