KATA PENGANTAR
Pertama-tama
kami panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menulis makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta salamnya semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabatnya,
dan juga kepada kita semua selaku umatnya yang insya Allah selalu mengikuti
ajaran sunahnya.
Makalah ini merupakan hasil observasi dan merupakan salah satu persyaratan
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran “ Pendidikan Agama
Islam “ di SMA NEGERI 2 Bengkulu Tengah.
Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, dan jauh
dari sempurna, itu di karenakan keterbatasan yang kami miliki, karena kami
masih tahap belajar. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhirnya
kepada ALLAH lah kami pasrahkan semua,karena kebenaran hanyalah milik-Nya.
Semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca sekalian
Terutama untuk kelas kami tercinta.
Taba
Penanjung, 22 Juli 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang………………………………………………………………………………1
B.
Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..2
C.
Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Masa Kejayaan Islam yang Dinantikan
Kembali…………………………………………...3
B.
Periodisasi Sejarah Islam
…………………………………………………………………...4
C.
Masa Kejayaan Islam …………………………………………………………………..…..5
D.
Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam…………………………………………………..7
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan ……………………………………………………………………...…………..10
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seperti
perabadan lain, Islam juga mengalami beberapa periode dalam sejarah. Ada satu
periode dimana Islam bisa menunjukan eksistensinya di Eropa bahkan dunia.
Periode tersebut terjadi pada saat para filsuf, ilmuwan, dan insinyur muslim
bisa memberikan banyak konstribusi terhadap perkembangan teknologi dan
kebudayaan. Mereka melakukannya baik dengan menjaga tradisi yang telah ada
maupun dengan menciptakan penemuan-penemuannya sendiri.
Sebaliknya,
bangsa Eropa waktu itu justru sedang berada di zaman kegelapan (dark ages),
dimana dominasi gereja sangatlah besar sehingga setiap kebenaran (ilmu pengetahuan)
harus sesuai dengan paham gereja. Apabila ada yang menyampaikan sesuatu yang
bertentangan dengan gereja, maka akan mendapatkan hukuman bahkan sampai
dibunuh. Hal tersebut menyebabkan terisolasinya ilmu pengetahuan dari manusia.
Padahal sekitar tahun 300 SM, peradaban Eropa sudah dibangun sedemikian rupa
oleh bangsa Yunani dan Romawi. Ilmuan-ilmuan Yunani mengembangkan filsafat,
sementara orang Romawi mengembangkan birokrat.
Ketika
Eropa sedang berada dalam masa kegelapan, masyarakat Islam justru mengalami
kemajuan dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Mereka
mengambil ilmu-ilmu yang ada di Yunani dan Romawi kemudian diterjemahkan dalam
bahasa Arab. Selain itu, perkembangan Islam juga dihubungkan dengan letak
geografis. Sebelum Islam datang, kota Mekah merupakan pusat perdagangan di
Jazirah Arab, Nabi Muhammad SAW sendiri juga berasal dari golongan pedagang.
Tradisi Ziarah Mekah membuat kota itu menjadi pusat pertukaran gagasan dan
barang. Pengaruh yang dipegang oleh para pedagang muslim dalam jalur
perdagangan Afrika-Arab dan Asia-Arab sangat besar dan penting. Hal tersebut
membuat peradaban Islam tumbuh, berkembang dan meluas dengan berdasarkan
perekonomian dagangnya.
B.
Rumusan
Masalah
Perumusan
Masalahnya meliputi :
a. Bagaimana
peruses masa kejayaan islam?
b.
Bagaimana cara Islam berkembang?
c. Siapa
saja tokoh – tokoh pada masa kejayaan islam ?
C.
Tujuan
Penulisan
Makalah
ini kami buat untuk memenuhi Tugas Agama Islam dimana yang Insya Allah akan
dipresentasikan untuk bahan diskusi semester ganjil 2018/2019. Ada pun tujuan
dari pembahasan makalah ini yaitu : Untuk mengingat kembali tentang bagaimana
masa kejayaan Islam, untuk mengetahui bagaimana masa kejayaan islam. Dan
mengetahui sederetan tokoh-tokoh masa kejayaan islam dsb.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Masa Kejayaan Islam yang Dinantikan Kembali
Selama
500 tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan, dan
peradabannya yang tinggi (Jacques C. Reister). Cukup beralasan jika kita
menyatakan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh proses regenerasi mereka
sendiri. Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi ‘dinamo’-nya, Barat
bukanlah apa-apa (Montgomery Watt). Peradaban berhutang besar pada
Islam (Barack Obama). Masa Kejayaan Islam yang Dinantikan Kembali
Tajmahal Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa siapa pun sesungguhnya tak
akan bisa mengelak untuk mengakui keagungan peradaban Islam pada masa lalu dan
sumbangsihnya bagi dunia, termasuk dunia Barat, yang denyutnya masih terasa
hingga hari ini. Meski banyak ditutup-tutupi, pengaruh peradaban Islam terhadap
kemajuan Barat saat ini tetaplah nyata.
Lalu,
di manakah kejayaan itu saat ini? Islam masa lalu yang gemilang, yang telah
banyak memengaruhi peradaban umat manusia di dunia ini. Memang merupakan sebuah
realitas sejarah. Dengan “mengenang” kembali masa-masa kejayaan dulu,
diharapkan umat Islam secara sadar dan jujur akan mampu melihat kembali
kebesaran peradaban Islam masa lalu sekaligus mengembalikan potensi untuk hadir
pada masa kini dan masa yang akan datang untuk yang kedua kalinya.
Karena
itu, selain meretrospeksi keagungan peradaban Islam masa lalu, diharapkan ada
upaya untuk memproyeksi sekaligus merekonstruksi kembali masa depan perabadan
Islam di tengah-tengah hegemoni perabadan Barat sekuler saat ini. Peradaban
sekuler itu sekarang sesungguhnya mulai tampak kerapuhannya dan makin kelihatan
tanda-tanda kemundurannya.
Waktu
bergerak maju dan tidak pernah mundur. Begitu juga peristiwa sejarah. Kita
sebagai manusia yang diberi akal, pastinya harus mengingat, apa yang terjadi
pada masa lalu dan bagaimana kejadiannya. Akal bisa memprediksi kejadian yang
akan datang dengan belajar dari masa lalu.
B.
Periodisasi
Sejarah Islam
Dikalangan ahli sejarah terdapat perbedaan tentang kapan
dimulainya sejarah Islam yang telah berusia lebih dari empat belas abad ini. Di
satu pihak menyatakan bahwa sejarah Islam (muslim) dimulai sejak Nabi Muhammad
SAW. diangkat sebagai Rasul, dan berada di Makkah atau tiga belas tahun sebelum
hijrah ke Madinah. Di lain pihak menyatakan, bahwa sejarah Islam itu dimulai
sejak lahirnya negara Madinah yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Atau
tepatnya setelah Nabi Muhammad SAW. Berhijrah ke Madinah yang sebelumnya
bernama Yatsrib.
Timbulnya perbedaan dari kedua belah pihak tersebut disebabkan
karena perbedaan tinjauan tentang unit sejarah. Pihak pertama melihat bahwa
unit sejarah adalah masyarakat. Masyarakat Muslim telah ada sejak Nabi Muhammad
SAW. Menyampaikan seruannya. Malah jumlah mereka sedikit atau banyak tidak
menjadi soal. Disamping itu, meskipun mereka belum berdaulat, tetapi sudah
terikat dalam satu organisasi yang memiliki corak tersendiri. Sedangkan pihak
kedua melihat bahwa niat sejarah itu adalah Negara, sehingga sejarah Islam
mulai dihitung sejak lahirnya Negara Madinah.
Perbedaan pendapat tersebut akan tercermin pada pembagian
periodisasi sejarah (kebudayaan) Islam yang dikemukakan oleh para ahli,
terutama dalam hal tahun permulaan sejarah Islam pada periode pertama atau
biasa disebut periode klasik, dan bahkan ada yang menyebutkan sebagai periode
praklasik guna mengisi babakan sejarah Islam yang belum disebutkan secara tegas
dalam periode klasik tersebut.
Hasjimy menyatakan bahwa para ahli
sejarah kebudayaan telah membagi sejarah kebudayaan Islam kepada sembilan (9)
periode, sesuai dengan perubahan-perubahan politik, ekonomi, dan social dalam
masyarakat Islam selama masa-masa itu. Kesembilan periode itu adalah, sebagai
berikut:
1.
Masa permulaan Islam, yang
dimulai sejak lahirannya Islam pada tanggal 17 Ramadhan 12 tahun sebelum hijrah
sampai tahun 41 Hijriyah, atau 6 Agustus 610 sampai 661 M;
2.
Masa Daulah Amawiyah: dari
tahun 41-132 H. ( 661-750 M );
3.
Masa Daulah Abbasiyah Islam:
dari tahun 132-232 H. ( 750-847 M );
4.
Masa Daulah Abbasiyah II:
dari tahun 232-334 H. ( 847-946 M );
5.
Masa Daulah Abbasiyah III:
dari tahun 334-467 H. ( 946-1075 M );
6.
Masa Daulah Abbasiyah IV:
dari tahun 467-656 H. ( 1075-1261 M );
7.
Masa Daulah Mungoliyah: dari
tahun 656-925 H. ( 1261-1520 M );
8.
Masa Daulah Utsmaniyah: dari
tahun 925-1213 H. ( 1520-1801 M );
9.
Masa Kebangkitan Baru: dari
tahun 1213 H. (1801 M ) sampai awal abad 20.
Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa periode sejarah
kebudayaan Islam dimulai sejak Nabi Muhammad SAW. Diangkat menjadi Rasul, pada
tahun 12/13 tahun sebelum hijrah. Hal ini berarti mendukung pendapat pihak
pertama sebagaimana uraian terdahulu.
Di lain pihak Harun Nasution juga
telah membagi sejarah Islam secara garis besar ke dalam tiga (3) periode besar,
yaitu:
a.
Periode klasik (650-1250 M);
Periode klasik merupakan
kemajuan Islam dan dibagi ke dalam dua fase, yaitu pertama: fase ekspansi,
integrasi, dan puncak kemajuan (650-1000 M); kedua: fase disintegrasi,
b.
Periode Pertengahan (1250-1800 M);
periode pertengahan juga
dibagi ke dalam dua fase, yaitu; fase kemunduran (1250-1500 M) dan fase ketiga
kerajaan besar (1500-1800 M), yang dimulai dengan zaman kemajuan (1500-1700 M)
dan zaman kemunduran (1700-1800 M),
c.
Periode Modern (1800-Dan Seterusnya).
Sedang periode modern
merupakan zaman kebangkitan umat Islam.
C . Masa Kejayaan Islam
Masa
kejayaan Islam terjadi pada sekitar tahun 650‒1250. Periode ini disebut Periode
Klasik. Pada kurun waktu itu, terdapat dua kerajaan besar, yaitu Kerajaan
Umayyah atau sering disebut Daulah Umayyah dan Kerajaan Abbasiyah yang sering
disebut Daulah Abbasiyah.
Pada masa Bani Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi: bidang politik, keagamaan,ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.
Pada masa Bani Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi: bidang politik, keagamaan,ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.
Sementara
perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang
ilmu pengetahuan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang
militer.
Tentu saja kemajuan umat Islam baik pada masa Bani Umayyah maupun Bani Abbasiyah terjadi tidak secara tiba-tiba. Akan tetapi, ada penyebabnya, yaitu disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Tentu saja kemajuan umat Islam baik pada masa Bani Umayyah maupun Bani Abbasiyah terjadi tidak secara tiba-tiba. Akan tetapi, ada penyebabnya, yaitu disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal antara lain:
1.
konsistensi dan istiqamah umat Islam
kepada ajaran Islam,
2.
ajaran Islam yang mendorong umatnya
untuk maju,
3.
Islam sebagai rahmat seluruh alam,
4.
Islam sebagai agama dakwah sekaligus
keseimbangan dalam menggapai
kehidupan duniawi dan ukhrawi.
Faktor eksternal
antara lain seperti berikut.
1.
Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab
dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami
perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pengaruh Persia pada saat itu sangat
penting di bidang pemerintahan. Selain itu, mereka banyak berjasa dalam
perkembangan ilmu filsafat dan sastra. Adapun pengaruh Yunani masuk melalui
berbagai macam terjemah dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat.
2.
Gerakan Terjemah. Pada masa Periode
Klasik, usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan dengan giat sekali.
Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam ilmu pengetahuan umum terutama di
bidang astronomi,kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.
Selain
faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya gerakan
ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik tersebut
antara lain seperti berikut.
1.
Melaksanakan ajaran al-Qur’ān secara
maksimal, di mana banyak ayat dalam al-Qur’ān yang menyuruh agar kita
menggunakan akal untuk berpikir.
2.
Melaksnakan isi hadis, di mana banyak
hadis yang menyuruh kita untuk terus-menerus menuntut ilmu, meskipun harus ke
negeri Cina. Bukan hanya ilmu agama yang dicari, tetapi ilmu-ilmu lain yang
berhubungan dengan kehidupan manusia di dunia ini.
3.
Mengembangkan ilmu agama dengan
berijtihad, ilmu pengetahuan umum dengan mempelajarai ilmu filsafat Yunani.
Maka, pada saat itu banyak bermunculan ulama fiqh, tauhid (kalam), tafsir,
hadis, ulama bidang sains (ilmu kedokteran, matematika, optik, kimia, fisika,
geografi), dan lain-lain.
4.
Ulama yang berdiri sendiri serta menolak
untuk menjadi pegawai pemerintahan.
D.
Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam
Banyak
sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu. Di sini
akan dijelaskan sebagian biografi beberapa tokoh secara singkat. Selanjutnya,
tokoh-tokoh yang tidak dijelaskan biografinya, bisa dicari melalui buku-buku
lain yang membahasnya. Berikut ini tokoh-tokoh muslim yang telah menyumbangkan
karyanya untuk peradaban umat manusia.
1.
Ibnu
Rusyd (520‒595 H)
Ibnu Rusyd merupakan salah satu tokoh
pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd,
lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H. dan wafat di Marakesy (Maroko)
pada tahun 595 H. Beliau menguasai ilmu fiqh, ilmu kalam, sastra Arab,
matematika, fisika astronomi, kedokteran, dan filsafat. Karya-karya beliau
antara lain: Kitab Bidayat Al- Mujtahid (kitab yang membahas tentang fiqh),
Kuliyat Fi At-Tib (buku tentang kedokteran yang dijadikan pegangan bagi para
mahasiswa kedokteran di Eropa), Fasl al-Magal fi Ma Bain Al-Hikmat wa
Asy-Syariat. Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama Islam tidak bertentangan,
bahkan Islam menganjurkan para penduduknya untuk mempelajari ilmu Filsafat.
2.
Al-Ghazali
(450‒505 H)
Al-Ghazali merupakan salah satu tokoh
pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Hamid al-Ghazali, lahir di Desa
Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat pada tahun 505 H di
Tus juga. Beliau dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana
dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam AI-Juwaeni.
Setelah beliau menderita sakit, beliau ber-khalwat (mengasingkan diri dari
khalayak ramai dengan niat beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.) dan
kemudian menjalani kehidupan tasawuf selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem,
Mekah, Madinah, dan Tus. Adapun jasa- jasa beliau terhadap umat Islam antara
lain sebagai berikut.
1.
Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad
dan sekaligus sebagai guru besarnya.
2.
Mendirikan madrasah untuk para calon
ahli fiqh di Tus.
3.
Menulis berbagai macam buku yang
jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai tasawwuf, teologi, filsafat, logika, dan
fiqh.
Di antara bukunya yang terkenal, yaitu
Ihya 'Ulum ad-Din, yakni membahas masalah-masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak,
dan tasawwuf berdasarkan al- Qur'an dan hadis. Dalam bidang filsafat, beliau
menulis Tahafut al-Falasifah (tidak konsistennya para filsuf). Al-Ghazali
merupakan ulama yang sangat berpengaruh di dunia Islam sehingga mendapat gelar
Hujjatul Islam (bukti kebenaran Islam).
3.
AI-Kindi
(805‒873 M)
Al-Kindi merupakan salah satu tokoh pada
masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Yakub bin Ishak AI-Kindi, lahir di Kufah
pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun 873 M. AI-Kindi termasuk cendekiawan
muslim yang produktif. Hasil karyanya di bidang-bidang filsafat, logika,
astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika. Beliau
berpendapat, bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama karena sama-sama
membicarakan tentang kebenaran. Beliau juga merupakan satu-satunya filosof
Islam dari Arab. Ia disebut Failasuf al-Arab (filosof orang Arab).
4.
AI-Farabi
(872‒950 M)
Al-Farabi merupakan salah satu tokoh
pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu
Uzlag AI-Farabi, lahir di Farabi Transoxania pada tahun 872 M dan wafat di
Damsyik pada tahun 950 M. Beliau keturunan Turki. Al-Farabi menekuni berbagai
bidang ilmu pengetahuan, antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika,
ilmu alam, teologi, dan astronomi. Di antara karya ilmiahnya yang terkenal
berjudul Ar- Royu Ahlul al-Mad3nah wa aI-Fad3lah (pemikiran tentang penduduk
negara utama).
5.
Ibnu
Sina (980‒1037 M)
Ibnu Sina merupakan salah satu tokoh
pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Ali AI-Husein Ibnu Abdullah Ibnu
Sina, lahir di Desa Afsyana dekat Bukhara, wafat dan dimakamkan di Hamazan.
Beliau belajar bahasa Arab, geometri, fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi
Islam, dan ilmu kedokteran. Pada usia 17 tahun, ia telah terkenal dan dipanggil
untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200
buku dan di antara karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanun Fi At-Tibb, yaitu
ensiklopedi tentang ilmu kedokteran dan Al-Syifa, ensiklopedi tentang filsafat
dan ilmu pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Selama
500 tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan, dan peradabannya
yang tinggi. Periode tersebut terjadi pada saat para filsuf, ilmuwan, dan
insinyur muslim bisa memberikan banyak konstribusi terhadap perkembangan
teknologi dan kebudayaan. Mereka melakukannya baik dengan menjaga tradisi yang
telah ada maupun dengan menciptakan penemuan-penemuannya sendiri.
Sekitar
750 M - sek. 1258 M adalah masa ketika para filsuf, ilmuwan,
dan insinyur di Dunia Islam menghasilkan
banyak kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik dengan
menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi
mereka sendiri. Banyak dari perkembangan dan pembelajaran ini dapat dihubungan
dengan geografi. Bahkan sebelum kehadiran Islam,
kota Mekahmerupakan
pusat perdagangan di Jazirah Arab dan Muhammad sendiri
merupakan seorang pedagang.
Banyak
sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu yaitu:
Ibnu Rusyd, Al-Ghazali, AI-Kindi, AI-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Sina.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
BSE Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
http://www.google.com/
http://pandidikan.blogspot.com/2010/12/periodesasi-sejarah-islam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya