animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Rabu, 14 Agustus 2019

Evaluasi Gerak Teri Kreasi Berdasarkan Teknik Tata Pentas


SENI BUDAYA
EVALUASI GERAK TERI KREASI BERDASARKAN TEKNIK TATA PENTAS




DISUSUN OLEH
ANDIKA RONALDI
DWI AGUSTIN KARNELA
IFSI VIREN SINTI

KELAS
XI IPS 2




SMA NEGERI 2 BENGKULU TENGAH
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran “Seni Budaya“ ini yang berjudul “Evaluasi Gerak Teri Kreasi Berdasarkan Teknik Tata Pentas
 Makalah  ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah  ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang “Evaluasi Gerak Teri Kreasi Berdasarkan Teknik Tata Pentas” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.


Taba Penanjung, 19 Januari 2019


                                                                                                         Penulis









Tata Teknik Pentas adalah sebuah mata kuliah yang berisi pengetahuan tentang penataan pentas yang hendak dijadikan tempat untuk menampilkan sebuah karya tari, karena pada dasarnya sebuah karya tari memerlukan ruang pentas. Pengetahuan penataan pentas ini meliputi komposisi pentas, dekorasi pentas, tata rias dan busana, tata lampu, tata suara, property pentas, yang semuanya berkaitan langsung dengan keberhasilan penampilan sebuah karya tari.
Tari adalah gerak tubuh seseorang secara birama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud dan pikiran.
Sebuah tarian sebenarnya merupakan perpaduan dari beberapa unsur, yaitu wiraga (raga), wirama (irama), dan wirasa (rasa). Ketiga unsur ini melebur menjadi bentuk tarian yang harmonis dan unsur yang paling utama dan membangun sebuah tarian adalah gerak.
Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tari tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di Indonesia. Selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busanannya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi.
Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya tari pantomin (gerak patah-patah penuh tebakan), operet (mempertegas lagu dan cerita), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat tak beraturan tapi berkonsep).
Contoh: tari oleg tambulilingan, tari tenun, tari wiranata, tari panji semirang (Bali), tari kijang, tari angsa, tari kupu-kupu, tari merak (jawa), tari pattenung, tari padendang, tari bosara, tari lebonna (Sulawesi Selatan).
Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan, yaitu tari kreasi berpolakan tradisi dan tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (non tradisi). Berikut penjelasannya.
a. Tari kreasi berpolakan tradisi
Merupakan kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan esensi ketradisiannya.
b. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (non tradisi)
Merupakan tari yang garapanya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana maupun tata teknik pentasnya.
Terdapat dua masalah dalam suatu dunia pertunjukan seni tari, yang paling utama adalah menyangkut pelaku seninya atau kreator ( penari ), yaitu : menari dan menata tari.
Menari pada umumnya merupakan mengekspresikan berbagai hal yang menyangkut perasaan melalui gerak tari yang memiliki tujuan yang berdasarkan keinginan, daya cipta, imajinasi, kreativitas, serta interprestasi dari pelaku seni.
Sedangkan menata tari merupakan proses dari seniman dalam menciptakan tari yang merupakan pengembangan dari tari yang sudah ada ( tari tradisional ).
Pada saat menari, seorang penari atau pelaku seni membutuhkan konsentrasi yang baik dalam membawakan tarian sehingga dapat mengingat urutan gerak tari yang benar. Apabila, ketika seorang penari melakukan kesalahan atau lupa terhadap urutan gerak tari yang dibawakan maka, penari tersebut bisa melakukan gerakan spontanitas atau yang lebih sering disebut sebagai gerakan improvisasi.
Gerakan Improvisasi adalah suatu ekspresi gerak spontanitas atau merupakan sebuah bentuk gerak baru yang dilakukan oleh seorang penari ketika penari tersebut lupa terhadap urutan gerak tari yang dibawakan.

Pengertian Gerak Tari Kreasi
Gerak dalam suatu jenis karya seni tari pada dasarnaya dapat dikembangkan menjadi beberapa sumber gagasan gerak. Biasanya, sumberide gerak dari sauru tari kreasi dapatberangkat dari pola gerak tari tradisional, atau lepas dari pola gerak dalam tari tradisional.
Dalam pengelompokannya, jenis tari menurut pola garapannya diklasifikasikan menjadi  2 ( dua ) bagian besar yaitu, tari tradisional dan tari kreasi.
Tari tradisional terbagi menjadi kedalam dua bagian, yaitu tari tradisional rakyat serta tari klasik, sedangkan tari kreasi dapat diklasifikasikan menjadi kedalam 2 ( dua ) kelompok besar, yakni tari kreasi yang gerakanya berangkat dari nilai tradisi dan seni tari kreasi yang gerakannya berangkat lepas dari nilai tradisi.
Sebagai contohnya adalah Tari Merak karya Rd. Tjetje Somantri. Ide gerak tari merak tersebut diciptakan oleh sang koreografer yang mengembangkan gerakan dari gerak tradisional yang berkembang dari daerah Jawa Barat.

Tari merak merupakan salah satu tari kreasi baru Sunda yangberasaldari Jawa Barat yang menirukan gerakan serta perilaku dari burung merak jantan yang melibatkan keinndahan sayapnya. Tari merak tersebut mempunyai karakter yang lincah sesuai dengan karakter burung merak itu sendiri.

Pengelompokan Jenis Gerak Tari
Description: https://portal-ilmu.com/wp-content/uploads/2016/12/Gerak-Tari-Kreasi-900x500.png
Bagan tersebut menjelaskan bahwa gerak tari dibagi menajdi dua bagian besar yakni, Gerak Murni dan Gerak Maknawi. Gerak murni merupakan bentuk gerak yang hanya mementingkan bentuk artistik atau kebutuhan keindahan dari gerak saja ( dalam gerak tari Sunda terdapat yang terdapat beberapa istilah gerakan capang, adeg-adeg, gerak keupat serta jenis gerak lainnya yang hanya mementingkan masalah keindahan termasuk bentuk gerak tari kreasi ).
Sedangkan gerak maknawi, merupakan gerak yang mengandung makna ( contohnya gerak sembah memliki makna yang menghormati orang lain, gerak sawang yang mempunyai makna melihat sesuatu yang dipandang dalam jarak jauh, dan lain sebagannya ).
Terdapat peristiwa gerak yang perlu dipahami yaitu pola gerak simetris dan asimetris. Secara definisi, garis gerak simeris mempunyai waktak sederhana, tenang, kokoh, akan tetapi dapat membosankan apabilaterlalu sering digunakan, apabila dilihat atau diamati pola gerak pun mempunyai kesan fokus sudut pandang seimbang.
Sedangkan gerak simetris adalah gerak yang mempunyai wakat kurang kokoh, akan tetapi dinamis dan menarik, dan apabla dilihat pola gerak pun mempunyai kesan fokus sudut pandang tidak seimbang.
Dengan terdapatnya perbedaan watak pada garis gerak, maka seorang koreografer agar gerapanya tetap menarik maka dianjurkan untuk lebih banyak menggunakan garis tidak simetris.

Unsur Unsur Gerak Tari
Sebelum melangkah pada tahap yang berikutnya yaitu, mengolah gerak. Maka perlu diingat kembali mengenai masalah unsur gerak dalam seni tari yakni unsur tenaga, unsur waktu, serta unsur ruang.
Unsur tenaga adalah sebuah penyajian dari gerak tari akan terkait dengan masalah dari penggunaan tenaga si penari atau pelaku seni. Hal tersebut dapat membedakan karakter tarian yang bereda antara satu dengan yang lainnya, contohnya karakter tari halus, karakter tari ladak, serta karakter tari gagah.
Keberhasilan seorang penari dalam membawakan tarian adalah penari tersebutdapat menerapkan tenaga secaraproposional, yang artinnya penari tersebut dapat membawakan tarian tersebut pada bagian mana yang harus menggunakan tenaga yang besardan kuat, pada bagian mana harus menggunakan tenaga yang lembut dan halus, dan lain lain.
Unsur penggunaan waktu adalah dalam gerak tari, yangberkaitan dengan penyelesaian sebuah gerakan.Unsur waktu yang terkait dengan hal ritme atau irama gerak yang dibawakan sekaligus mampu memberikan nafas pada tarian sehingga tari tampak lebih hidup dan dinamis.
Unsur Ruang dalam unsur ruang pada umumnya dapat dibagi menjadi 2 ( dua ) hal yaitu ruang sebagai tempat pementasan dan ruang yang diciptakan oleh seorang penari.
1.    Ruang sebagai tempat pementasan merupakan tempat penari dimana untuk melaksanakan gerakan sebagai wujud ruang secara nyata dan merupakan arena yang dilewati oleh penari pada saat manari. Pengertian ruang yang dimaksud di sini adalah ruang yang berupa panggung proscenium dan arena atau tempat pertunjukan lainnya.
2.    Ruang ang diciptakan oleh seorang penari ketika membawakan tarian. Suatu gerakan yang besar tentu membutuhkan ruang yang luas, dan gerakan yang kecil akan menggunakan ruang yang tidak terlalu luas. Misalnya ketika penari harus menirukan gerak burung ketika terbang, tentunya ruang yang dibutuhkan akan lebih luas dan besar maka berbeda ketika penari menirukan gerak semut berjalan, tentunya ruang gerak yang dibutuhkan lebih kecil.


Mengolah Gerak Tari Berdasarkan Pola Hitungan Lambat, Sedang, dan Cepat
Dalam mengembangkan suatu gerak tari, maka agar mudah dilakukan kita bisa melakukan dengan cara yang simpel dan sederhana, salah satunya yaitu dengan cara mengelola gerak berdasarkan pola hitungan.
Biasanya, pola hitungan dalam satu rangkaian gerak pokok ataupun peralihan adalah 1      ( satu ) x 8 ( delapan ). Selain itu, kita bisa mengolah gerak tari dari unsur gerak tangan, kepala, kaki, dan badan. Dalam sebuah tarian utuh, gerak tari dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, seperti dibawah ini :
Description: https://portal-ilmu.com/wp-content/uploads/2016/12/Klasifikasi-gerak-tari-900x500.png
Berdasarkan jenis serta fungsi gerak tari tersebut, gerak pokok merupakan gerak yang mempunyai tingkat variasi gerak yang berbeda dari gerak yang datu ke gerak yang lain.
Sedangkan gerak peralihan merupakan gerak yang variasi gerakan yang terdapat dalam sebuah tarian yang terbentuk, variasi geraknya dapat mempunyai kesamaan desain gerak dengan beberapa gerak lain dalam satu penyajian tari secara utuh.
Contohnya, dalam suatu tarian terdpat 10 ( sepuluh ) gerak tari, dari 10 ( sepuluh ) gerak tari tersebut terdapat beberapa gerak pokok serta gerak peralihan.

Simbol Tari Kreasi
1.    Simbol gerak
Simbol gerak di sini adalah upaya penyampaian sebuah pesan pesan dalam tarian melalui gerakan. Contoh yang paling mudah adalah gerakan tari dayak yang menyerupai burung atau satwa. Hal ini menggambarkan bagaimana penari berusaha mengekspresikan dirinya sebebas satwa tersebut. Atau contoh lainnya adlaah tari baris dari Bali, dimana penari mengangkat bahu hingga setinggi telinga. Di sini maksudnya adalah penari berusaha untuk menggambarkan tubuh tegap para prajurit Bali di masa lalu. Dan juga mata yang melirik sangat tajam, menggambarkan bagaimana mereka berusaha awas dan waspada. 
2. Simbol tata busana
Tata busana di sini terlihat pada tarian dayak dimana mereka berusaha menyerupai burung. Di sini simbol tata busana akan membuat pemirsanya lebih mudah mengintepretasikan cerita yang ada. 
3. Simbol rias 
Simbol tata rias juga berpengaruh penting. Semisal tari jaipong. Di sini pada tari jaipong tata rias wajah sangat kontras karena apa pun ekspresi penari harus terlihat jelas di penonton. Terutama di bawah tata cahaya yang kuat. 
Apabila ingin lebih akademis, maka ada beberapa simbol yang bisa lebih ditelaah:
1.  Konstitutif, biasanya merupakan hal yang berkaitan dengan kepercayaan seperti agama. 
2.  Kognitif, biasanya berkaitan dengan ilmu pasti. 
3.  Moral, berkaitan dengan norma dan moral
4.  Ekspresif, berkaitan dengan pengungkapan perasaan. 















DAFTAR PUSTAKA

Arjo, irawati durban. 2004. Teknik gerak tari dan tari sunda. Bandung: pusbitari
Murgianto. 1983. Koreografi, pengetahuan dasar komposisi tari. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...