PILIHAN ARIN
Oleh
: Septi Islamia Utari
Arin
adalah seorang wanita yang baik. Tidak hanya baik hati, Arin juga wanita yang
cantik. Dengan wajah yang cantik, kulit putih, tubuh tinggi, langsing dan
berhati baik, tidak heran kalau banyak pria yang menyukainya. Banyank pria
tampan yang ingin menjadi kekasihnya. Bahkan tidak jarang yang datang untuk
melamarnya. Namun belum ada satupun pria yang cocok dihatinya. Arin berumur 25
tahun. Arin tinggal bersama keluarganya yang sederhana. Orang tua arin adalah
seorang petani. Arin mempunyai dua orang adik perempuan yang sama cantiknya
dengan Arin. Adik bungsu Arin masih bersekolah, sedangkan yang pertama sudah
menikah.
Setiap
harinya Arin bekerja disebuah sekolah didesanya. Arin adalah anak yang baik dan
penurut dan tidak pernah membantah orang tuanya. Orang tuanya juga sangat
menyayanginya. Keluarga mereka adalah keluarga yang bahagia. Hingga suatu hari
Arin menghilang tanpa kabar . dia tidak bias dihubungi, membuat orang tua dan
adik-adiknya cemas dengan keadaan Arin. Mereka bertanya kepada teman-teman Arin
tentang keadaan Arin. Namun tak ada satupun orang yang tahu dimana Arin berada.
Orang tua Arin semakin cemas dan takut terjadi apa-apa kepada Arin.
Segala
cara mereka lakukan untuk menemukan Arin. Bahkan mereka meminta bantuan kepada
paranormal. Tapi mereka belum mendapatkan hasil apa pun. Sudah berhari-hari
Arin menghilang tanpa kabar sediktpun. Ibu Arin sangat sedih dengan keadaan
itu. Sambil menangis ibu Arin berkata
“
Arin dimana kamu nak, ibu cemas nak, pulang nak pulang”.
“
Bu sabar bu, kak Arin pasti baik-baik saja. Kita berdoa saja sama tuhan semogaa
kak Arin baik-baik saja”. Hibur adik bungsu Arin.
Ayah
Arin terus mencari arin keberbagai tempat, dan tetap tidak mendapatkan hasil.
Suatu hari ibu Arin mendapat telepon,
“
Halo ini siapa?” Tanya ibu Arin.
“
Bu ini Arin”. Jawabnya
“
Ya Allah Arin.... ini benar-benar kamu nak?”
“
ya bu ini Arin”.
“
Arin kamu dimana nak? Gimana kabar kamu? Kamu enggak apa-apa kan nak?”.
“
Arin nggak apa-apa bu, Sekarang Arin ada di Jakarta”.
“
kenapa kamu pergi nggak bilang-bilang nak? Apa kamu ada masalah !”
“
Maafin ya bu, Arin salah. Arin
nggakbilang kalau Arin pergi. Arin sekarang sudah menikah bu. Nama suami Arin
Dion”.
“ Iya nggak apa-apa nak, asalkan Arin baik-baik
saja. Kapan kamu pulang nak?”
“
Minggu depan Arin dan suami Arin akan pulang kerumah bu. Arin akan
memperkenalkan suami Arin sama ibu, ayah, dan adik-adik. Sekali lagi Arin minta
maaaf bu”.
Mendengar
kabra dari Arin, keluarga Arin sangat senang. Sampai-smapai merka menangis
bersama. Mereka sangat senang Arin baik-baik sja. Minggu depannya Arin dan Dion
suaminya pulang kedesa Arin. Sesampainya didesa, kelurga Arin menyambut merka
dengan hangat. Arin memperkenalkan suaminya
“
Ibu, ayah ini Dion suami Arin”.
Ibu,
ayah dsan adik-adik Arin terlihat terkejut melihat Dion. Dion mempunyai
kekurangan. Ada cacat diwajahnya. Orangtua arin bertanya-tanya mengapa Arin
memilih suami yang punya kekurangan, padahal dulu banyak pria tampan yang ingin
menikahi Arin. Arin menjelaskan kepada keluarganya
“
Arin mencintai Dion bu. Walaupun Dion mempunyai kekurangan, Arin tetap
mencintai Dion. Dion orang yang sangat
baik, Dion juga mencintai Arin. Dion selalau menjaga Arin.”
“
Iya bu, Arin adalah orang yang sangat Dion cintai. Arin orang yang baik.
Walaupun dia cantik, dia tidak pernah memilih-milih teman. Dion sangat
mencintai Arin. Dion minta maaf karena sudah membuat Arin pergi dari rumah”.
Tutur Dion.
“
Iya nak, kami mengerti. Tapi kenapa kalian tidak berterus terang saja dan
mengatakan yang sebenarnya”. Jawab ibunya.
‘
Arin takut kalian tidak mau meneriama Dion yang punya kekurangan. Tapi Arin
sangat mencintai Dion. Akhirnya Arin memutuskan untuk pergi. Arin mimta maaf
bu”.
“
Iya ibu, ayah Dion juga minta maaf’.
“
Ya sudah, kami semua mengerti. Asalkan kalian hidup bahagia kami juga akan
bahagia”. Jawab ibu
Setelah
beberapa hari didesa, Arin dan Dion kembali ke Jakarta karena Dion harus
bekerja. Dion bekerja disebuah pabrik di Jakarta. Suatu hari Arin mendapat
telepon dari bos Dion, ia mengatakan bahwa Dion mengalami kecelakaan kerja.
Arin sangat terkejut dan langsung kerumah sakit.
“
Apa yang terjadi sama suami saya?” Tanya Arin kepada atasan Dion.
“
Pabrik mengalami kebakaran, saat itu suami ibu sedang bekerja. Dia terkurung
didalam pabrik, sehingga dia mengalami
luka bakar yang cukup parah.” Jelas atsan Dion kepada Arin.
“ Kenapa hal ini bias terjadi? Bagaimana
keadaan suami say?” Tanya Arin sambil menangis.
“
Kami daripihak pabrik meminta maaf yang sebesar-besarnya bu, ini kesalahan
kami. Kami akan bertanggung jawab penuh atas apayang suami ibu alami”.
“
Saya Tanya bagaimana keadaan suami saya!” bentak Arin.
“
Tenang bu, dokter sedang memriksa suami ibu” jawab atasan dion berusaha
menenagkan Arin.
Arin
terus menagis sambil menuggu kabar dari dokter. Saat dokter keluar dari
ruangan, Arin langsung menghampirinya dan bertanya
“
Dok, dokter bagaimana keadaan suami saya? Dia baik-baik saja kan ?” sambil terus menangis.
“
Suami ibu mengalami luka bakar yang lumayan parah. Hamper seluruh tubuhnya
terkena luka bakar sehingga harus dioperasi” tutur dokter yang menangani Dion.
“
Dok, tolong selamatkan suami saya dok, saya mohon” pinta Arin sambil menagis
histeris.
“
Iya bu, kami kan berusaha semaksimal mungkin untuk menolong suami ibu”
Arin
mengabari keluarganya didesa tentang hal itu. Ibu dan ayah Arin langsung pergi
ke Jakarta. Sesampainya mereka dirumah sakit, Arin berlari dan memeluk ibunya
dengan erat sambil menagis.
“
Ibu, ayah gimana ini, Arin takut, Arin takut terjadi apa-apa sama Dion. Arin
takut bu” ucap Arin pada orangtuanya.
“
Sabar Arin. Sabar nak, Dion pasti baik-baik saja. Dia pasti sembuh. Kamu harus
kuat nak” jawab ibu untuk menghibur arin.
Ibu
dan ayah Arin berusaha menenangkan Arin, sementara Dion sedang dioperasi.
Setelah beberapa jam, akhirnya dokter keluar dari ruang operasi. Arin lansung
mengahampiri dokter dan menanyakan keadaan suaminya.
“
Bagaiman keadaan suami saya dok? Apa operasinya berjalan lancer?” sambil terus
menangis.
“
Iya dok, bagaimana keadaana menantu kami dok?” sambung ibu karena sangat
khawatir.
“ Operasinya berjalan dengan lancar. Keadaan
suami ibu sekarang sudah stabil” tutur dokter.
“
Apa saya bias melihat suami saya dok? Saya ingin menemuinya” Tanya Arin.
“
Iya bisa, tapi hanya satu orang saja. Dan jangan terlalu lam karena pasien
belum sadar dan butuh istirahat”
“
Baik dok”. Arin langsung masuk keruangan Dion.
“
Dion kamu harus sembuh. Kamu nggak boleh kayak gini. Kamu bilang kamu bakal
jagain aku. Kamu juga udah janji sama ayah dan ibu. Kamu harus sadar. Aku mohon
Dion, aku mohon. Aku nggak mau ngeliat kamu gini” menangis tersedu-sedu.
Setelah
bebrapa jam, akhirnya Dion sadar. Arin sangat senangmelihat Dion sudah sadar.
Dokter langsung memindahkan Dion keruangan lain. Saat diperjalanan menuju
ruangan Dion berkata kepada Arin, ibu dan ayah.
“
Arin, ibu, ayah Dion mau pilang” sambil tersenyum menatap semuanya.
“
Iya nak, setelah kamu sembuh kamu akan pulang kerumah” jawab ibu.
Semakin
ahri keadaaan Dion semakin membauk. Ibu dan ayah arin juga harus pulang kedesa
karena banyak yang harus dikerjakan. Dan lagi adik arin yang masih bersekolah
tidak ada yang menemani. Arin pun mengantar kedua orangtuanya keterminal.
Setalah itu, ia langsung kembali kerumah sakit untuk mengurus semua kebutuhan
suaminya.
Suatu
hari Arin pergi ke apotik untuk membeli obat yang dokter minta. Setelah kembali
kerumah sakit, arin terkejut melihat banyak dokter dan suster didepan ruangan
suaminya. Arin bingung dan tidak tahu apa yang terjadi. Lantas Arin bertanya
kepada salah satu dokter
“
Ada apa ini dok?”
“
Ibu kami minta maaf, ibu tenang ya?” dokter mencoba menenangkan Arin.
“
Memangnya kenapa dok, kenapa saya harus tenagn?” Arin tambah bingung.
“
Sumi ibu.............”
“
Ada apa dengan suami saya dok, tolong katakana dengan jelas. Ada apa ini ?”
Sebelumnya
kami minta maaf bu, suami ibu telah meninggal dunia” jawab dokter dengan lirih.
“
Tidak mungkin, dokter bercandakan. Tadi saat saya bertemu denagn dia, dia
baik-baik saja. Suami saja nggak apa-apa kok. Dokter jangan main-main ya”
“
Saya tidak bercanda bu, suami ibu telah meninggal. Kami tidak kenapa
kejadiannya sangat tiba-tiba. Kami benar-benar mibta maaf bu”
“
Nggak mungkin, kalian bohong kalian pembohong!! Say tidak percaya, suami saya
masih hidup, suami saya tidak mungkin meninggal”
Arin
langsung masuk keruangan Dion, ia melihat tubuh Dion terbujur kaku. Arin
menangis histeris dan berlari mendekati Dion.
“
Dion bangun, kamu nggak meninggalkan. Mana mungkin kamu ninggalin aku. Aku
mohon Dion buka mata kamu, lihat aku Dion, lihat aku. Kamu bilang kamu mau
pulang kerumah. Kamu sendirikan yang bilang sama ibu dan ayah. Kamu nggak
mungkin ninggalin aku. Tadi kita baru saja ngobrolkan, kamu pasti cuma tidur.
Udah cukup becandanya Dion, sekarang kamu harus bangun. Aku mohon Dion, aku
mohon”
“
Buk, sudah buk. Suami ibu sudah meninggal. Ibu harus mengikhlaskan suami ibu”
tutur dokter.
“
Enggak dok, suami saya nggak meninggal, suami sya masih hidup” bentak arin.
“Dion
bangun. Bangun Dion aku mohon. Dion!!!”
Arin
menangis sambil berteriak kepada Dion.arin terus berteriak memanggil Dion.
Berharap dion akan bangun.
“
Dion !!!!”
Arin
sangat histeris dan akhirnya pingsan.
download file doc nya "GREENTHREE"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya