Cinta Tak Harus Memiliki
karya: Gita Fransiska
Namaku Jahra sekarang aku berusia 18
tahun, berawal dari malam hari ketika aku bertemu dengan seorang laki-laki
yang cukup tampan dan gagah laki-laki itu bernama Jara. Kamipun
bercerita-cerita sangat asyik tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 21.30.
“aku harus pulang Jara”
kataku
“baiklah hati-hati dijalan ya”
ujar Jara
Aku sangat
tertarik dengan Jara dan begitu juga dengan Jara sepertinya dia juga menyimpan
perasaan yang sama denganku, dan akhirnya kamipun berpacaran. Tidak terasa
sudah satu minggu kami menjalin hubungan, pada hari itu tepatnya hari minggu
aku dan Jara pergi bersama.
“Jahra sebenarnya aku mau jujur
sama kamu” ujar Jara
“iya jujur aja Jara enggak
apa-apa kok” jawabku
“mmmmm,,,apakah kamu masih
sayang sama aku jika aku berkata jujur?” ujar Jara
“iyalah aku akan tetap sayang
sama kamu,” jawabku yang mulai penasaran
“baiklah saya akan
menceritakannya, Jahra sebenarnya saya ini sudah mempunyai pacar” ujar Jara
sambil menundukkan kepalanya
“hah? Tapi aku sayang sekali sama
kamu Jara” jawabku sambil menetesskan air mata karena mendengar perkataan Jara
itu
“apa itu benar Jahra?” tanya
Jara
“iya itu benar Jahra, meskipun
posisimu yang seperti itu tapi aku akan tetap terima kamu sebagai pacarku”
jawabku
Setiap bertemu
dengan jara aku selalu merasa nyaman apalagi ketika duduk disampingnya, sungguh
bahagia perasaanku jika sedang berada didekat Jara. Tidak terasa hubungan ini
telah sembilan bulan berjalan, tapi tidak ada satu orangpun yang tau dengan
hubungan ini. Hari rabu kami pergi untuk bercerita-cerita tentang
sehari-harinya. Tiba-tiba saja aku ingin bertanya kepada Jara,
“Jara bagaimana jika pacarmu
tahu tentang hubungan kita ini? Jelas-jelas pacarmu pasti akan sangat marah’
kataku
“tenang saja Jahra, sampai kapapun pacarku
tidak akan tahu tentang hubungan kita ini” jawab Jara
“bagaimana kalau nanti kamu
ketahuan dan seluruh rahasia ini terungkap jelas?” kataku lagi
“biar bagaimanapun keadaannya
aku akan tetap mencintaimu Jahra, biarpun nantiketahuan aku akan tetap
mencintaimu” ujar Jara sambil menggenggam tanganku
“apa benar ucapanmu itu Jara?”
tanyaku
Tak terasa waktu
sudah menunjukkan pukul 16.30, kamipun segera pulang. Setiba dirumahku Jara
langsung pulang. Di malam hari aku berfikir kenapa semakin lama rasa ini
menjadi tumbuh, rasa kasih sayangpun semakin terasa. Aku sering berkata sendiri
“aku tidak mungkin mendapatkan kamu seutuhnya dan aku hanya bisa menyayangimu
saja, tapi aku tidak akan bisa memilikimu sepenuhnya”. Kamipun saling
menyayangi tapi keadaan yang tak mungkin menyatukan kami, cinta ini tidak akan
mungkin bisa bersatu, dan akhirnya akupun membuat keputusan yang kuat untuk
tidak mendekatinya lagi, walaupun itu sangat sulit bagiku. Keesokan harinya aku
menelpon Jara untuk bertemu. Kamipun bertemu ditempat biasanya.
“Jara bagaimana jika kita akhiri
saja hubungan ini?” tanyaku
“hah? Kamu ini bicara apasih
pokoknya aku nggak mau pisah sama kamu” jawab Jara sambil menggenggam erat
tanganku
“Jara aku tidak ingin menyakiti hati
dan perasaan pacarmu, sebagai seorang wanita aku tau bagaimana perasaan pacarmu
jika dia mengetahui semua ini” ujarku
“pokoknya aku tidak mau pisah sama
kamu Jahra, aku sayang sekali sama kamu!!!!” jawab Jara
“ kita harus mengakhiri hubungan
ini, aku mengakui selama ini aku telah khilaf aku tidak ingin melukai seorang
wanita yang baik seperti pacarmu” ujarku
“baiklah jika memang benar itu
maumu, aku siap untuk melupakanmu Jahra” jawab Jara sambil melepaskan
genggamannya
“terimakasih kamu sudah mengerti
Jara”
Akhirnya hubungan
kami berakhir dan kami jarang bertemu, jika sesekali bertemu aku sengaja
pura-pura tidak melihatnya karena aku tidak ingin rasa ini kembali tumbuh lagi.
dapatkan file doc-nya disini "GREENTHREE"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya