MAKALAH
PERAWATAN DIRI PADA ALAT KELAMIN PEREMPUAN
VULVA HYGIENE
DISUSUN OLEH
Nama : Gina Utari
NPM : 1826030059
Kelas : IA
PROGRAM
STUDI D III KEBIDANAN
FAKULTAS
KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
TRI MANDIRI SAKTI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perawatan adalah proses
pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis,psikologis, sosial dan spiritual)
dalam rentang sakit sampai dengan sehat (Aziz, 2004).Perineum adalah daerah
antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus (Danis, 2000).Post
Partum adalah selang waktu antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya
organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil (Mochtar,2002).Perawatan
perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi
vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan
kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.
Vulva
Hygiene merupakan salah satu Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene yang biasa
diberikan pada pasien wanita yang tidak dapat melakukan vulva hygiene sendiri
karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan.
Dalam
pelaksanaannya, Vulva hygiene mempunyai prosedur tetap yang dilakukan secara
teoritis yang merupakan tindakan keperawatan yang memerlukan strategi
pelaksanaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan vulva hygiene?
2. Apa
manfaat menjaga kebersihan vulva?
3. Bagaimana
prosedur pelaksanaan vulva hygiene?
4. Bagaimana
dampak tidak melakukan vulva hygiene?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui
bagaimana cara merawat vulva higiene.
2. Untuk
mengetahui pengertian vulva hygiene.
3. Untuk
mengetahui manfaat menjaga kebersihan vulva.
4. Untuk
mengetahui prosedur pelaksanaan vulva hygiene.
5. Untuk
mengetahui dampak tidak melakukan vulva hygiene.
D. Manfaat penulisan
Manfaat penulisan
makalah ini yaitu memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang apa sebenarnya
perawatan perineum atau vulva higiene itu serta bagaimana pencegahan dan
penanggulangannya,khususnya bagi mahasiswa dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien perineum atau vulva higiene.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perawatan Perineum
Vulva hygiene adalah
membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas
atau tidak dapat melakukannya sendiri.Pasien yang harus istirahat di tempat
tidur (misalnya,karena hipertensi,pemberian infus,section caesarea) harus
dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali
sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat.Meskipun ibu yang akan
bersalin biasanya masih muda dan sehat,daerah daerah yang tertekan tetap
memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
Setelah ibu mampu mandi
sendiri (idealnya, dua kali sehari),biasanya daerah perineum dicuci sendiri
dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk
keperluan tersebut.Penggantian tampon harus sering dilakukan,sedikitnya sesudah
pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke belakang atau sehabis menggunakan
pispot.Payudara harus mendapatkan perhatian khusus pada saat mandi yang bisa
dilakukan dengan memakai spons atau shower dua kali sehari.Payudara dibasuh
dengan menggunakan alat pembasuh muka yang disediakan khusus untuk keperluan
ini.Kemudian masase payudara dilakukan dilakukan dengan perlahan – lahan dan
puting secara hati – hati ditarik keluar.Jangan menggunakan sabun untuk
membersihkan putting.
Vulva hygiene adalah
tindakan keperawatan pada alat kelamin perempuan, yaitu perawatan diri pada
organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak didepan simpisis pubis,
labia mayora yang merupakan dua lipatan besar yang membentuk vulva, labia
minora, dua lipatan kecil di antara atas labia mayora, klitoris, sebuah
jaringan eriktil yang serupa dengan penis laki-laki, kemudian juga bagian yang
terkait di sekitarnya seperti uretra, vagina, perineum, dan anus.
B. Tujuan perawatan perineum
Tujuan perawatan
perineum menurut Hamilton (2002),adalah mencegah terjadinya infeksi sehubungan
dengan penyembuhan jaringan.Sedangkan menurut Moorhouse et. al. (2001),adalah
pencegahan terjadinya infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi dalam 28
hari setelah kelahiran anak atau aborsi.
1. Bentuk Luka Perineum
Bentuk luka perineum
setelah melahirkan ada 2 macam yaitu :
a. Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya
jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat
proses persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang
robek sulit dilakukan penjahitan. (Hamilton, 2002).
b. Episiotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk
memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi
(Eisenberg, A., 1996).Episiotomi,suatu tindakan yang disengaja pada perineum
dan vagina yang sedang dalam keadaan meregang.Tindakan ini dilakukan jika
perineum diperkirakan akan robek teregang oleh kepala janin,harus dilakukan
infiltrasi perineum dengan anestasi lokal,kecuali bila pasien sudah diberi
anestasi epiderual.Insisi episiotomi dapat dilakukan di garis tengah atau
mediolateral.Insisi garis tengah mempunyai keuntungan karena tidak banyak
pembuluh darah besar dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah diperbaiki
(Jones Derek, 2002). Tipe episotomi dan
rupture yang sering dijumpai dalam proses persalinan yaitu :
1)
Episiotomi medial
2)
Episiotomi mediolateral
Sedangkan rupture meliputi:
1) Tuberositas ischii
2) Arteri pudenda interna
3) Arteri rektalis inferior
C. Lingkup perawatan
Lingkup perawatan
perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ reproduksi yang
disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui vulva yang terbuka
atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung lochea
(pembalut) (Feerer, 2001).
Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan perineum
adalah
1. Mencegah kontaminasi
dari rektum
2. Menangani dengan lembut
pada jaringan yang terkena trauma
3. Bersihkan semua keluaran
yang menjadi sumber bakteri dan bau.
D. Waktu Perawatan
Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah
1. Saat mandi
Pada saat mandi,ibu post partum pasti melepas pembalut,setelah
terbuka maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang
tertampung pada pembalut,untuk itu maka perlu dilakukan penggantian
pembalut,demikian pula pada perineum ibu,untuk itu diperlukan pembersihan
perineum.
2. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil,pada saat buang air kecil kemungkinan
besar terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu
pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
3. Setelah buang air besar.
Pada saat buang air besar,diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran
disekitar anus,untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke
perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan
perineum secara keseluruhan.
E. Indikasi dan kontra indikasi
Indikasi :
Dikhususkan pada area genital yang terkena edema
Kontra indikasi : berikan perhatian pada
wanita yang mengalami menstruasi
F. Persiapan alat
Alat dan bahan :
- Kapas sublimat atau
desinfektan
- Pinset
- Bengkok
- Pispot
- Tempat cebok yang berisi
larutan
- Desinfektan sesuai
dengan kebutuhan
- Pengalas
- Sarung tangan
G. Prosedur kerja
- Jelaskan prosedur pada
klien
- Cuci tangan
- Atur posisi pasien
dengan dorsal recumben
- Pasang pengalas dan
pispot diletakkan pada bokong pasien
- Gunakan sarung tangan
- Lakukan tindakan vulva hygiene dengan tangan
kiri, buka vulva memakai kapas sublimat dan tangan kanan menyiram vulva dengan
larutan desinfektan. Membersihkan vulva harus secara searah dari atas kebawah
dan tidak boleh dibolak balik.
-
Kemudian ambil kapas
sublimat dengan pinset lalu bersihkan vulva dari atas atau ke bawah dan kapas
kotor dibuang ke bengkok. Lakukan hingga bersih
- Setelah selesai ambil
pispot dan atur posisi pasien
- Cuci tangan setelah
prosedur dilakukan
H. Dampak Dari Perawatan Luka Perinium
Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan
hal berikut ini:
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat
menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi
pada perineum.
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran
kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya
komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
3. Kematian ibu post partum
Penanganan
komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post
partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah (Suwiyoga, 2004)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vulva hygiene adalah
tindakan keperawatan pada alat kelamin perempuan, yaitu perawatan diri pada
organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak didepan simpisis pubis,
labia mayora yang merupakan dua lipatan besar yang membentuk vulva, labia
minora, dua lipatan kecil di antara atas labia mayora, klitoris sebuah jaringan
eriktil yang serupa dengan penis laki-laki, kemudian juga bagian yang terkait
di sekitarnya seperti uretra, vagina, perineum dan anus.
B. Saran
Saran penulis semoga
materi tentang perawatan perineum atau vulva higiene dapat menambah wawasan
bagi mahasiswa yang belum memahami bagaimana cara merawat perieneum.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Azis. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.
Salemba Medika: Jakarta
Carperito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan edisi
8. EGC: Jakarta
Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia : Teori & Aplikasi Dalam Praktek. Jakarta: EGC.
Nanda. 2012-2013. Panduan Diagnosa Keperawatan.
Jakarta: Prima Medika
Willkinson. Judith M. 2007. Diagnosa Keperawatan .Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran Kozier. Fundamental of Nursing
Tarwanto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia Dan
Proses Keperawatan Edisi 3. Salemba Medika : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya