KATA PENGANTAR
Pertama-tama perkenankanlah saya
selaku penyusun makalah ini mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa sehingga saya dapat menyusun
makalah ini dengan judul Perilaku Terpuji.
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memahami aspek
pendidikan agama islam terutama untuk perilaku terpuji. Dengan mempelajari isi
dari makalah ini diharapkan generasi muda bangsa mampu menjadi islam yang
sesungguhnya, saleh, beriman kepada Allah SWT dan bermanfaat bagi masyarakat.
Ucapan terima kasih dan puji syukur saya sampaikan kepada Allah dan semua pihak yang
telah membantu kelancaran, memberikan masukan serta ide-ide untuk menyusun
makalah ini.
Saya selaku penyusun
telah berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak
mustahil apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu
saya memohon saran serta komentar yang
dapat saya jadikan motivasi untuk
menyempurnakan pedoman dimasa yang akan datang.
Taba Penanjung, 8 Februari
2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang……………………………………………………………………....1
B.
Rumusan
Masalah…………………………………………………………………...1
C.
Tujuan……………………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Adab
Berpakaian…………………………………………………………………….2
B.
Adab
Berhias………………………………………………………………………...3
C.
Adab
Perjalanan……………………………………………………………………..3
D.
Adab Bertamu……………………………………………………………………….3
E.
Adab Menerima
Tamu………………………………………………………………3
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………………………….4
B.
Saran…………………………………………………………………………………4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengertian
Adab menurut bahasa ialah kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti,
akhlak. Adapun menurut M. Sastra Praja, adab yaitu tata cara hidup, penghalusan
atau kemuliaan kebudayaan manusia.
Sedangkan
menurut istilah, adab ialah: “Adab ialah suatu ibarat tentang pengetahuan
yang dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan latar
belakang dari permasalahan sebagai berikut :
1.
Apa yang di maksud dengan
adab atau sopan santun ?
2.
Apa saja contoh dan cara
menumbuhkan adab berpakaian, berhias, perjalan, bertamu dan menerima tamu ?
C.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.
Sebagai bentuk
penyelesaian tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2.
Untuk menjelaskan
macam-macam perilaku terpuji yang dianjurkan dan di ridhoi Allah SWT serta
penerapannya di kehidupan sehari-hari.
3.
Sarana informasi tentang
apa, bagaimana penerapan dan contoh dari perilaku terpuji.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Adab Berpakaian
Islam melarang umatnya berpakaian terlalu tipis atau ketat
(sempit sehingga membentuk tubuhnya yang asli). Kendati pun fungsi utama
(sebagai penutup aurat) telah dipenuhi, namun apabila pakaian tersebut dibuat
secara ketat (sempit) maka hal itu dilarang oleh Islam. Demikian juga halnya
pakaian yang terlalu tipis. Pakaian yang ketat akan menampilkan bentuk tubuh
pemakainya, sedangkan pakaian yang terlalu tipis akan menampakkan warna kulit
pemakainya. Kedua cara tersebut dilarang oleh Islam karena hanya akan menarik
perhatian dan menggugah nafsu syahwat bagi lawan jenisnya. Dalam hal ini
Rasulullah SAW bersabda:
صِنْقَانِ مِنْ اَهْلِ النَّارِ لَمْ اَرَهُمَا قَوْمٌ سِيَاطٌ كَا
الاَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ . وَ نِسَاءٌ كَا سِيَاتٌ
عَارِيَاتٌ مُمِيْلاَتٌ رَؤَوْسَهُنَّ كَأَشْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلاَةِ
لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَ لاَ يَخِذْ نَ رِيْحَهَا لَيُوْخَذُ
مِنْ مَسِيْرَةِ كَذاً وَ كَذاً(رواه مسلم)
Artinya: “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah
saya lihat keduanya, yaitu 1) kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang
mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam, 2) perempuan-perempuan
yang berpakaian, tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat,
rambutnya sebesar punuk unta. Mereka itu tidak bisa masuk surga dan tidak akan
mencium bau surga padahal bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan
demikian dan demikian.” (HR Muslim)
Ada dua maksud yang menjadi kesimpulan pada hadits ini, yaitu
sebagai berikut:
1.
Maksud kaum yang membawa
cambuk seperti seekor sapi ialah perempuan-perempuan yang suka menggunakan
rambut sambungan (cemara dalam bahasa jawa), dengan maksud agar
rambutnya tampak banyak dan panjang sebagaimana wanita lainnya. Selanjutnya,
yang dimaksud rambutnya seperti atau sebesar punuk unta adalah sebutan bagi
wanita yang suka menyanggul rambutnya. Kedua macam cara tersebut (memakai
cemara dan menyanggul) termasuk perkara yang tecela dalam Islam
2.
Mereka dikatakan
berpakaian karena memang mereka menempelkan pakaian pada tubuhnya, tetapi
pakaian tersebut tidak berfungsi sebagai penutup aurat. Oleh karena itu, mereka
dikatakan telanjang. Pada zaman modern seperti sekarang ini, amat banyak
manusia (perempuan) mengenakan pakaian yang amat tipis sehingga warna kulitnya
tampak jelas dari luar. Sementara itu banyak pula perempuan yang memakai
pakaian relatif tebal, namun karena sangat ketat sehinga bentuk lekuk tubuhnya
terlihat jelas. Kedua cara berpakaian seperti itu (terlampau tipis dan ketat)
termasuk perkara yang dilarang dalam Islam.
B.
Adab Berhias
Pada hakikatnya Islam mencintai keindahan selama keindahan
tersebut masih berada dalam batasan yang wajar dan tidak bertentangan dengan
norma-norma agama.
Beberapa ketentuan agama dalam masalah berhias seperti Laki-laki
dilarang memakai cincin emas. Sebagaimana larangan yang ditujukan oleh
Rasulullah SAW terhadap Ali r.a
C.
Adab Perjalanan
Tata Krama di Jalan Raya
a)
Pejalan
kaki hendaknya
b)
Pengemudi
kendaraan bermotor hendaknya
c)
Pejalan
kaki dan Pengemudi kendaraan bermotor hendaknya
Tata Krama Bagi Para Penumpang Kendaraan Umum
Bagi para penumpang kendaraan umum seperti bis dan kereta api
hendaknya memperhatikan dan melaksanakan tata krama , antara lain :
1.
Bermanis muka dan bertutur
kata baik , terhadapa para penumpang lainnya
2.
Seorang penumpang
kendaraan umum hendaknya hormat kepada penumpang yang lebih tua , dan sayang
kepada penumpang lain yang lebih muda
3.
Jika diperlukan sesame
penumpang hendaknya saling tolong menolong dalam kebaikan
4.
Jangan melakukan perbuatan
yang mengganggu dan merugikan penumpang lain
D.
Adab Bertamu
Bertamu adalah salah satu cara untuk menyambung tali
persahabatan yang dianjurkan oleh Islam. Islam memberi kebebasan untuk umatnya
dalam bertamu. Tata krama dalam bertamu harus tetap dijaga agar tujuan bertamu
itu dapat tercapai. Apabila tata krama ini dilanggar maka tujuan bertamu itu
justru akan menjadi rusak, yakni merenggangnya hubungan persaudaran. Islam
telah memberi bimbingan dalam bertamu, yaitu jangan bertamu pada tiga waktu
aurat.
E.
Adab Menerima Tamu
1.
Kewajiban
Menerima Tamu
2.
Cara
Menerima Tamu yang Baik
3.
Wanita
yang sendirian di rumah dilarang menerima tamu laki-laki masuk ke dalam
rumahnya tanpa izin suaminya
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam kehidupan bermasyarakat mengenai tata krama, sopan santun
atau adab merupakan masalah penting karena manusia adalah makhluk berakal dan
berbudaya. Macam-macam sopan santun atau adab, diantaranya adalah berpakaian,
berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu. Allah menyukai orang-orang yang
berperilaku terpuji, maka dari itu kita dituntut agar dapat terus berperilaku terpuji.
B.
Saran
Perilaku terpuji merupakan perilaku yang disukai Allah SWT,
untuk dapat menjalankan perilaku terpuji kita harus lebih mendekatkan diri
kepada Allah SWT dan ikhlas menjalaninya semata-mata karena Allah SWT. Siapa
mereka yang mengingikan hidup bahagia dunia-akhirat harus bisa berperilaku
terpuji.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya