LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
ACARA III
“SUHU UDARA DAN SUHU TANAH”
Nama : Anggi Kusumah
NPM : E1D017102
Shift : Kamis, 08.00-09.40 WIB
Co-Ass : 1. Prayogi Dhuha Brahmanto
(E1F015011)
2. Inggri Dayana
(E1F016005)
LABORATORIUM ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Suhu
adalah tingkat kemampuan benda dalam memberi atau menerima panas. Suhu
seringkali juga dinyatakan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda yang
dinyatakan dalam derajat suhu.
Suhu
udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara, atau ukuran energi kinetik
rata – rata dari pergerakan molekul – molekul. Suhu suatu benda ialah
keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan (transfer)
panas ke benda – benda lain atau menerima panas dari benda – benda lain
tersebut. Dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda
yang bersuhu lebih tinggi.
Suhu
udara dipermukaan bumi adalah relative, tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhinya seperti misalnya lamanya penyinaran matahari. Hal itu dapat
berdampak lansung akan adanya perubahan suhu di udara.
Alat
untuk mengukur suhu udara atau derajad panas disebut termometer. Pengukuran
biasa dinyatakan dalam skala Celsius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu
udara tertinggi di permukaan bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan
makin ke kutub makin dingin. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu –
suhu yang tinggi disebut Pyrometer, misalnya Pyrometer radiasi, digunakan untuk
mengukur suhu benda yang panas dan tidak perlu menempelkan alat tersebut pada
benda yang diukur suhunya. Suhu tidak berdimensi sehingga untuk mengukur
derajat suhu, pertama – tama ditentukan 2 titik tertentu yang disesuaikan dengan
suatu sifat fisik suatu benda tertentu. Kemudian diantara dua buah titik yang
telah di tentukan tersebut di bagi – bagi dalam skala – skala, yang menunjukan
derajat – derajat suhu. Skala – skala tersebut merupakan pembagian suhu dan
bukan satuan daripada suhu. Dengan demikian suhu 30°C tidak berarti 3 x 10°C,
dan 10°C berarti skala derajat C ke sepuluh. Skala suhu yang biasa digunakan
yaitu :
1.
Skala Celsius, dengan titik es 0°C dan
titik uap 100°C dan dibagi menjadi 100 bagian (skala).
2.
Skala Fahreinheit, dengan titik es 32°F
dan titik uap 212°F, dibagi menjadi 180 bagian (skala).
Suhu
tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin sedikit air
yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat
menyebabkan kelayuan tanaman.
Pengukuran
suhu tanah dalam klimatologi harus dihindarkan dari beberapa gangguan, baik itu
gangguan likal maupun gangguan lain. Gangguan-gangguan itu adalah sebagai
berikut :
a)
Pengaruh radiasi matahari langsung dan
pantulannya oleh benda-benda sekitar.
b)
Gangguan tetesan air hujan.
c)
Tiupan angin yang terlalu kuat.
d)
Pengaruh local gradient suhu tanah
akibat pemanasan dan pendinginan permukaan tanah setempat.
e)
Temperatur udara adalah tingkat atau
derajat panas dari kegiatan molekul dalam atmosfer yang dinyatakan dengan skala
Celcius, Fahrenheit, atau skala Reamur.Perlu diketahui bahwa suhu udara antara
daerah satu dengan daerah lain sangat berbeda. hal ini sangat dipengaruhi oleh
hal-hal tersebut.
A.
Sudut
Datangnya Sinar Matahari
Sudut
datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi dan sore hari, sedangkan sudut
terbesar pada waktu siang hari tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut datangnya
sinar matahari yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang
di permukaan bumi. Semakin besar sudut datangnya sinar matahari, maka semakin
tegak datangnya sinar sehingga suhu yang diterima bumi semakin tinggi.
Sebaliknya, semakin kecil sudut datangnya sinar matahari, berarti semakin
miring datangnya sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah.
B.
Tinggi
Rendahnya Tempat
Semakin
tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di tempat tersebut akan semakin
rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat,
temperatur udara akan semakin tinggi. Perbedaan temperatur udara yang
disebabkan adanya perbedaan tinggi rendah suatu daerah disebut amplitudo.
Alat
yang digunakan untuk mengatur tekanan udara dinamakan termometer. Garis khayal
yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama disebut
Garis isotherm. Salah satu sifat khas udara yaitu bila kita naik 100 meter,
suhu udara akan turun 0,6 °C. Di Indonesia suhu rata-rata tahunan pada
ketinggian 0 meter adalah 26 °C. Misal, suatu daerah dengan ketinggian 5.000 m
di atas permukaan laut suhunya adalah 26 °C × -0,6 °C = -4 °C, jadi suhu udara
di daerah tersebut adalah -4 °C.
Perbedaan
temperatur tinggi rendahnya suatu daerah dinamakan derajat geotermis. Suhu
udara rata-rata tahunan pada setiap wilayah di Indonesia berbeda-beda sesuai
dengan tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan laut.
C.
Angin
dan Arus Laut
Angin
dan arus laut mempunyai pengaruh terhadap temperatur udara. Misalnya, angin dan
arus dari daerah yang dingin, akan menyebabkan daerah yang dilalui angin tersebut
juga akan menjadi dingin.
D.
Lamanya
Penyinaran
Lamanya
penyinaran matahari pada suatu tempat tergantung dari letak garis lintangnya.
Semakin daratan lebih cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan panas,
sedangkan permukaan lautan rendah letak garis lintangnya maka semakin lama
daerah tersebut mendapatkan sinar matahari dan suhu udaranya semakin tinggi. Sebaliknya,
semakin tinggi letak garis lintang maka intensitas penyinaran matahari semakin
kecil sehingga suhu udaranya semakin rendah. Indonesia yang terletak di daerah
lintang rendah (6 °LU – 11 °LS) mendapatkan penyinaran matahari relatif lebih
lama sehingga suhu rata-rata hariannya cukup tinggi.
E.
Awan
Awan
merupakan penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu daerah terjadi
awan (mendung) maka panas yang diterima bumi relatif sedikit, hal ini
disebabkan sinar matahari tertutup oleh awan dan kemampuan awan menyerap panas
matahari.
Permukaan lebih lambat menerima panas dan lambat pula melepaskan panas. Apabila udara pada siang hari diselimuti oleh awan, maka temperatur udara pada malam hari akan semakin dingin.
Permukaan lebih lambat menerima panas dan lambat pula melepaskan panas. Apabila udara pada siang hari diselimuti oleh awan, maka temperatur udara pada malam hari akan semakin dingin.
1.2
Tujuan
1.
Agar mahasiswa mengerti sifat panas dari
udara dan tanah
2.
Mengerti tentang fluktuasi dan sebaran
sahu menurut tempat dan waktu
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Kelembaban
udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Jumlah uap air dalam udara ini
sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer uap air
ini merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca (Agung,
2009 ).
Suhu
udara adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul-molekul.
Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk
memindahkan (transfer) panas ke benda - benda lain atau menerima panas dari
benda-benda lain tersebut. Dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan panas
dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi (Yani, 2009).
Suhu
juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer.
Empat macam termometer yang paling dikenal adalah Celsius, Reumur, Fahrenheit
dan Kelvin. Termometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur suhu (temperatur),
ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermoyang
berarti bahang dan meter yang
berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang
paling umum digunakan adalah termometer air
raksa.(Guslim,2009)
Suhu
udara dipermukaan bumi adalah relative, tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhinya seperti misalnya lamanya penyinaran matahari. Hal itu dapat
berdampak lansung akan adanya perubahan suhu di udara.
Suhu
udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan bumi.
Menurut tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan menurut
waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan menurut bulanan dalam setahun. Beberapa
unsur yang mempengaruhi suhu secara horizontal di permukaan bumi antara lain:
1. Letak lintang suatu tempat.
Suhu
udara di atmosfer bervariasi menurut letak ketinggian tempat. Hingga ketinggian
tertentu. Suhu udara dapat menurun, tetapi menurut ketinggian yang lainnya
meningkat. Pada lapisan Troposfer (lapisan bawah atmosfer) suhu udara menurun
menurut letak ketinggian
tempat hingga ketinggian 10 km dengan gradein penurunan suhu 5,0-6,5 oC per 1000 m diatas permukaan laut. Menrunnya suhu menurut letak ketinggian tempat ini dimungkinkan karena beberapa hal antara lain :
tempat hingga ketinggian 10 km dengan gradein penurunan suhu 5,0-6,5 oC per 1000 m diatas permukaan laut. Menrunnya suhu menurut letak ketinggian tempat ini dimungkinkan karena beberapa hal antara lain :
1.
Pengaruh keadaan suhu dekat permukaan
bumi.
2.
Pengaruh lautan
3.
Pengaruh kerapatan udara
4.
Pengaruh angin secara tidak langsung
5.
Pengaruh panas laten
6.
Penutup tanah
7.
Tipe tanah
8.
Pengaruh sudut datang sinar matahari
2. Pengaruh arus laut
3. Distribusi antara daratan dan lautan
Penyebaran
suhu udara menurut waktu dapat dikaji dalam dua pola :
1.
Pola suhu diurnal (suhu udara setiap jam
selama 24 jam)
2.
Pola suhu udara rata-rata harian menurut
bulanan dan tahunan. (Muin, 2008)
Suhu
maksimum adalah suhu tertinggi dimana tanaman masih dapat tumbuh. Suhu minimum
adalah suhu terendah dimana tanaman masih dapat hidup. Dan suhu optimum adalah
suhu yang dibutuhkan tanaman dimana proses pertumbuhannya dapat berjalan
lancar. Panas yang diterima oleh permukaan tanah diteruskan ke dalam lapisan
tanah yang lebih dalam melalui konduksi. Panas yang dijalarkan akan memerlukan
waktu. Akibatnya suhu maksimum dan minimum di dalam tanah akan mengalami
keterlambatan. Makin lama pemanasan permukaan tanah maka makin dalam pula suhu
permukaan akar terasa ke lapisan tanah yang lebih dalam.
Suhu
maksimum di atmosfir terjadi pada sekitar jam 13.00, sedangkan suhu maksimum di
dalam tanah akan terjadi setelah waktu suhu maksimum udara. Suhu maksimum tanah
unyuk kedalaman 5 cm terjadi pada jam 14.00, untuk kedalaman 10 cm terjadi pada
jam 15.30 dan untuk kedalaman tanah 20 cm terjadi pada jam 18.00 atau lewat.
Suhu minimum di atmosfir terjadi setelah matahari terbit yaitu sekitar jam 06.00 pagi hari sedangkan suhu minimum didalam tanah akan mengalami keterlambatan. Untuk kedalaman 5 cm suhu minimum terjadi pada jam 08.00, untuk kedalaman 10 cm terjadi pada jam 09.00 dan untuk kedalaman 20 cm terjadi pada jam 11.00.(UGM, 2008)
Suhu minimum di atmosfir terjadi setelah matahari terbit yaitu sekitar jam 06.00 pagi hari sedangkan suhu minimum didalam tanah akan mengalami keterlambatan. Untuk kedalaman 5 cm suhu minimum terjadi pada jam 08.00, untuk kedalaman 10 cm terjadi pada jam 09.00 dan untuk kedalaman 20 cm terjadi pada jam 11.00.(UGM, 2008)
Suhu udara adalah derajat panas dari aktifitas molekul dalam
atmosfer. Alat untuk mengukur suhu temperature atau derajat panas disebut
thermometer. Dimana pada praktikum ini menggunakan thermometer bola kering dan
thermometer bola basah. (arniko, 2013)
Suhu merupakan faktor lingkungan yang dapat berperan baik
langsung maupun tidak langsung terhadap organisme hidup. Berperan langsung
hampir pada setiap fungsi dari tumbuhan dengan mengontrol laju proses-proses
kimia dalam tumbuhan tersebut, sedangkan peran tidak langsung de-ngan
mempengaruhi faktor-faktor lainnya terutama suplai air. Suhu akan mempengaruhi
laju evaporasi dan menyebabkan tidak saja keefektifan hujan tetapi juga laju
kehilangan air dari organisme hidup.
Pengaruh suhu terhadap makhluk hidup sangat besar sehingga
pertumbuhannya sangat bergantung padanya, terutama dalam kegiataanya. Contoh,
tanaman memerlukan suhu tertentu, artinya tanaman itu tidak akan tumbuh dengan
baik bila syarat-syaratnya tidak dipenuhi. Pengaruhnya pada proses pematangan
buah adalah makin tinggi suhu makin cepat matang. Dengan suhu yang tinggi,
benih akan melakukan metabolisme lebih cepat. Benih yang dibiarkan atau ditanam
pada dataran atau tanah tinggi maka daya kecambahnya akan turun. Jadi, pada
tanaman juga ada suhu maksimum dan suhu optimum yang diperlukannya. Suhu
maksimum adalah suhu tertinggi dimana suatu tanaman masih dapat tumbuh. Suhu
minimum adalah suhu terendah dimana tanaman masih dapat hidup, sedangkan suhu
optimum adalah suhu yang terbaik yang dibutuhkan tanaman dimana proses
pertumbuhannya dapat berjalan lancar (Kartasapoetra, 2004 dalam Sianturi 2012).
Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak
tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan,
rumput, jamur dan lain sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas.
Negara Kita Indonesia memiliki kawasan hutan yang sangat luas dan beraneka
ragam jenisnya dengan tingkat kerusakan yang cukup tinggi akibat pembakaran
hutan, penebangan liar, dan lain sebagainya (Godam, 2012)
Suhu adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang
menggambarkan energi Kinetik rata-rata pergerakan molekul suatu benda. Suhu
dinyatakan dalam satuan derajat Celcius (oC), Fahreinheit (oF), Reamur (oR), Kelvin (oK).(Daldjumi. 1983 dalam Hariono 2013)
Suhu
tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi
panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut
intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat Celcius, derajat Fahrenheit,
derajat Kelvin dan lain-lain. (Nurtanfita, 2011)
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1 Alat dan Bahan
1.
Termometer Udara
2.
Termometer Tanah
3.
Alat Tulis
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Suhu Udara
1.
Mengambil termometer dan tempatkan pada
titik pengamatan yang diinginkan
2.
Tempat yang diukur adalah di bawah pohon
rindang
3.
Titik-titik ketinggian pengamatan adalah
5 cm, 75 cm, 120 cm dari permukaan tanah
4.
Membiarkan termometer di tempat titik
pengamatan sekitar 3 menit. Alat tidak boleh terkena radiasi langsung (terutama
bagian sensor) maupun perambatan panas dari badan pengamat.
5.
Membahas apakah terjadi perbedaan untuk
setiap titik pengukuran.
3.2.2 Suhu Tanah
1.
Menyiapkan termometer tanah.
2.
Memilih tempat yang ingin diukur. Menggali
tanah yang ingin diukur, kemudian membenamkan termometer tersebut dalam tanah.
3.
Mengukur suhu tepat dipermukakan tanah 5
cm, 10cm, dan 15cm
4.
Membahas apakah ada perbedaan
masing-masing tempat tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
4.1.1 Suhu Udara
Suhu Pada
Ketinggian (ºC)
|
Tempat
|
||
5 cm
|
75 cm
|
120 cm
|
|
28 ºC
|
28 ºC
|
29 ºC
|
Di atas permukaan lapangan berumput
|
31 ºC
|
30 ºC
|
30 ºC
|
Lapangan beraspal
|
28 ºC
|
27 ºC
|
27 ºC
|
Di bawah pohon rindang
|
4.1.2 Suhu Tanah
Kedalaman
|
Suhu
|
5 cm
|
30 ºC
|
10 cm
|
30 ºC
|
15 cm
|
29 ºC
|
4.2 Pembahasan
Pada
pengukuran suhu udara pada 3 (tiga) tempat yaitu pada daerah rumput, aspal, dan
dibawah pohon rindang, pada pengukuran selama 3 menit pada ketinggian yang
berbeda beda yaitu 5 cm, 75 cm, dan 120 cm dari hasil pengamatan kami diperoleh
pada daerah rumput pada ketinggian 5 cm, 75 cm, dan 120 cm diperoleh suhu
secara berturut 28 ºC, 28 ºC, dan 29 ºC. Pada
daerah aspal pada ketinggian 5 cm, 75 cm, dan 120 cm diperoleh suhu secara berturut
31 ºC, 30 ºC, dan 30 ºC. Perubahan suhu
pada daerah berumput dan beraspal disebabkan oleh pada suatu daerah semakin
tinggi daerah tersebut maka akan terjadi akan memyebabkan semakin rendah
pergeseran benda yang menyebabkan suhu semakin tinggi pada suatu kawasan yang
tinggi atau semakin tinggi suhu benda semakin banyak atom didalamnya yang
melakukan pergerakan, oleh karena itu daerah yang makin tinggi maka suhunya
juga akan semakin tinggi. Sedangkan pada daerah pohon rindang pengukuran suhu pada
ketinggian 5 cm, 75 cm, dan 120 cm diperoleh suhu secara berturut-turut 28 ºC,
27 ºC, dan 27 ºC. Suhu dipohon rindang sedikit mengalami perubahan karena panas
yang dipancarkan matahari tidak langsung masuk kedalam kawasan pohon yang rindang
karena dipengaruhi tajuk oleh sebab itulah maka suhu di pohon rindang sejuk dan
menyebabkan sedikit mengalami perubahan.
Pada suhu tanah, kami memperoleh hasil pengamatan pada
kedalaman 5 cm, 10 cm dan 15 cm diperoleh data yang beraturan. Dimana semakin
dalam tanah, maka suhu mengalami perubahan. Hal ini menunjukkan dengan hasil
pengamatan, yakni 30 ºC, 30 ºC, 29ºC.
Hal ini menunjukkan bahwa pengamaatn sesuai dengan sifat fluktuasi tanah.
BAB V
KESIMPULAN
1.
Sifat panas udara dan tanah berbeda
sifatnya, hal ini karena bentuk dari udara dan tanah sangat berbeda yaitu dalam
bentuk gas dan tanah, sehingga faktor yang mempengaruhi suhu udara dan tanah
berbeda waktu sehingga bisa berbeda secara drastis.
2.
Fluktuasi
suhu tanah behubunngan dengan waktu, kedalaman tanah, dan perubahan sumber
energi,
sementara fluktuasi suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian, angin, sumber
energi dll.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Ilmu-ilmu Tanah.2008.Ilmu Tanah. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan
Ghalia Indonesia Jakarta: Fakultas Pertanian.
Ghozaliq.2013. Pengertian
Biosfer Tempat Mahluk Hidup. http://ghozaliq.com/2013/01/
16/pengertian-biosfer-lapisan-tempat-makhluk-hidup/(Diakses pada 24 September 2018)
Godam.2012.Pengertian Hutan, Manfaat
Hutan & Yang Mempengaruhi Persebaran Hutan. Di Unduh Dari http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-hutan-manfaat-hutan-yang-mempengaruhi-persebaran-hutan.html (
Diakses pada 24 September 2018)
Guslim.2009.Pengaruh Suhu Pada Dataran
Tinggi.Jakarta: Bina Aksa
Muin N.S.2011.Penuntun Praktikum Agroklimatologi.Universitas.Bengkulu:
Universitas Bengkulu
Purba.2010. Suhu
dan kalor. repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdfI. (Diakses pada 28 Oktober 2014)
Yani.2009. Pengukuran
Suhu dan Transfer Suhu. Repository.ipb.ac.id/bitsream/.../16/
chapter%2009.pdf.(Diakses pada 24 September 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya