KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME ,bahwa penulis telah
menyelesaiakan tugas mata pelajaran BIOLOGI dengan membahas
materi SISTEM GERAK.
Dalam
penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini,tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Sehingga dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik dalam penulisan maupun materi,mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
menyempurnakan pembuatan makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini penulis juga menyampaikan
ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
memberikan informasi tentang materi yang terkait.
Semoga
materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi motifasi, khususnya
bagi penulis.
Taba
Penanjung, 2 September 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1
A.
Latar Belakang………………………………………………………....……………………1
B.
Rumusan
Masalah…………………………………………………………………..………1
BAB
II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….2
A.
Pengertian Sistem Gerak
Manusia…………………………………………………………..2
B.
Rangka Manusia…………………………………………………………………………….2
C.
Macam-Macam Tulang dan
Strukturnya……………………………………………………5
D.
Otot
Manusia………………………………………………………………………………..7
E.
Kelainan Pada
Tulang……………………………………………………………………….8
F.
Kelainan Pada
Otot………………………………………………………………………….9
BAB
III PENUTUP……………………………………………………………………………...10
A.
Kesimpulan………………………………………………………………………………...10
B.
Saran……………………………………………………………………………………….10
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap
saat kita bergerak, apakah itu berjalan, menulis, mengangkat beban, atau yang
lainnya. Kalaupun sedang duduk, ada bagian tubuh yang bergerak, yaitu jantung
ynag berdaetak atau mata yang berkedip. Pergerakan pada manusia merupakan
perpaduan antara system rangka dan system otot.
Alat
gerak ada dua macam yaitu alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak
aktif adalah otot – otot badan, alat gerak pasif adalah rangka badan kita. Alat
gerak manusia yaitu sendi, rangka dan otot. Dari ketiganya memiliki fungsi
masing-masing. Jika dari salah satu alat gerak tersebut tidak berfungsi maka
dapat menyebabkan kelainan tulang yang kurang normal. Misal posisi duduk yang
kurang baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
saja alat gerak manusia ?
2. Apa
saja fungsi dari alat gerak manusia ?
3. Apa
saja penyakit yang berhubungan dengan alat gerak manusia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sistem Gerak Manusia
Salah
satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan
berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh
makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang
mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan
manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan
kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia menggunakan alat gerak yang
tersusun dalam sistem gerak.
B. Rangka manusia
Letak Dan Fungsi Rangka
Tulang-tulang
yang tersusun sedemikian rupa dengan system tertentu disebut rangka. Rangka
manusia tersusun oleh tulang-tulang yang jumlahnya kurang lebih 200 buah.
Tulang-tulang tersebut membentuk sistem yang disebut rangka.
Tulang-tulang
yang menyusun rangka ada 2 jenis, yaitu tulang keras dan tulang rawan. Tulang
keras atau tulang sejati memiliki sifat keras dan lebih banyak mengandung zat
kapur. Tulang rawan merupakan tulang yang lunak, antara lain tulang yang
menyusun tulang hidung, telinga, dan persendian.
Fungsi
Rangka Pada Manusia :
1. Tempat
melekatnya otot
2. Kerangka
pada tubuh manusia memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu :
3. Menyokong
dan menopang tubuh
4. Memberi
bentuk tubuh
5. Melindungi
alat- alat tubuh yang lunak
Berdasarkan
letak susunannya, rangka dapat dibedakan menjaddi dua.
1.
Rangka endoskeleton, yaitu rangka yang terletak di dalam tubuh.
2. Rangka
eksoskeleton, yaitu rangka yang terletak di luar tubuh.
Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1. Bagian
Tengkorak (Kepala)
1 tulang dahi
2 tulang tapis
2 tulang hidung
2 tulang ubun-ubun
2 tulang pipi
|
2 tulang langit-langit
2 tulang baji
2 tulang pelipis
2 tulang air mata
2 tulang rahang atas
|
1 tulang lidah
1 tulang tengkorak
2 tulang rahang bawah
|
2.
Bagian Badan
Bagian
badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu :
1. Ruas-ruas
tulang belakang ( 33 ruas )
2. Tulang
rusuk ( 12 pasang )
-
7 pasang tulang rusuk sejati
-
3 pasang tulang rusuk palsu
-
2 pasang tulang rusuk melayang
3. Tulang
dada, terdiri dari :
– tulang hulu
– tulang badan
– tulang pedang-pedangan
4.
Gelang bahu terdiri dari :
-
2 tulang selangka (kiri dan kanan)
-
2 tulang belikat (kiri dan kanan)
5. Gelang panggul terdiri dari :
-
2 tulang duduk (kiri dan kanan)
-
2 tulang usus (kiri dan kanan)
-
2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)
3.
Bagian Anggota Gerak
Anggota
gerak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a.
anggota gerak atas (tangan kiri dan kanan) terdiri dari :
-
2 tulang pengumpil
-
2 tulang lengan atas
-
2 tulang hasta
-
16 tulang pergelangan tangan
-
10 tulang telapak tangan
-
28 ruas tulang jari tangan
b.
anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan) terdiri dari : pergelangan kaki
-
10 tulang telapak kaki
-
28 ruas tulang jari kaki
-
2 tulang paha
-
2 tulang tempurung lutut
-
2 tulang kering
-
2 tulang betis
-
14 tulang
C. Macam-Macam Tulang dan Strukturnya
1. Jenis
tulang berdasarkan jaringan penyusunnya
a.
Tulang rawan ( kartilago )
1) Terdiri atas
sel-sel tulang rawan yang mengeluarkan zat kondrin sebagai matriks.
2) Bersifat lentur.
3) Pada anak-anak,
jaringan tulang rawan banyak mengandung sel-sel, sedangkan pada orng dewasa
lebih banyak mengandung matriks.
4) Pada orang dewasa,
tulang rawan di bentuk oleh selaput tulang rawan.
Kartilago
dapat di bedakan menjadi tiga yaitu:
1) Kartilago
hialin: matriks transparan, serabut kolagaen, bersifat lentur. Contoh: pada
permukaan persendian, larin, trakea, bronki, rangka janin, ujung tulang rusuk.
2) Kartilago
elastic: matriks kekuningan, serabut elastic kuning bersifat elastic.
Contoh: pada daun telinga, saluran eustachius.
3) Kartilago
fibrosa: matriks keruh dan gelap, serabut kolagen putih bersifat kokoh dan
kuat. Contoh: pada tempat pertautan tendon atau ligament pada tulang dekat
permukaan persendian, di antara tulang kemaluan, dan di anntara tulang
belakang
b. Tulang keras ( osteon ),
bersifat
keras dan berfungsi untuk menyusun system rangka. Pembentukan tulang keras
berawal dari kartilago. Tulang keras tersusun dari jaringan tulang keras yang
terdiri dari sel-sel tulang yang membentuk lingkaran. Pada tulang keras banyak
mengandung zat kapur/kalsium dan sedikit mengandung zat perekat. Matriks akan
mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras. Proses
pengerasan tulang disebut penulangan atau osivikasi. Tulang dibungkus oleh
suatu membrane yang disebut periosteum. Pada bagian ini banyak ditemukan
osteoblas yang bertugas untuk membentuk osteosid. Tulang keras dibedakan
menjadi 2, yaitu :
1) Tulang kompak, selalu terletak di
bagian luar, matriks tersusun rapat mengandung fosfat dan kapur. Contoh :
tulang pipa
2) Tulang spons, terletak dibagian yang lebih
dalam. Contoh : tulang pendek dan pipih
2.
Jenis-jenis tulang berdasarkan jaringan penyusunnya
a.
Tulang pipa, berbentuk panjang dan berongga seperti pipa. Contoh : tulang
pengumpil, hasta, betih, dan kering
b. Tulang
pipih adalah tulang yang berbentuk pipih. Berfungsi sebagai pelindung
suatu rongga. Contoh : tulang rusuk, belikat, dan tulang yang menyusun
tengkorak
c.
Tulang pendek, berbentuk kubus dan berukuran pendek. Contoh : pangkal
telapak tangan, kaki, dan tulang belakang
d.
Tulang tidak beraturan, yaitu tulang yang tidak beraturan. Contoh : tulang
belakang dan tulang penyusun wajah
D. Otot Manusia
Otot
adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi yang
berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di sadari maupun yang
tidak. Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia memiliki
lebih dari 600 otot rangka. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot
bekerja dengan cara mengubah lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi
panas.
Otot
merupakan alat gerak aktif yang mempunyai 3 karakteristik, yaitu :
1) Kontraktibilitas, dengan
kemampuan ini otot bias memendek dari ukuran semula.
2) Ekstensibilitas, yaitu
kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang
3) Elastisitas,
yaitu otot memiliki kemampuan untuk kemali lagi pada posisi semula setelah
berkontraksi atau berelaksasi
Macam-macam
otot :
1. Otot
Polos, terdapat di dalam organ dalam, misalnya saluran system pernapasan,
pembuluh darah, dan system pencernaan. Sel-sel otot polos menyerupai gelondong dengan
satu inti di tengah
2. Otot
Lurik, otot jenis ini menempel pada rangka. Otot lurik memiliki sel yang
berbentuk silindris dan memiliki banyak inti. Kerja otot lurik di kendalikan
oleh system saraf pusat dan di sadari
3. Otot
Jantung, menggerakkan jantung dan jenis syarafnya adalah saraf otonom. Aoaleh
karena itu, otot jantung bekerja di luar kesadaran.
E. Kelainan Pada Tulang
Kelainan
dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa Faktor, misalnya karena
kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau
kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan
rangka, antara lain :
1.
Fraktura /patah tulang.
Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau
jatuh.
2.
Osteoporosis.
Yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya pengeropososan
tulang.
3.
Fisura/retak tulang.
Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang, akibat
kecelakaaan.
4.
Lordosis.
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang
melekung pada daerah lumbalis.
5.
Skolisosis.
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke
araah lateral.
6.
Kifosis.
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu
membengkok ke belakang.
7.
Rakhitis.
Yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya
berbentuk X atau O.
F. Kelainan Pada Otot
Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan
kerja otot. Hal Ini dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor
dalam. Faktor luar dapat diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit,
sedang faktor dalam bisa terjadi karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot
yang tidak pernah dilatih. Beberapa contoh kelainan pada otot, diantaranya :
1.
Tetanus.
kelainan otot yang tegang terus menerus yang
disebabkan oleh racun bakteri.
2.
Trapesius meradang.
3.
Kram.
kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang
terus menerus sehingga otot menjadi kejang.
4.
Keseleo (terkilir). kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu
otot bekerja berlawanan arah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Alat gerak pada manusia yaitu alat gerak aktif dan pasif. Pasif
berupa tulang dan aktif berpa otot. Kedua alat ini bekerja sama dalam melakukan
pergerakan sehingga membentuk suatu system yang disebut system gerak. Tulang
disebut alat gerak pasif karena tidak dapat melakukan pergerakannya sendiri.
Otot disebut alat gerak aktif karena oto memiliki senyawa kimia yang membentuk
aktomiosin sehingga dapat bergerak. Maka otot memiliki sifat yang lentur untuk
kontraksi dan relaksasi.
B.
Saran
Pelu
sekali pengenalan system gerak ini di terapkan dalam mata pelajaran mulai dari
SD, SMP, SMA, sampai kuliah, karena ini sangat berguna untuk menambah wawasan
serta pengetahuan siswa terhadap pentingnya mengenali system gerak pada
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran
Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 127, 204 – 205, 215, 217, 249,
251.
Amien, M. 1995. Biologi 2 untuk
Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. h. 69, 70,
74 – 75, 78, 81, 85 – 86.
Encyclopaedia
Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.
Furqonita,D. 2007. Seri IPA-BIOLOGI 3
SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yuhistira, Jakarta. h. 47 – 48, 51, 61.
Kadaryanto
et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 53, 56.
Karmana, O. Dan Anwar, A. 1987. Penuntun
Pelajaran BIOLOGI Berdasarkan Kurikulum 1984 Disesuaikan dengan GBPP 1987.
Untuk SMA kelas IIA2 Semester 3 dan 4. Penerbit
Ganeca Exact, Bandung. h. 232, 234, 236 – 237.
Lawrence, E. 1991. Hendersdon’s
Dictionary of Biological Terms Tenth Edition. Longman Scientific &
Technical. Longman Group (FE) Ltd. England. h. 161, 176, 503, 530.
Microsoft Encarta Reference Library 2009.
Pratiwi, D.A. et al. 2000. Buku
Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2. Penerbit Erlangga, Jakarta. h. 74 – 78.
Prawirohartono,S. dan Hadisumarto, S.
1999. Sains Biologi-2b,Untuk SMU Kelas 2 Tengah Tahun Kedua Sesuai
Kurikulum 1994. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. h. 82, 84, 89, 87.
Prawirohartono, S. dan Kuncorowati.
2003. Biologi 2 Untuk Kelas 2 SLTPKurikulum 1994 Semester 1 dan
Semester 2. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. h. 94, 96, 100, 102, 105, 109.
Saktiyono. 2004. Sains : Biologi SMP 2
Untuk Kelas VIII. Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta. h. 63, 74, 78, 80. ————–.
2004. Sains : IPA Biologi 2 Untuk SLTP Kelas 2. Esis-Penerbit
Erlangga, Jakarta. h. 32 – 33, 45.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya