Pembuatan
Tempe
Tempe
adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari kedelai yang difermentasi
dengan kapang Rhizopus sp. Tidak seperti makanan tradisional lain, tempe
merupakan kuliner yang benar-benar berasal dari Indonesia. Pernyataan itu
diperkuat dengan disebut-sebutnya kata “tempe” pada Bab 3 dan Bab 12
manuskrip Serat Centhini yang ditulis pada abad ke-16. Berdasarkan hal
tersebut, diyakini tempe sudah ada di Indonesia sebelum abad ke-16
Karena tempe berasal dari Indonesia, maka tidak heran Indonesia
menjadi penghasil tempe terbesar di Dunia. Diikuti oleh negara-negara lain di
Asia, Eropa, maupun Amerika. Tempe pertama kali keluar dari Indonesia adalah di
Eropa. Negaranya? Tentu saja negara yang kala itu menjajah Indonesia yaitu
Belanda. Pabrik-pabrik tempe mulai muncul di Belanda pada abad ke-18 dengan
dibantu oleh imigran dari Indonesia. Hingga kini, Belanja menjadi produsen
tempe terbesar di Eropa.
Kehebatan tempe yang luar biasa adalah kemampuannya untuk
menangkal radikal bebas. Hal itu dapat mencegah penyakit degeneratif seperti
jantung koroner, diabetes melitus, kangker, dan lain-lain serta menghambat
proses penuaan. Selain itu, zat-zat yang terkandung dalam tempe juga dapat
menurunkan kolesterol dalam darah, mencegah hipertensi, mencegah penyakit
jantung, serta mengandung antibakteri penyebab diare.
Tempe yang didalamnya terdapat protein, lemak, dan
karbohidrat sesungguhnya tidak banyak berubah saat masih menjadi biji kedelai.
Namun dengan proses yang dilaluinya, tempe menjadi lebih mudah dicerna sehingga
zat-zat yang terkandung didalamnyapun lebih banyak diserap tubuh. Hal itu
menyebabkan tempe bisa dikonsumsi semua umur mulai dari balita sampa lansia.
Zat-zat yang tekandung dalam tempe:
- Asam
lemak tidak jenuh;
- Vitamin
B1, B2, B6, dan B12;
- Mineral
besi, tembaga, dan zinc; dan
- Antioksidan
dalam bentuk isoflavon yaitu daidzein, glsitein, dan genistein
Cara Pembuatan Tempe Kedelai Beserta
Gambarnya
1. Cuci kacang kedelai hingga bersih
dan rendam semalaman. Tidak ada waktu pasti dalam proses perendaman kacang
kedelai. Sudah kebiasaan sejak turun temurun lama perendaman kacang kedelai
adalah “semalaman”.
Proses pencucian dan perendaman kacang kedelai
2. Setelah direndam semalaman, kulit
kacang kedelai akan sedikit mengelupas. Tahap selanjutnya adalah mengupas
seluruh kacang kedelai yang telah direndam dan cuci hingga bersih.
Proses pelepasan kulit kacang kedelai
3. Rebus kacang kedelai sampai kacang
kedelai terasa empuk. Tidak ada waktu pasti pada proses ini. Cara terbaik
adalah dengan cara mencoba menekan-nekan kacang kedelainya. Jika sudah empuk,
tiriskan dan dikipas-kipas sambil diaduk sampai hangat.
Proses memasak kacang kedelai sampai empuk
4. Campur kacang kedelai yang sudah
ditiriskan dengan ragi. Perbandingannya adalah 1kg kedelai (ketika masih
mentah) dengan 2gr ragi.
Proses pencampuran kacang kedelai dengan ragi
5. Bungkus kacang kedelai yang telah
dicampur ragi dengan plastik atau daun pisang. Daun pisang akan memperkuat rasa
tempe sedangkan plastik akan membuat proses pembuatan tempe menjadi lebih
praktis.
Proses memasukkan kedelai kedalam plastik
Gulung ujung plastik hingga mencapai kacang kedelai
Dalam gambar ini digunakan steples untuk perekat
Kacang kedelai yang sudah didalam bungkul plastik
6. Langkah selanjutnya adalah melubangi
plastik agar proses pembuatan tempe dapat terjadi. Pada penggunaan daun pisang,
hal ini tidak diperlukan karena daun pisang tidak akan kedap udara seperti
halnya pembuatan tempe dengan menggunakan plastik. Untuk ukuran plastik seperti
di gambar, kami menyarankan untuk melubangi plastik ±8 kali.
Proses pelubangan pada permukaan plastik
7. Tahap terakhir adalah proses
penyimpanan pada suhu normal sekitar 2 hari atau 2×24 jam. Hindari tempat yang
terlalu panas ataupun terlalu dingin agar proses pembuatan tempe terjadi dengan
sempurna.
Tahap terakhir yaitu menyimpan tempe selama 2 hari pada suhu
normal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya