animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Kamis, 05 Januari 2017

Cerpen "Air Mata Itu Telah Sirna"



“Air Mata itu Telah Sirna”
Karya : Yurike annisa cahyani

Sudah yang kedua kalinya air mata itu hadir dalam keluarga ku. Masalah yang serupa datang kembali untuk dan akhirnya menghancurkan keluarga kecil ku. Ya.... Peceraian kedua orang tua ku sangat sulit aku terima .... dan aku adalah penentang pertama perceraian itu. Tapi ucapanku sama sekali tidak dihiraukan oleh siapapun. Tentu... Siapa yang mau mendengarkan ucapan bocah berumur 5 tahun sepertiku .
Perceraian itu akhirnya benar  – benar terjadi.  Dan aku hanya bisa pasrah dan menerima perpisahan ayah dan ibu, walaupun hatiku sendiri memberontak dan tidak bisa menerima perpisahan itu. Ingin rasanya aku berteriak mengeluarkan semua yang ada di benak dan hatiku.
 “ Aku tidak ingin perpisahan ini terjadi aku ingin keluargaku tetap utuh “ Bagitulah teriak ku dalam hati.
Hari pertama saat aku jauh dari ayah karena sekarang aku tinggal bersama ibu, walaupun sulit bagi ku untuk memilih ibu atau ayah. karena mereka adalah orang pertama yang aku sayang dan paling aku cintai di dunia ini. Hari terus berlalu, minggu terus berjalan dan bulanpun terus berganti. Keluargaku masih tetap tidak bisa disatukan. Hingga tiba pada suatu hari dimana aku melihat ayah dengan seorang wanita yang sama sekali tidak aku kenal. Aku terus memperhatikan mereka tanpa sadar aku mengikuti mereka hingga kakiku terhenti  di persimpangan rumah ayah. Hati , perasaan dan fikiranku mulai tak karuan.
 “ Apa ayah akan menikah dengan perempuan itu ? “ pertayaan sejenis muncul dalam benakku hingga air mataku mulai berjatuhan mengalir mengiringi langkah ku yang berbalik arah menjauh dari rumah ayah. Aku berlari sekuat tenagaku untuk segera sampai di rumah, kakiku terasa begitu cepat melangkah sehingga aku tiba di sebuah kamar yang terdapat dalam rumah ku aku tetap menangis tersedu-seduh sambil bersimpuh dan terus mengusap butir air mata yang terus membasahi pipiku sungguh aku sangat kesal dan rasa takut yang begitu besar. Aku takut jika ada orang lain yang menggantikan ibu. Di tengah  kecemasan ku aku merasa belaian halus dari ibu yang ikut bersimpuh di hadapanku.
 “ Nak ..... Ike kenapa menangis, Siapa yang menjahili ike bilang sama ibu sayang..” begitulah ucapan ibu yang lembut kepada ku.
“ Tidak bu .... Tidak ada yang menjahui ike ,, ike Cuma takut ibu . “ Aku terhenti dan lidahku terasa kaku untuk melanjutkan ucapanku , karena aku tidak mau jika ibu bersedih mendengar ucapan ku.
“ ike takut kenapa .. Ayo sayang cerita sama ibu” ucap ibu yang ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan ku. Tapi aku tetap tidak ingin mengatakan kepada ibu tentang apa yang sudah aku lihat “ Ike takut dengan anjing tetangga itu bu “ jawab ku untuk mengikuti semua ketakutanku yang sebenarnya. Ibu hanya terseyum dan memeluk ku sambil terseyum.
Keesokan harinya, seperti biasa aku bersiap untuk pergi ke sekolah. Aku bersekolah di TK Aisyah samping  rumah ku walaupun sekolah ku hanya beberapa langkah dari rumah, tapi setiap hari aku bersiap lebih awal karena seperti biasa sebelum aku berangkat sekolah aku sudah terbiasa untuk mencium tangan ke dua orang tua ku.  Kalian tentu aneh bukan ..... Bagaimana bisa aku mencium tangan ke dua orang tua ku sementara ayah dan ibu ku telah berpisah. Tapi aku tetap menjalankan kewajibanku sebagai anak yang berbakti ...
Aku mencium tangan ibu dan nenek  terlebih dahulu, setelah itu aku pergi ke rumah ayah untuk berpamitan dan mencium tangan ayah juga nenek. Tapi hari ini aku begitu sedih karena ayah hanya membuka jendela dan menjulurkan tangannya dari besi –besi itu.  Betapa hancurnya hati ku melihat sikap ayah yang telah berubah kepada ku. Ayah yang biasanya menyambut kedatangan ku  dengan seyuman dan pelukan yang hangat berubah seperti orang yang tidak begitu peduli dengan ku.
Kenapa ayah berubah,, ” kenapa ayah tidak memeluk dan mencium keningku seperti yang biasa  ia lakukan ke padaku “ fikiran ku mulai tak karuan hingga aku mulai memberanikan diri untuk menayakan tentang apa yang aku liat kemarin kepada ayah.
“Ayah ..... Sebelum ike pergi ke sekolah ike boleh  menanyakan sesuatu  sama ayah? “  tentu ayah mengiyakan pertayaan ku “ iya ike mau nanya tentang apa ?”
 “ Wanita yang bersama ayah kemarin siapa apa itu teman ayah ? “ Tanya ku dengan suara lembut sesuai dengan usiaku.  Tapi jawaban ayah sungguh tidak menenangkan hati ku.
 “ Eh ke .... udah jam 07 lewat ni nanti ike terlambat loh ..... “ Begitulah jawaban ayah .. Ya , aku hanya diam dan mengikuti pertanyaan ayah untuk pergi ke sekolah . Setelah aku berpamit dan mencium tangan ayah dari luar jendela itu .
Hati ku masih  saja gelisah dan rasa ingin tau pun bertambah besar kepada ayah dan wanita itu ... Berapa hari telah berlalu setelah kejadian itu dan ibu mengajakku mengelilingi desa dan menikmati suasana desa di pagi hari .... Kami selalu melakukan itu setiap hari libur seperti ini ...   Setelah cukup jauh berjalan ..... Tiba –tiba mata kami tertuju satu ara yang sama kami memandang seorang wanita dan pria yang berjalan santai dengan seorang anak –anak laki –lakis sebangku yang berada di tengah mereka .... Ya .... Pria itu teryata ayahku bersama wanita yang aku liat tempo hari ...  Aku sedih dan memang erat tangan ibu sambil menatap mata ibu yang mulai berkaca kaca .. Sunggu aku sangat sedih aku mulai merasakan jarak antara aku dengan ayah aku mulai berpikir kalau dugaan ku benar wanita dan anak laki – laki itu yang telah merebut ayah dari kami .....
“ Ibu .... “ Panggil aku dengan suara yang lembut “ Ya sayang ....  Ike sudah capek ya ..? Kita pulang yuk dan istirahat di rumah “ Pinta ibu kepada ku untuk menutupi kesedihan hatinya  karena kau tau kalu ibu sngat mencintai ayah dan keluarga aku dulu sangatlah harmonis tapi aku tidak yang menyebabkan ke dua orang tua ku harus bercerai itulah yang tidak perna aku ketahui dan tidak perna aku mengerti apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarga ku ....
Sesampainya di rumah aku kembali memperhatikan wajah ibu yang terlihat sedih dan berusaha tegar di hadapan ku ... “ ibu kenapa sedih ? “ tanyaku kepada ibu sambil berjalan mendekat dan duduk di pangkuan ibu . “ Tidak .... Ibu tidak bersedih sayang , tadi mata ibu kelilipan makanya seperti orang yang menangis “ Jawab ibu menutupi kesedihan dari ku ....” Ibu wanita dan anak laki-laki yang bersama ayah tdi siapa ? apa mereka yang telah merebut ayah dari kita ? “ pertanyaan itu tiba terlontar dari mulut dan akhirnya membuat tetesan air mata ibu tidak bisa di bendung lagi ibu semakin erat memelukku yang berada di pangkuan seolah –olah memberi isarat betapa hancurnya hati ibu saat ini ....
“ ike sayang ayah nggak akan meninggalkan kita kok .... Ayah akan selalu ada di kekat kita ayah pasti sayang banget sama ike “ kata-kata ibu mungkin bisa membuatku terseyum tapi aku tidak tau bagaimana keadaan yang sebenarnya ....
Hari terus berlalu , dan wanita itu semakin sering berkunjung ke rumah ayah hingga tiba di suatu hari dimana wanita dan anak laki –laki itu mendatangi ku yang sedang asik bermain bersama teman sekolah ku ....... “ ike ???? “ waanita itu memanggil nama ku sambil terseyum manis untuk menarik perhatian ku sementara anak itu menjulurkan tanganya dan memperkenalkan dirinya pada ku “ Halo nama ku deri “ ... Tingkah laku mereka yang manis tentu tidak akan bisa mengeluluhkan hatiku karena aku sudah terlanjur membenci mereka aku sama sekali tidang menghiraukan kedua orang itu dan langsung pergi meninggalkan mereka .
                Setelah beberapa hari dari kejadian aku bertekat bertanya kembali kepada ayah tentang teka- teki yang tidak aku ketahui selama ini . Sepulangnya aku dari sekolah aku langsung bergegas untuk menemui ayah dan berharap akan ada jawaban pasti atas semua pertanyaan .
“ Assalammualaikum ....... Ayah “ panggilku sambil mengetuk pintu rumah ayah .                                              “ Waalaikumsalam .... eh ada putri ayah “ jawab ayah sambil membuka pintu dan menggendongku masuk ke rumah . “ ike udah makan ? “ Tanya ayah dengan penuh perhatian kepada ku .,
“ Udah dong yah “ Jawabku kepada ayah di tengah perbicaraan hangatku denagn ayah aku teringat tentang tujuan ku yang sebenarnya satu persatu pertanyaan mulai terlontar dari mulut ku hingga satu pertanyaan ku yang membuat ayah untuk sulit menjawabnya
                “ ayah mau nggak tinggal bersama kami lagi seperti dulu ? Ayo ayah baikan lagi dong sama ibu , jangan marahan terus pertanyaan ku membuat ayah heran karena bagaimana mungki anak seusiaku mengatakan hal seperti itu ..... Ayah hanya terdiam dan menatapku yang terus memaksa ayah segerah menjawab pertanyaan dari ku ..
                “ mmmm ..... ike sayang , seharusnya ike nggak usah memikirkan apa yang bukan seharusnya menjadi pikiran iki yang seharusnya yang di pikirkan hanya sekolah dan bagaimana supaya mendapat juara satu .. “ Begitulah jawab ayah yang sama sekali tidak aku harap kan
                “ Ayah , Bagaimana ike bisa mendapat juara kalu ike harus berpisah dari ayah ike mau keluarga ike seperti dulu , ike mau kita satu rumah satu rumah lagi , keadaan seperti ini membuat ike sedih ayah “ . Aku mulai menangis dan mengeluarkan semua isi hatiku sunggu yang aku inginkan hanya satu , aku hanya ingin melihat ayah dan ibu ku bersama lagi aku ingin kebahagian seperti dulu . Ayah sama sekali tidak memberikan jawaban pasti yang aku harapkan dan ayah meninggalkanku di ruang tamu sendirian . Aku tetap duduk dan membuka album berisi kenangan saat ayah dan ibu belum berpisah satu persatu halaman dari album itu telah aku lihat , hingga muncul dalam fikiran sebuah ide konyol untuk menulis di belakang foto ayah
                                “ ini ayah ike
                                “ Bukan ayah deri
                                “Ayah sayang sam ike
                                “ Bukan sama deri
                                “ Ike benci sama deri dan wanita itu “
Begitulah catatan yang aku tulis di belakang foto ayah , dengan tulisanku yang seperti cakar ayam , tentu kerena aku masi anak TK yang belum begitu mahir untuk menulis .
Hari ini tepat tanggal 05 juli 2005 , ya hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 6 ibu adalah orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada ku dan juga memberiku boneka kelinci sebagai hadianya ...... tentu aku sangat senang sekali dan mengucapkan terimakasih kepada ibu
                Aku menunggu di atas depan rumah dan terus menatap ke arah luar rumah hari sudah semakin sore tapi ayah belum juga datang . “ Ike ..... kok belum masuk , ike nunggu siapa ? “ Tanya ibu kepada ku ......
“ ike nunggu ayah bu .... ayah pasti datang , ibukan perna bilang kalu ayah sangat menyayai ike “ jawabku dengan penuh harapan ... Waktu terus berputar dan mata ku mata ku  mulai lelah dan ngantuk menunggu kedatangan ayah dari tadi ibu yang melihat kondisiku seperti itu mengajakku untuk istirahat di dalam .
“ Ike ayo nak kita masuk ,,, ike kelihatanya sudah lelah .... Ayo sayang “
                                “ Tapi bu “
“ Sudah , ayo kita masuk “ ucap ibu memotong perkataan ku aku menurutnya dan berjalan dengan pelan mengiringi ibu .... ketika ibu hampir menutup pintu tiba terdengar suara seseorang yang memanggil nama ku
                                                “ Ike”
Aku langsung berlari dan menghampiri orang itu betapa bahagia aku akhirnya ayah datang dan mengucap selamat ulang tahun kepada ku
 “ Ayah .... ayah masih ingat ulang tahun ike ? “
“ Tentu sayang ... Mana mungkin ayah bisa melupakan ulang tahun putri kesayangan ayah jawab ayah dengan senyuman yang begitu manis
 “ Oh ya ike mau kado apa dari ayah lanjut ayah kepada ku
                “ Emmm .... Ike mau ayah tinggal sama ike dan ibu lagi , ayah maukan ? “ pintaku yang belum tentu bisa ayah penuhi , karena ayah hanya diam dan melirik ke arah ibu ....
“ Ibu juga maukan tinggal sama ayah lagi lanjutku untuk meminta kepada ibu tapi ibu juga diam dan tidak menjawab apa- apa aku kembali menatap ayah dan memberi isyarat untuk menjawab pertanyaan ku ...
 “ iya sayang .... ayah akan melakukan apa saja untuk ike asalkan ike bisa terseyum jawaban dari ayah yang cukup membuat ku puas sekarang aku hanya menunggu jawaban dari ibu .... “ mmmm “ ibu mengangkat alis matanya dan mengangguk sebagi tanda kalu ibu juga setuju dengan ayah
Betapa senangnya hati ku saat itu karena ayah dan ibuku akan bersama lagi dan ini adalah kado terindah dalam hidup ku yang tidak akan perna aku lupakan sejak hari itu tidak ada lagi air mata di antara kami . Ayah dan ibu juga tidak perna bertengkar lagi .


Link download file-nya "GREENTHREE"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...