animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Sabtu, 19 Mei 2018

Makalah "Perilaku Terpuji"


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan pertolongan-Nya kami dapat menyusun makalah ini. Shalawat beserta salam, selalu tercurah limpah kepada baginda Rosul sekaligus Nabiyullah yang terakhir yakni Muhammad SAW, tak lupa kepada keluarga, shabat, dan semoga sampai kepada kita sebagai umat yang terakhir.
Pada kesempatan kali ini kami akan menyusun sebuah makalah dengan tema “PERSATUAN DAN KERUKUNAN“ yang bersumber pada Al-Qur’an dan Al-Hadits, yang sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Nabi kita, yakni Nabi Muhammad SAW.
Kami mengucapkan banyak terimakasih, kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bisa bermanfaat,  umumnya bagi seluruh pembaca.
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, oleh karena itu kami mengaharapkan kritik yang membangun dari para pembaca, akhir kata kami ucapkan Wassalamu alaikum Wr. Wb



Taba Penanjung, 22 Februari 2017



Penyusun












DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………1
B. Rumusan  Masalah……………………………………………………………………..1
C. Tujuan Makalah………………………………………………………………………...1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian persatuan dan kerukunan………………………………………………….2
B. Contoh perilaku persatuan dan kerukunan……………………………………………3
C. Nilai Positif Sikap Persatuan dan Kerukunan…………………………………………4
D. Membiasakan Sikap Persatuan dan Kerukunan……………………………………….5
E. Perbuatan yang merusak Persatuan dan Kerukunan…………………………………..5
F. Hikmah Persatuan dan Kerukunan………………………………………………….....6

BAB IV PENUTUP
A.  Kesimpulan……………………………………………………………………………7
B.  Saran…………………………………………………………………………………...7

DAFTAR PUSTAKA














BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Dalam islam persatuan secara umum di sebut ukhwah yaitu persaudaraan. Secara umum di sebut ukhuwah islamiyah yaitu persaudaraan dalam islam (saudara sesamaislam) tanpa persatuan dan kerukunan. Takan tercipta keindahan dan kedamaian hidup. Begitupun dalam bernegara tidak akan ada sendi kekuatn tanpa adanya persatuan, semua hal akan menjadi mudah dan indah jika kita bersatu.
Persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat damai dan dengan perdamaian, maka persatuan dan kesatuan umat akan dapat di wujudkan. Manusia tidak dapat hidup seorang diri tanpa pertolongan orang lain. Hubungan di antara manusia adalah saling membantu dan menolong (ta’awun), saling mengenal (ta’aruf) dan saling memenuhi kebutuhan bersama. Hal ini merupakan kebutuhan yang asasi bagi setiap manusia.
Firman Allah SWT:
يأيهاالناسإنخلقنكممنذكروانثىوجعلنكمشعوباوقباٸللتعارفواإنأكرمكمعنداللهأتقكمإناللهعليمخبير(الحجرات:١٣)
Artinyai  : Wahai manusia sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki – laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sugguh, Allah maha mengetahui, maha teliti (QS. Al-Hujurat/49:13).

B.            Rumusan Masalah
1.             Membahas tentang apa yang dimaksud dengan Akhlak Persatuan dan Kerukunan.
2.             Membahas tentang Bagaimana cara penerapan Akhlak Persatuan dan Kerukunan dalam kehidupan sehari-hari.
3.             Membahas nilai positif yang terkandung dalam Akhlak Persatuan dan Kerukunan.

C.           Tujuan Makalah
1.             Memudahkan kita untuk mempelajari ilmu agama
2.             Mengetahui apa yang di maksud dengan Akhlak persatuan dan kerukunan
3.             Menambahkan wawasan dalam ilmu keagamaan terutama dalam persatuan dan kerukunan
4.             Membiasakan persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Persatuan Dan Kerukunan
1.             Pengertian Persatuan
Persatuan dalam ajaran islam secara umum di sebut ikhwan yaitu persaudaraan, yang secara umum ukhuawah islamiyah yaitu persaudaraan dalam islam (saudara sesama umat islam) atau bisa juga kumpulan individu manusia yang bersatu atau menjadi satu. Jelas bahwa persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat damai dan dengan perdamaian maka persatuan dan kesatuan umat bisa dapat di wujudkan. Tanpa persatuan orang akan mudah bertindak semena-mena terhadap sesama bahkan terhadap yang seagama sekalipun.
Pepatah dalam bahasa Indonesia mengatakan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Sebagai ilustrasi, setiap individu manusia itu di ibaratkan sebatang lidi, yang di gunakan untuk membersihkan sampah-samaph yang berserakan, di halaman sebuah rumah yang cukup luas. Tentu sebatang lidi itu, tidak akan dapat membersihkan sampah-sampah yang berserakan di halaman sebuah rumah yang cukup luas itu. Tetapi jika ratusan batang lidi di ikat menjadi satu dan di gunakan untuk membersihkan samapah-sampah yang berserakan tersebut, tentu dalam waktu sebentar saja, halaman rumah yang cukup luas itu, akan menjadi bersih.Barangkali itulah sebabnya Allah SWT menyuruh umat manusia agar bersatu dan melarang bercerai-berai.
Allah SWT berfirman pada surah Al-Imran ayat 103 yang artinya adalah
“Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai.”
2.             Pengertian Kerukunan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kerukunan artinya perihal hidup rukun, rasa rukun, kesepakatan. Sedangkan arti rukun itu sendiri adalah baik dan damai bersatu hati atau sepakat. Kata “Rukun” juga berasal dari bahasa arab yang berarti Ruknun artinya asas-asas atau dasar, seperti rukun islam.
Kerukunan atau perdamaian, termasuk ajaran islam yang harus di wujudkan dalam kehidupan berumah tangga, bertetangga, dan bermasayrakat, berbangsa, bernegara, serta pergaulan antar umat beragama. Hal ini di sebabkan karena kerukunan merupakan modal utama untuk terwujudnya ketentraman, kedamaian, dan kesejahteraan bersama. Sebaliknya perselisihan atau permusuhan merupakan penyebab datangnya berbagai kerugian dan bencana
Islam merupakan agama yang mencintai kerukunan atau perdamaian, hal itu telah di buktikan oleh rosulullah SAW, antara lain sebagai berikut :
Pada saat terjadi perselisihan, rosulullah SAW mengajarkan agar pihak-pihak yang berselisih melakukan usaha-usaha dengan segera dan dengan cara yang bijaksana, agar perselisihan di antara mereka segera berakhir, dan mereka kembali hidup rukun.
Rosulullah SAW bersabda yang artinya: “janganlah putus memutuskan  hubungan, belakang-membelakangi, benci-membenci dan hasut-menghasut. Hendaklah kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara satu sama lain dan tidaklah halal bagi (setiap) Muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari(H.R. Bukhori dan Muslim)

B.            Contoh Perilaku Persatuan Dan Kerukunan
1.             Contoh perilaku persatuan
Setiap anggota masyarakat beranggapan, bahwa sesama anggota masyarakat adalah bersaudara. Rasa persaudaraan ini di sertai dan di ikuti dengan berbagai sikap peilaku terpuji serta di jauhkan dari segala sikap perilaku tercela. Sesama anggota masyarakat hendaknya saling berkasih sayang dan tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan tidak tolong menolong dalam kemaksiatan serta permusuhan. Rasa persaudaraan itu hendaknya di manfaatkan untuk melakukan usaha-usaha agar terwujud kedamaian, kemajuan, dan kesejahteraan bersama-sama.
Beberapa Cara Untuk Meningkatkan Persatuan Atau Ukhuwah Islamiyah :
a.      Dalam segi bahasa, yakni menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia dengan baik dan benar di setiap acara resmi dan dimana saja kita berada.
b.      Dalam segi ucapan salam, yakni menggunakan ucapan salam“slamat pagi” atau sesama muslim dengan ucapan “assalamu’alaikum” di setiap pertemuan
c.      Dalam segi tanah air, yakni dimana saja kita berada di tanah air ini kita membangun dan membantu saudara-saudra yang mengalami kesulitan dan yang di timpa musibah dimana kita tempati secara adil dan manusia.
d.      Dalam segi toleransi aqidah, yakni tetap saling menghormati dan menghargai perbedaan aqidah, tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain, karena urusan agama adalah urusan pribadi dalam islam “lakum dinukum waliadin”
2.             Contoh Perilaku Kerukunan
Contoh perilaku kerukunan itu berada dalam kehidupan sehari-hari seperti berikut ini:
a.   Kerukunan Intern Umat Beragama. Sikap hidup muslim dan pribadi seorang muslim adalah manifestasi dari imannya. Seseorang yang benar-benar beriman kepada Allah serta melaksanakan segala perintahnya sudah tentu pribadinya akan di hiasi dengan cahaya iman, perbuatan dan tata hidupnya akan baik dan terpuji.
b.   Kerukunan Antar Umat Beragama. Di Negara kita tidak di benarkan sikap dan perbuatan melawan atau anti agama dan tidak di benarkan paham yang meniadakan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia Indonesia wajib saling menyayangi dan tidak bebuat dengki, dendam, kerusuhan dan memaksakan keyakinan kepada umat lainnya. Itulah yang menandai kita hidup beragama dan percaya terhadap tuhan Yang Maha Esa. Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu dan yang lainnya di campur adukan. Dengan toleransi tersebut di harapkan terwujudnya ketenangan, saling menghormati dan saling menghargai. Hal itu akan mewujudkan perikehidupan yang rukun, tertib dan damai. Keadaan yang demikian dapat memperlancar terlaksananya pembangunan bangsa.
c.    Kerukunan Umat Beragama Dengan Pemerintah. Kerukunan umat beragama dan pemerintah di jelaskan dalam firman allah yang artinya “Hai orangorangyang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rosulullah (nya), dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu. Maka kembalikanlah ia kepada allah (al-Qura’an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu sangat utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Kerukunan umat beragama dengan pemerintah telah terealisasikan dengan mentaati segala peraturan yang di keluarkan pemerintah, selama itu peraturan tidak bertentangan dengan syariat islam. Jalinan kerja sama antara umat dengan umara dalam membina untuk mentaati perintah Allah, rasul dan umara (pemimpin) diantara-mu.

C.           Nilai Positif Sikap Persatuan Dan Kerukunan
Mengandung manfaat atau hikmah yang cukup besar bagi setiap orang yang mengamal kannya, antara lain.
1.   Persatuan dan kerukunan umat merupakan awal dan fondasi terjalin nya ukhuwah dalam masyarakat.
2.   Memperkukuh persatuan dan kesatuan yang menjadi syarat mutlak untuk mencapai cita-cita yang tinggi dan mulia.
3.   Memudahkan seseorang untuk mengais rezeki, sebab dengan sikap ini akan menjadikan kehidupan tenang serta membangun kerjasama dan merentas jalan untuk memperoleh rezeki.
4.   Menimbulkan ketentraman dan kedamaian dalam hidup bermasyarakat.
5.   Menjadi pilar utama untuk memberdayakan potensi dan membangun masyarakat kea rah yang lebih maju dan berperadaban.
6.   Menjadi tolak ukur solidaritas kemanusiaan yang akan mengantar kan kea rah kesejehteraan kehidupan dalam bermasyarakat.
7.   Memiliki dampak bagi terciptanya masyarakat yang beradab dan sebagai sarana mendapat rahmat Allah.

D.           Membiasakan Sikap Persatuan Dan Kerukunan
            Pada umum nya manusia cenderung di kuasai oleh hawa nafsu untuk merasa menang dan benar sendiri dalam berbagai hal. Supaya persatuan dan kerukunan dapat tegak dengan kokoh diperlukan empat tiang penyangga yaitu hal-hal berikut :
1.   Ta’aruf, yaitu saling kenal mengenal yang tidak hanya bersifat fisik atau biodata ringkas belaka, tetapi lebih jauh lagi menyangkut latar belakang pendidikan, budaya, keagamaan, pemikiran, ide-ide, cita-cita, serta problema hidup yang di alami.
2.   Tafahum, yaitu saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan masing – masing, sehingga segala macam bentuk kesalahpahaman dapat di hindari.
3.   Ta’awun, yaitu tolong menolong dimana yang kuat menolong yang lemah dan yang memiliki kelebihan menolong orang yang kekurangan.
4.   Takaful, yaitu saling memberikan jaminan, sehingga menimbul kan rasa aman, tidak ada rasa kekhawatiran dan kecemasan menghadapi hidup ini, karena ada jaminan dari semua saudara untuk memberikan pertolongan yang diperlukan dalam menjalani hidup.
Untuk mewujudkan ukhuwah islamiyyah, para pemimpin Islam, para ulama, tokoh masyarakat, dan para cendikiawan hendaknya mempunyai kesamaan visi dalam tiga hal yaitu wawasan keagamaan, wawasan kemasyarakatan, dan wawasan universal.

E.            Perbuatan Yang Merusak Persatuan Dan Kerukunan
Agar persatuan dan kerukunan tetap utuh maka kita harus menghindari perbuatan yang dapat merusak persatuan dan kerukunan sebagaimana yang Allah jelaskan dalam Al-Qur’an (Q.S. Al Hujarat:12)
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Dari ayat diatas apa yang menyebabkan runtuhnya persatuan dan kerukunan?
1.   Memperolok-olok orang lain baik laki-laki maupun perempuan
2.   Mencaci orang lain dengan kata-kata yang menyakitkan
3.   Memanggil orang lain dengan gelar-gelar yang tidak disukai
4.   Berburuk sangka
5.   Mencari kesalahan orang lain
6.   Menggunjing

F.            Hikmah Persatuan Dan Kerukunan
1.   Hidup menjadi damai dan sejahtera
2.   Menambahkan sikap saling menghormati dan menghargai
3.   Tumbuh rasa aman dalam diri setiap orang karena tidak memiliki musuh
4.   Mendorong kemajuan masyarakat
5.   Dengan persatuan dan kesaatuan bangsa menjadi kuat.























BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
persatuan dan kerukunan merupakan suatu hal dimana dalam kehidupan tidak lepas dan tidak dapat di pisahkan, karena kedua hal tersebut sangat penting dalam hidup, hidup tanpa ada persatuan dan kerukunan akan tidak terciptanya keindahan dan kedamaiam hidup, oleh sebab itu maka kita harus mepererat persatuan dan kerukunan baik dengan bertetangga, antar umat beragama dan bernegara.

B.            Saran
Tak ada buku yang paling baik,yang ada adalah buku yang dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,dan tak ada gading yang tak retak.Maka dari itu,kami mengharapkan sumbang sarannya untuk perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.























DAFTAR PUSTAKA

Afif, Muhamad. 2003. Tafsir al-mishbah untuk anak-anak. Bandung: dar mizan

Departeman agama republic Indonesia 2004. Al-Qur’an dan terjemahnya. Jakarta: cv. Naladama.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...