animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Sabtu, 12 Agustus 2017

KTI "Ancaman Pemugaran Dan Renovasi Gedung Bagi Kelangsungan Hidup Burung Hantu Di Taba Penanjung"



ANCAMAN PEMUGARAN DAN RENOVASI GEDUNG
BAGI KELANGSUNGAN HIDUP BURUNG HANTU
DI TABA PENANJUNG


KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Sebagai Salah Syarat Menyelesaikan Tugas Akhir Semester
Tahun Ajaran 2015-2016


Description: SMA Negeri 02 Bengkulu Tengah.png




Oleh :
Novita Sari



SMA NEGERI 2 BENGKULU TENGAH
TUGAS UNTUK PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS XI IPA 1


ABSTRAK


          Di nusantara ini lebih khusus lagi di daerah Taba Penanjung, sudah teramat sulit kita menjumpai, menemukan atau melihat keberadaan burung hantu. Burung hantu berperan penting bagi keseimbangan rantai makanan. Hal itu merupakan salah satu peran penting burung hantu dalam menjaga keseimbangan rantai makanan dan tentu saja lancarnya ekosistem. Namun, masyarakat awam akan keberadaan burung hantu
          Dari keawaman inilah, pemerintah dan masyarakat kurang mengerti dengan kelangsungan hidup burung hantu. Sehingga perburuan dan renovasi dilakukan tanpa memperhatikan keberadaan burung hantu.
          Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sarang. Faktor yang mempengaruhi pemilihan sarang, dan dampak renovasi terhadap keberadaan burung hantu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, studi literatur, dan wawancara.
          Hasil yang didapatkan dari penelitian ini antara lain yaitu:
*  Burung hantu cenderung bersarang di eternit yang telah rusak atau berlubang.
*  Burung hantu memilh tempat bersarang yang memiliki ketinggian 7-15 meter serta pada lokasi yang sulit dijangkau atau pun yang jauh dari aktivitas manusia.
*  Renovasi yang tidak memperdulikan keberadaan sarang burung hantu dapat mengakibatkan turunnya populasi burung hantu.



Kata Kunci: Burung hantu, karakteristik sarang, ancaman renovasi.










BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang Masalah
Di nusantara ini, lebih khusus lagi di daerah Taba Penanjung, sudah teramat sulit kita menjumpai, menemukan, atau melihat keberadaan burung hantu. Jangankan melihat mereka bersarang, melihat mereka terbang melayang pun termasuk kesepakatan langka. Hal ini juga dikarenakan oleh perilaku burung hantu yang merupakan hewan nokturnal yang aktif saat malam hari dan waktu subuh.
Masyarakat pada umumnya awam akan keberadaan mereka. Di mana mereka bersarang, apa makanannya, atau bahkan peranan mereka berburu mangsanya, seberapa penting sarang itu untuk melanjutkan keturunannya, atau bahkan peranan mereka sebagai top predator yang menjaga keseimbangan rantai makanan. Burung hantu berperan sangat penting bagi keseimbangan rantai makanan, burung hantu berada di tingkat tertinggi sebagai karnivora yang memangsa hewan lain di bawahnya.
Hal itu merupakan salah satu peran penting burung hantu dalam menjaga keseimbangan rantai makanan dan tentu saja lancarnya ekosistem. Aktivitas ini di samping memberi manfaat sebagai pengendali hama, juga memberi manfaat secara tidak langsung terhadap upaya pelestarian jenis dan populasinya. Sehingga ini merupakan langkah efektif, efisien dan multiguna bagi pelestarian lingkungan hidup.
Dari keawaman inilah, terkadang pemerintah dan masyarakat kurang mengerti dengan kelangsungan hidup burung hantu. Sebagai contoh, dilakukannya perburuan oleh masyarakat yang hanya sebagai hobi. Selain itu, sarang juga diperlukan untuk perkembangbiakan.
Namun, kegiatan pemugaran dan renovasi gedung yang dilakukan oleh pemerintah kurang memperhatikan keberadaan sarang burung hantu. Hal ini merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup burung hantu. Karena akibat pemugaran dan renovasi tersebut dapat merusak sarang burung hantu.






1.2.    Rumusan Masalah
Penelitian ini mengangkat judul “Ancaman Pemugaran Dan Renovasi Gedung Bagi Kelangsungan Hidup Burung Hantu Di Taba Penanjung. Adapun rumusan pada penelitian ini, yaitu:
*  Bagaimanakah cara membuat renovasi gedung?
*  Bagaimanakah ukuran eksakta renovasi gedung?
*  Mengetahui penerapan pemugaran burung hantu?
*  Bagaimana karakteristik sarang burung hantu yang ada di gedung?
*  Apakah yang mempengaruhi pemilihan lokasi sarang oleh burung hantu?
*  Apakah dampak pemugaran dan renovasi gedung bagi kelangsungan hidup burung hantu?

1.3.    Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
*  Mengetahui desain renovasi gedung
*  Ukuran eksakta renovasi gedung
*  Mengetahui penerapan pemugaran burung hantu
*  Mengetahui karakteristik sarang burung hantu yang berada di gedung
*  Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi pemilihan lokasi sarang oleh burung hantu.
*  Mengetahui dampak pemugaran dan renovasi gedung bagi kelangsungan hidup burung hantu















BAB II
KAJIAN ATAU PERCOBAAN

2.1. Alat dan Bahan
*  Binokuler
*  Lembar penelitian
*  Kamera

2.2. Prosedur Percobaan
*  Penentuan lokasi sarang dilakukan oleh penelitian berdasarkan penelitian sebelumnya.
*  Ketinggian sarang diukur dari permukaan tanah.
*  Dilakukan penentuan lokasi sarang berada di bagian mana dari gedung.
*  Penghitungan jarak lokasi sarang dari sumber makanan terdekat dengan pendekatan skala peta.
*  Dilakukan pengamatan kondisi oleh peneliti.
*  Dilakukan wawancara yang berkaitan terhadap pegawai gedung, pekerja reovasi, serta masyarakat sekitar.

2.3. Hasil Percobaan
          Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari survei sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti serta dari laporan masyarakat mengenai keberadaan sarang burung hantu, ditemukan beberapa titik keberadaan sarang burung hantu di kecamatan Taba Penanjung yaitu di desa Jambu. Penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2016, sehingga diperlukan ulang untuk memastikan keberadaan sarang burung hantu. Hal ini dilakukan karena burung hantu sering berpindah-pindah lokasi sarang.
          Setelah melakukan survei dari bulan Febuari hingga bulan Maret peneliti telah memastikan kembali dan menemukan 2 sarang baru di desa Jambu. Setelah itu peneliti juga melakukan pengamatan tambahan di dua tempat yang diduga ditempati burung hantu pada SMP di desa Jambu dan SD di desa Jambu. Survei pertama dilakukan di rumah. Disana peneliti langsung dapat menemukan tanda-tanda keberadaan burung hantu.



          Sarang burung hantu terletak di belakang gedung dan belakang langsung dengan tembok SD di desa Jambu, sehingga sulit bagi peneliti untuk mendapatkan dokumentasi letak sarang, namun akhirnya peneliti berusaha memanjat tembok SD di desa Jambu untuk mendapatkan foto letak sarang. Setelah ditemukan sarang, peneliti langsung menghitung ketinggian dari dasar tanah hingga letak sarang dengan ilmu kesebangunan (bisa dilakukan dengan metode penelitian) dan dengan menggunakan peralatan seadanya. Hal ini berlanjut ke lokasi sarang selanjutnya yaitu di gedung SMP di desa Jambu.
          Survei dilakukan pada saat senja hingga malam hari. Namun, Februari hingga Maret survei tidak bisa berjalan secara maksimal dikarenakan hujan deras yang selalu turun pada malam hari. Hal ini membuat burung hantu jarang keluar sarang.
          Akhirnya pada bulan Maret dilakukan pengamatan intensif pada penelitian tentukan melalui beberapa tanda-tanda yaitu adanya eternit atau genteng yang berlubang, kotoran burung hantu, serta juga dengan ditemukannya pelet. Selanjutnya, penelitian menjabarkan kondisi gedung, karakteristik sarang serta respon masyarakat sekitar terhadap keberadaan burung hantu.




















BAB III
DISKUSI ATAU PEMBAHASAN

3.1. Eternit atau atap yang bolong
Eternit yang telah rusak atau berlubang menjadi tempat yang sangat berpotensi untuk lokasi bersarang burung hantu. tergantung seberapa besar rusaknya eternit. Beberapa sarang memiliki lubang masuk yang sangat besar dan ada juga beberapa sarang vang berlubang masuk sangat kecil, sekitar
20x20cm.

3.2. Kotoran burung hantu
Kotoran burung hantu merupakan salah satu penanda adanya sarang Serak iawa. Biasanya kotoran burung hantu dijumpai pada tempat bertenggernya ataupun di bawah lubang sarang. Kotoran Burung hantu berupa cairan yang berwarna putih pucat. Sisa makanan lain yang berupa tulang
dan bulu mangsanya dikeluarkan dalam bentuk pelet.

3.3.           Adanya pelet
Burung hantu memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh kebanyakan burung pemangsa lainnya, Burung hantu tidak dapat mencerna beberapa bagian dari mangsanya seperti tulang, bulu dangigi. Hal ini disebabkan cairan lambung pada Burung hantu kurang bersifat asam. Pemuntahan seringkali menjadi petunjuk bahwa burung siap untuk makan kembali. Saat burung makan lebih dari satu mangsa dalam beberapa jam, maka beberapa komponen akan dimampatkan dalam satu pelet.
Siklus pelet bersifat teratur, sisa dimuntahkan saat saluran cerna selesai menyerap dari makanan. Hal ini seringkali dilakukan pada tempat bertengger favorit ataupun di bawah sarang. Saat seekor Burung Hantu akan menghasilkan pelet, akan menampakan ekspresi kesakitan (mata tertutup), wajah menyempit, dan enggan terbang. Pada saat pengeluaran, leher dipanjangkan ke depan, paruh terbuka, dan pelet dengan mudahnya keluar tanpa ada gerakan meludah atau tersedak.





3.4. Deskipsi Lokasi dan Karakteristik Sarang
1. Gedung kades
Gedung ini berada di Jalan Jambu Peneliti menggunakan rumus kesebangunan untuk mengukur ketinggian sarang Burung hantu yang berketinggian 75 meter Sarang ini terletak di gedung paling barat dibagian barat gedung. Keberadaan sumber makanan berjarak sekitar 150 meter dari Pasar Serangan dan 40 meter dari SD Jambu.
Peneliti melakukan wawancara dengan keamanan dan juga dari pihak kades diwakili oleh pekerja teknis dan renovasi. Sebagian besar darimereka mengatakan bahwa Burung hantu sudah menjadi seperti sebuah ikon di kawasan tersebut. Pihak kades melindungi keberadaan Burung hantu dengan bentuk, ketika ada renovasi penggantian eternit, pihak kades memutuskan untuk tetap membiarkan keberadaan sarang dengan tidak mengganti eternit.
2.  Gedung SD Jambu
SD Jambu merupakan bekas puskesmas dengan arsitektur bangunan yang masih seperti rumah sakit zaman kolonial. Awalnya SD Jambu merupakan tempat bertengger Burung hantu. Namun seiring berjalannya waktu mulai banyak tanda-tanda adanya sarang dengan ditemukannya beberapa pelet dan kotoran yang berpusat pada suatu tempat.
Pada akhir bulan Februari saya melakukan survei dengan dipandu oleh peneliti. Hasilnya didapatkan sarang aktif burung hantu pada bagian barat gedung di atas ruang kelas. Sebagian warga SD Jambu baik siswa maupun guru dan karyawan mengaku pernah melihat burung hantu yangbertengger di atas gedung. Selain itu, beberapa waktu yang lalu seorang siswa menemukan burung hantu yang masuk ke dalam kelas melalui jendela yang berlubang sarang burung hantu berada pada ketinggian 8 meter dan berada di atas eternit. Ditemukan dua pintu masuk menuju sarang dan keduanya berukuran kecil sekitar 15x15 cm. Sarang ini berjarak sekitar 315 meter dari pasar kantor kepala desa, 64 meter dari sebuah tempat pembuang sampah dan sekitar 500 meter dari sungai.







Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan seorang penjaga gedung, beliau mengatakan bahwa saat malam hari dan dinl hari sering melihat burung hantu terbang di sekitar SD Jambu. Namun, pada saat Burung hantu sedang berbiak, burung hantu sering mengeluarkan suara teriakan ketika ada sesuatu yang mendekati sarangnya. Beliau juga mengatakan, dari pihak SD Jambu sendiri bersikap tidak peduli dan juga membiarkan keberadaan sarang. Hanya saja terkadang ada beberapa siswa yang menemukan burung hantu dan kemudian ditangkap dan dijual di Pasar.
Dengan nada merahasiakan, penunggu gedung itu juga berkata bahwa seorang satpam di SD Jambu sering menembaki Burung hantu ketika burung hantu terbang dan bertengger. Beliau berkata jujur bahwa sebenarnya kegiatan seorang satpam itu mengganggu keadaan sekolah. Hal ini dikarenakan burung hantu sangat membantu dalam mengurangi keberadaan tikus di kawasan SD Jambu.























BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.  Kesimpulan
          Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
*  Burung hantu bersarang di gedung SD Jambu dan gedung kades Jambu
*  Beberapa hal yang mempengaruhi pemilihan lokasi sarang Burung hantu yaitu ketinggian
*  Gedung berkisar antara enam hingga lima belas meter. Sarang terletak pada bagian eternit gedung yang jauh dari aktivitas manusia. Sarang terletak pada wilayah yang memiliki ketersediaan pangan yang melimpah seperti pada sawah, pasar ataupun kawasan padat penduduk.
*  Pada dasarnya, renovasi dan pemugaran gedung tidak akan merusak sarang burung hantu jika Perilaku burung hantu kepada burung hantu remaja yang sedang belajar terbang. Kawanan Serak lawa akan berkumpul mengelilingi sekitar sarang dengan terus mengeluarkan suara desisan tanpa jeda.

4.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan pemerintah dan masyarakat untuk melakukan hal hal sebagai berikut:
*  Perlu adanya sosialisasi dan kerjasama dari berbagai pihak untuk memperkenakan serak Jawa ke ranah masyarakat luas dengan n fungsi biologisnya yaitu sebagai menonjolkan penyeimbang ekosistem.
*  Guna melestarkan populasi burung hantu, alangkah baiknya jika pemerintah dan pihak-pihak yang lain memberikan arahan mengenai pembuatan nestbox bagi tempat bersarang serak Jawa jika bangunanmasyarakat enggan ditempati Serak jawa.
*   Adanya sebuah reward bagi masyarakat yang bersedia membuatkan sarang pada bangunan tempat tinggalnya. Peneliti pernah membaca sebuah jurnal Born own Trust bahwa dibeberapa daerah di Inggris telah dlakukan sistem seperti itu. Masyarakat yang bersedia memberikan tempat bagi serak uawa, mendapatkan bebas bea pajak bangunannya. Hal itu perlu dijadikan pertimbangan bagi pemerintah Indonesia.



DAFTAR PUSTAKA

Sin, Lim Wen 2009. "Tyto alba: Penjelajah Kota di MalamHari"

Baskoro, Karyadi. 2005 "Tyto alba: Biologi, Perilaku, Ekologi dan Konservasi. Seri Pustaka

Konservasi Universitas Diponegoro Semarang.

survei tahun 2004 oleh yayasan Kutilang indonesia (m) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam

(BKSDA DIY).
httpl/www.barmowtco.uk/
Barnowicentre, 2005. TheBornowl centre Gloucestershire
Mackinnon, J. Phillipps, K, van Balen B 2000, Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan

Kalimantan, Puslitbang Biologi LPI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...