animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Senin, 24 Desember 2018

Laporan Praktikum Agroklimatologi Acara III “Suhu Udara Dan Suhu Tanah”


LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
ACARA III
“SUHU UDARA DAN SUHU TANAH”





Nama               : Anggi Kusumah
NPM               : E1D017102
Shift                : Kamis, 08.00-09.40 WIB
Co-Ass            : 1. Prayogi Dhuha Brahmanto
                              (E1F015011)
                          2. Inggri Dayana
                              (E1F016005)



LABORATORIUM ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018




BAB 1
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Suhu adalah tingkat kemampuan benda dalam memberi atau menerima panas. Suhu seringkali juga dinyatakan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda yang dinyatakan dalam derajat suhu.
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara, atau ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul – molekul.  Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda – benda lain atau menerima panas dari benda – benda lain tersebut. Dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi.
Suhu udara dipermukaan bumi adalah relative, tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti misalnya lamanya penyinaran matahari. Hal itu dapat berdampak lansung akan adanya perubahan suhu di udara.
Alat untuk mengukur suhu udara atau derajad panas disebut termometer. Pengukuran biasa dinyatakan dalam skala Celsius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di permukaan bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub makin dingin. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu – suhu yang tinggi disebut Pyrometer, misalnya Pyrometer radiasi, digunakan untuk mengukur suhu benda yang panas dan tidak perlu menempelkan alat tersebut pada benda yang diukur suhunya. Suhu tidak berdimensi sehingga untuk mengukur derajat suhu, pertama – tama ditentukan 2 titik tertentu yang disesuaikan dengan suatu sifat fisik suatu benda tertentu. Kemudian diantara dua buah titik yang telah di tentukan tersebut di bagi – bagi dalam skala – skala, yang menunjukan derajat – derajat suhu. Skala – skala tersebut merupakan pembagian suhu dan bukan satuan daripada suhu. Dengan demikian suhu 30°C tidak berarti 3 x 10°C, dan 10°C berarti skala derajat C ke sepuluh. Skala suhu yang biasa digunakan yaitu :
1.             Skala Celsius, dengan titik es 0°C dan titik uap 100°C dan dibagi menjadi 100 bagian (skala).
2.             Skala Fahreinheit, dengan titik es 32°F dan titik uap 212°F, dibagi menjadi 180 bagian (skala). 
Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman.
Pengukuran suhu tanah dalam klimatologi harus dihindarkan dari beberapa gangguan, baik itu gangguan likal maupun gangguan lain. Gangguan-gangguan itu adalah sebagai berikut :
a)             Pengaruh radiasi matahari langsung dan pantulannya oleh benda-benda sekitar.
b)             Gangguan tetesan air hujan.
c)             Tiupan angin yang terlalu kuat.
d)            Pengaruh local gradient suhu tanah akibat pemanasan dan pendinginan permukaan tanah setempat.
e)             Temperatur udara adalah tingkat atau derajat panas dari kegiatan molekul dalam atmosfer yang dinyatakan dengan skala Celcius, Fahrenheit, atau skala Reamur.Perlu diketahui bahwa suhu udara antara daerah satu dengan daerah lain sangat berbeda. hal ini sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.
A.           Sudut Datangnya Sinar Matahari
Sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi dan sore hari, sedangkan sudut terbesar pada waktu siang hari tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut datangnya sinar matahari yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang di permukaan bumi. Semakin besar sudut datangnya sinar matahari, maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu yang diterima bumi semakin tinggi. Sebaliknya, semakin kecil sudut datangnya sinar matahari, berarti semakin miring datangnya sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah.
B.            Tinggi Rendahnya Tempat
Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di tempat tersebut akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat, temperatur udara akan semakin tinggi. Perbedaan temperatur udara yang disebabkan adanya perbedaan tinggi rendah suatu daerah disebut amplitudo.
Alat yang digunakan untuk mengatur tekanan udara dinamakan termometer. Garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama disebut Garis isotherm. Salah satu sifat khas udara yaitu bila kita naik 100 meter, suhu udara akan turun 0,6 °C. Di Indonesia suhu rata-rata tahunan pada ketinggian 0 meter adalah 26 °C. Misal, suatu daerah dengan ketinggian 5.000 m di atas permukaan laut suhunya adalah 26 °C × -0,6 °C = -4 °C, jadi suhu udara di daerah tersebut adalah -4 °C.
Perbedaan temperatur tinggi rendahnya suatu daerah dinamakan derajat geotermis. Suhu udara rata-rata tahunan pada setiap wilayah di Indonesia berbeda-beda sesuai dengan tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan laut.

C.           Angin dan Arus Laut
Angin dan arus laut mempunyai pengaruh terhadap temperatur udara. Misalnya, angin dan arus dari daerah yang dingin, akan menyebabkan daerah yang dilalui angin tersebut juga akan menjadi dingin.
D.           Lamanya Penyinaran
Lamanya penyinaran matahari pada suatu tempat tergantung dari letak garis lintangnya. Semakin daratan lebih cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan panas, sedangkan permukaan lautan rendah letak garis lintangnya maka semakin lama daerah tersebut mendapatkan sinar matahari dan suhu udaranya semakin tinggi. Sebaliknya, semakin tinggi letak garis lintang maka intensitas penyinaran matahari semakin kecil sehingga suhu udaranya semakin rendah. Indonesia yang terletak di daerah lintang rendah (6 °LU – 11 °LS) mendapatkan penyinaran matahari relatif lebih lama sehingga suhu rata-rata hariannya cukup tinggi.
E.            Awan
Awan merupakan penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu daerah terjadi awan (mendung) maka panas yang diterima bumi relatif sedikit, hal ini disebabkan sinar matahari tertutup oleh awan dan kemampuan awan menyerap panas matahari.
Permukaan lebih lambat menerima panas dan lambat pula melepaskan panas. Apabila udara pada siang hari diselimuti oleh awan, maka temperatur udara pada malam hari akan semakin dingin.

1.2     Tujuan
1.             Agar mahasiswa mengerti sifat panas dari udara dan tanah
2.             Mengerti tentang fluktuasi dan sebaran sahu menurut tempat dan waktu











BAB II
TINJAUN PUSTAKA

Kelembaban udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Jumlah uap air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca (Agung, 2009 ).
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul-molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda - benda lain atau menerima panas dari benda-benda lain tersebut. Dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi (Yani, 2009).
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat macam termometer yang paling dikenal adalah Celsius, Reumur, Fahrenheit dan Kelvin. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermoyang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.(Guslim,2009)
Suhu udara dipermukaan bumi adalah relative, tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti misalnya lamanya penyinaran matahari. Hal itu dapat berdampak lansung akan adanya perubahan suhu di udara.
Suhu udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan bumi. Menurut tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan menurut bulanan dalam setahun. Beberapa unsur yang mempengaruhi suhu secara horizontal di permukaan bumi antara lain:
1.       Letak lintang suatu tempat.
Suhu udara di atmosfer bervariasi menurut letak ketinggian tempat. Hingga ketinggian tertentu. Suhu udara dapat menurun, tetapi menurut ketinggian yang lainnya meningkat. Pada lapisan Troposfer (lapisan bawah atmosfer) suhu udara menurun menurut letak ketinggian
tempat hingga ketinggian 10 km dengan gradein penurunan suhu 5,0-6,5 oC per 1000 m diatas permukaan laut. Menrunnya suhu menurut letak ketinggian tempat ini dimungkinkan karena beberapa hal antara lain :
1.             Pengaruh keadaan suhu dekat permukaan bumi.
2.             Pengaruh lautan
3.             Pengaruh kerapatan udara
4.             Pengaruh angin secara tidak langsung
5.             Pengaruh panas laten
6.             Penutup tanah
7.             Tipe tanah
8.             Pengaruh sudut datang sinar matahari

2.     Pengaruh arus laut
3.     Distribusi antara daratan dan lautan
Penyebaran suhu udara menurut waktu dapat dikaji dalam dua pola :
1.             Pola suhu diurnal (suhu udara setiap jam selama 24 jam)
2.             Pola suhu udara rata-rata harian menurut bulanan dan tahunan. (Muin2008)

Suhu maksimum adalah suhu tertinggi dimana tanaman masih dapat tumbuh. Suhu minimum adalah suhu terendah dimana tanaman masih dapat hidup. Dan suhu optimum adalah suhu yang dibutuhkan tanaman dimana proses pertumbuhannya dapat berjalan lancar. Panas yang diterima oleh permukaan tanah diteruskan ke dalam lapisan tanah yang lebih dalam melalui konduksi. Panas yang dijalarkan akan memerlukan waktu. Akibatnya suhu maksimum dan minimum di dalam tanah akan mengalami keterlambatan. Makin lama pemanasan permukaan tanah maka makin dalam pula suhu permukaan akar terasa ke lapisan tanah yang lebih dalam.
Suhu maksimum di atmosfir terjadi pada sekitar jam 13.00, sedangkan suhu maksimum di dalam tanah akan terjadi setelah waktu suhu maksimum udara. Suhu maksimum tanah unyuk kedalaman 5 cm terjadi pada jam 14.00, untuk kedalaman 10 cm terjadi pada jam 15.30 dan untuk kedalaman tanah 20 cm terjadi pada jam 18.00 atau lewat.
Suhu minimum di atmosfir terjadi setelah matahari terbit yaitu sekitar jam 06.00 pagi hari sedangkan suhu minimum didalam tanah akan mengalami keterlambatan. Untuk kedalaman 5 cm suhu minimum terjadi pada jam 08.00, untuk kedalaman 10 cm terjadi pada jam 09.00 dan untuk kedalaman 20 cm terjadi pada jam 11.00.(UGM, 2008)
Suhu udara adalah derajat panas dari aktifitas molekul dalam atmosfer. Alat untuk mengukur suhu temperature atau derajat panas disebut thermometer. Dimana pada praktikum ini menggunakan thermometer bola kering dan thermometer bola basah. (arniko, 2013)
Suhu merupakan faktor lingkungan yang dapat berperan baik langsung maupun tidak langsung terhadap organisme hidup. Berperan langsung hampir pada setiap fungsi dari tumbuhan dengan mengontrol laju proses-proses kimia dalam tumbuhan tersebut, sedangkan peran tidak langsung de-ngan mempengaruhi faktor-faktor lainnya terutama suplai air. Suhu akan mempengaruhi laju evaporasi dan menyebabkan tidak saja keefektifan hujan tetapi juga laju kehilangan air dari organisme hidup.
Pengaruh suhu terhadap makhluk hidup sangat besar sehingga pertumbuhannya sangat bergantung padanya, terutama dalam kegiataanya. Contoh, tanaman memerlukan suhu tertentu, artinya tanaman itu tidak akan tumbuh dengan baik bila syarat-syaratnya tidak dipenuhi. Pengaruhnya pada proses pematangan buah adalah makin tinggi suhu makin cepat matang. Dengan suhu yang tinggi, benih akan melakukan metabolisme lebih cepat. Benih yang dibiarkan atau ditanam pada dataran atau tanah tinggi maka daya kecambahnya akan turun. Jadi, pada tanaman juga ada suhu maksimum dan suhu optimum yang diperlukannya. Suhu maksimum adalah suhu tertinggi dimana suatu tanaman masih dapat tumbuh. Suhu minimum adalah suhu terendah dimana tanaman masih dapat hidup, sedangkan suhu optimum adalah suhu yang terbaik yang dibutuhkan tanaman dimana proses pertumbuhannya dapat berjalan lancar (Kartasapoetra, 2004 dalam Sianturi 2012).
Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas. Negara Kita Indonesia memiliki kawasan hutan yang sangat luas dan beraneka ragam jenisnya dengan tingkat kerusakan yang cukup tinggi akibat pembakaran hutan, penebangan liar, dan lain sebagainya (Godam, 2012)
Suhu adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang menggambarkan energi Kinetik rata-rata pergerakan molekul suatu benda. Suhu dinyatakan dalam satuan derajat Celcius (oC), Fahreinheit (oF), Reamur (oR), Kelvin (oK).(Daldjumi. 1983 dalam Hariono 2013)
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat Celcius, derajat Fahrenheit, derajat Kelvin dan lain-lain. (Nurtanfita, 2011)










BAB III
BAHAN DAN METODE

3.1     Alat dan Bahan
1.             Termometer Udara
2.             Termometer Tanah
3.             Alat Tulis

3.2     Cara Kerja
3.2.1  Suhu Udara
1.             Mengambil termometer dan tempatkan pada titik pengamatan yang diinginkan
2.             Tempat yang diukur adalah di bawah pohon rindang
3.             Titik-titik ketinggian pengamatan adalah 5 cm, 75 cm, 120 cm dari permukaan tanah
4.             Membiarkan termometer di tempat titik pengamatan sekitar 3 menit. Alat tidak boleh terkena radiasi langsung (terutama bagian sensor) maupun perambatan panas dari badan pengamat.
5.             Membahas apakah terjadi perbedaan untuk setiap titik pengukuran.

3.2.2  Suhu Tanah
1.             Menyiapkan termometer tanah.
2.             Memilih tempat yang ingin diukur. Menggali tanah yang ingin diukur, kemudian membenamkan termometer tersebut dalam tanah.
3.             Mengukur suhu tepat dipermukakan tanah 5 cm, 10cm, dan 15cm
4.             Membahas apakah ada perbedaan masing-masing tempat tersebut.











BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1     Hasil
4.1.1  Suhu Udara
Suhu Pada Ketinggian (ºC)
Tempat
5 cm
75 cm
120 cm
28 ºC
28 ºC
29 ºC
Di atas permukaan lapangan berumput
31 ºC
30 ºC
30 ºC
Lapangan beraspal
28 ºC
27 ºC
27 ºC
Di bawah pohon rindang

4.1.2  Suhu Tanah
Kedalaman
Suhu
5 cm
30 ºC
10 cm
30 ºC
15 cm
29 ºC

4.2     Pembahasan
Pada pengukuran suhu udara pada 3 (tiga) tempat yaitu pada daerah rumput, aspal, dan dibawah pohon rindang, pada pengukuran selama 3 menit pada ketinggian yang berbeda beda yaitu 5 cm, 75 cm, dan 120 cm dari hasil pengamatan kami diperoleh pada daerah rumput pada ketinggian 5 cm, 75 cm, dan 120 cm diperoleh suhu secara berturut 28 ºC, 28 ºC, dan 29 ºC. Pada daerah aspal pada ketinggian 5 cm, 75 cm, dan 120 cm diperoleh suhu secara berturut 31 ºC, 30 ºC, dan 30 ºC. Perubahan suhu pada daerah berumput dan beraspal disebabkan oleh pada suatu daerah semakin tinggi daerah tersebut maka akan terjadi akan memyebabkan semakin rendah pergeseran benda yang menyebabkan suhu semakin tinggi pada suatu kawasan yang tinggi atau semakin tinggi suhu benda semakin banyak atom didalamnya yang melakukan pergerakan, oleh karena itu daerah yang makin tinggi maka suhunya juga akan semakin tinggi. Sedangkan pada daerah pohon rindang pengukuran suhu pada ketinggian 5 cm, 75 cm, dan 120 cm diperoleh suhu secara berturut-turut 28 ºC, 27 ºC, dan 27 ºC. Suhu dipohon rindang sedikit mengalami perubahan karena panas yang dipancarkan matahari tidak langsung masuk kedalam kawasan pohon yang rindang karena dipengaruhi tajuk oleh sebab itulah maka suhu di pohon rindang sejuk dan menyebabkan sedikit mengalami perubahan.
Pada suhu tanah, kami memperoleh hasil pengamatan pada kedalaman 5 cm, 10 cm dan 15 cm diperoleh data yang beraturan. Dimana semakin dalam tanah, maka suhu mengalami perubahan. Hal ini menunjukkan dengan hasil pengamatan, yakni 30 ºC, 30 ºC, 29ºC. Hal ini menunjukkan bahwa pengamaatn sesuai dengan sifat fluktuasi tanah.































BAB V
KESIMPULAN

1.             Sifat panas udara dan tanah berbeda sifatnya, hal ini karena bentuk dari udara dan tanah sangat berbeda yaitu dalam bentuk gas dan tanah, sehingga faktor yang mempengaruhi suhu udara dan tanah berbeda waktu sehingga bisa berbeda secara drastis.
2.             Fluktuasi suhu tanah behubunngan dengan waktu, kedalaman tanah, dan perubahan sumber energi, sementara fluktuasi suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian, angin, sumber energi dll.


























DAFTAR PUSTAKA

Departemen Ilmu-ilmu Tanah.2008.Ilmu Tanah. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Ghalia Indonesia Jakarta: Fakultas Pertanian.
Ghozaliq.2013. Pengertian Biosfer Tempat Mahluk Hiduphttp://ghozaliq.com/2013/01/ 16/pengertian-biosfer-lapisan-tempat-makhluk-hidup/(Diakses pada 24 September 2018)
Godam.2012.Pengertian Hutan, Manfaat Hutan & Yang Mempengaruhi Persebaran Hutan. Di Unduh Dari  http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-hutan-manfaat-hutan-yang-mempengaruhi-persebaran-hutan.html ( Diakses pada 24 September 2018)
Guslim.2009.Pengaruh Suhu Pada Dataran Tinggi.Jakarta: Bina Aksa
Muin N.S.2011.Penuntun Praktikum Agroklimatologi.Universitas.Bengkulu: Universitas Bengkulu
Purba.2010. Suhu dan kalorrepository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdfI. (Diakses pada 28 Oktober 2014)
Yani.2009. Pengukuran Suhu dan Transfer Suhu. Repository.ipb.ac.id/bitsream/.../16/ chapter%2009.pdf.(Diakses pada 24 September 2018)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...