animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Sabtu, 19 Mei 2018

Makalah "Lingkungan Hidup dan Iptek"


BAB I
PENDAHULUAN

    A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Lingkungan hidup merupakan hal yang paling dekat dengan kehidupan manusia, sejak manusia itu lahir sampai akhir hayatnya. Di kehidupan manusia sehari-hari dalam melaksanakan segala kegiatannya pasti tak lepas dengan lingkungan hidup, baik di rumah, di sekolah, dan di tempat kerja. Sebagai manusia sudah menjadi keharusan untuk melestarikan lingkungan hidup sekitar, agar terhindar dari berbagai penyakit dan bencana akibat kurangnya kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Di era modern ini IPTEK telah berkembang pesat dan tidak lepas pula dengan  kehidupan manusia sehari-hari. Dalam perkembangannya IPTEK telah menimbulkan berbagai dampak terhadap lingkungan hidup manusia, baik itu dampak positif maupun negatif. Oleh karena itu kita sebagai manusia harus dapat memanfaatkan IPTEK dengan sebaik-baiknya.
Lingkungan hidup sebaiknya kita rawat dengan sebaik-baiknya, agar komponen-komponen yang ada di dalamnya dapat hidup dengan tenang dan nyaman. Lingkungan hidup keberadaannya harus dilestarikan , demi terciptanya alam yang hijau nan asri. Di era globalisasi, penggunaan teknologi semakin canggih, segala bentuk kegiatan pasti dihubungkan dengan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) termasuk pengelolaan lingkungan hidup.

    B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian lingkungan hidup dan IPTEK?
2.      Apakah contoh IPTEK dalam pemecahan masalah dalam lingkungan hidup?
3.   Bagaimana upaya pemecahan masalah  dalam lingkungan hidup ?
4.   Bagaimana cara pemecahan masalah dalam lingkungan hidup dengan IPTEK ?
    C.    TUJUAN & MANFAAT
1.      Menjelaskan tentang pengertian lingkungan hidup dan IPTEK
2.      Menjelaskan tentang contoh IPTEK dalam pemecahan masalah dalam lingkungan hidup.
3.      Menjelaskan tentang upaya pemecahan masalah dalam lingkungan hidup
4.     Menjelaskan cara pemecahan masalah dalam lingkungan hidup dengan IPTEK

BAB II
PEMBAHASAN

    A.    Pengertian Lingkungan Hidup dan IPTEK
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Ilmu adalah suatu pemahaman tentang suatu pengetahuan, yang memiliki fungsi untuk mencari, menyelidiki, dan menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga merupakan suatu pengetahuan yang teleh teruji kebenarannya. misalnya, pengetauan tentang sikap dan prilaku manusia sebagai mahluk sosial, kemudian pengetahuan itu di selidiki oleh para ahli menggunakan metode-metode tertentu, dan ternyata pengetahuan tersebut memang benar bahwa manusai itu mahluk sosial, maka dari itu pengetahuan tersebut dikatakan sebagai ilmu yaitu ilmu sosial.
Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui atau disadari seseorang yang didapat dari pengalamannya. pengetahuan tidak bisa dikatakan sebagai sebuah ilmu karena kebenarannya belum teruji. Pengetahuan muncur dikarenakan seseorang menemukan sesuatu yang sebelumnya belum pernah dilihatnya.
Teknologi merupakan suatu penemuan melalui proses metode ilmiah untuk mencapai tujuan yang maksimal. teknologi juga dapat diartikan sebagai sarana manusia untuk menyediakan kebutuhan. Teknologi adalah penggunaan pengetahuan ilmiah untuk meningkatkan cara untuk melakukan sesuatu. cara di mana kualitas hidup manusia ditingkatkan dengan pengenalan produk baru yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan, masyarakat, dan lingkungan. Misalnya dengan menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menciptakan mesin atau perangkat untuk membuat hal-hal agar suatu pekerjaan mudah untuk dilakukan.
Teknologi dalam perkembangannya terdiri atas teknologi transportasi, komunikasi, dan produksi. Teknologi transportasi terdiri atas transportasi darat, air, dan udara. Ketiga jenis transportasi tersebut mengalami perkembangan mulai dari trasportasi yang menggunakan tenaga manusia hingga sekarang menggunakan tenaga mesin. Teknologi produksiyang digunakan oleh manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam sudah mengalami perkembangan mulai dari teknologi produksi makanan, pakaian, bahan bangunan, dan lainnya. Sedangkan pada teknologi komunikasi mengalami perkembangan yang pesat sekali terdiri atas handphone, laptop, komputer, internet, televisi, dan kamera digital.
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang berada di sekitar kita, yang memberi tempat dan bahan-bahan untuk kehidupan. Segala sesuatu itu disebut komponen lingkungan, ada yang bersifat abiotik, ada pulayang biotik termasuk manusia dengan segala perilakunya. Di lingkungan sekitar kita, banyak sekali terdapat unit-unit yang merupakan tata kesatuan yang saling terkait antara komponen satu dengan yang lain. Kesatuan itu dikenal dengan istilah “ekosistem”. Keterkaitan atau interaksi tersebut terjadi antara makhluk-makhluk hidup iu sendiri maupun dengan lingkungannya.
Kemajuan teknologi telah mendorong manusia untuk mengubah alam dan membuat hal-hal baru. Melalui teknologi sesuatu yg dulu tidak mungkin kita lakukan sekarang menjadi mungkin untuk dilakukan, sesuatu yang susah dikerjakan menjadi mudah dikerjakan. Telah banyak dampak lingkungan yang muncul akibat teknologi,. Teknologi dianggap mengekploitasi lingkungan. Namun teknologi juga dikembangkan manusia untuk mengelola lingkungan guna untuk pelestarian alam, diantaranya diwujudkan dalam :
1.      Limbah ternak untuk pupuk (kompos). Sampah dimanfaatkan menjadi gas bio yang berguna untuk keperluan memasak, penerangan, dan tenaga gerak.
2.      Dengan detoksifikasi surya yaitu sistim pengolahan air yang terkontaminasi dengan memanfaatkan panas matahari/ultraviolet sehingga menghasilkan air yang bersih.
3.      Dalam bidang komunikasi (radio,TV, telephone, handphone, internet) sehingga penggunaan waktu lebih efisien dan cepat mendapatkan informasi.
4.      Dapat mendatangkan kemudahan hidup dengan adanya kalkulator, alat rumah tangga elektrolik, pesawat terbang, kereta api, dan sebagainya.
5.      Pada bidang pertanian (traktor, alat pemotong padi, pupuk buatan) menjadi lebih efektif dan efisien dan meningkatkan produktivitas pertanian dengan teknik mutasi buatan dapat menghasilkan buah buahan yang besar tidak berbiji (contoh buah semangka tanpa biji).
Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) adalah suatu ilmu yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia.






B.  Contoh IPTEK Dalam Pemecahan Masalah Lingkungan Hidup
Contoh IPTEK dalam pengelolaan lingkungan hidup sebenarnya banyak, contohnya iptek dalam penggunaannya dalam kesehatan, dll. Dalam bagian ini, akan di bahas secara lebih khusus tentang contoh iptek dalam pengelolaan lingkungan hidup secara detail. Dibawah ini adalah sebagian contoh iptek dalam pengelolaan lingkungan hidup :
1.      Iptek Dalam Pembuatan Biopi
Yang dimaksud dengan Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti rayap, akar tanaman, cacing dan hewan tanah lainnya.
Tanah yang jumlah bioporinya banyak, kemampuan menyerap airnya tinggi sehingga dapat mengurangi aliran air di atas permukaan tanah dan memperkecil peluang terjadinya banjir.
Untuk meningkatkan jumlah biopori dapat dilakukan dengan membuat lubang-lubang vertikal ke dalam tanah (lubang resapan biopori). Selanjutnya lubang resapan biopori tersebut diisi dengan bahan-bahan organik, seperti sampah-sampah organik rumah tangga, daun-daun dan sejenisnya. Bahan-bahan organik ini dapat menjadi sumber energi bagi organisme di dalam tanah sehingga aktifitasnya dapat meningkat. Dan dari peningkatan aktifitas organisme di dalam tanah ini, maka biopori akan semakin banyak terbentuk.
Tempat-tempat yang dapat dimanfaatkan sebagai lokasi lubang resapan biopori diantaranya: dasar saluran air, pinggiran taman atau di sekitar pohon.
2.      Iptek Dalam Pembuatan Bahan Briket Kertas
1. Limbah Kertas
a.
Limbah kertas direndam selama paling sedikit 8 jam, fungsinya untuk melunakkan kertas agar mudah hancur/halus (kebutuhan bahan sesuai dengan perbandingan).
b.
Masukkan ke dalam blender (berikut airnya) dan blender hingga halus (jangan terlalu halus).
c.
Peras bubur kertas hingga kandungan air sangat minim.
2.
Limbah Daun Kering
a.
Daun kering dijemur agar diperoleh kondisi daun yang benar-benar kering.
b.
Daun kering ditumbuk hingga hancur/halus (kebutuhan bahan sesuai dengan perbandingan).
c.
Ayak tumbukan daun kering, agar diperoleh ukuran yang merata (ayakan berukuran 0,85 mesh).
3.
Limbah Sekam Padi
a.
Sekam padi dijemur hingga kering.
b.
Ditumbuk hingga hancur/halus (kebutuhan bahan sesuai dengan perbandingan).
c.
Ayak tumbukan sekam padi, agar diperoleh ukuran yang merata (ayakan berukuran 0,85 mesh).
4.
Kanji
a.
Larutkan kanji ke dalam air (ukuran air disesuaikan).
b.
Panaskan larutan kanji tersebut hingga mengental dan menyerupai lem.
5.
Campukan point 1 s/d 4, hingga merata.
6.
Cetak campuran tersebut ke dalam cetakan.
 





Membuat Cetakan Briket
1.
Potongan peralon diameter 3 inchi (dim) sepanjang 7 cm atau 10 cm (sebagai cetakan briket).
2.
Potong tongkat diameter 2,5-5 cm sepanjang 30 cm. Tongkat ini digunakan sebagai penekan adonan briket yang telah dimasukkan ke dalam cetakan.
Membuat Briket
1.
Isi cetakan briket dengan adonan briket hingga penuh.
2.
Tekan/padatkan adonan briket tersebut sepadat-padatnya.
3.
Keluarkan briket basah dari cetakan.
4.
Jemur hingga kering (memerlukan waktu 2 – 4 hari, tergantung pada panasnya sinar matahari).
Catatan
Setelah semua menjadi briket siap pakai, siswa diminta untuk melakukan uji coba pembakaran briket (ukuran 0,5 kg), kemudian dilanjutkan pengamatan dalam hal:
1.
Warna nyala api.
2.
Lamanya nyala api (untuk briket 0,5 kg).
3.
Menyimpulkan dari kegiatan yang telah mereka lakukan kemudian dampaknya pemanfaatan limbah kertas bekas, daun kering, dan sekam padi terhadap:
a.
Ketersediaan bahan bakar non fosil.
b.
Program pemerintah berkenaan dengan energy terbarukan.
c.
Pemanasan global (menjaga kelestarian lingkungan.


C.  UPAYA PEMECAHAN MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Pengelolaan lingkungan adalah upaya sadar untuk memelihara atau dengan memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya (Soemarwoto, 2001). Upaya dimaksud oleh pemerintah utamanya pemerintah rovinsi dituangkan secara formal kedalam beberapa dokumen perencanaan pembangunan daerah mulai dari dokumen perencanaan paling makro yaitu Pola Dasar Pembangunan Daerah (Poldas) yang kemudian diterjemahkan lebih lanjut menjadi Program Pembangunan Daerah (Propeda) dan Rencana Strategis (Renstra) masing-masing lembaga atau instansi.
Pola Dasar Pembangunan Daerah (POLDAS) Provinsi Nusa Tenggara Barat, ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 5 Tahun 2000. Arah, kebijakan dan program pembangunan yang dilaksanakan daerah harus mengacu pada semua dokumen perencanaan yang disebut diatas, termasuk didalamnya pengelolaan lingkungan hidup.
Berdasarkan pola dasar pembangunan daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, kebijakan dan program dalam rangka memecahkan masalah lingkungan hidup dapat diuraikan sebagai berikut :
a). Kebijakan
1.      Pemilihan lokasi pembangunan yang sesuai dengan pola tata ruang yang menserasikan tata guna tanah, tata guna air dan sumberdaya lain berdasarkan sifat fisik, kimia, biologi dan social.
2.      Reduksi limbah melalui efesiensi produksi industri, pertambangan dan energi, transportasi, perumahan dan lainlain.
3.      Pengolahan limbah melalui pemngendalian bahan pencemar, pembangunan ruang terbuka hijau atau taman, pengaturan angkutan / transportasi yang efisien dan efektif.
4.      Penegakan hokum, law enforcement.
5.      Penetapan baku mutu lingkungan untuk evaluasi dampak setiap kegiatan pembangunan
6.      Rehabilitasi dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui pendekata pengelolaan Daerah Aliran Sungai secara terpadu serta pelestarian plama nutfah yang penting.
7.      Pengembangan kelembagaan, peran serta masyarakat dan kemampuan sumberdaya manusia.
b). Program Pembangunan
Untuk mewujudkan sasaran yang ingin dicapai melalui kebijakan pembangunan lingkungan hidup dikembangkan enam program pokok dan sembilan program penunjang.
1.                  Program pokok meliputi :           
a.       Program pembinaan daerah pantai. Program ini bertujuan untuk  meningkatkan pelestarian fungsi ekosistem pantai dan laut, mengendalikan kerusakan lingkungan pantai dan laut sera meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola pantai dan laut melalui berbagai kegiatan : tata ruang, kelembagaan, rahabilitasi pantai danterumbu karang, pembangunan desa miskin, pengembangan usaha dan penelitian ekosistem dan social ekonomi.
b.      Program pembinaan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia (aparatur pemerintah  dan masyarakat) dalam mengelola lingkungan hidup, sehingga dapat mendukung pembangunan berkelanjutan. Kegiatan yang terkait dalam program ini antara lain : pengembangan kelembagaan lingkungan hidup dan masyarakat urban; pengembangan Pusat Studi Lingkungan; pengembangan program pendidikan pasca sarjana ilmu lingkungan; penyempurnaan prosedur pelaksanaan AMDAL; peningkatan kesadaran masyarakat dan LSM sebagai kontrol pembangunan; pengembangan system komnikasi; penetapan baku mutu.
c.       Program penyelamatan hutan, tanah dan air, bertujuan untuk melestarikan fungsi dan kemampuan sumberdaya alam melalui kegiatan : system pengelolaan hutan yang berkelanjutan; pengelolaan kawasan hutan lindung dan suaka alam; Pengembangan hutan dan taman nasional Gunung Rinjani; Penangkaran flora dan fauna penting dan langka; penanggulangan kebakaran hutan.
d.      Program rehabilitasi lahan kritis, bertujuan mengembalikan fungsi hutan agar memberikan peluang dan kesempatan kerja, menurunkan tingkat erosi, meningkatkan  produkstivitas lahan dan pendapatan petani.
e.       Program pengendalian pencemaran lingkungan, untuk mengurangi kemerosotan mutu dan fungsi lingkungan air, tanah dan udara yang disebabkan oleh peningkatan pembangunan. Kegiatan yang terkait dalam program ini antara lain : pengendalian bahan pencemar udara, tanah dan air; pembangunan fasilitas instalasi pengolahan limbah rumah tangga dan industri; penerapan baku mutu lingkungan  sesuai dengan kemampuan institusi pemantau; pengembangan jaringan pencemaran lingkungan; pengendalian dan penanggulangan pencemaran laut.
f.        Program Inventarisasi dan evaluasi sumberdaya daratan bertujuan untuk meningkatkan jumlah dan mutu informasi  pengembangan neraca sumberdaya alam dan lingkungan untuk mengetahuidaya dukung lingkungan.

D. Cara Memecahkan Masalah Lingkungan Hidup dengan Menggunakan IPTEK

Upaya membangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro adalah upaya konstruktif untuk mengajak masyarakat peduli dengan lingkungan hidup secara rill. Menjaga kuantitas hutan adalah pilihan mutlak bagi masyarakat di sekitar yang memanfaatkan hutan untuk hidup dan berharap listrik dari mikrohidro.
Menjaga hutan berarti juga mempertahankan debit air sungai sebagai pembangkit, inilah logika konservasi yang berkembang dari mikrohidro.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik lokal masyarakat yang jauh dari akses listrik PLN. Di Indonesia, kurang lebih 70 PLTMH telah berdiri dan dikembangkan.

Istilah Mikrohidro biasanya dipakai untuk pembangkit listrik yang menghasilkan output di bawah 500 KW sementara minihidro untuk output 500 Kwi MW. Lebih besar dari itu biasa disebut Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Dalam skala nasional, Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air karena kondisi topografi Indonesia bergunung dan berbukit serta dialiri oleh banyak sungai.

1. Memahami Permasalahan Lingkungan

a. Masalah Kerusakan Lingkungan oleh Limbah Industri

Pengalaman beberapa negara berkembang khususnya negara-negara yang memakai teknologi dalam industri yang di transfer dari negara-negara maju (cover Industri) untuk membangun ekonominya seringkali berakibat pada terjadinya distrosi tujuan .

Alasan yang digunakan  oleh negara-negara berkembang dalam mengadopsi teknologi (iptek) dan industri, searah dengan pemikiran Alfin Toffler maupun John Naisbitt yang menyebutkan bahwa untuk masuk dalam era globalisasi dalam ekonomi dan era informasi harus melewati gelombang agrasi dan industrialis Gejala memanasnya bola bumi akibat efek rumah kaca (green house effect), akibat menipisnya lapisan ozon, menciutnya luas hutan tropis, dan meluasnya gurun, serta melumernya lapisan es di kutub utara dan selatan bumi dapat dijadikan indikasi terjadinya pencemaran lingkungan karena penggunaan energi dan berbagai bahan kimia secara tidak seimbang.
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang timbul adalah:
(1). Bagaimana kontribusi industri dan teknologi yang menyebar terhadap pencemaran lingkungan.
(2). Bagaimana klasifikasi pencemaran lingkungan.
(3). Bagaimana menyikapi terjadinya pencemaran lingkungan hidup.

b. Konsep-konsep untuk Memahami Masalah Lingkungan dan Pencemaran oleh Industri inti dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya.

Ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya disebut ekologi. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupannya dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.Berbagai sumber daya alam yang merupakan komponen lingkungan yang sifatnya berbeda-beda dapat digolongkan sebagai berikut:
  • Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable natural resourcees).
  • Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable natural resourcees).
Sesuai dengan kepentingannya maka sumber daya alam dapat dibagi atas:
  1. Fisiokimia seperti air, udara, tanah, dan sebagainya.
  2. Biologi seperti fauna, flora, habitat, dan sebagainya.
  3. Sosial ekonomi seperti pendapatan, kesehatan, adat istiadat, agama dan lain-lain. 
Sikap lingkungan hidup ditentukan oleh macam-macam faktor, berkaitan dengan ini kategori sifat lingkungan hidup atas dasar:
  1. Jenis dan jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup tersebut.
  2. Hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup tersebut.
  3. Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup.
  4. Faktor-faktor non materil, seperti cahaya dan kebisingan.

c. Industri dan Pencemaran Lingkungan

Pengelolaan lingkungan hidup dapat diartikan sebagai usaha secara sadar untuk memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.
Pengelolaan lingkungan dilakukan bertujuan agar manusia tetap survival.

d. Dampak Industri dan Teknologi terhadap Lingkungan

Teknologi memberikan kemajuan bagi industri baja, industri kapal laut, kereta api, industri mobil yang memperkaya peradaban manusia. Teknologi juga mampu menghasilkan sulfur dioksida, karbon dioksida, CFC, dan gas-gas buang lain yang mengancam kelangsungan hidup manusia akibat memanasnya bumi oleh efek "rumah kaca".
Teknologi yang diandalkan sebagai instrumen utama dalam "revolusi hijau" mampu meningkatkan hasil pertanian, karena adanya bibit unggul, bermacam jenis pupuk pestisida.
Dibalik itu, teknologi yang sama juga menghasilkan berbagai jenis racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungannya. 
Masuknya teknologi ke Indonesia sudah dimulai sejak diundangkannya UUPMA (UU No. 1 tahun 1967, yang diperbaharui dengan PP. No. 20 tahun 1994).
Dengan dukungan UU tentang hak paten (Property Right) dan UU Perlindungan Hak Cipta (Intelectual Right), maka banyak perusahaan multinasional dan asing yang menggunakan dan mengembangkan teknologi dalam menghasilkan berbagai produk industri.
Sebagai negara berkembang yang banyak membutuhkan bagi pembiayaan pembangunan, Indonesia seringkali "dicurigai" melakukan eksploitasi sumber alamnya secara besar-besaran karena dukungan kemajuan teknologi dan besarnya tingkat kebutuhan industri-industri yang berkembang pesat secara kuantitatif dan berskala besar.
Berkaitan dengan hal tersebut, tercatat keadaan lingkungan dibeberapa kota di Indonesia, yaitu:
(1). Terjadinya penurunan kualitas air permukaan disekitar daerah-daerah industri.
(2). Kelangkaan air tawar semakin terasa, khususnya di musim kemarau.
(3). Temperatur udara maksimal dan minimal sering berubah-ubah.
(4). Terjadi peningkatan konsentrasi pencemaran udara seperti CO2, NO2r, SO2, dan debu.
(5). Sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia semakin menipis, seperti minyak bumi dan batu bara.

 

e. Klasifikasi Pencemaran Lingkungan

Definisi pencemaran lingkungan menurut UU No. 4 Tahun 1982 adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat lagi berfungsi sesuai peruntukannya.
Pengelompokan pencemaran di bagi menjadi tiga, antara lain:
(1). Bahan pencemaran yang menghasilkan bentuk pencemaran biologis, kimiawi, fisik, dan budaya.
(2). Pengelompokan menurut medium lingkungan menghasilkan bentuk pencemaran udara, air, tanah, makanan dan sosial.
(3). Pengelompokan menurut sifat sumber menghasilkan pencemaran dalam bentuk primer dan sekunder.

f. Menyikapi Pencemaran Lingkungan

Konperensi PBB tentang lingkungan hidup di Stockholm pada tahun 1972, telah menetapkan tanggal 5 Juni setiap tahunnya diperingati sebagai hari lingkungan hidup sedunia, di Indonesia perhatian tentang lingkungan hidup telah dilakukan sejak tahun 1960-an.
Tonggak pertama sejarah tentang permasalahan lingkungan hidup di pancangkan melalui seminar tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional yang di selenggarakan di Universitas Padjajaran pada tanggal 15 sampai 18 Mei 1972.
Hasil yang diperoleh dari pertemuan itu terkonsepnya pengertian umum permasalahan lingkungan hidup di Indonesia.
Lahirnya Keppres 77/1994 tentang organisasi Bapedal sebagai acuan bagi pembentukan Bapeda/wilayah di tingkat provinsi yang juga bermanfaat bagi arah pembentukan Bapeda/daerah.
Peraturan ini dikeluarkan untuk memperkuat UU No.4 tahun 1982 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dianggap perlu untuk diperbaharui.
Walaupun telah di terapkan UU tersebut diatas jika tidak ada kesadaran dalam pengelolaan lingkungan hidup maka berbagai upaya pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat tidak akan dapat dinikmati secara tenang dan aman karena kekhawatiran akan bencana dari dampak negatif pencemaran lingkungan.




BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Setelah kami pelajari mengenai lingkungan hidup dan Ilmu Pengetahuan & Teknologi, maka kami menyimpulkan bahwa lingkungan hidup adalah peran yang paling utama dalam kehidupan makhluk hidup. Makhluk hidup dapat bertahan karena adanya lingkungan hidup. Teknologi yang semakin canggih membuat manusia lebih mudah dalam mengelola lingkungan hidup. Hasil dan manfaat yang kita peroleh dapat sesuai dengan apa yang diharapkan jika kita mengelolanya dengan benar.
B.   Saran
Lestarikan lingkungan hidup, jaga baik-baik demi terciptanya kehidupan yang aman dan nyaman.
Manfaatkan teknologi sebaik-baiknya, jangan salah gunakan teknologi, ambil hal yang positif dari keberadaan teknologi.


DAFTAR PUSTAKA

_____._____.Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Siswa SMA/MA Kelas XII._____ : _____



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...