animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Kamis, 30 Maret 2017

Cerpen "Islam Adalah Pilihanku"


Langsung aja yah!!!
 
Islam Adalah Pilihanku
Oleh : Wita Apriani

M. Diza Putra Ar-Rauuf, adalah sosok lelaki tampan, pintar, soleh, dan baik hati. Diza juga anak yang patuh terhadap orang tua. Dia kerap sekali melakukan pekerjaan rumah untuk membantu ibunya saat pulang sekolah, meskipun tugas sekolahnya menumpuk. Tak heran jika banyak wanita yang menyukainya dan tak terkecuali Viana. Viana adalah teman sekelas Diza sekaligus saingan terberatnya. Viana juga perempuan yang cantik, baik, dan yang pasti juga pintar.
Meskipun demikian Diza tetap tak memperdulikan perhatian dari Viana, karena Diza bukanlah lelaki yang mudah untuk ditaklukan. Setiap saat, Viana selalu memperhatikan Diza dari kejauhan. Setiap hari juga Viana mengikuti kegiatan Diza, bahkan saat Diza kekantin dan sholat berjamaah. Hari itu saat jam pelajaran olahraga, seluruh siswa berkumpul dilapangan voli untuk membentuk tim karena guru olahraga akan membuat perlombaan kecil antar tim. Setiap tim terdiri dari 3 putra dan 3 putri, hal ini memang jarang terjadi dalam perlombaan, tetapi karena anggota kelas sangat sedikit jadi terpaksa putra dan putri berada dalam satu tim. Saat itu tim Viana akan melawan tim Diza.
Pertandingan antar tim berjalan dengan baik, namun saat Diza melakukan smash tanpa sengaja bola tajam mengenai kepala Viana. Karena pukulan tersebut cukup kuat hingga membuat Viana pingsan. Melihat hal itu semua anggota kelas panik.
“ Ayo cepat angkat Viana, dan bawa ke UKS secepatnya! Dan yang lain silahkan lanjutkan permainannya” perintah guru olahraga.
“Baik pak, saya yang akan membawanya ke UKS sekarang”. Diza langsung bergegas membawanya ke uks karena sangat takut terjadi apa-apa dengan Viana.
Selama Viana diUKS Diza lah yang menemaninya, karena dia yang membuat Viana sakit. Dan karena kepala viana masih sangat sakit dan berakibat pusing akibat benturan keras, Viana tidak dapat mengikuti pelajaran terakhir setelah olahraga yaitu biologi. Sedangkan pelajran biologi adalah salah satu pelajaran kejuruannya yang tidak boleh terlewatkan baginya. Tak lama kemudian bel berbunyi tanda pelajarn selesai.
“ Tika, bolehkah saya meminjam catatan biologimu tadi?”. Memanggil Tika teman sekelasnya yang baru keluar dari lab. Biologi.
“ Maaf ya Viana, kamu kan tahu aku mana pernah ada catatan biologi, hehehe” jawabnyab sambil tertawa kecil.
“Kenapa gak pinjam sama diza aja, dia kan yang paling rajin bikin catatan selain kamu”. Tutur salah satu temannya.
“ Emm ya, terimakasih teman-teman”. Jawab Viana dengan lirih.
“ Ok, cepat sembuh ya Viana. Bye”.  Teman-teman pulang kerumah masing-masing.

Setiap hari viana selalu pulang sama tetangganya yang juga 1 sekolah dengannya hanya berbeda  jurusan, namanya Niko. Namun hari itu sepertinya Niko sudah pulang duluan, entah ada kepentingan mendadak sehingga tak sempat member tahunya untuk pulang dengan teman yang lain. Saat sedang menunggu teman yang akan dia tumpangi untuk pulang, tiba- tiba Diza menghampirinya.
“ Viana pulang bareng aku aja ya, Niko tadi bilang mau kebengkel dan mungkin agak lama, jadi kamu sama aku aja.” . Tanya Diza padanya.
Viana hanya diam dan mengangguk. Saat itu perasaan Viana tak menau. Dia merasa sangat senang namun disis lain dia juga gugup dan malu. Sepanjang perjalanan dari sekolah kerumah, mereka hanya diam. Tak ada satu katapun yang mereka ucapakan. Entah karena malu, canggung atau perasaan apalah itu. Tak lama kemudian mereka sampai dirumah Viana.
  Terimakasih ya Diza. Oh ya, aku boleh nggak pinjam catatan biologimu tadi?”. Tanyanya kepada Diza.
“ oh boleh, ini catatanku”. Jawab Diza dengan  lembut.
“ Emmm kalau boleh tahu, nomor teleponmu berapa? Ada yang ingin aku tanyakan tentang pelajaran kita.” Lanjut nya bertanya.
Viana mengangguk dan masuk kedalam untuk mengambil ponselnya dan memberikan nomor teleponnya.
Karena kejadian itu, semakin hari mereka berdua semakin dekat dan saling mengenal satu sama lain. Setiap hari mereka pulang bersama dan berangkat sekolah pun bersama.viana yang dari aualunya menyukai Diza sekarang perasaannya berbalas. Diza juga mulai menyukai Viana, dia mulai melihat Viana sebagai wanita. Namun saat perasaan mereka mulai sama, dan saling menyayangi. Mereka harus menghadapi masalah yang menggoyahkan hubungannya.
Karena Diza da Viana berbeda agma, orangtua Diza melarang hubungan mereka. Mereka tidak diperbolehkan pulang bareng, belajar bareng bahkan berteman lagi agar tidak ada kesempatan untuk mereka bertemu. Namun itu  tidak akan membuat mereka menyerah, mereka tetap bertemu secara sembunyi-sembunyi saat disekolah dan berbicara lewat telepon.
Namun hal tersebut rupanya tetap diketahui ibunya Diza. Ibunya sangat marah karena baru kali ini Diza berani berbohong kepada ibunya. Untuk itu ibunya memutuskan untuk memindahkan Diza sekolah keluar kota.
Hari itu Diza dan Viana pergi keperpustakaan desa untuk mencari beberapa buku untuk tugas mereka. Saat sedang melihat-lihat rak buku, viana melihat buku tentang islam. Secara diam-diam Viana meminjam beberapa buku tentang islam, dan dia mulai tertarik dengan islam. Namun akhirnya dia memutuskan untuk memberi tahu Diza tentang katartarikannya dengan islam. Tentu Diza sangat mendukung, karena jika Viana masuk islam maka tidak aka nada masalha diantara mereka lagi. Diza banyak membelikan buku-buku islam dan menceritakan sejarah islam dan ilmu agama islam yang ia ketahui.

 Suatu hari Viana bermaksud untuk mengajak Diza belajar kelompok dan ada banyak sekali pertanyaan yang akan ditanyakan tentang islam itu sendiri.
“ Diza besok sore bias ketemu aku gak,kita belajar bareng yuk. Ada yang mau aku Tanya nih?”. Tanyanya kepada Diza.
“ Insya Allah besok aku kerumah kamu,kita belajar bareng”. Jawabnya.
Saat itu  Viana sangat senag karena akan bertemu Diza dan akan mengobrol dengannya. Diza sedang beristirahat dikamarnya dan tiba-tiba ibu memanggil dari ruang tamu,
“ Diza sekarang kamu bereskan pakaian kamu, nanti pukul 15.00 ayah dn ibu akan mengantarkanmu kebandara. Kamu akan tinggal dengan bibi disana”. Kata ibu padanya.
“ Tapi bu,aku belum sempat bilang salam perpisahan sam teman-teman”. Jawabnya dengan logat terkejut.
  Nanti ibu yang akan bilang salam perpisahanmu sama mereka saat ibu kesekolah, s kekarangemasilah pakaianmu itu”. Dengan lirih.
“ Baiklah bu,” tuturnya dengan nada rendah.
Diza sibuk membereskan pakaiannya, dan lupa kalau sudah janji untuk menemui Viana. Setelah semua barangnya selesai dikemas mereka langsung pergi kebandara karena takut ketinggalan pesawat. Saat itu Viana sangat kecewa dan kesal menunggu Diza yang tak juga datang. Dia  juga tak mengretahui bahwa Diza sudah pergi ke luar kota.
Keesokan harinya, dia berangkat keseolah lebih awal karena ingin bertemuu dengan Diza dan akan memarahinya karena tak menepati janji. Namun saat tib dikelas semua orang sedang membicarakan bahwa Diza sudah pindah.
“ Kalian lihat Diza nggak?” tanyanya kepada teman-teman dengan nafas yang tak teratur karena habis lari dari gerbang sekolah.
“ Diza udah pindak kemarin sore, kok kamu nngak tahu? Kamu kan teman dekatnya?”.  Jawab        salah satu dari mereka.
Viana hanya diam dan termenung, ia tak habis piker kenapa Diza pergi tanpa mengucapkan salam perpisahan kepadanya. Viana sangat kecewa hingga ia terpuruk selama berbulan-bulan karena kepergian Diza. Sudah hampir tiga bulan ia terpuruk, namun dia tersdar jika semua itu tidaklah ada gunanya.
Semenjak Diza memberikan buku-buku tentang islam dan banyak pelajran yang dijelaskan langsung oleh Diza, Viana pun benar-benar menyukai islam. Dan pengetahuannya juga hampir sama denga wanita muslim. Sekarang dia mulai mempelajari tata cara sholat dan puasa secara diam-diam. Dia mencari semu hal yang berkaitan dengan islam diberbagai sumber. Dan sekarang Viana sudah mempunyai barang-barang yang biasa dimiliki seorang muslimah seperti jilbab dan mukenah.
Namun niatnya untuk masuk islam tidak dapat terwujud karena orang tuanya.  Bukan hanya sekali dua kali dia dimarahi orang tuanya karena ketahuan belajar tentang agama islam dan diam-diam memakai jilbab.
Tapi pada suatu hari, dia mendapat kabr duka dari kepolisian. Polisi mengatakan bahwa kedua orang tuanya mengalami kecelakaan dan meninggal ditempat kejadian. Hal itu sangat menghancurkan diirinya, dia bahkan menyesal belum sempat membuat ibu bahagia.
Namun disisi lain ia merasa lega, karena akhirnya  ia dapat mengucapkan dua kalimat syahadat dan mengenal islam secara menyeluruh. Memang awalnya Diza yang membuat ia tertarik akan islam. Namun alas an Viana untuk masuk islam bukanlah Diza. Tapi merupakan keinginan dan kesdaran dari dirnya sendiri bahwa ajaran islam itu benar dan sempurna.
Mungkin kini sudah hampir satu tahun Diza pergi tanpa kabar, namun Viana akan terus menunggunya samapi Diza kembali. Walaupun nanti tak jodoh, tak mengapa. Karena kini status mereka sudah semkin dekat dengan hadirnya islam dalam kehidupan mereka.


Ingin filenya? download aja disini "GREENTHREE"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...