animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Senin, 24 Desember 2018

Laporan Praktikum Agroklimatologi Acara V : Angin


LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
ACARA V : ANGIN









Nama               : Anggi Kusumah
NPM               : E1D017102
Shift                : Kamis, 08.00-09.40 WIB
Co-Ass            : 1. Prayogi Dhuha Brahmanto
                              (E1F015011)
                          2. Inggri Dayana
                              (E1F016005)




LABORATORIUM ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Angin adalah udara yang bergerak secara horizontal dari suatu daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Tekanan udara dipengaruhi olehsuhu, suhu yang rendah dapat meningkatkan tekanan udara. Sehingga dapat jugadapat diambil penjelasan bahwa angin bergerak dari suhu yang rendah ke suhuyang tinggi.
Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin yaitu anemometer.Anemometer memiliki dua bagian seperti tertera di hasil pengamatan, dua bagianini yaitu: Wind Cup dan Wind Vane dua bagian ini mempunyai fungsi yang berbeda yaitu wind cup berfungsi untuk mengukur kecepatan angin, sedangkanwind vane berfungsi untuk mengukur arah angin.
Angin memiliki laju kecepatan dan arah, permukaan relief bumimempengaruhi ruang gerak angin dari daerah yang bertekanan tinggi kedaerahyang bertekanan rendah, sehingga permukaan relief bumi menjaditumpuan pergerakan angin. Terjadinya angin darat dan angin laut merupakan peristiwa pergerakan angin yang dipengaruhi oleh bentuk relief muka bumi.
Salah satu unsur cuaca adalah angin,dapat juga mempengaruhi hasil dari pertanian itu sendiri. Angin sangat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan dari tanaman tersebut, karena angin bisa membantu proses perkembangbiakan tanaman-tanaman pertanian. Angin sangat berpengaruh pada curah hujan suatu daerah, karena yang menentukan dimana hujan turun adalah angin yang menghembuskan awan ke suatu daerah.
Angin dalam proses pertanian sangat berpengaruh. Sebab angin dapat membantu penyerbukan bunga, sebagai contoh pada tanaman  padi. Angin membantu petani mengairi sawah mereka. Sebab  angin membantu menggerakkan kincir angin yang dibuat petani untuk mengambil air dari dalam sumur.
Bila kincir angin itu bergerak maka air dari dalam sumur akan naik ke permukaan kemudian air dialirkan ke sawah. Ada lagi manfaat angin yang sangat menakjubkan. Angin membawa awan-awan yang mengadung air ke suatu tempat untuk diturunkan hujan di tempat tersebut.
            Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.
Angin dipengaruhi oleh besarnya perbedaan tekanan di satu wilayah dengan wilayah lainnya. Semakin tinggi perbedaaan tekanan di suatu wilayah satu dengan wilayah lainnya maka akan semakin kencang kecepatan angin yang berhembus. Dalam bidang pertanian, angin dapat berdampak positif dan dapat pula berdampak negatif dalam pertumbuhan tanaman.
Energi angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan dan masih sedikit pemanfaatannya di Indonesia. Pemanfaatan energi angin sebagai sumber energi terbarukan adalah suatu usaha menjawab masalah atas terjadinya perubahan lingkungan dan alam juga salah satu usaha konservasi dari sumber energi konvensional.
Angin mengakibatkan gelombang laut, oleh karena itu data angin dapat digunakan untuk memperkirakan tinggi dan arah gelombang di lokasi kajian. Data angin diperlukan sebagai data masukan dalam peramalan gelombang sehingga diperoleh tinggi gelombang rencana. Data angin yang diperlukan adalah data angin setiap jam berikut informasi mengenai arahnya. Arah angin dinyatakan dalam bentuk delapan penjuru arah angin (Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Barat Laut).

1.2.    Tujuan
Memberikan pengertian tentang pergerakan massa udara pada berbagai tempat.


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

          Dalam klimatologi angin diamati dalam kecepatan dan arahnya. Kecepatanangin adalah jarak tempuh massa udara yang bergerak tersebut dalam waktutertentu; jadi satuannya adalah jarak per waktu seperti m per detik, km per jam.sedang arah angin merupakan arah datangnya angin. Angin mempunyai arahdan kecepatan. Perubahan arah dan kecepatan angin merupakan efek dari perubahan tekanan. Perubahan tekanan per satuan jarak biasanya dinyatakandalam satuan milibar/km disebut gradien tekanan (Syamsu, 2008)
Angin merupakan suatu vektor yang mempunyai besaran dan arah. Besaran yang dimaksud adalah kecepatannya sedang arahnya adalah darimana datangnya angin. Kecepatan angin dapat dihitung dari jelajah angin (cup counter anemometer) dibagi waktu (lamanya periode pengukuran). Mengukur arah angin haruslah ada angin atau cup‑counter anemometer dalam keadaan bergerak.  (Sonadi, 2010)
            Kecepatan angin adalah jarak yang ditempuh oleh angin dalam persatuan waktu. Kecepatan angina dinyatakan dalam dalam km/jam dan m/dtk. Kecepatan angina dalam klimatologi adalah adalah kecepatan angina horizontal pada ketinggian dua meter dari permukaan tanah yang ditanami dengan rumput. Kecepatan angina pada dasarnya ditentukan oleh perbedaan tekanan udara antar tempat asal dan tujuan angina (sebagai factor pendrong) dan resistensi medan yang dilaluinya. Sedangkan untuk menentukan arah angina digunakan bendera angina yang satuannya di ukur dalam derajat (skala 0 oC– 360 oC) (Junita, 2011)
                Angin secara umum diklasifikasikan menjadi 2 yaitu angin lokal dan angin musim. Angin lokal 3 macam yaitu Angin darat dan angin laut Angin ini terjadi di daerah pantai. Angin lembah dan angin gunung dan angin jatuh yang sifatnya kering dan panas. Sedang Angin musim ada 5 macam, pertama angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Kedua angin anti passat. Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin anti passat. Ketiga angin barat. Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis utara dan selatan mengalir ke daerah sedang utara dan daerah sedang selatan sebagai angin barat. Keempat angin timur. Angin timur bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub. Terakhir angin muson.Angin muson adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun (Habibi, 2011).
            Angin adalah gerak udara yang sejajar dengan permukaan bumi. Udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Angin diberi nama sesuai dengan arah mana angin datang, misalnya angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat (Hanum, 2009).
            Mata angin merupakan panduan yang digunakan untuk menentukan arah. Umum digunakan dalam navigasi, kompas, dan peta. Berpandukan pada pusat mata angin, maka kita akan melihat 8 arah yaitu dengan urutan sebagai berikut (mengikuti arah jarum jam): 1.Utara (0o), 2. Timur Laut (45o), 3. Timur (90o), 4. Tenggara (135o), 5. Selatan (180o), 6. Barat Daya (225o), 7. Barat (270o), 8. Barat Laut (315o) (Gernadi, 2009).
                Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan udara lebih rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran bumi pada sumbunya, akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin. Pengaruh perputaran bumi terhadap arah angin disebut pengaruh Coriolis  (Lakitan, 2010).
            Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin berhembus dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari dibandingkan  tempat lain. Permukaan tanah yang panas mambuat suhu udara diatasnya naik. Akibatnya udara yang naik mengembang dan menjadi lebih ringan. Karena lebih ringan dibandingkan udara sekitarnya, udara akan naik. Begitu udara panas tadi naik, tempatnya akan segera digantikan oleh udara sekitar terutama udara dari atas yang lebih dingin dan berat. Proses ini terjadi terus-menerus, akibatnya kita bisa merasakan adanya pergerakan udara atau yang disebut angin  (Nasir, 2008).
           










BAB III
BAHAN DAN METODE

3.1     Alat dan Bahan
1.    Anemometer
2.    Windwan
3.    Alat bantu (kompas)

2.1     Cara Kerja
1.    Menyiapkan alat dan membawanya ke lokasi yang telah ditentukan
2.    Menempatkan alat pada ketinggian dekat permukaan tanah, 40 cm, 120 cm, dan  200 cm dari permukaan tanah.
3.    Membaca alat sebelum dilaksanakan pengukuran. Kemudian membiarkan alat tertiup angina (bila ada) selama 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Lalu membaca angka yang tertera.
4.    Menentukan arah angin dengan menggunakan alat bantu. Menentukan apakah arah angina selalu berubah menurut ketinggian dan waktu.


















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1         Hasil
Ketinggian
Waktu
Kecepatan (km/jam)
Kecepatan (Knot)
Arah Angin
40 cm
5 menit
2,8 m/s = 0,0028 km/jam
0,00518 Knot
Utara
120 cm
10 menit
4,1 m/s = 0,0041 km/jam
0,007585 Knot
Utara
200 cm
15 menit
3,4 m/s = 0,0034 km/jam
0,00629 Knot
Utara

Perhitungan:
Diketahui : 1 km/jam = 1,85 Knot
1.    Pada ketinggian 40 cm dan pada waktu 5 menit
 = 0,0028 km/jam
1,85 x 0,0028 = 0,00518 Knot

2.    Pada ketinggian 120 cm dan pada waktu 10 menit
  = 0,0041 km/jam
1,85 x 0,0041 = 0,007585 Knot

3.    Pada ketinggian 200 cm dan pada waktu 15 menit
  = 0,0034 km/jam
1,85 x 0,0034 = 0,00629 Knot

1.2         Pembahasan
Pada ketinggian 40 cm sampai 120 cm termasuk kedalam skala 1 beaufort dan pada ketinggian 200 cm termasuk kedalam skala 200 cm. Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin berhembus dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari dibandingkan  tempat lain.
Permukaan tanah yang panas mambuat suhu udara diatasnya naik. Akibatnya udara yang naik mengembang dan menjadi lebih ringan. Karena lebih ringan dibandingkan udara sekitarnya, udara akan naik. Begitu udara panas tadi naik, tempatnya akan segera digantikan oleh udara sekitar terutama udara dari atas yang lebih dingin dan berat. Proses ini terjadi terus-menerus, akibatnya kita bisa merasakan adanya pergerakan udara atau yang disebut angin.
Arah angin adalah arah darimana angin bertiup.  Untuk penentuan arah angin ini digunakan lingkaran arah angin dan pencatat angin.  Untuk penunjuk angin biasanya digunakan sebuah panah dengan pelat pengarah.  Arah panah ini dihubungkan ke lingkaran arah angin sehingga pergerakan arah angin biasanya diukur dengan segera diikuti. Kecepatan angin biasanya diukur dengan anemometer Robinson.  Pengukuran angin diadakan dipuncak menara stasiun cuaca yang tingginya 10 m dan lain-lain.  kecepatan angin rata-rata adalah harga rata-rata selama 10 menit sebelum pengukuran dan arah angin rata-rata adalah arah selama1 menit sebelum pengukuran.
Alat yang digunakan dalam pengamatan kecepatan angin adalah anemometer yang terdiri dari 3 atau 4 cup/ mangkok yang dipasang kuat pada akhir sebuah lengan dengan kincir vertikal. Jumlah dari rotasi per unit waktu mengelilingi kincir adalah kecepatan angin yang terukur. Jika kecepatan angin < 0,5 m/s , anemometer tidak dapat merespon. Pengukuran kecepatan angin tersebut dapat dikatakan akurat bila kecepatan angin > 2 m/s. Tinggi pemasangan adalah 40 cm, 120 cm, dan 200 cm, dengan alat yang bernama Wind Break atau Wind speed tapi juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemakai dan ditempatkan pada tempat yang terbuka yang tidak  terhalang gedung.   Untuk pengamatan angin permukaan,anemometer dipasang dengan ketinggian 40 cm, 120 cm, dan 200 cm, dan berada di tempat terbuka yang memiliki jarak dari penghalang sejauh 10 kali dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau sesuatu yang menjulang tinggi).
Proses terjadinya angin disebakan  karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut. Angin bertiup dari tekanan dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Pada beberapa lokasi ada gangguan- ganguan, sehingga terjadi pembelokan yang dikenal dengan hukum Buys Ballot.
Tingginya kecepatan angin pada tempat yang tinggi disebabkan angin dapat berhembus tanpa penghalang, sedangkan di tempat yang rendah angin tidak dapat berhembus dengan bebas karena terhalang gunung-gunung, bangunan, pepohonan dan lain-lain. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.

BAB V
KESIMPULAN

Pergerakan massa udara di permukaan bumi hampir selalu bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara antara dua tempat atau lebih.Massa udara yang bergerak disebut angin.Tekanan udara tinggi pada suatu tempat akan membawa angin ke tempat yang memiliki tekanan udara rendah.




























DAFTAR PUSTAKA

Gernadi. 2009. Seputar Angin. http://one.indoskripsi.com/.Diakses pada tanggal  23 Oktober 2018.
Guslim. 2009. Agroklimatologi. USU Press. Medan.
Habibie, M. N, dkk. 2011. Kajian Potensi Energi Angin di Wilayah Sulawesi dan           Maluku. Jurnal Meteorologi dan Geofisika Volume 12 Nomor 2 - September 2011: 181 – 187
Hanum. 2009.  Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Program Studi Agronomi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan
Lakitan, Benyamin. 2010. Dasar-Dasar Klimatologi. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta
Nasir. 2008. Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian. Pustaka Jaya: Bogor
Sonadi, 2010. Buku petunjuk peratikum Agroklimatologi. Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram
Syamsu.2008. Penuntun Praktikum Agroklimatologi.Bengkulu: Universitas Bengkulu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...