KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang
mana telah memberikan taufik dan hidayah-Nya, serta kesehatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan Makalah Agroklimatologi dengan judul Pengaruh Iklim.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabat, dan pengikut beliau.
Sehubungan penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha dengan
penuh menurut kemampuan yang ada, dengan penuh ketebahan dan kemantapan agar
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Taba Penanjung, 10 Februari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………….………………………………………………………1
C.
Tujuan…………………………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Iklim………………………………………………………………………2
B. Macam-Macam Iklim Di Indonesia…………………………………………………..2
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Di
Indonesia……………………………5
D. Faktor-Faktor Yang Dipengaruhi Di Indonesia…………………………………….6
E. Kerugian dan Keuntungan Iklim Di Indonesia………………………………………7
F. Kondisi Perubahan Iklim Di Indonesia………………………………………………8
G. Hubungan Iklim Bagi Pertanian Indonesia…………………………………………..9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan…………………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang.
Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat
beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Di
Indonesia secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang
menengah dan lintang tinggi. Seluruh kepulauan Indonesia yang letaknya
sepanjang khatulistiwa antara 6° LU dan 11° LS dan antara 95° dan 141° BT
termasuk daerah beriklim tropis. Sifat utamanya ialah suhu yang selalu tinggi,
tanpa penyimpangan-penyimpangan yang besar.
Sehingga dalam hal ini dipelajarilah mengenai iklim di Indonesia
salah satunya yaitu mengenai macam – macam iklim di Indonesia serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun guna dari mempelajari lebih lanjut
mengenai Iklim di Indonesia beserta macam serta faktor yang dapat mempengaruhi
iklim di Indonesia yang mana akan berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Selain itu hal ini juga berpengaruh pada keadaan tanah yang menjadi
media tumbuh untuk tanaman yang dibudidayakan.
B.
Rumusan Masalah
1.
apa pengertian dari iklim?
2. apa saja
macam-macam iklim?
3. apa saja
factor-faktor yang mempengaruhi iklim di Indonesia?
4. apa saja
bentuk-bentuk kerugian dan keuntungan adanya iklim di Indonesia?
5. apa saja
pengaruh iklim di Indonesia seperti pada aspek pertanian?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu iklim
2. Untuk mengenal akan macam-macam iklim di Indonesia
3. Untuk mengetahui faktor- faktor apa sajakah yang mempengaruhi
iklim di indonesia
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kerugian dan keuntungan adanya
iklim di indonesia
5. Untuk mengetahui pengaruh iklim di Indonesia seperti pada
aspek pertanian.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Iklim
Iklim adalah :
1.
Keadaan rata-rata cuaca
yang terjadi pada suatu wilayah yang luas dan dalam kurun waktu yang lama (25-
30 tahun).
2.
Berubahnya kondisi fisik
atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak
luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Perubahan fisik ini tidak
terjadi secara sesaan tetapi dalam kurun waktu yang panjang ( Kementrian
lingkungan hidup, 2001 ).
3.
Iklim adalah sintesis
kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup
dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan
pada setiap saatnya (World Climate Conference, 1979).
4.
Iklim adalah konsep
abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer disuatu daerah
selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).
B. Macam-Macam Iklim Di Indonesia
Iklim di Indonesia hampir seluruhnya tropis. Seragam air hangat
yang membentuk 81% dari daerah di Indonesia memastikan bahwa suhu di darat
tetap cukup konstan, dengan dataran pantai rata-rata 28 °C, daerah pedalaman
dan gunung rata-rata 26 °C, dan daerah pegunungan yang lebih tinggi, 23 °C.
Suhu bervariasi sedikit dari musim ke musim, dan Indonesia relatif mengalami
sedikit perubahan pada panjang siang hari dari satu musim ke musim berikutnya,
perbedaan antara hari terpanjang dan terpendek hari tahun ini hanya empat puluh
delapan menit. Hal ini memungkinkan tanaman dapat tumbuh sepanjang tahun.
Variabel utama iklim di Indonesia tidak suhu atau tekanan udara,
namun curah hujan. Daerah itu kelembaban relatif berkisar antara 70 dan 90%.
Angin yang moderat dan umumnya dapat diprediksi, dengan musim hujan biasanya
bertiup dari selatan dan timur pada bulan Juni hingga September dan dari barat
laut pada bulan Desember sampai Maret. Topan dan badai skala besar menimbulkan
bahaya sedikit untuk pelaut di perairan Indonesia; bahaya besar berasal dari
arus deras di saluran.
Iklim yang di kenal di Indonesia ada tiga iklim antara lain
terdiri dari iklim musim (muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut.
1.
Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim Muson terjadi karena
pengaruh angin musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah tahun
sekali. Angin musim di Indonesia terdiri atas Musim Barat Daya dan Angin Musim
Timur Laut.
a.
Angin Musim Barat Daya.
Angin Musim Barat Daya
adalah angin yang bertiup antara bulan Oktober sampai April sifatnya basah.
Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim penghujan
b. Angin Musim Timur
Laut.
Angin Musim Timur Laut
adalah angin yang bertiup antara bulan April sampai Oktober, sifatnya kering.
Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim kemarau.
2. Iklim Tropika
(Iklim Panas)
Indonesia terletak di
sekitar garis khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk daerah tropika
(panas). Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata panas mengakibatkan negara
Indonesia beriklim tropika (panas), Iklim ini berakibat banyak hujan yang
disebut Hujan Naik Tropika. Sebuah iklim tropis adalah iklim yang tropis .
Dalam klasifikasi iklim Köppen itu adalah non- kering iklim di mana semua dua
belas bulan memiliki temperatur rata-rata di atas 18 ° C (64 ° F). Berbeda
dengan ekstra-tropis, dimana terdapat variasi kuat dalam panjang hari, dan
karenanya suhu, dengan musim, suhu tropis tetap relatif konstan sepanjang tahun
dan variasi musiman yang didominasi oleh presipitasi. Iklim tropis terletak
antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi. Ciri-ciri iklim
tropis adalah sebagai berikut:
a.
Suhu udara rata-rata
tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C.
Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
b.
Amplitudo suhu rata-rata
tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya
lebih besar.
c.
Tekanan udaranya rendah
dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
d.
Hujan banyak dan lebih
banyak dari daerah-daerah lain di dunia
3.
Iklim Laut.
Negara Indonesia adalah
negara kepulauan. Sebagian besar tanah daratan Indonesia dikelilingi oleh laut
atau samudra. Itulah sebabnya di Indonesia terdapat iklim laut. Sifat iklim ini
lembab dan banyak mendatangkan hujan. Iklim laut berada di daerah :
a.
Tropis dan sub tropis.
Ciri iklim laut di daerah
tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai berikut:
1.
Suhu rata-rata tahunan
rendah;
2.
Amplitudo suhu harian
rendah/kecil;
3.
Banyak awan, dan
4.
Sering hujan lebat
disertai badai.
b.
Daerah sedang.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
1.
Amplituda suhu harian dan
tahunan kecil;
2.
Banyak awan;
3.
Banyak hujan di musim
dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;
4.
Pergantian antara musim
panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.
Wilayah Indonesia terletak di daerah tropis yang dilintasi oleh
garis Khatulistiwa, sehingga dalam setahun matahari melintasi ekuator sebanyak
dua kali. Matahari tepat berada di ekuator setiap tanggal 23 Maret dan 22 September.
Sekitar April-September, matahari berada di utara ekuator dan
pada Oktober-Maret matahari berada di selatan. Pergeseran posisi matahari
setiap tahunnya menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai dua
musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Pada saat matahari berada di utara ekuator, sebagian wilayah
Indonesia mengalami musim kemarau, sedangkan saat matahari ada di selatan,
sebagaian besar wilayah Indonesia mengalami musim penghujan.
Unsur iklim yang sering dan menarik untuk dikaji di Indonesia
adalah curah hujan, karena tidak semua wilayah Indonesia mempunyai pola hujan
yang sama. Diantaranya ada yang mempunyai pola munsonal, ekuatorial dan lokal.
Pola hujan tersebut dapat diuraikan berdasarkan pola masing-masing.
Distribusi hujan bulanan dengan pola monsun adalah adanya satu
kali hujan minimum. Hujan minimum terjadi saat monsun timur sedangkan saat
monsun barat terjadi hujan yang berlimpah. Monsun timur terjadi pada bulan
Juni, Juli dan Agustus yaitu saat matahari berada di garis balik utara. Oleh
karena matahari berada di garis balik utara maka udara di atas benua Asia
mengalami pemanasan yang intensif sehingga Asia mengalami tekanan rendah.
Berkebalikan dengan kondisi tersebut di belahan selatan tidak mengalami
pemanasan intensif sehingga udara di atas benua Australia mengalami tekanan
tinggi. Akibat perbedaan tekanan di kedua benua tersebut maka angin bertiup
dari tekanan tinggi (Australia) ke tekanan rendah (Asia) yaitu udara bergerak
di atas laut yang jaraknya pendek sehingga uap air yang dibawanyapun sedikit.
C.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim
Di Indonesia
Fator-faktornya dapat diperinci sebagai berikut :
1. Faktor alami
a. Pada skala global (
bumi secara keseluruhan )
Kepulauan Indonesia
dikelilingi oleh dua samudra yaitu samudera hindia dan samudera pasifik dan
berbatasan dengan dua benua yaitu benua austalia dan benua asia.
b.
Pada skala regional
Kepulauan Indonesia
terdiri atas lima pulau besar dan ribuan pulau kecil , dikelilingi dan
diantarai oleh laut – laut dan selat – selat.
c.
Pada Skala Lokal
Gunung-gunung yang
menjulang tinggi besar pengaruhnya atas penyebaran curah hujan dan suhu. Iklim
dapat dipengaruhi oleh pegunungan. Pegunungan menerima curah hujan lebih dari
daerah dataran rendah karena suhu di atas gunung lebih rendah daripada suhu di
permukaan laut.
2.
Faktor buatan
a.
Pengaruh Manusia
Faktor di atas
mempengaruhi iklim secara alami, namun kita tidak bisa melupakan pengaruh
manusia di iklim kita miliki. Kami telah mempengaruhi iklim sejak kita muncul
di bumi ini jutaan tahun lalu. Pada waktu itu, yang mempengaruhi iklim kecil.
Pohon-pohon ditebang untuk menyediakan kayu untuk api. Pohon mengambil karbon
dioksida dan menghasilkan oksigen. Penurunan pohon karena itu akan telah
meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer.
Revolusi Industri, mulai
pada akhir abad 19, telah memiliki pengaruh yang besar pada iklim.. Penemuan
motor mesin dan meningkatkan pembakaran bahan bakar fosil telah meningkatkan
jumlah karbon dioksida di atmosfer Jumlah pohon yang ditebang juga meningkat,
yang berarti bahwa karbon dioksida dihasilkan ekstra tidak dapat diubah menjadi
oksigen
D. Faktor-Faktor Yang Dipengaruhi Iklim Di
Indonesia
a. Suhu udara
Karena posisi Indonesia
terletak pada lintang yang rendah, maka Indonesia memiliki suhu rata –rata
tahunan yang tinggi yaitu kurang lebih 26 °C. suhu udara di pengaruhi oleh
iklim karena suhu yang tinggi akan mengakibatkan banyak penguapan apalagi
dilihat dari letak geografis Indonesia, memungkinkan adanya penguapan yang
besar, oleh karena itu pada musim kemarau kadang – kadang juga masih banyak
hujan. Dengan demikian tidak ada batas yang jelas antara musim kemarau dan
musim penghujan.
b.
Kelembaban udara
Kelembaban udara ialah
keadaan fisik atmosfer dalam hubungannya dengan uap air. Dalam kaitannya dengan
air yang selalu terdapat dalam atmosfer, berupa uap (gas), butir-butir air atau
es yang melayang-layang(awan, kabut). Jumlahnya sekitar 2% dari massa seluruh
atmosfer. Tetapi jumlah ini tidak tetap dan berkisar antara hampir 0%-5%. Sebagai
Negara kepulauan yang memiliki laut yang luas, iklim tropis dan suhu yang
tinggi , maka penguapan di Indonesia sangat banyak sehingga kelembaban udara
selalu tinggi.
c.
Curah hujan
Sebagai Negara kepulauan
yang memiliki laut yang luas, iklim tropis dan suhu yang tinggi , maka
penguapan di Indonesia sangat banyak sehingga kelembaban udara selalu tinggi.
Kelembaban udara yang tinggi inilah yang akan menyebabkan curah hujan yang
tinggi pula. Meskipun demikian, banyaknya curah hujan di Indonesia juga dipengaruhi
oleh beberapa factor. Diantaranya yaitu :
1.
Letak daerah konvergensi
antartropis
2.
Bentuk medan dan arah
lereng medan
3.
Arah angin yang sejajar
dengan pantai
4.
Jarak perjalanan angin di
atas medan datar
5.
Posisi geografis
daerahnya.
Rata – rata curah hujan di
Indonesia tergolong tinggi, yaitu lebih dari 2000 mm/tahun. Daerah yang paling
tinggi curah hujannya yaitu daerah baturaden di lereng gunung slamet dengan
rata – rata curah hujan kurang lebih 589 mm/bulan. Daerah yang paling kering
adalah daerah palu, Sulawesi tengah dengan curah hujan rata-rata kurang lebih
45,.5 mm/bulan.
d. Kebutuhan pangan
atau memproduksi pangan
Hal tersebut di pengaruhi
iklim karena penting mengingat setiap jenis tanaman pada berbagai tingkat
pertumbuhan memerluhkan kondisi iklim yang berbeda-beda. Hasil suatu jenis
tanaman bergantung pada interaksi antara factor genetic dan factor lingkungan
seperti jenis tanah, topografi, pengelolaan, pola iklim, teknologi dan factor
ekonomi. Dari factor lingkungan, maka factor tanah telah banyak dipelajari dan
difahami dibandingkan dengan factor iklim. Dan iklim ini merupakan salah satu
peubah dalam produksi pangan yang sukar di kendalikan. Oleh karena itu dalam
usaha pertanian, pada umumnya cara – cara bertani disesuaikan dengan kondisi
iklim setempat.
E. Kerugian dan Keuntungan Iklim Di Indonesia
a. Kerugian
Terjadinya bencana yang
sering terjadi di Indonesia akibat perubahan iklim. Contohnya: musim hujan
tiada henti mengakibatkan banjir pada perkotaan dan tanah lonsor pada lereng
yang gundul. Bila terjadi musim kemarau berkepanjangan maka terjadi kekeringan
pada suatu daerah. Yang lebih penting tentang perubahan iklim yang mengakibatkan
pemanasan global dan mencairnya es di kutub yang mengakibatkan pulau-pulau
kecil tenggelam.
b. Keuntungan
Indonesia sangat
diuntungkan dengan iklim tropisnya. Bagai permata dunia, banyak negara yang iri
dengan apa yang kita miliki. Matahari menyinari selama kurang lebih 12 jam per
harinya. Ribuan jenis flora dan fauna dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
di negara tercinta ini. Berbagai macam jenis kayu yang dapat kita manfaatkan
dengan bijak, salah satunya untuk material bangun rumah. Selain itu jenis
material lain juga sangat beragam, sehingga memudahkan kita untuk menciptakan
hunian yang nyaman, sesuai keinginan, dan tentunya menarik dari segi fasadnya.
Dengan adanya sinar matahari yang cukup banyak dapat kita terima, sebenarnya
dapat kita manfaatkan secara maksimal untuk sumber pencahayaan alami dalam
bangunan sehingga kita dapat menghemat pemakaian listrik. Tetapi apabila tidak
di rencanakan dengan baik, bukan tidak mungkin sumber pencahayaan alami yang
paling utama ini dapat merepotkan anda. Salah satu yang merepotkan dalam rumah
adalah silau. Silau ini dapat diakibatkan oleh pantulan sinar matahari yang
menimpa material bangunan yang memiliki tingkat reflektifitas cukup tinggi,
misalnya keramik, marmer, air
F. Kondisi Perubahan Iklim Di Indonesia
Pada saat yang sama, Indonesia beresiko mengalami kerugian yang
signifikan karena perubahan iklim. Karena keberadaannya sebagai negara
kepulauan, Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kekeringan
yang semakin panjang, frekuensi peristiwa cuaca ekstrem yang semakin sering,
dan curah hujan tinggi yang berujung pada bahaya banjir besar, semuanya
merupakan contoh dari dampak perubahan iklim. Terendamnya sebagian daratan
negara, seperti yang terjadi di Teluk Jakarta, telah mulai terjadi. Demikian
pula, keberagaman spesies hayati yang sangat kaya dimiliki Indonesia juga
berada dalam resiko yang sangat besar. Pada gilirannya, hal ini akan membawa
efek yang merugikan bagi sektor pertanian, perikanan dan kehutanan, sehingga
berujung kepada terciptanya ancaman atas ketersediaan pangan dan penghidupan.
Pemanasan global akan meningkatkan temperatur, memperpendek
musim hujan, dan meningkatkan intensitas curah hujan. Kondisi ini dapat
mengubah kondisi air dan kelembaban tanah yang akhirnya akan mempengaruhi
sektor pertanian dan ketersediaan pangan. Perubahan iklim dapat menurunkan
tingkat kesuburan tanah sebesar 2-8 %, sehingga menurunkan hasil panen beras.
Suatu model simulasi perubahan iklim telah memproyeksikan penurunan yang
signifikan dari hasil panen di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Pemanasan global juga akan menaikkan level permukaan air laut,
sehingga menggenangi daerah pesisir produktif yang sekarang digunakan sebagai
lahan pertanian. Tak hanya itu, perubahan iklim juga akan meningkatkan dampak buruk
dari wabah penyakit yang ditularkan melalui air atau vektor lain seperti
nyamuk. Pada akhir dekade 1990an, El Nino dan La Nina diasosiasikan dengan
wabah malaria dan DBD. Akibat dari meningkatnya temperatur, malaria kini juga
mengancam daerah yang sebelumnya tak tersentuh karena suhu dingin, seperti
dataran tinggi Irian Jaya (2013 m. di atas permukaan laut) pada tahun 1997
(Climate Hotmap). Riset juga telah mengkonfirmasi hubungan antara peningkatan
temperatur dan mutasi virus DBD. Ini berarti kasus-kasus DBD yang ada menjadi
lebih sulit ditangani dan menimbulkan lebih banyak korban jiwa.
Problem kesehatan lainnya juga dapat diperparah karena perubahan
iklim. Contohnya, manusia dengan penurunan fungsi jantung sangat mungkin
menjadi lebih rentan dalam cuaca yang panas karena mereka membutuhkan energi
lebih untuk mendinginkan tubuh mereka. Suhu panas juga dapat mencetuskan
masalah pernapasan. Konsentrasi zat ozone di level permukaan tanah akan
meningkat karena pemanasan suhu. Ini akan menyebabkan kerusakan pada jaringan
paru-paru manusia.
G. Hubungan Iklim Bagi Pertanian di Indonesia
Indonesia merupakan negara agraris, tentu ada keterkaitannya
dengan bidang pertanian di Indonesia. Selain itu, sekitar 70% penduduk
Indonesia bekerja di sektor pertanian. Begitu halnya iklim sangat berpengaruh
pada pertanian. Pertanian sangat penting memgingat setiap jenis tanaman pada
berbagai tingkat pertumbuhan yang memerlukan kondisi iklim yang berbeda-beda.
Dengan memperhatikan unsur-unsur iklim kita dapat memperkirakan tanaman yang
cocok dengan keadaan iklim ditempat tersebut karena tanaman sebagai makhluk
hidup tentunya ada interaksi dengan iklim. Oleh sebab itu, iklim sangat
berpengaruh khususnya bagi pertanian di Indonesia. Untuk itu perhatian dan
kerjasama antara para ahli klimatologi atau ahli meterologi dengan ahli
pertanian semakin meningkat terutaman dalam rangka menunjang produksi tanaman
pangan di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang
2. Macam – macam iklim di Indonesia
a. Iklim
Musim (iklim Muson)
Iklim Muson terjadi karena pengaruh angin musim yang bertiup
berganti arah tiap-tiap setengah tahun sekali. Angin musim di Indonesia terdiri
atas Musim Barat Daya dan Angin Musim Timur Laut.
b. Iklim
Tropika (Iklim Panas)
Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa.
c. Iklim
Laut.
Negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagian besar tanah
daratan Indonesia dikelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di
Indonesia terdapat iklim laut.
3. Faktor – factor yang mempengaruhi iklim di Indonesia
a. Faktor
alami
1. Pada skala global ( bumi secara keseluruhan )
2. Pada skala regional
3. Pada Skala Lokal
b. Faktor
buatan
1. Pengaruh Manusia
4. Faktor – Faktor yang Dipengaruhi Iklim di Indonesia
a. Suhu udara
b. Kelembaban udara
c. Curah hujan
d. Kebutuhan pangan atau memproduksi pangan
5. Hubungan Iklim bagi Pertanian di Indonesia
Pertanian sangat penting
memgingat setiap jenis tanaman pada berbagai tingkat pertumbuhan yang
memerlukan kondisi iklim yang berbeda-beda. Dengan memperhatikan unsur-unsur
iklim kita dapat memperkirakan tanaman yang cocok dengan keadaan iklim ditempat
tersebut karena tanaman sebagai makhluk hidup tentunya ada interaksi dengan
iklim. Oleh sebab itu, iklim sangat berpengaruh khususnya bagi pertanian di
Indonesia. Untuk itu perhatian dan kerjasama antara para ahli klimatologi atau
ahli meterologi dengan ahli pertanian semakin meningkat terutaman dalam rangka
menunjang produksi tanaman pangan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
• Wardiyatmoko. 2006. Geografi. Erlangga. Jakarta
• Tjasyono, Bayong HK. 2004. Klimatologi.
ITB. Bandung
• Anonim. 2012. Pengertian
Iklim. http://google.co.id/. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya