KOMBINASI DAUN TANAMAN
SIRIH MERAH (Piper Croatum)
DENGAN TANAMAN CIPLUKAN
(Physallis Angulata L)
SEBAGAI PENURUN KADAR
GULA DALAM DARAH TIKUS WISTAR (Ratus
Norvegicus)
KARYA
TULIS ILMIAH
Diajukan
Sebagai Salah Syarat Menyelesaikan Tugas Akhir Semester
Tahun
Ajaran 2015-2016
Disusun Oleh
Nama : Saskia Anggun
Khairun Nissa
Kelas : XI IPA 1
Guru
Pembimbing : Lika Citra Dewi, S.Pd
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Bengkulu Tengah
SMA Negeri 2 Bengkulu
Tengah
Tahun Ajaran 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Diabetes
Melitus merupakan penyakit degeneratif, tetapi prevalensinya semakin meningkat
dari tahun ke tahun. Di Indonesia, penyakit Diabetes Melitus (DB) meningkat
dari tahun ke tahun sehingga Indonesia merupakan negara yang menempati urutan
keempat dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia setelah India, Cina,
dan Amerika Serikat. Hal ini disebabkan karena sekitar 8,4% penduduk Indonesia
menderita DM pada tahun 2000 dan diperkirakan akan terus meningkat menjadi
sebanyak 21,3 juta orang penderita di Indonesia pada tahun 2030. Diabetes juga
diketahui merupakan penyebab kematian tertinggi di bagian instalasi rawat inap
di rumah sakit pada tahun 2005 di Indonesia. Yaitu sebanyak 3.316 kematian
dengan case fertility rate (CFR)
7,9%.
Penyakit
Diabetes Melitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau
penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan
peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem
metabolisme dalam tubuh. Organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin
sesuai kebutuhan tubuh. Selain itu, penyakit ini timbul akibat terganggunya
proses metabolisme gula darah di dalam tubuh sehingga kadar gula dalam darah
menjadi tinggi. Kadar gula dalam darah pada penderita diabetes lebih dari 200
mg/dl. Sedangkan pada orang normal kadar gula darah berkisar 60-120 mg/dl.
Secara normal, karbohidrat dalam makanan yang kita makan akan diubah menjadi
glukosa yang selanjutnya akan didistribusikan ke seluruh sel tubuh untuk
dijadikan energi dengan bantuan insulin. Namun, pada orang yang menderita
kencing manis atau diabetes Melitus, glukosa sulit masuk kedalam sel karena
insulin dalam tubuh kurag atau tidak ada sehingga mengakibatkan kandungan
glukosa dalam darah meningkat.
Sebenarnya,
telah banyak ditemukan obat yang mengandung bahan kimia untuk mengobati
penyakit Diabetes Melitus. Namun, obat yang mengandung bahan kimia biasanya
memiliki dampak yang buruk bagi tubuh jika dikonsumsi secara terus menerus
(berkepanjangan). Oleh karena itu, sekarang banyak masyarakat Indonesia yang
beralih menggunakan obat-obatan herbal sebagai pengobat penyakit Diabetes Melitus.
Selain karena harga relatif murah dan lebih mudah dijangkau, obat-obatan herbal
juga dipercaya tidak memiliki dampak yang buruk walaupun dikonsumsi secara
berkepanjangan.
Berdasarkan
penelitian Dalimartha (2003), senyawa aktif alkoloid dan flavonoid memiliki
aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah yang dapat mencegah
timbulnya penyakit Diabetes Melitus.
Senyawa
aktif alkoloid dan flavonoid tersebut banyak dapat ditemukan pada tanaman Daun
Sirih Merah (Piper Crocatum). Tanaman
Daun Sirih Merah ini memproduksi berbagai macam senyawa untuk tujuan tertentu,
yang disebut dengan metabolit sekunder. Metabolit sekunder yang diproduksi
Tanaman Daun Sirih Merah ini bermacam-macam seperti alkoloid, terpenoid,
isoprenoid, flavonoid, tanin, saponin, cyanogenic, glucoside, glu-cosinolate
dan non protein amino acid. Alkoloid adalah bahan organik yang mengandung
nitrogen sebagai bagian dari sistem heterosiklik.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang dapat dirumuskan adalah
“belum adanya penelitian yang mengkombinasikan tanaman Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) dan tanaman Ciplukan (Physallis Angulata L) untuk menurunkan
kadar gula dalam darah”. Dari rumusan masalah tersebut muncul pertanyaan
penelitian sebagai berikut.
1. Seberapa
besar pengaruh kombinasi tanaman Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) dengan tanaman Ciplukan (Physallis Angulata L) dapat menurunkan kadar gula dalam darah?
2. Bagaimanakah
proses kombinasi tanaman Daun Sirih Merah (Piper
Crocatum) dan tanaman Ciplukan (Physallis
Angulata L) dalam menurunkan gula darah pada darah?
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk
mengetahui seberapa besar kombinasi Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) dan tanaman Ciplukan (Physallis Angulata L) dapat menurunkan kadar gula dalam darah.
2. Untuk
mengetahui proses kombinasi Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) dan tanaman Ciplukan (Physallis Angulata L) dalam menurunkan kadar gula dalam darah.
BAB II
KAJIAN ATAU PERCOBAAN
A.
Bahan
dan Alat Penelitian
1.
Bahan
Bahan-bahan
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
a. Tikus
Wistar (Ratus norvegicus) c. Tanaman
ciplukan
b. Tanaman
sirih merah d.
Air
2.
Alat
a. Gluko
tes
b. Panci
B.
Tahapan
Penelitian
Tahapan
penelitian meliputi:
1.
Memilih
ide penelitian
Pemilihan ide karya tulis ini
berasal dari ketertarikan penulis untuk mengkaji lebih lanjut tentang khasiat
daun sirih merah dan daun ciplukan sebagai penurun kadar gula darah. Dalam hal
ini, penulis ingin menggabungkan khasiat dua tanaman tersebut untuk meningkatkan
keefektifan dalam menurunkan kadar gula dalam darah, dan mengkaji
literatur-literatur tentang daun sirih merah dan ciplukan guna penurunan kadar
gula dala darah. Akan tetapi, percobaan yang dilakukan tidak bisa menggunakan
manusia sebagai objek penelitiannya, maka dari itu penulis menggunakann tikus
wistar sebagai objek guna dapat mengukur keefektifan rebusan daun sirih merah
dan ciplukan sebagai penurunan kadar gula dalam darah.
2.
Menyusun
kerangka penelitian
Adapun penyusunan kerangka
penelitian karya tulis ini terdiri latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dengan menggunakan metode eksperimental serta
pengujian secara statistik.
3.
Riset
pustaka
Dalam penelitian ini, penulis
melakukan riset pustaka di perpustakaan SMA Negeri 2 Bengkulu Tengah, berupa
literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian ini.
4.
Eksperimen
Eksperimen diawali dengan
mengelompokkan objek penelitian menjadi lima kelompok yaitu kelompok P 0 yang
tidak diberi perlakuan apa-apa (kontrol), kelompok P 1 diberi perlakuan rebusan
air daun sirih merah. Kelompok P 2 diberi perlakuan rebusan air tanaman
ciplukan. Kelompok P 3 diberi perlakuan kombinasi rebusan air daun sirih merah
dan ekstrak tanaman. Masing-masing perlakuan diulang sebaynyak 6 (enam) ulangan
sehingga terdapat 24 objek penelitian. Penelitian dilakukan selama 3 (tiga)
hari berturut-turut. Adapun pengukuran dilakukan setiap sore hari pada pukul
17.05.
5.
Pengolahan
data yang diperoleh
Setelah data terkumpul, dilakukan
pengolahan data secara uji statistik mengingat karya tulis ini sebagian besar
berupa pengujian dengan perhitungan angka-angka sebagai penunjang data
penyusunan karya tulis ini.
6.
Penarikan
kesimpulan
Adapun penarikan kesimpulan karya
tulis ini adalah dengan menggunakan analisis sintetis.
C.
Metode
Analisis Data
Analisis
data ini menggunakan analisa sidik keragaman (uji-F). Bila hasilnya berpengaruh
nyata atau berpengaruh sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata
terkecil atau Uji BNT.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Diabetes
Melitus
1.
Pengertian
Diabetes Melitus
Diabetes Melitus adalah suatu
penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena
tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin
adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggug jawab dalam
mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam
sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
2.
Kondisi
Diabetes Melitus di Indonesia
Menurut data WHO, Indonesia
menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita diabetes melitus di dunia
setelah negara India, Cina dan Amerika Serikat. Pada tahun 2000 yang lalu saja,
terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes.
3.
Penyebab
dan Akibat Diabetes Melitus
Diabetes melitus atau lebih dikenal
dengan istilah penyakit kencing manis mempunyai beberapa faktor pemicu
penyakit. Faktor-faktor tersebut adalah:
a.
Usia
diatas 45 tahun
Pada orang –orang yang berumur,
fungsi organ tubuh semakin menurun. Hal itu diakibatkan aktivitas sel beta
pankreas untuk menghasilkan insulin menjadi berkurang dan sensitifitas sel-sel
jaringan menurun sehingga tidak menerima insulin.
b.
Pola
makanan
Makanan secara berlebihan, terutama
makan makanan yang banyak mengandung gula dan melebih jumlah kadar kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh, dapat memacu timbulnya diabetes melitus. Konsumsi makan
yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi insulin dalam jumlah yang
memadai dapat menyebabkab kadar gula dalam darah meningkat dan pastinya akan
menyebabkan diabetes melitus.
c.
Obesitas
(kegemukan)
Orang gemuk dengan berat badan
lebih dari 90 kg cenderung memliki
peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes melitus. Sembilan dari
sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang diabetes melitus.
d.
Faktor
genetik
Diabetes melitus dapat diwariskan
dari orang tua kepada anak. Gen penyebab diabetes melitus akan dibawa oleh anak
jika orang tuanya menderita diabetes melitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke
cucunya bahkan cicit walaupun resikonya sangat kecil.
e.
Bahan-bahan
kimia dan obat-obatan
Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi
pankreas yang menyebabkan radang pankeas. Radang pada pankreas akan
mengakibatkan fungsi pankras menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk
proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang
terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.
f.
Penyakit
dan infeksi pada pankreas
Infeksi miroorganisme dan virus
pada pankreas juga dapat mennyebabkan radang pankreas yang otomatis akan
menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon
untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol
tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkena Diabetes Melitus.
g.
Pola
hidup
Pola hidup juga sangat mempengaruhi
faktor penyebab diabetes melitus. Jika orang malas berolahraga memiliki resiko
lebih tinggi umtuk terkena penyakit diabetes melitus karena olahrag berfungsi
untuk membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh. Kalori yang tertimbun di
dalam tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes melitus selain disfungsi
pankreas.
4.
Tipe
Diabetes Melitus
a.
Diabetes
Melitus Tipe I atau IDDM (Insulin
Dependent Diabetes Melitus)
Penyebab utama diabetes melitus
tipe I adalah terjadinya kekurangan hormon insulin pada proses penyerapan
makanan. Fungsi utama hormon insulin dalam menurunkan kadar glukosa secara
alami dengan cara:
Meningkatkan
jumlah gula yang disimpan dalam hati.
Merangsang
sel-sel tubuh agar menyerap gula.
Mencegah
hati mengeluarkan terlalu banyak gula.
b.
Diabetes
Melitus Tipe II atau NIDDM (Non Insulin
Dependent Diabetes Melitus)
jika pada diabetes melitus tipe I
penyebab utamanya adalah malfungsi kelenjar pankreas, maka pada diabetes
melitus tipe II gangguan utama justru terjadi pada volume resetor (penerima)
hormon insulin, yakni sel-sel darah. Dalam kondisi ini, produktivitas hormon
insulin bekerja dengan baik, namun tidak terdukung oleh kuantitas volume
reseptor yang cukup pada sel darah, keadaan ini dikenal dengan resistensi
insulin. Dibawah ini terdapat beberpa faktor yang memiliki peranan penting
terjadinya hal tersebut:
Obesitas
Diet
tinggi lemak dan rendah karbohidrat
Kurang
gerak badan (olahraga)
Faktor
keturunan
B.
Tanaman
Sirih Merah (Piper Crocatum)
1.
Klasifikasi
Tanaman Sirih Merah (Piper Crocatum)
2.
Habitat
Hidup dan Ciri-Ciri Tanaman Sirih Merah
Sirih (Piper Betle L.) merupakan tumbuhan ternak yang termasuk famili
Piperaceae. Sirih memiliki jenis yang meragam, seperti sirih hijau, sirih
hitam, sirih kuning dan sirih merah. Semua jenis tanaman sirih memiliki ciri
yang hampir sama, yaitu tanamannya merambat dengan bentuk daun menyerupai hati
dan bertangkai yang tumbuh berselang-seling dari batangnya. Sirih merah selain
digunakan sebagai tanaman hias oleh para hobis karena penampilannya yang
menarik, namun dapat juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat.
3.
Kandungan
Kimia Tanaman Sirih Merah
Dalam daun sirih merah terkandung
senyawa fitokimia, yakni alkoloid,
saponin, tanin dan flavonoid. Dari buku “a
review of natural product and plants as potensial antidiabetic” dilaporkan
bahwa senyawa alkoloid dan flavonoit memiliki aktivitas
hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah.
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Simpulan
yang didapat dari penulisan karya ilmuah ini adalah:
1. Perlakuan
kombinasi tanaman Daun Sirih Merah (Piper
Crocatum) dan tanaman Ciplukan (Physallis
Angulata L) berpengaruh sangat nyata dibandingkan perlakuan kontrol. Selain
itu, kombinasi daun sirih merah dan tanaman ciplukan dapat menurunkan kadar gula
dalam darah sebesar 72,75% selama tiga hari penelitian.
2. Proses
kombinasi tanaman Daun Sirih Merah (Piper
Crocatum) dan tanaman Ciplukan (Physallis
Angulata L) dalam menurunkan kadar gula dalam darah dikarenakan adanya
aktivitas hipoglikemik oleh senyawa
alkaloid dan flavonoid.
B.
Saran
Berdasarkan
simpulan tersebut, direkomendasikan untuk penelitian lebih lanjut mengenai
konsentrasi yang tepat kombinasi tanaman Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) dan tanaman Ciplukan (Physallis Angulata L) sebagai penurun kadar gula dalam darah.
DAFTAR
PUSTAKA
Anidhita, Yuriska.
2009. Tentang Ciplukan. Jakarta:
Erlangga
Dalimartha. 2003. Daun Sirih Merah. Bandung: Yudistira
Graciella, Regina.
2012. Faktor Penyebab Diabetes Melitus.
Bandung: Yudistira
Drahani. 2008. Penyebab Diabetes Melitus. Bandung:
Yudistira
KK Hoong. 2007. Khasiat Daun Sirih Merah. Jakarta:
Erlangga
M. Adi Muslim Lubis.
2010. Penyebab dan Gejala Diabetes.
Bandung: Yudistira
Ningharmanto. 2009.
Penyebab Diabetes Melitus Pengertian Diabetes Melitus Tipe Diabetes Melitus
Diabetes Melitus. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya