animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Sabtu, 12 Agustus 2017

KTI "Pemetaan Kualitas Air Sungai Taba Teret Dengan Parameter Keanekaragaman Makroinvertebrata (Tinjauan Terhadap Kesesuaian Pemanfaatan Dan Pengolahan Daerah Aliran Sungai Taba Teret Di Taba Penanjung)"



PEMETAAN KUALITAS AIR SUNGAI TABA TERET
DENGAN PARAMETER KEANEKARAGAMAN MAKROINVERTEBRATA
(Tinjauan terhadap kesesuaian pemanfaatan dan pengolahan daerah aliran SUNGAI TABA TERET di Taba Penanjung)

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Syarat Menyelesaikan Tugas Akhir Semester
Tahun Ajaran 2015-2016


Description: SMA Negeri 02 Bengkulu Tengah.png



Oleh :
Mira Lestari



SMA NEGERI 2 BENGKULU TENGAH
TUGAS UNTUK PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS XI IPA



ABSTRAK

          SUNGAI TABA TERET merupakan salah satu sungai utama yang terletak didaerah Taba Penanjung yang berhulu di Rindu Hati. SUNGAI TABA TERET memiliki peranan penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kecamatan Taba Penanjung. Namun dewasa ini aliran SUNGAI TABA TERET mengalami berbagai macam pencemaran. Pencemaran tersebut mengakibatkan penurunan kualitas air dan penurunan daya dukung pemanfaatan air untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan. Penurunan kualitas ini dapat ditinjau dengan keanekaragaman makroinvertebrata.
          Metode yang digunakan adalah observasi, studi pustaka, uji kualitas air, pengambilan contoh hewan makroinvertebrata, dan wawancara yang dilakukan di sembilan titik di SUNGAI TABA TERET. Sampel makroinvertebrata yang diperoleh digunakan untuk menghitung indeks kualitas air dengan menggunakan metode Family Biotic Indeks (FBI).
          Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap titik stasiun memiliki kualitas air yang berbeda. Berdasarkan kualitas air, setiap titik stasiun memiliki daya dukung pemanfaatan air yang berbeda-beda. Kualitas air dan kesesuaian pemanfaatan disetiap titik stasiun dipetakan untuk menentukan kebijakan pengolahan daerah aliran sungai. Kebijakan pengolahan daerah aliran sungai disetiap titik stasiun berbeda-beda disesuaikan denga tipe penggunaan lahan, sumber pencemar, dan kualitas air disetiap titik stasiun.



Kata Kunci: SUNGAI TABA TERET, kualitas air, makroinvertebrata, pemanfaatan, pengolahan DAS










BAB I
PENDAHULUAN

A.                   Latar Belakang
Air merupakan aspek penting dalam kepentingan manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa air. Air dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya, mandi, minum, memasak, mencuci. Dalam perkembangannya, air tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan pokok saja, namun juga dimanfaatkan untuk pengairan lahan, industri perikanan, dan industri-industri lain yang membutuhkan air sebagai bahan bakunya.
Secara alami air bisa diperoleh dari mata air di pegunungan. Untuk mendistribusikan ke masyarakat, alam sudah menyediakan jalur yatu sungai. Masyarakat yang tinggal jauh dari sumber mata air, memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga ada pola pemukiman yang padat apabila terdapat aliran air. Kebanyakan masyarakat yang memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari biasanya tidak mempunyai sumber air atau sumur sendiri sehingga mereka harus membangun rumah yang letaknya dekat dengan sungai. Sungai-sungai yang airnya dimanfaatka oleh masyarakat merupakan sungai utama di wilayah tersebut.
SUNGAI TABA TERET merupakan salah satu sungai utama di daerah Taba Penanjung yang berhulu di Rindu Hati. SUNGAI TABA TERET berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan air masyarakat di Taba Penanjung. Air sungai tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti mengairi persawahan, perkebunan, kebutuhan industri, dan lain-lain.
Hasil observasi menyebutkan bahwa selain melakukan pemanfaatan air sungai, masyarakat juga melakukan berbagai pencemaran baik sengaja maupun tidak. Data Balai Lingkungan Hidup Taba Penanjung juga menyebutkan bahwa terdapat macam-macam sumber pemcemar yang membuang limbahnya ke aliran SUNGAI TABA TERET. Pencemaran tersebut antara lain berasal dari pertanian, perkebunan, sampah dan limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pabrik, limbah peternakan, dan lain-lain. Dalam hal ini, tata guna lahan juga mempengaruhi besar kecilnya pencemaran dan jenis pencemaran.
Pencemaran-pencemaran yang terjadi telah menurunkan kualitas air SUNGAI TABA TERET, sehingga terjadi kesenjangan atau perbedaan kualitas air di daerah hulu dengan daerah hilir. Penurunan kualitas air sungai dapat dipantau dengan keanekaragaman makroinvertebrata yang hidup di aliran SUNGAI TABA TERET.
B.        Rumusan Masalah
1. Bagaimana kualitas air SUNGAI TABA TERET ditinjau dari keanekaragaman makroinvertebrata?
2.  Bagaimana pemanfaatn air SUNGAI TABA TERET sesuai dengan kualitas air di   titik-titik stasiun?
3.  Bagaimana pemetaan kualitas dan pemanfaatan air SUNGAI TABA TERET?
4.  Bagaimana pengolahan Daerah Aliran SUNGAI TABA TERET yang tepat untuk menciptakan pemerataan kualitas air SUNGAI TABA TERET dari hulu hingga hilir?

C.       Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kualitas air SUNGAI TABA TERET ditinjau dari keanekaragaman vertebrata.
2.  Untuk mengetahui pemanfaatan air SUNGAI TABA TERET sesuai dengan kualitas air di titik-titik stasiun.
3.  Untuk membuat pemetaan kualitas air SUNGAI TABA TERET dan pemanfaatan air SUNGAI TABA TERET.
4.  Untuk mengetahui pengolahan Daerah Aliran SUNGAI TABA TERET yang tepat untuk menciptakan pemerataan kualitas air SUNGAI TABA TERET dari hulu hingga hilir.

















BAB II
KAJIAN ATAU PERCOBAAN

A.          Alat dan Bahan
1.  Peta RBI                              7. 2 Collerbox
2.  Botol                                   8. Es batu
3.  Tali                                      9. Plastik
4.  Ember                                  10. Kertas Label
5.  Botol gelap                          11. Pulpen atau Spidol
6.  Meteran
a.  Langkah Kerja
Mengelompokkan tata guna lahan yang berada di daerah aliran SUNGAI TABA TERET.
1.  Observasi lapangan untuk menentukan titik-titik stasiun.
2.  Membuat plot untuk tempat pengambilan contoh.
3.  Melakukan pengambilan contoh air di setiap titik stasiun.
4.  Contoh air untuk uji fisik-kimia dimasukkan kedalam botol plastik, sedangkan contoh air untuk uji coliform dimasukkan kedalam botol gelap.
5.  Berikan kode stasiun, waktu, dan cuaca pada setiap contoh botol. Simpan botol dalam coolbox. Untuk contoh air uji coliform di simpan dalam coolerbox yang berisi es.
6.  Melakukan uji kualitas air.
2.  Pengambilan Contoh Hewan Makroinvertebrata
a.  Alat dan Bahan
1.     Jaring                          4. Kertas label
2.     Meteran                       5. Pulpen atau Spidol
3.     Tali 10 meter               6. Plastik 1 kg
b.  Langkah Kerja
1.     Membuat plot ditempat pengambilan contoh air.
2.     Merentangkan tali sepanjang 10 meter mengikuti panjang sungai dan ukur lebar sungai.
3.     Mengambil contoh pada plot.
4.     Pengambilan contoh dilakukan dari bagian bawah plot menuju ke atas.
5.     Mengaduk-aduk badan sungai.
6.     Menggoyang-goyangkan batuan-batuan dan ranting-ranting di badan sungai maupun pinggiran sungai.
7.     Melakukan pengulangan pengambilan contoh dengan cara zig-zag.
8.     Memasukkan contoh yang telah diambil kedalam plastik.
9.     Mencatat lokasi pengambilan di kertas label, kemudian tempelkan pada plastik.
3.  Mengidentifikasi Contoh Hewan Invertebrata
a.  Alat dan Bahan
1.     Nampan                                         6. Alkohol 70%
2.     Pinset atau Lidi                                        7. Kamera
3.     Lup atau Mikroskop                      8. Kertas Label
4.     Katalog Hewan Makroinertebrata           9. Cup atau Botol
5.     Saringan
b.  Langkah Kerja
1.     Menuangkan contoh hewan makroinvertebrata dari plastik ke dalam nampan sedikit demi sedikit.
2.     Mengambil makroinvertebrata menggunakan pinset atau lidi.
3.     Memisahkan sesuai jenis familinya.
4.     Memasukkan makroinvertebrata kedalam cup atau botol yang berisi alkohol 70%.
5.     Mengidentifikasikan famili makroinvertebrata dengan cara mencocokkan gambar. Identifikasi dibantu oleh lup atau mikroskop dan kamera.

B.                    Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan metode diskripsi kuantitatf. Data-data hewan makroinvertebrata dianalisis menggunakan metode FBI (Family Biotic Indeks).












BAB III
DISKUSI DAN PEMBAHASAN

A.                   Deskripsi Kualitas Air SUNGAI TABA TERET Ditinjau dari Keanekaragaman Makroinvertebrata
1.  Perbandingan Kualitas Air SUNGAI TABA TERET di Sembilan Titik Stasiun.
Berdasarkan temuan keanekaragaman makroinvertebrata di setiap titik stasiun diperoleh nilai FBI sebagai berikut.
Diketahui bahwa titik stasiun 1 merupakan air yang berkualitas paling baik. Menuju titik stasiun 2 kualitas air menurun dengan bertambahnya nilai FBI. Menuju stasiun 3 air mengalami pemurnian. Kualitas air terus mengalami penurunan ketika menuju stasiun 4-7. Kualitas air yang berkategori cukup di titik stasiun 4 terus mengalami penurunan hingga kualitas air berkategori sangat buruk di titik stasiun 7. Menuju stasiun 8 air mengalami penurunan dan memiliki kategori air yang agak buruk. Kualtas air kembali menurun di titik stasiun 9 dan berkategori buruk.
Diketahui bahwa titik stasiun 1 merupakan air yang berkualitas paling baik. Menuju stasiun 2 kualitas air menurun dengan bertambahnya nilai FBI. Menuju stasiun 3 air mengalami pemurnian. Kualitas air terus mengalami penurunan ketika menuju stasiun 4-7. Kualitas air yang berkategori cukup di titik stasiun 4 terus mengalami penurunan hingga kualitas air berkategori sangat di titik stasiun 7. Menuju stasiun 8 air mengalami penurunan dan memiliki kategori air yang agak buruk. Kualitas air kembali menurun di titik stasiun 9 dan berkategori buruk.
Untuk mendukung perhitungan kualitas air secara makroinvertebrata, dilakukan beberapa pengujian kualitas air secara fisika dan kimia. Berikut hasil uji kualitas air ditinjau dari faktor fisika.
Diketahui bahwa tingkat kekeruhan, warna, dan total padatan tersuspensi atau TSS palig rendah berada di titik stasiun 1. Sedangkan titik stasiun 7 memiliki tingkat warna, total, padatan tersuspensi, dan TDS tertinggi.
Diketahui bahwa nilai pH dan fosfat relatif sama di setiap titik stasiun, nilai DO atau oksigen terlarut paling tinggi berada di titik stasiun 8 karena titik stasiun 8 dekat dengan aerasi, nilai BOC, COD, dan amoniak tertinggi berada di titik stasiun 7, sedangkan nilai nitrat tertinggi berada di titik stasiun 6, dan kadar nitrit tertinggi berada di titik stasiun 2.

2.  Deskripsi Kualitas Air SUNGAI TABA TERET di Setiap Titik Stasiun
a.     Kualitas Air Titik Stasiun 1
Ditinjau dari keanekaragaman makroinvertebrata yang ditemukan di titik stasiun 1, nilai FBI yang didapatkan adalah sebesar 2.83. nilai tersebut termasuk kategori air yang kondisinya sangat baik. Hal ini berarti titik stasiun 1 tidak terpolusi bahan organik. Jenis hewan makroinvertebrata yang palig banyak ditemukan adalah makroinvertebrata yang bertoleransi rendah yang berkisar 0-3 seperti: Ephemerilidae, Gomphidae, Capniidae, Perlidae, dan Brachycentridae, yang berarti makroinvertebrata tersebut sangat peka terhadap perubahan kondisi lingkungan. Kemudian ditemukan tiga jenis makroinvertebrata yang memiliki toleransi yang sedang yaitu Gerridae atau anggang-anggang, Heptageniidae, dan Hydropsychidae. Serta hanya ditemukan satu jenis makroinvertebrata yang memiliki toleransi tinggi yaitu Chironomidae yang berwarna merah.
b.    Kualitas Air Titik Stasiun 2
Ditinjau dari makroinvertebrata yang ditemukan, paling banyak ditemukan makroinvertebrata yang memiliki toleransi sedang berkisar 4-6 yaitu Hydroptilidae Gerridae, dan Hidrobiidae. Ditemukan pula jenis hewan yang memiliki toleransi tinggi yaitu Chironomidae berwarna merah dan Libelluidae. Walaupun masih ditemukan Gomphidae dan brancycentridae yang memiliki toleransi 1, indeks FBI menunjukkan bahwa kualitas air di titik stasiun 2 adalah cukup, dimana aliran air di titik stasiun 2 ini telah terpolusi agak banyak.
c.      Kualitas Air Titik Stasiun 3
hasil perhitungan indeks FBI menunjukkan bahwa kualitas air SUNGAI TABA TERET dalam keadaan cukup. Hal ini berarti aliran air di daerah satasiun 3 telah mengalami polusi agak banyak. Nilai FBI titik stasiun 3 mengalami penurunan dari titik stasiun 2, yaitu sebesar.
d.    Kualitas Air Titik Stasiun 4
Dari perhitungan FBI dapat diketahui bahwa kualitas air di titik stasiun 4 adalah cukup. Nilai FBI titik stasiun 4 hampir sama dengan nilai FBI titik stasiun 3, dengan selisih nilai 0.05.




e.      Kualitas Air Titik Stasiun 5
Ditinjau dari perhitungan FBI titik stasiun 5 berada pada tingkat kualitas air agak buruk. Hal ini mengindikasikan air tersebut terpolusi banyak. Makroinvertebrata yang mendominasi di titik stasiun 5 adalah makroinvertebrata bertoleransi tinggi seperti: Tubificida, Startiomydae, Bithynidae, Physidae, Libellulidae, dan kelas Hirudinea. Menurut Ministry of Environment Republic of Korea, 2010, Hirudinea merupakan salah satu indikator perairan kualitas III dan IV.
f.      Kualitas Air Titik Stasiun 6
Menurut perhitungan FBI, kualitas air tersebut termasuk kualitas air buruk yang berarti banyak yang mengandung limbah organik. Walaupun demikian masih ditemukan makroinvertebrata dengan nilai toleran rendah yaitu Gomphidae relatif banyak ditemukan di titik stasiun 6 karena substrat dasar sungai berupa pasir. Substrat berpasir merupakan habitat dari Gomphidae dan Leptophlebiidae masih dapat beraktivitas adalah kondisi pH, DO, BOD, COD, nitrit, nitrat, dan detergen yang masih tergolong baik.
g.     Kualitas Air Titik Stasiun 7
Berdasarkan perhitungan FBI di titik stasiun 7, air sungai di titik stasiun 7 berkategori buruk sekali.
h.    Kualitas Air Titik Stasiun 8
Titik stasiun 8 menurut perhitungan FBI masuk kedalam kategori agak buruk. Kondisi ini terlihat ditemukannya dominasi makroinvertebrata dengan nilai toleransi sedang.
i.       Kualitas Air Titik Stasiun 9
Ditinjau dari FBI kualitas air titik stasiun 9 termasuk dalam kategori buruk atau terpolusi sangat banyak. Hal ini disebabkan oleh makroinvertebrata yang ditemukan dominan bernilai toleransi sedang dan tinggi.

B.                    Pemetaan Kualitas dan Pemanfaatan Air SUNGAI TABA TERET
a.   Kualitas air                          c. Pemanfaatan SUNGAI TABA TERET
b.  Sumber pencemar                d. Simbol lain




BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A.                   Simpulan
1.  Berdasarkan keanekaragaman makroinvertebrata, setiap titik stasiun memiliki kualitas air yang berbeda-beda.
2.  Berdasarkan kualitas air, setiap titik stasiun memiliki daya dukung pemanfaatan air yang berbeda-beda.
3.  Pemetaan kualitas dan pemanfaatan air SUNGAI TABA TERET disusun berdasarkan sumber pencemar, tipe penggunaan lahan, kualitas air, dan kesesuaian pemanfaatan air SUNGAI TABA TERET di setiap titik stasiun.
4.  Untuk menciptakan pemerataan kualitas air SUNGAI TABA TERET di perlukan pengolahan daerah aliran sungai yang disesuaikan dengan tipe penggunaan lahan, sumber pencemar, dan kualitas air di setiap titik stasiun.

B.                    Saran
Karena keterbatasan waktu, pengetahuan, biaya dan alat-alat yang peneliti miliki maka peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut guna memperoleh hasil yang lebih sempurna. Selain itu pemantauan kualitas air untuk ketetapan pemanfaatan dan pengolahan daerah aliran sungai perlu dilakukan secara berkala.
Peneliti juga menyarankan untuk melakukan pengkajian terhadap makroinvertebrata jenis Gomphidae. Jenis ini memiliki toleransi rendah yang ernilai 1. Akan tetapi makroinvertebrata tersebut dapat ditemukan di perairan yang buruk.
Selain itu, peneliti berharap agar hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi dan pengambilan kebijakan untuk meningkatkan kualitas air khususnya SUNGAI TABA TERET.









DAFTAR PUSTAKA


Hadori, Udia Haris. 2006. Pengantar Meteorologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Cimahi: Erlangga

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas XI. Cimahi Erlangga

Hefni Effendi. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Percetakan Kanisius

Seyhan, Ersin. 1997. Dasar-Dasar Hidrologi. Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press

Williams, Linda. 2004. Earth Science Demystified. United States of America: Mc Graw Hill

Tentri, Sandi. 2012. Tentang Sungai. Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...