KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah
ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas
dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir
kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Taba Penanjung, 28 Agustus 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….1
1.1
Latar Belakang…………………………………...…………………………………………1
1.2
Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..2
1.3
Tujuan………………………………………………………………………………………2
1.4
Manfaat……………………………………………………………………………………..2
BAB
II PEMBAHASAN………………………………………………………………………...3
2.1 Karakteristik
Sel Hewan……………………………………………………………………3
2.2 Struktur
dan Fungsi Sel Hewan…………………………………………………………….4
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………….18
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………..18
3.2 Saran………………………………………………………………………………………18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biologi
merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam kehidupan
sehari-hari biologi mengambil peran yang sangat penting. Untuk itulah kita
mempelajari biologi khususnya mengenai sel. Hal ini dikarenakan sel merupakan
dasar dari sebuah kehidupan. Sel-sel tersebut membentuk suatu kesatuan untuk
membentuk kehidupan. Kita bisa melihat bahwa alam semesta ini begitu luas,
namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat
kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan.
Dari
masa ke masa dilakukan penelitian dan penemuan mengenai sel dimulai dari
penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun
masih dilakukan penelitian yang bahkan sudah mencapai pada tahap genetik.
Berangkat
dari perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat di segala bidang aspek
keilmuan menghasilkan pemikiran-pemikiran baru dengan teori-teori baru yang
dihasilkan, dan mampu menjawab serta menutupi pendapat atau teori-teori
sebelumnya. Ini menunjukkan sifat ilmu pengetahuan yang selalu dinamis dengan
perubahan-perubahannya. Ilmu pengetahuan zaman era global ini sudah semakin
canggih, dengan penemuan-penemuan baru yang dihasilkan dapat digunakan untuk
menutupi hal-hal kecil dalam diri manusia. Meski demikian, dengan semakin
merambatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sekarang ini, ternyata masih
belum bisa menyaingi apa yang ada dalam tubuh kita.
Semua
tubuh organisme terusun atas sel-sel. Mulai dari sayap kupu-kupu hingga
mahkkota bunga yang berwarna-warni. Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan
tak bisa dilihat dengan kasat mata. Untuk ukuran sekecil itu, sel tergolong
sangat luar biasa. Sel seperti sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar
proses kehidupan terus berlangsung. Sebagai suatu pabrik kehidupan, sel memiliki
karakteristik yang dapat membedakan dimana ia tumbuh dan berkembang. Dengan
mengetahui komponen sel, kita akan dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan itu
sendiri.
Dalam
makalah ini, pembahasan mengenai sel hanya akan lebih menekankan pada struktur
dan fungsi sel hewan. Seperti yang telah diketahui, susunan sel hewan merupakan
susunan sel yang dimiliki oleh manusia, sehingga pembahasan tersebut akan dapat
mengaacu pada diri kita sendiri dan sekitarnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah yang akan menjadi fokus
pembahasan dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana
karakteristik sel hewan?
2. Bagaimana
struktur dan fungsi organel-organel sel hewan?
1.3 Tujuan
Tujuan
yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
1. Untuk
mengetahui bagaimana karakteristik dari sel hewan.
2. Untuk
mengetahui bagaimana struktur dan fungsi dari sel hewan.
1.4 Manfaat
Manfaat
dari pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut.
1.
Melalui pembuatan makalah ini diharapkan
bagi siswa agar mampu mempresentasikan dan memahami mulai dari karakteristik,
struktur dan fungsi sel hewan serta susunan organel sel hewan.
2.
Dengan adanya makalah ini diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih mengenai sel
hewan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Sel Hewan
Sel
hewan merupakan nama umum dari sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel
hewan berbeda dengan sel eukariotik lainnya, seperti sel tumbuhan karena tidak
mempunyai dinding sel dan kloroplas.
Sel
hewan memiliki bentuk yang bervariasi karena tidak memiliki dinding sel yang
keras. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran tipis dan tidak kuat. Ada
beberapa sel hewan (khususnya hewan bersel satu) yang terlindungi oleh cangkok
keras dan kuat. Cangkok ini umumnya tersusun dari zat kersik dan partikel serta
banyak terdapat pada Euglena dan Radiolaria.
Pada
umumnya, sel hewan tidak mempunyai vakuola. Jika terdapat vakuola, ukurannya
pun sangat kecil. Amoeba dan Paramecium adalah beberapa jenis hewan bersel satu
yang memiliki vakuola. Vakuola terbagi menjadi 2 macam, yaitu vakuola
kontraktil (alat osmoregulasi) dan vakuola nonkontraktil (penyimpanan makanan).
Sementara itu, bagian terbesar pada sel hewan adalah nukleus.
Di
dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol tersebut ada dalam
satu tempat yang disebut sentrosom. Pada saat terjadi pembelahan sel, setiap
sentriol memisahkan diri menuju kutub berlawanan dan memancarkan benang-benang
gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom.
2.2 Struktur dan Fungsi Sel Hewan
Gambar struktur sel hewan
Secara
umum, struktur dan fungsi sel hewan terbagi menjadi 3 bagian utama
yaitu membran sel, inti sel (nukleus), dan sitoplasma.
A. Membran
Sel / Cell Membrane
Membran sel adalah suatu struktur
lapisan elastis yang sangat tipis melapisi seluruh bagian sel. Membran sel
disebut juga membran plasma atau plasmalemma. Membran sel tebalnya sekitar
7,5-10 nm, dan sebagian besar membran sel terdiri dari lemak (45%) dan
protein (55%). Fungsi membran sel adalah sebagai berikut.
1) Sebagai
sekat pembatas antara isi sel dan lingkungan di luar sel.
2) Sebagai
reseptor (penerima)
3) Sebagai
tempat terjadinya reaksi kimia, misalnya respirasi sel
4) Sebagai
pengendali dan pengontrol transportasi zat dari dan ke dalam sel.
Membran sel merupakan pintu gerbang
keluar-masuknya zat dari dan ke dalam sel. Membran sel bersifat semipermeabel
atau diferensial permeabel. Membran sel disebut semipermeabel sebab hanya dapat
dilalui oleh air dan molekul gas. Membran sel ini juga dikatakan
bersifat deferensial permeabel karena membran sel dapat dilalui oleh zat-zat
tertentu, tetapi sebagian zat lainnya ditahan, misalnya glukosa, asam amino,
asam lemak, dan gliserol.
B. Inti
Sel (Nukleus) / Cell Nucleus
Gambar struktur nukleus
Nukleus adalah inti sel. Nukleus
merupakan struktur yang besar dalam sel, dimana hampir di semua sel hanya ada
satu nukleus, yang merupakan campuran granula yang kaya DNA dan protein DNA
yang lebih dikenal sebagai gen. Nukleus adalah organel sel yang utama, di mana
didalamnya terdapat kromatin, benang panjang DNA.
a) Letak
dan Struktur Nukleus
(1)
Membran luar berhubungan dengan retikulum
endoplasma granular
(2) Membran nukleus
strukturnya seperti membran plasma.
(3) Membran dalam
membatasi bagian koloid nukleus yang disebut nukleoplasma.
(4) Dalam nukleoplasma didapatkan :
kromatin, nukleolus, enzim-enzim yang berperan dalam sintesis asam nukleat,
protein-protein lain, kalium, natrium, magnesium dan kalsium.
b) Nukleus
terdiri dari :
(1) Membran
inti
Ciri-ciri
membran inti, yaitu :
(a) Hanya
ada (1) satu mengelilingi inti sel
(b) Struktur
membran inti sama seperti membran plasma.
(c) Berfungsi
sebagai pemisah antara nukleus (inti) dan sitoplasma.
(2) Kromatin
Ciri-ciri
dari kromatin adalah:
(a) Terdiri
dari DNA ( Deoxiribonukleat Acid) dan protein.
(b) Kromatin
menjadi kromosom pada saat pembelahan.
(3) Nukleolus
(Inti Sel)
Ciri-ciri
nukleolus antara lain:
(a) Inti
dari banyak sel yang mengandung satu atau lebih struktur yang terang, tidak
mempunyai batas yang tegas, mengandung RNA yang banyak dan protein.
(b) Nukleolus
terlihat dibawah mikroskop cahaya sebagai bentuk spheris atau bulat pada
nukleus sel dalam keadaan interfase.
(c) Nukleolus
akan menjadi besar bila sedang aktif mensintesis protein.
c). Secara
umum, fungsi nukleus yaitu :
1.
Mengendalikan metabolisme sel
2.
Tempat penggandaan dan transkripsi DNA
3.
Pengatur pembelahan sel dan pembawa
informasi genetik
C. Sitoplasma /
Cytoplasm
Sitoplasma berasal dari kata cyto,yang
berarti sel, dan plasma yang berarti bentuk. Jadi sitoplasma adalah
hal yang hidup di dalam membran plasma dan di luar nukleus yang menentukan
bentuk sel. Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat dalam sel, kecuali di
dalam inti dan organel sel. Sitoplasma yang dekat nucleus
disebut endoplasma, sedangkan yang didekat membran plasma
disebut ektoplasma. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel
dinamakan nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak
cair. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai pelarut
zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Dilihat
dari segi kimianya, sitoplasma terdiri dari:
1) 75-90%
terdiri dari air
2) 10-25%
dari komponen zat padat, antara lain adalah karbohidrat, lemak dan zat-zat
organik yang lebih sederhana.
Fungsi utama kehidupan terjadi di
sitoplasma. Hampir semua kegiatan metabolisme di dalam ruangan berisi cairan
kental ini. Sebagian besar proses di dalam sitoplasma diatur secara enzimatik.
Fungsi
sitoplasma :
a.
Sebagai tempat berlangsungnya
metabolisme sel
b.
Terdapatnya fungsi sitoplasma yang
berhubungan dengan sitosol, yaitu:
1) Pengaturan
enzimatik dan metabolisme
2) Sintesis
protein ribosom
3) Penyimpanan
lemak dan glikogen
Sitoplasma terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a.
Sitosol, yaitu cairan yang mengelilingi
organela-organela sel. sitosol menempati kira-kira 55% dari total volume sel
b.
Organela-organela sel, yang merupakan
struktur-struktur penting pada sel, yang terdiri dari retikulum endoplasma,
ribosom, badan golgi, ribosom, mitokondria, lisosom, sentriol dan peroksisom
yang akan dijelaskan sebagai berikut ini.
1. Retikulum
Endoplasma (RE) / Endoplasmic Reticulum (ER)
Gambar struktur RE
Retikulum Endoplasma merupakan perluasan
membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang
seperti tabung di dalam sitoplasma. Dalam pengamatan mikroskop RE tampak
seperti saluran berkelok-kelok dan jala yang berongga-rongga. Saluran-saluran
tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke
bagian sel lainnya.
Fungsi umum retikulum endoplasma yaitu
sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Dalam sel terdapat
2 tipe RE, yaitu retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus.
a) Retikulum
Endoplasma Kasar (REK)
Rough
Endoplasmic Reticulum
Disebut REK karena permukaannya
diselubungi oleh ribosom sehingga tampak seperti helaian panjang kertas pasir.
Ribosom adalah tempat sintesis protein. Protein yang disintesis pada ribosom
yang melekat pada RE biasanya ditujukan untuk luar sel.
Setelah protein selesai dibuat oleh
ribosom di permukaan RE, protein tersebut di angkut ke ruangan dalam RE. Dalam
saluran ini protein mungkin diubah oleh enzim yang berada di permukaan dalam
membran RE. Apabila protein telah mencapai ujung RE, protein tersebut disimpan
dalam membran kecil yang mengandung kantong (vesikula). Vesikula ini dibentuk
dari irisan REH yang berhubungan dengan REK.
Jadi, fungsi REK adalah mendukung
sintesis protein dan menyalurkan bahan genetik antara inti sel dengan
sitoplasma.
b) Retikulum
Endoplasma Halus (REH)
Smooth
Endoplasmic Reticulum
REH tidak ditempeli ribosom sehingga
permukaannya halus. REH memiliki enzim-enzim pada permukaannya yang berfungsi
untuk sintesis lipid, glikogen, dan persenyawaan steroid seperti kolesterol,
gliserida, dan hormon.
2. Badan
Golgi (Kompleks Golgi) / Golgi Complex
Badan golgi adalah sekelompok kantong
(vesikula) pipih yang dikelilingi membran. Badan golgi
merupakan saluran-saluran yang terletak di dekat nukleus dan terlibat dalam
proses sekresi. Sekresi misalnya hormone dan neurotransmitter. Organel ini
terdapat hampir di semua sel eukariotik. Setiap sel hewan memiliki 10 sampai 20
badan golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki beberapa ratus badan golgi.
Badan golgi dibangun oleh membran yang
berbentuk sisterna, tubulus, dan vesikula. Sisterna membentuk pembuluh-pembuluh
halus (tubulus). Dari tubulus dilepaskan kantong-kantong kecil yang berisi
bahan-bahan yang diperlukan seperti enzim-enzim atau pembentuk dinding sel.
a) Letak
dan Struktur Badan Golgi
(1) Badan golgi terletak
didekat nukleus (inti sel)
(2) Badan golgi
berbentuk sisternae (kantong pipih ) yang tersusun dalam tumpukan 6-30 kantong
pipih. Struktur tumpukan ini disebut diktiosom.
(3) Gelembung berisi
enzim pencernaan yang keluar dari badan golgi disebut lisosom.
b) Fungsi
Badan Golgi
Fungsi badan golgi antara lain :
(1) Mengolah zat-zat
yang sudah dibentuk dalam retikulum endoplasma
(2) Mensintesis
karbohidrat yang tidak dapat dibentuk dalam retikulum endoplasma (seperti asam
siasalat, fruktosa, galaktosa)
(3) Dalam kantong badan
golgi terjadi modifikasi protein-protein yang dihasilkan oleh retikulum
endoplasma sebelum dikirim ke tempat tujuan (misalnya, penambahan
oligosakarida).
(4) Badan golgi
berperan dalam transportasi zat keluar dari sel.
3. Ribosom /
Ribosome
Ribosom berupa organel kecil bergaris
tengah 17-20 mikron yang tersusun oleh RNA ribosom dan protein. Ribosom
terdapat pada semua sel hidup. Ribosom terdapat bebas di sitoplasma atau
melekat pada REK. Tiap ribosom terdiri dari dua subunit yang berbeda ukuran.
Dua subunit ini saling berhubungan dalam suatu ikatan yang distabilkan oleh ion
magnesium.
a) Struktur
Ribosom
(1) Ribosom tersusun
oleh rRNA (ribosomalRNA)
(2) Ribosom berukuran
±15 mm
(3) Kecuali terdapat dalam
sitosol, ribosom ditemui juga melekat pada retikulum endoplasma sehingga
retikulum endoplasma kelihatan bergranula dan didalam mitokondria.
(4) Ribosom bekerja
sebagai pabrik pembentukan protein.
b) Fungsi
Ribosom
(1) Ribosom yang melekat di
retikulum endoplasma mensintesis protein untuk diekspor ke lumen retikulum dan
badan golgi.
(2) Ribosom bebas yang
terdapat di sitoplasma membuat protein untuk kebutuhan sel itu sendiri.
4. Lisosom /
Lysosome
Lisosom adalah organel yang termasuk
dalam sistem endomembran, produk atau hasil ER kasar dan badan golgi.
Lisosom merupakan kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran tunggal
yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul. Nama lisosom berasal dari
dua kata Latin yang berarti badan pemecahan. Lisosom berisi enzim yang
dapat memecahkan (mencerna) polisakarida, lipid, fospolipid, asam nukleat, dan
protein. Enzim-enzim tersebut bekerja sangat baik pada keadaan asam
kira-kira pada pH 5. Enzim ini dinamakan lisozim atau enzim
hodrolitik. Lisosom berperan dalam pencernaan intra sel, misalnya pada
protozoa atau sel darah putih , juga dalam autofagus.
Enzim lisozom adalah suatu protein yang
di produksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasuka
ke dalam membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini
ada juga enzim yang dimasukan terlebih dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim
itu dibungkus membran kemudian dilepaskan didalam sitoplasma. Jadi proses pembentukan
lisosom ada dua macam, pertama dibentuk langsung oleh RE dan kedua oleh golgi.
Fungsi lisosom :
Fungsi utama lisosom adalah berperan
dalam pencernaan intrasel. Fungsi lisosom ada 3 yaitu endositosis, fagositosis,
dan autofagi.
(1) Endositosis. Endositosis
ialah pemasukan makromolekul dari luar ke dalam sel melalui mekanisme
endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan
tidak beraturan,yang disebut endosom awal.
(2) Fagositosis.
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan
mikroorganisme seperti bakteri atau virus ke dalam sel.
(3) Autofagi. Proses
autofagi untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, organel yang
tidak berfungsi lagi
Selain itu, terdapat juga fungsi lisosom
yang lainnya, yaitu :
· Berperan
penting dalam matinya sel
· Mencerna
makromolekul secara intraseluler
· Sebagai
penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler
· Menghancurkan
organel sel lain yang sudah tidak berfungsi
· Menghancurkan
selnya sendiri (autolisis)
5. Mitokondria /
Mitochondria
Gambar
struktur mitokondria
Mitokondria adalah badan energi sel yang
berisi protein dan benar-benar merupakan “gardu tenaga”. “Gardu tenaga” ini
mengoksidasi makanan dan mengubah energi menjadi adenosin trifosfat atau ATP
pada respirasi sel. ATP menjadi agen dalam berbagai reaksi termasuk sintesis
enzim. Mitokondria penuh selaput dalam yang tersususn seperti akordion dan
meluaskan permukaan tempat terjadinya reaksi.
Mitokondria mempunyai dua lapisan
membran, yaitu membran luar dan membran dalam. Membran luar memiliki permukaan
halus, sedangkan membran dalam berlekuk-lekuk. Pelekukan ini disebut kista.
Sel-sel yang aktif atau memiliki metabolisme tinggi, misalnya sel otot jantung,
mitokondrianya banyak mengandung krista. Pada krista terdapat enzim untuk
fosforilasi oksidatif dan sistem transport elektron. Protein yang berperan
dalam respirasi, termasuk enzim pembuat ATP, dibuat dalam membran dalam.
Membran dalam memiliki permukaan yang luas sehingga dapat
meningkatkan produktivitas respirasi seluler.
Membran dalam membagi mitokondria
menjadi dua ruang, yaitu ruang intermembran dan matriks mitokondria.
a. Ruang
Intermembran
Ruang intermembran merupakan ruangan di
antara membran luar dan membran dalam. Membran luar dapat dilalui semua molekul
kecil tetapi tidak dapat dilalui protein dan molekul besar.
b. Matriks
Mitokondria
Matriks mitokondria merupakan ruang yang
diselubungi oleh membran dalam. Beberapa tahapan metabolisme terjadi dalam
matriks. Matriks mengandung enzim untuk siklus Krebs dan oksidasi asam lemak.
Matriks juga banyak mengandung protein dan DNA, ribosom dan beberapa jenis RNA.
Mitokondria dapat menyintesis protein sendiri karena memiliki DNA, RNA, dan
ribosom.
Mitokondria baru terbentuk dari
pertumbuhan serta pembelahan mitokondria yang telah ada sebelumnya (seperti
pembelahan bakteri). Penyebaran dan jumlah mitokondria di dalam setiap sel
tidak sama dari hanya satu hingga beberapa ribu. Pada sel sperma mitokondria
tampak berderet-deret pada bagian ekor yang digunakan untuk bergerak.
Fungsi mitokondria :
(1) Sebagai penghasil
energi/tenaga melalui proses oksidasi.
(2) Berperan penting
dalam proses kimia pada pembentukan ATP. Energi yang dihasilkan dalam bentuk
energi kimia terikat dalam ATP.
(3) Mitokondria
bertugas dalam melakukan respirasi sel dan melepaskan energi yang diperklukan
oleh sel-sel untuk menjalankan fungsinya.
6. Sentriol /
Centriole
Sel hewan, mikroorganisme, dan tumbuhan
tingkat rendah memiliki dua sentriol pada sitoplasma. Sentriol merupakan hasil
perkembangan sentrosol, yaitu pusat sel, daerah dari sitoplasma yang dekat
dengan nukleus. Sentriol berupa kumpulan mikrotubulus yang berperan sebagai
kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau meiosis. Dari sentriol memancar
benang-menang gelendong pembelahan sehingga kromosom akan terjerat pada benang
tersebut. Melalui benang gelendong inilah nantinya tiap-tiap kromosom berjalan
menuju kutub masing-masing.
Fungsi sentriol :
a. Mengatur
pembelahan sel dan pemisahan kromosom selama pembelahan sel pada hewan
b. Mensintesis
mikrotubul silia dan flagella
c. Menghasilkan
gelendong pada sel hewan
d. Sebagai
benda kutub dalam mitosis dan meiosis
7. Sitoskeleton /
Cytoskeleton
Sitoskeleton atau rangka sel tersusun
atas tiga jenis serabut yang berbeda yaitu mikrofilamen, mikrotubul, dan
filamen antara.
Fungsi sitoskeleton adalah sebagai
berikut.
· Memberikan
kekuatan mekanik pada sel
· Menjadi
kerangka sel
· Membantu
gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian lain
a. Mikrofilamen
atau Filamen Aktin
Mikrofilamen adalah rantai ganda protein
yang saling bertaut dan tipis, terdiri dari protein yang disebut aktin.
Mikrofilamen berdiameter 5-6 nanometer (nm), sehingga untuk mengamatinya harus
menggunakan mikroskof elektron.
Fungsi
mikrofilamen :
· Berfungsi
pada pergerakan sel sewaktu terjadi pembelahan, sitoplasma dan kontraksi otot
b. Mikrotubul
Mikrotubul adalah rantai protein yang
berbentuk spiral dan spiral ini membentuk tabung berlubang. Mikrotubul tersusun
atas bola-bola molekul yang disebut tubulin. Diameter mikrotubul lebih kurang
25 nanometer. Mikrotubul merupakan serabut penyusun sitoskeleton terbesar.
Selain itu, mikrotubul dapat membentuk organel sitoplasma berupa sentriol,
silia dan flagella.
Sentriol berbentuk silindris dan disusun
dari mikrotubul yang tersusun sangat teratur. Pada saat sel membelah, sentriol
akan membentuk benang-benang gelendong inti. Silia dan flagella merupakan
tonjolan yang dapat bergerak bebas dan dijulurkan.
Fungsi mikrotubul :
· Membentuk
protein tubulin
· Penyusun
spindel, sentriol, silia & flagela
· Berperan
penting dalam pembelahan sel secara mitosis
· Mengarahkan
gerakan komponen-komponen sel
· Mempertahankan
bentuk sel
c. Filamen
Antara (Serabut Antara)
Filamen antara adalah rantai molekul
protein yang berbentuk untaian yang saling melilit. Filamen ini berdiameter
8-10 nm. Disebut serabut antara karena berukuran diantara ukuran mikrotubul dan
mikrofilamen. Serabut ini tersusun atas protein yang disebut fimetin. Akan
tetapi, tidak semua sel tersusun atas fimetin, contohnya sel kulit tersusun
oleh protein keratin.
8. Peroksisom
(Badan Mikro) / Peroxisome
Peroksisom adalah kantong yang memiliki
membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas ialah
enzim katalase. Enzim katalase berfungsi untuk metabolisme lemak dan
fotorespirasi. Selain itu enzim katalase juga bertindak sebagai katalisator
yang mengaktalisis perombakan hidrogen peroksida (H2O2). Hidrogen
peroksida merupakan produk metabolisme sel yang berpotensi membahayakan sel.
Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat. Pada hewan,
peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal. Di sana peroksisom menetralkan
radikal bebas (ion-ion oksigen yang dapat merusak sel). Selain itu, peroksisom
juga menetralkan obat-obatan dan alkohol. Peroksisom menghasilkan hidrogen
peroksida saat menguraikan alkohol dan membunuh bakteri. Namun, hidrogen
peroksida yang berbahaya itu akan diuraikan menjadi air dan oksigen oleh enzim
katalase yang ada di dalam peroksisom. Peroksisom juga menguraikan asam lemak,
yang akan digunakan oleh mitokondria sebagai sumber energi.
Fungsi peroksisom :
· Merubah
lemak menjadi karbohidrat
· Menghasilkan
enzim oksidatif untuk membentuk H2O2 untuk merombak lemak
· Menghasilkan
enzim katalase untuk mengubah H2O2menjadi H2O dan O2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
uraian diatas, dapat disimpulkan mengenai pembahasan sel hewan yaitu sebagai
berikut.
1.
Sel hewan memiliki karakteristik yang
berbeda dengan sel lainnya seperti sel tumbuhan. Hal tersebut dapat dilihat
dari karakteristik yang dimilikinya, seperti tidak mempunyai dinding sel dan
vakuola. Dengan tidak mempunyai dinding sel tersebut, maka bentuk sel hewan
tidak tetap atau dapat berubah-berubah.
2.
Struktur penyusun sel hewan terdiri dari
3 bagian utama, yaitu membran sel (membran plasma), inti sel (nukleus), dan
sitoplasma. Setiap bagian-bagian sel tersebut memiliki tugas dan fungsi
masing-masing yang saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.
3.2 Saran
Materi
mengenai sel hewan ini memang terbilang cukup luas, maka dari itu diperlukan
pemahaman dan penguasaan materi lebih mendalam lagi agar siswa tidak hanya
dapat memahami setengah-setengah dari materi tersebut. Maka dari itu diperlukan
perangkat pendukung yang lebih lengkap agar materi mudah dipahami
oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Maryati,
Sri, dkk. 2007. Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga
http://dnginside.blogspot.com/2012/08/sel-hewan.html
http://dnginside.blogspot.com/2012/08/sel-hewan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya