animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Sabtu, 12 Agustus 2017

KTI "Bahan Bakar Minyak Lipstik (Limbah Plastik) Sebagai Bbm Alternatif Tepat Guna Dan Solusi Tuntas Gunung Sampah"



BAHAN BAKAR MINYAK LIPSTIK (LIMBAH PLASTIK)
SEBAGAI BBM ALTERNATIF TEPAT GUNA DAN SOLUSI TUNTAS GUNUNG SAMPAH

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Syarat Menyelesaikan Tugas Akhir Semester
Tahun Ajaran 2015-2016


Description: SMA Negeri 02 Bengkulu Tengah.png




Oleh :
Rischa Aprianti



SMA NEGERI 2 BENGKULU TENGAH
TUGAS UNTUK PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS XI IPA 1


ABSTRAK

          Masalah gunung sampah di Indonesia belum ada solusi secara tuntas, terutama sampah plastik. Sampah plastik hanya dapat terurai 50 sampai 80 tahun mendatang. Jika plastik dipanaskan dengan suhu yang tinggi maka plastik akan meleleh dan terbentuk uap. Lelehan plastik tersebut masih mudah terbakar. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis menduga kemungkinan besar plastik bisa diubah kembali ke salah satu penyusunnya, yaitu minyak bumi. Minyak bumi merupakan SDA yang tidak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaannya maka minyak bumi akan mengalami kelangkaan dan harga jual yang mahal. Maka penulis melakukan penelitian yang berjudul: “Bahan Bakar Minyak Lipstik (Limbah Plastik) Sebagai Bbm Alternatif Tepat Guna Dan Solusi Tuntas Gunung Sampah”.
          Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif tepat guna untuk menanggulangi krisis BBM dan solusi tuntas gunung sampah? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif tepat guna untuk menanggulangi krisis BBM dan solusi tuntas gunung sampah. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen.
          Kesimpulan dari penelitian ini adalah bagaimana cara mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak limbah plastik, yaitu siapkan tungku pemanas berbahan baku batok kelapa, nyalakan api sampai membara. Setelah api membara, letakkan alat destilator kering di atas tungku. Masukkan sampah plastik ke destilator melalui pipa penyaluran, dorong sampah plastik menggunakan tongkat pendorong. Letakkan botol-botol penampung di destilat 1, 2, dan 3. Tunggu 30 menit, buka kran pipa penampung minyak limbah plastik di setiap destilat. Bahan bakar minyak limbah plastik akan mengalir di botol-botol penampung. Bahan bakar minyak limbah plastik ini dapat digunakan untuk menanggulangi krisis BBM sekaligus mengatasi gunungan sampah.



Kata Kunci: sampah plastik, bahan bakar, minyak limbah plastik




BAB I
PENDAHULUAN

A.                   Latar Belakang
Masalah penumpukan sampah yang terjadi di setiap daerah saat ini belum ada solusinya secara tuntas. Jumlah sampah yang telah berkurang karena didaur ulang dan dimanfaatkan kembali jauh lebih kecil dibanding dengan sampah yang dihasilkan setiap harinya sehingga terjadilah gunung sampah di setiap TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Menurut harian tempo, Kementrian Lingkungan Hidup mencatat rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan sekitar 2,5 liter sampah per hari atau 625 juta liter dari jumlah total penduduk. Kondisi ini akan terus bertambah sesuai dengan kondisi lingkungannya. Sedangkan, menurut Sirodjuddin (2008), komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik, sebesar 60 sampai 70%, dan sampah anorganik sebesar kurang lebih 30%. Volume sampah yang besar dan beranekaragam jenisnya tersebut, jika tidak dikelola dengan baik dan benar sangat berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan yang kompleks dan serius, antara lain mengurangi kenyamanan lingkungan, pencemaran udara karena adanya gas metana, dan menurunkan nilai estetika lingkungan. Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rahmat Witoelar mengatakan bahwa negara mengalami kerugian sebesar 58 triliun akibat pengolahan sampah yang salah, begitu banyak kerugian yang dialami oleh negara.

B.                    Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif tepat guna untuk menanggulangi krisis BBM dan solusi tuntas gunung sampah.

C.                   Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara mengubah sampah plasik menjadi bahan bakar alternatif tepat guna untuk menanggulangi krisis BBM dan solusi tuntas gunung sampah.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.                   Sampah
1.  Pengertian Sampah
Menurut Tandjung (1982), sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula. Selain itu sampah merupakan konsep buatan manusia yang dalam jumlah besar berasal dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah).
2.  Dampak dari Sampah
      Dampak negatif sampah terhadap keadaan sosial dan ekonomi antara lain:
a.     Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat seperti bau yang tidak sedap dan pemandangan yang tidak nyaman karena sampah-sampah bertebaran dimana-mana.
b.     Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
c.      Pengeloaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja).
d.     Pembuangan sampah ke air menyebabkan banjir akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase dan lain-lain.
e.      Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

B.                        Bahan Bakar
Bahan bakar adalah material dengan jenis energi yang dapat diubah menjadi energi berguna lainnya. Contoh yang umum adalah energi potensial yang diubah menjadi energi kinetis. Bahan bakar yang sering kita gunakan sehari-hari adalah BBM.



C.                   Krisis Energi
1.  Pengertian Krisis Energi
Krisis energi adalah kekurangan atau peningkatan harga dalam persediaan sumber daya energi ke ekonomi. Krisis ini selalu berujung pada kekurangan atau peningkatan konsumsi minyak bumi, listrik, atau sumber daya lainnya. Krisis ini berdampak juga pada ekonomi contohnya, saat terjadi kelangkaan BBM maka harga BBM pun akan meningkat.
2.  Penyebab Krisis Energi
Penyebab dari krisis energi sebagai berikut:
a.   Kegagalan pasar adalah bila monopoli terjadi manipulasi pasar. Suatu krisis bisa berkembang karena aksi industrial seperti serikat terorganisir pemogokan dan embargo pemerintah. Penyebabnya mungkin, konsumsi yang berlebihan, penuaan infrastruktur, tersedak titik gangguan atau kemacetan di kilang minyak dan fasilitas pelabuhan yang membatasi pasokan bahan bakar. Keadaan darurat akan muncul pada masa musim dingin yang luar biasa akibat peningkatan konsumsi energi.
b.  Kegagalan pipa dan kecelakaan lain dapat menyebabkan gangguan kecil untuk pasokan energi. Krisis dapat muncul setelah kerusakan infrastruktur dari cuaca buruk. Peristiwa politik, misanya, ketika pemerintah berubah karena perubahan rezim, runtuhnya monarki, penduduk militer, dan kudeta dapat mengganggu produki minyak dan gas bumi dan menciptakan kekurangan.
3.  Penanggulangan Krisis Energi
Penanggulangan krisis energi dapat di atasi sebagai berikut:
a.     Mengoptimalkan penggunaan energi yang masih ada. Selain bisa mengurangi biaya produksi, optimalisasi ini dapat membantu mengurangi konsumsi energi secara nasional.
b.     Mempelajari kemungkinan penggunaan teknologi-teknologi produksi alternatif yang dirancang khusus guna menghadapi krisis energi terbaharui yang disebutkan terdahulu. Hal ini sangat penting dilakukan dengan mengikuti perkembangan riset dan teknologi, seminar sejenis dan pelatihan untuk menjamin kelangsungan produksi di pasca krisis energi nantinya. Keberadaan dan peran pusat-pusat penelitian nasional dan daerah khususnya di bidang energi terbaharui dan teknik mesin produksi terbaharui sangat menentukan sekali dalam rangka mengantisipasi krisis energi ini.
c.      Berusaha mengkampanyekan dan menginformasikan kepada relasi dan kerabat tentang fenomena krisis energi ini dan bagaimana seharusnya menyikapinya.

D.                   Solusi Gunung Sampah dan Krisis Bahan Bakar
Solusi untuk mengurangi sampah dan krisis bahan bakar dengan cara mengolah sampah anorganik khususnya sampah plastik menjadi bahan bakar minyak Lipstik (Limbah Plastik).

E.                    Pembuatan Bahan Bakar Minyak Lipstik (Limbah Plastik)
Plastik adalah suatu bahan yang dibuat dari bahan zat organik secara sintetis melalui polimerisasi sehingga diperoleh bahan yang bersifat plastik dan lunak oleh pengaruh panas. Menurut Amstead (1985) dikatakan bahwa bahan baku plastik berasal dari berbagai pruduk pertanian, mineral dan bahan organik seperti batu bara, gas alam, minyak bumi, batu kapur, silika dan belerang, dan pada proses pembuatan ditambahkan berbagai bahan lain seperti zat pelarut, pewarna, pengisi dan lain-lain. Jika plastik dipanaskan dengan suhu yang cukup tinggi maka plastik akan meleleh dan terbetuk uap. Lelehan plastik tersebut masih mudah terbakar. Berdasarkan fenomena tersebut, diduga pasti ada zat tertentu di dalam plastik yang dapat diubah menjadi bahan bakar dan kemungkinan besar plastik bisa diubah kembali menjadi salah satu bahan baku penyusunnya, yaitu minyak bumi. Bergeyk (1986) mengatakan bahwa dalam industri (minyak-bumi)- petrokimia, banyak sekali dilaksanakan teknik penyulingan dan teknik rektifikasi, yang bertujuan untuk memisahkan produk akhir yang diinginkan dari campuran reaksi atau memisahkan bahan dasar, produk antara produk akhir dari campuran tambahan yang tidak diinginkan.











BAB III
METODE PENELITIAN

A.                   Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah eksperimen. Metode eksperimen untuk digunakan pada saat pembuatan bahan bakar minyak lipstik. Kemudian untuk memeriksa kandungan bahan bakar minyak lipstik, sampel dikirim ke laboratorium.

B.                    Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bengkulu Tengah pada tanggal 17 Januari 2016 sampai 26 Februari 2016.

C.                   Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis sampah anorganik. Sedangkan sampel dalam penelitian ini yaitu kantong plastik (tas kresek) semua warna, dan gelas plastik berjenis PP dan berkode (5). Pemilihan sampel di atas dengan alasan bahwa jenis sampah tersebut yang paling banyak ditemukan di lingkungan sekitar peneliti.

D.                   Variabel
Variabel dalam penelitian ini, yaitu:
1.  Variabel dalam pembuatan bahan bakar minyak limbah plastik, yaitu:
a.     Variabel Bebas
Variabel bebas dalam pembuatan minyak lipstik adalah jenis sampah plastik yaitu kantong plastik (tas kresek) semua warna, dan gelas plastik berjenis PP dan berkode (5).
b.     Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah volume minyak lipstik yang dihasilkan, warna, aroma, wujud pada suhu kamar.
c.      Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah jenis destilasi yaitu destilasi kering, dan massa masing-masing jenis sampah plastik yang akan dimasukkan ke dalam distilator.



E.                    Prosedur Penelitian
1.  Pembuatan Destilator Kering
a.     Alat dan Bahan
*  Pipa besi besar 3-5 dm                           
*  Sambungan keni gas
*  Sambungan keni L
*  Pipa besi berdiameter 3 cm dan panjang 20 cm
*  Tabung pipa besi diameter 7,5 cm dan tinggi 15 cm
*  Kran air
b.    Cara Membuat
*  Masing-masing pipa besi dibuat drat pada ujungnya.
*  Sambungkan pipa besi dengan tabung pipa besi besar dan tabung gas elpiji kosong 3 kg.
*  Sambungkan pipa besi berukuran 5 dm disamping tabung gas elpiji untuk memasukkan sampah plastik.
*  Sambungkan pipa besi sampai ketabung destilasi ke 3.
*  Sambungkan kran di setiap tabung destilasi.
*  Masukkan tabung destilat ke 3 ke dalam pipa besi yang lebih besar, berfungsi untuk pendinginan.
*  Letakkan penyangga di setiap tabung destilasi.
*  Letakkan botol-botol untuk menampung minyak yang dihasilkan di bawah tabung destilator.
*  Ketika digunakan, semua bahan dimasukkan ke dalam tabung dan ditutup tabung penampung sampah.
2.  Pembuatan Minyak Lipstik
a.     Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
*  Sampah plastik yaitu, gelas plastik bekas air mineral dan kantong plastik.
*  Air
*  Batok kelapa
*  Tungku pemanas
b.    Cara Kerja
*  Masukkan sampah plastik ke dalam pipa tabung penampung sampah.
*  Siapkan tungku pemanas berbahan bakar batok kelapa dengan api membara.
*  Letakkan alat destilator di atas tungku pemanas.
*  Tunggu sampai 30 menit, hingga minyak yang dihasilkan keluar.
*  Letakkan botol-botol penampung di bawah tabung destilator 1, 2, dan 3.
*  Tampung minyak di botol-botol penampung destilat 1, 2, dan 3.
*  Catat hasilnya menggunakan tabel.

c.      Proses Penyaringan dan Penjernihan bahan bakar Minyak Lipstik
1.     Penyaringan
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan bahan bakar minyak lipstik dari gumpalan (endapan). Langkah-langkah penyaringan minyak lipstik adalah sebagai berikut:
*  Siapkan tabung reaksi, letakkan corong dan kertas saring pada bagian atas tabung reaksi.
*  Tuangkan bahan bakar minyak lipstik ke dalam tabung.
*  Tunggu hingga beberapa menit sampai seluruh minyak lipstik tersaring.
2.     Penjernihan
Penjernihan dilakukan dengan menggunakan bentonit untuk menghilangkan zat warna yang terkandung dalam plastik. Proses penjernihan ini tidak akan mengubah unsur-unsur yang ada di dalam bahan bakar minyak lipstik. Langkah-langkah penjernihan minyak lipstik adalah sebagai berikut:
*  Masukkan 2,5 gram bentonit ke dalam gelas kimia.
*  Tuangkan 250 ml bahan bakar minyak lipstik ke dalam gelas kimia, lalu diaduk.
*  Tunggu kurang lebih 30 menit, dan bahan bakar minyak plastik akan berubah menjadi lebih jernih.
d.    Uji Coba Penggunaan Bahan Bakar Minyak Lipstik
Setelah diperoleh bahan bakar minyak lipstik dari distilator kering, kemudian minyak dicobakan pada lampu tempel kemudian diamati warna nyala api dan jumlah asap dibandingkan dengan warna nyala api dan jumlah asap untuk lampu tempel yang berbahan bakar minyak tanah.





BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A.                   Simpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah cara mengubah sampah plastik menjadi minyak limbah plastik, yaitu siapkan tungku pemanas berbahan baku batok kelapa, nyalakan api sampai membara. Setelah api membara, letakkan alat destilator kering di atas tungku. Masukkan sampah plastik ke destilator melalui pipa peyaluran, dorong sampah plastik menggunakan tongkat pendorong. Dorong sampah plastik menggunakan tongkat pendorong. Letakkan botol-botol penampung di destilat 1, 2, dan 3. Tunggu 30 menit, buka kran pipa penampung minyak limbah plastik di setiap destilat. Minyak limbah plastik akan mengalir di botol-botol penampung. Bahan bakar minyak limbah plastik ini dapat digunakan untuk menanggulangi krisis BBM sekaligus mengatasi gunungan sampah/

B.                    Saran
Dalam penelitian ini terdapat beberapa kekurangan sehingga pada penelitian selanjutnya disarankan untuk:
1.  Diadakan penelitian lanjutan apakah minyak lipstik dapat digunakan langsung sebagai pengganti bensin atau sebagai campuran.
2.  Dilakukan uji efektifitas terhadap penggunaan bahan bakar minyak lipstik dibanding dngan bahan bakar minyak lainnya.
3.  Uji coba penggunaan bahan bakar minyak lipstik sebagai bahan bakar pada beberapa jenis mesin. Pada oenelitian selanjutnya supaya dibuat desain reaktor bio gas terpadu, yaitu reaktor bio gas yang berbahan baku sampah organik yang menghasilkan bio gas sebagai bahan bakar untuk mesin penghancur sampah organik dan destilator kering untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak lipstik, sedangkan residu bio gas dipergunakan untuk pupuk tanaman.








DAFTAR PUSTAKA


Amstead. 1985. Teknologi Mekanik Jilid I. Jakarta: Erlangga

Asfar, M. A. 2010. Biogas Warisan Teknologi Kuno. Solo: Masmedia

Setuji, Slamet. 1980. Mesin dan Instrumentasi. Jakarta: Erlangga

Nasih. 2010. Kesuburan Tanah. Bandung: Yudistira

Purba, Michael. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Radyastuti. 1996. Jenis Sampah. Bandung: Yudistira

Salirawati, Das, dkk. 2007. Belajar Kimia Secara Menarik Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Grasindo Sirodjuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...