RESENSI NOVEL A GOLDEN WEB
A.
Menentukan
Tokoh dan Perwatakan
Alessandra
Gilliani, penokohannya secara analitik dan dramatik (sabar, perhatian, pantang
menyerah). Alessandra begitu berani mengambil resiko ke Bologna untuk belajar
ilmu kedokteran sebagai seorang perempuan.
Carlos
Gilliani, penikohannya secara analitik dan dramatik (perhatian, penyayang,
pemberani). Carlos sangat menyayangi keluarganya terutama Alessandra ia
memberikan kebebasan kepada Alessandra untuk belajar di perpustakaan miliknya
dengan membaca semua buku yang ada di sana.
Nicco,
secara analitik dan dramatik (sabar, berani, tidak berputus asa, perhatian dan
penyayang). Nicco sangat menyayangi adik perempuannya Alessandra, hanya Nicco
yang selalu mengunjungi Alessandra saat berada di Bologna dengan cara
sembunyi-sembunyi. Nicco dan Giorgio juga lah yang membantunya kabur dari biara
ke Bologna.
Ursula,
secara analitik dan dramatik (jahat, tak peduli dengan orang lain, gila harta)
Otto Agenio,
secara analitik dan dramatik (penyayang, perhatian, berani dan setia). Otto
setia memenuhi semua permintaan Alessandra, terutama saat ia melakukan
penelitian. Otto mencarikan babi kurang lebih 30 ekor untuk Alessandra sampai
akhirnya berani membedah mayat perempuan.
Aristoteles,
secara dramatik, (keras kepala, tidak mau mengalah/dibantah, keras). Aritoteles
adalah guru Nicco yang kejam dengan tongkatnya yang siap selalu untuk dipakai
memukul. Aristoteles tidak mau ada seseorang yang membantah teorinya. Ia selalu
memukul Nicco dengan tongkatnya sampai tidak bisa berdiri.
Mondino de’
Liuzzi, secara dramatik (pengertian, menerima masukan). Mondino adalah salah
satu dosen bedah Alessandra. Mondino menerima dan mau mengakui hasil penelitian
Alesssandra yang dibantu Otto yang telah menentang semua teori yang telah ada
bahwa jantung hanya 3 rongga akan tetapi 4 rongga menurut penelitian
Alessandra.
Georgio,
secara dramatik ( pengertian dan perhatian). Giorgio selalu mengerti apa yang
diinginkan Alessandra, Giorgio dan Nicco lah yang membantunya kabur dari biara
untuk ke Bologna dengan menyamar sebagai laki-laki.
Bene, secara
analitik dan dramatik (iri, penakut). Bene selalu iri dengan Otto yang jatuh
cinta kepada Alessandra. Bane selalu ingin mengungkap jati diri Alessandra yang
sesungguhnya.
B.
Menetukan
Alur Novel
1.
Alur
yang digunakan novel A Golden Web :
Alur : Alur yang digunakan pado novel Laskar Pelangi ini adalah Alur -------------maju
Alasan
: karena penulis menceritakan kejadian dari awal hingga akhir, sehingga
membuat pembaca penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.
2.
Alur
yang digunakan berdasarkan peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam novel :
Peristiwa
1 : Malang benar nasib para perempuan
yang hidup di Italia pada awal abad keempat belas. Hanya ada dua pilihan hidup
bagi mereka: kalau tidak menjadi seorang istri, berarti menjadi biarawati.
Kalaupun bekerja, paling-paling sebagai pelayan. Setiap perempuan yang menunjukkan
kemampuan di bidang lainnya misalnya dalam bidang medis, hukum, dan sastra
(yang di masa itu hanya dikuasai kaum lelaki), dianggap sebagai penyihir dan
terancam menemui ajal di tiang pembakaran.
Peristiwa
2 : Namun
Alessandra Giliani, putri seorang pengusaha percetakan di Persiceto, Italia,
yang dikaruniai otak cemerlang, bukanlah seorang perempuan biasa. Ia telah
membaca semua buku di perpustakaan ayahnya tapi tetap ingin untuk belajar lebih
banyak hal lagi. Peristiwa kematian ibunya setelah melahirkan adik bungsunya
memicu hasrat menggebu di hati Alessandra untuk menuntut ilmu kedokteran di
universitas Bologna, yang sebenarnya tidak mungkin dilakukan, karena menjadi
mahasiswa adalah “haram” bagi seorang perempuan di masa itu.
Peristiwa
3 :
Pada usia
lima belas tahun, Alessandra dikirim ke biara oleh Ursula, ibu tirinya, untuk
disiapkan menjadi seorang istri. Alessandra merana karena merasa terkucil di
biara suram itu, dan ia ogah menikah karena masih bermimpi pergi ke Bologna
untuk belajar anatomi tubuh manusia. Dan juga ia sama sekali tidak tahu menahu
dengan siapa ia dijodohkan, bisa saja dengan seorang pria tua botak, begitu
pikirnya dengan jijik.
Peristiwa
4 : Suatu hari di biara, Alessandra
menerima pesan untuk kembali ke rumahnya di Persiceto. Ia tahu bahwa ini
berarti pernikahan akan segera dilangsungkan. Namun alih-alih pulang ke rumah
dan menjadi pengantin, ia malah melarikan diri ke Bologna dan menyamar menjadi
seorang pemuda untuk mewujudkan mimpinya menjadi mahasiswa kedokteran.
Beruntung bagi Alessandra karena memiliki Nicco, kakak lelaki yang sangat
menyayangi dan memahaminya. Berkat bantuan Nicco dan Giorgio, seorang karyawan
percetakan ayahnya, rencana nekat Alessandra dapat terwujud.
Peristiwa 5 : Selanjutnya Alessandra dikenal sebagai Sandro, dan
kepandaiannya yang menonjol dengan cepat membuatnya menjadi salah satu
mahasiswa paling ternama di universitas, walaupun dianggap kemayu (mirip perempuan)
oleh teman-temannya. Pada masa itu, lazim untuk beberapa mahasiswa yang paling
menonjol untuk mendapat kehormatan tinggal di rumah dosen yang mengajar mereka.
Seorang dokter terkenal bernama Mondino de’ Liuzzi memberikan privilese itu
kepada tiga orang mahasiswa yaitu Bene, Otto Agenio, serta Sandro sendiri. Bene
adalah seorang pemuda miskin yang beruntung bisa menjadi mahasiswa di Bologna
dengan dibiayai hasil patungan orang-orang di desanya. Sedangkan Otto
adalah seorang pemuda kaya yang tampan dan berkepribadian hangat. Bene secara
tak sengaja mengetahui rahasia Sandro dan mengancam akan membongkarnya, namun
segera dicegah Sandro dengan suap; sedangkan Otto sudah menaruh perhatian
kepada Sandro dari pertama kali mereka bertemu. Alessandra – dibalik topeng
Sandro – merasakan jantungnya berdebar-debar setiap kali berdekatan dengan
Otto. Semua ini membuat Alessandra bingung setengah mati. Ia takut Bene suatu
saat akan membongkar rahasianya. Dan bagaimana mungkin ia dapat memiliki suatu
hubungan romantis dalam keadaan seperti yang sedang dijalaninya ini? Bagaimana
pula dengan keluarganya yang belum mengetahui rahasia nekatnya, dan apa yang
terjadi dengan tunangan yang telah dipilih oleh ayahnya untuk Alessandra?
C.
Sudut
Pandang
Sudut
pandang : Sudut
pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang ketiga pelaku
utama karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata ‘aku’. Tokoh‘aku’
dalam novel ini diceritakan paling dominan sehingga si tokoh ‘aku’ dapat
dikatakan sebagai tokoh atau pelaku utama.
Bagian yang membuktikan : “aku hanya sendirian .jika
ada orang lain aku -----------------------------------------berani
lebih frontal “
D.
Setting
(Latar) Novel
1.
Setting waktu :
Pagi hari, pagi itu Alessandra dan Nicco memetik
buah oak di kebun oak belakang rumah
mereka
Malam, Alessandra, Otto, dan Mondino melakukan
experimennya dengan membelah babi yang digunakan sebagai percobaan
Siang,
Alessandra sampai di Bologna dan bertemu Bene di sana
2. Setting tempat :
Bologna,
merupakan tempat Alessandra belajar dan menuntut ilmu
Perciseto, Italia, adalah lokasi tempat tinggal
Alessandra dan keluarganya
Perpustakaan rumahnya, Alessandra sangat senang berada
diperpustakaan ayahnya, saat ia bisa membaca semua buku-buku disana.
Di perapian rumah,
Rumah Mondino, Alessandra tinggal di rumah Mondino
saat ia menjadi mahasiswa di Bologna, Alessandra menjadi asisten Mondino.
Kebun Oak, Alessandra bersama Nicco memetik buah oak
dan bersenang senang-senang di sana bersama kakaknya yang sangat ia sayangi.
3.Setting Suasana :
Senang, saat Alessandra berada di perpustakaan ayahnya
membaca buku-buku baru yang ada di sana. Alessandra bersama dengan Otto menjadi
sepasang kekasih.
Menyedihkan, saat Alessandra dipaksa untuk menikah
dengan orang yang telah dijodohkannya oleh ayah dan ibu tirinya.
Mengharukan, saat Alessandra harus meninggal di
usianya yang masih muda yang telah menemukan suatu penelitian yang luar biasa.
Menegangkan, saat Alessandra akan dibunuh karena telah
menyalahi aturan pada masa itu, dimana seorang perempuan dilarang melakukan
propokasi.
2.
Tema dan
Amanat Novel
Tema : “ keberanian”
Amanat : Novel ini sangat menginspirasikan kaum perempuan untuk tidak menyerah dan
tidak lemah. Jika kesamaan sudah terjalin antara laki-laki dan perempuan maka
tidak akan ada lagi kesan bahwa perempuan itu lemah dan perempuan itu tidak
berdaya. Karena perempuan mampu untuk bangkit, mampu untuk berprestasi dan
mampu untuk mendapatkan yang terbaik.
3.
Gaya Bahasa
Majas
personifikasi (Bulan menjanjikan keteduhan hati bagi Alessandra dan Otto yang mencinta satu sama lain).
Majas metafora (“Engkau adalah belahan jiwaku” ucap Otto kepada
Alessandra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya