animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Rabu, 14 Agustus 2019

Islam Masa Modern (1800-Sekarang)


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
ISLAM MASA MODERN (1800-SEKARANG)





DISUSUN OLEH
INANG ANSORI
LENSI HARTATI


KELAS
XI IPS 2




SMA NEGERI 2 BENGKULU TENGAH
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sejarah Islam modern berawal sejak tahun 1800 M hingga sekarang. Pada abad 18 M dunia Islam hampir dibawah kendali bangsa Barat. Pada abad 20 M mulai bermunculan kesadaran dunia Islam untuk bangkit melawan penjajah Barat. Pada periode ini muncul gerakan pembaharuan yang disebabkan oleh dua faktor. Faktor pertama yaitu timbulnya kesdaran pada umat Islam, Faktor yang kedua adalah hegemoni dan dominasi dunia Barat terhadap dunia Islam hampir menguasai dalam bidang ekonomi, perdagangan, peradaban. Dua faktor inilah yag menjadikan inspirasi  bagi umat Islam untuk melakukan reformasi dan membentuk gerakan- gerakan yang bertujuan mengembalikan ajaran Islam yang sesuai dengan al- Qur’an dan Sunah serta meraih kejayaan Islam yang telah hilang.

B.       Rumusan Masalah
1.        Bagaimanakah perkembangan Islam pada masa modern?
2.        Peristiwa- peristiwa apa sajakah yang terjadi dan siapakah tokoh- tokoh yang terlibat pada masa tersebut?
3.        Apa sajakah ibrah dari kita mengetahui peristiwa- peristiwa yang terjadi pada masa islam pada abad modern?

C.   Tujuan Pembahasan
1.        Menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern
2.        Menjelaskan peristiwa- peristiwa yang terjadi pada abad modern dan menyebutkan tokoh- tokohnya
3.        Mengambil ibrah dari peristiwa perkembangan Islam pada masa modern





BAB II
PEMBAHASAN

Sejarah Islam modern berawal sejak tahun 1800 M hingga sekarang. Pada abad 18 M dunia Islam hampir dibawah kendali bangsa Barat. Pada abad 20 M mulai bermunculan kesadaran dunia Islam untuk bangkit melawan penjajah Barat. Pada periode ini muncul gerakan pembaharuan yang disebabkan oleh dua faktor. Faktor pertama yaitu timbulnya kesdaran pada umat Islam, hal ini ditandai dengan banyak dijumpai ajaran- ajaran Barat yang merambah dunia Islam dibawah kendali umat Islam, dan ajaran- ajaran tersebut bertentangan pada nilai- nilai Islam yang ada pada Al- Qur’an dan Hadits seperti Takhayul, Bid’ah, dan Khufarat. Faktor yang kedua adalah hegemoni dan dominasi dunia Barat terhadap dunia Islam hampir menguasai dalam bidang ekonomi, perdagangan, peradaban. Dua faktor inilah yag menjadikan inspirasi  bagi umat Islam untuk melakukan reformasi dan membentuk gerakan- gerakan yang bertujuan mengembalikan ajaran Islam yang sesuai dengan al- Qur’an dan Sunah serta meraih kejayaan Islam yang telah hilang.

A.   Gambaran Dunia Islam abad pertengahan
Ditandai dengan jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol menunjukkan masa akhir dari kekhilafahan Abassiyah, dan merupakan awal dari kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan, pada saat itu dilenyapkan pula oleh pasukan Mongol dengan pimpinan Hulaghu Khan.
Pada saat inilah yang menandai kemunduran Islam kondisi sosial, politik, ekonomi dan kebudayaan luluh lantah. Sehingga mengakibatkan dunia Islam terpecah belah menjadi negara- negara independen, disinilah mulai nampak terpecahnya persatuan dalam bingkai kekhilafahan atau dunia Islam. Kemunduran Islam tidak berhenti hingga disitu. Timur Lenk, menghancurkan pusat- pusat kekuasaan Islam lainnya. Akibatnya pusat- pusat peradaban yang ada juga mengalami kehancuran. Keadaan seperti ini baru bisa teratasi dengan muncul pemerintahan Utsmaniyah hal ini. Masa ini berawal pada tahun 1500- 1800 M.

Situasi sosial politik pada masa Usmani mulai tidak menentu ditandai sejak meninggalnya Sultan Sulaiman al- Qanuni tahun 1566 M. Kerajaan ini mulai memasuki masa kemunduran pada abad 1800 M. Keadaan dunia Islam yang seperti itu berdampak negatif bagi perkembangan dan pertumbuhan peradaban Islam pada saat itu. Umat Islam tidak mampu bangkit untuk manumbuh kembangkan ilmu pengetahuan dan peradaban yang dulunya pernah dikembangkan oleh umat Islam sebelum mereka. Mereka semua berusaha mempertahankan wilayah kekuasaan Islam dari dari cengkraman Barat, sehingga banyak umat Islam yang kurang memikirkan kemajuan peradaban dalam bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Sehingga kemajuan dibidang- bidang tersebut dijadikan senjata mereka yaitu bangsa Barat untuk kembali menjajah Islam.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kelemahan dunia Islam terletak dalam bidang- bidang politik, ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan tidak adanya simbol pemersaru dunia Islam. Dan kelemahan ini dimanfaatkan oleh negara- negera Barat untuk menjajah negara- negara Timur yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Keadaan ini baru dapat teratasi menjelang abad 20 M. dengan munculnya kekuatan baru dalam negara Islam. Adapun penyimpanagn lain yang berpangaruha pada pemrintahan pada saat itu, yang mana semakin meperlemah kekuatan negara islam pada saat itu, dan penyimpangan tersebut telah menjadi sesuatu yang
tidak dapat kita ingkari, bahwa telah terjadi penyimpangan atau kelemahan dalam penyelenggaraan pemerintahan Islam dalam sejarahnya. Misalnya dalam pelaksanaan bai’at yang menjadi metode pengangkatan Khalifah. Dalam sejarah, seakan-akan sistem pemerintahan yang diterapkan adalah kerajaan, karena kekuasaan diwariskan secara turun temurun di sebagian masa.
Namun satu hal yang perlu dicatat, bahwa yang pasti, sebenarnya dalam Islam tidak pernah dikenal sistem ”putera mahkota”.  Dengan kata lain, pewarisan tahta tidak pernah dianggap sebagai hukum yang legal di dalam suksesi kepemimpinan negara –yakni untuk mengangkat kepala negara– seperti yang berlaku pada sistem Kerajaan.  Sebab, yang menjadi hukum legal untuk mendapatkan kekuasaan di dalam Daulah Islamiyah adalah bai’at. Pada masa-masa tertentu bai’at diambil dari  umat secara langsung. Pada masa yang lain melalui Ahlul Halli wal ‘Aqdi, bahkan pernah juga diambil dari satu orang saja yaitu dari Syaikhul Islam  pada masa kemunduran ummat (akhir masa Khilafah Utsmaniyah).  Meskipun begitu, di sepanjang masa Daulah Islamiyah, seorang Khalifah selalu diangkat melalui bai’at. 
Khalifah tidak pernah diangkat dengan cara pewarisan tahta (sistem putera mahkota) tanpa adanya bai’at sama sekali. Tidak ada satu pun riwayat atau peristiwa yang menunjukkan bahwa Khalifah pernah diangkat dengan cara pewarisan kekuasaan tanpa melalui bai’at.
Meskipun demikian memang pernah didapati cara keliru dalam pengambilan  bai’at.  Ada sebagian Khalifah yang mengambil bai’at dari rakyat pada saat ia masih hidup untuk anaknya, atau saudaranya, keponakannya, atau salah seorang anggota keluarganya.  Setelah itu bai’at ini diulangi sekali lagi untuk orang yang ditunjuk setelah Khalifah meninggal. Pelaksanaan seperti ini menunjukkan adanya penyalahgunaan dalam penerapan bai’at; dan bukan menunjukkan pengakuan adanya sistem pewarisan tahta atau putera mahkota.  Sama halnya dengan penyalahgunaan yang terjadi pada tata cara ”pemilu” untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam sistem Demokrasi, yang prosesnya tetap disebut sebagai “pemilihan” dan bukan sebagai “penunjukan/pengangkatan”, sekalipun yang menang dalam pemilu adalah orang-orang yang dikehendaki oleh pemerintah.
Penyimpangan atau kelemahan lainnya misalnya adanya partai-partai politik yang menggunakan kekuatan militer (thariqul quwwah)  untuk meraih kekuasaan,  bukan menggunakan dukungan umat (thariqul ummah). Seperti golongan Abbasiyah yang menduduki Persia dan Irak serta menjadikan wilayah ini sebagai sentral kekuasaannnya. Lalu dari sini mereka menggulingkan kekuasaan dan menjadikan Bani Hasyim sebagai para penguasanya. Begitu pula yang dilakukan golongan Fathimiyin yang telah menduduki Mesir dan menjadikannya sebagai sentral kekuatannya dengan menjadikan  keturunan Fathimah RA sebagai para pemimpinnya.
Kelemahan lainnya juga nampak dari pemberian otoritas yang besar dan luas kepada para Wali (Gubernur) di berbagai wilayah. Misalnya diamnya penguasa Abbasiyah terhadap Abdurrahman Ad Dakhil yang berkuasa di Andalusia dan membiarkannya berkuasa secara independen. Meskipun Andalusia saat itu masih menjadi bagian integral dari Khilafah, tetapi wilayah itu sudah terpisah dari segi pengelolaan pemerintahannya. Demikian pula halnya para penguasa Saljuqiyyin dan Hamdaniyyin, yang sebenarnya adalah para Wali. Khalifah memberikan kewenangan yang luas kepada mereka sehingga akhirnya mereka mengatur urusan wilayahnya sendiri secara independen, terlepas dari pusat. Hubungan dengan pusat hanya formalitas, seperti doa kepada Khalifah di mimbar Jumat, pencetakan mata uang atas namanya, pengiriman kharaj kepadanya, dan sebagainya.
Hal-hal tersebut telah melemahkan Daulah Islamiyah, hingga kemudian datang golongan Utsmaniyin mengambil kendali pemerintahan Khilafah (abad ke-9 H/ke-15 M). Meskipun demikian, mereka tetap berhasil mempersatukan negeri-negeri Islam seperti negeri-negeri Arab di bawah kekuasaannya (abad ke-10 H/ke-16 M) kemudian  menyebarluaskan Islam ke negara-negara Eropa. Kelemahan yang ada belum begitu terasa atau diperhatikan pada masa-masa awal kekuasaan Khilafah Utsmani (abad ke-9 H/ke-15 M). Sebab saat itu mereka mempunyai kekuatan militer yang hebat dan disegani oleh musuh-musuhnya, yakni negara-negara Eropa yang kafir. Bila ditimbang, Daulah Islamiyah masih lebih unggul daripada Eropa dalam bidang pemikiran, hukum, dan peradaban. Eropa saat itu masih tenggelam dalam abad kegelapan, meskipun sudah mulai bangkit.
Pada saat yang demikian, Khilafah melakukan futuhat ke negara-negara Eropa, sampai ke bagian selatan dan timur wilayah Balkan. Jutaan orang masuk Islam di Albania, Yugoslavia, dan Bulgaria. Negara-negara Eropa pun mulai membahas bagaimana cara menghadapi serangan jihad Khilafah ini. Muncullah apa yang dikenal dengan “Masalah Timur” (al mas`alah asy syarqiyah), yakni bagaimana menghindarkan diri dari serbuan pasukan Khilafah Utsmaniyah, di bawah pimpinan Muhammad Al Fatih (abad ke-9 H/ke-15 M). Pasukan ini terus eksis dan misinya dilanjutkan oleh generasi-generasi  Islam sesudahnya hingga berhentinya jihad pada abad ke-11 H/ke-18 M ketika pasukan Islam dipimpin Sulaiman Al Qanuni.
Barulah pada abad ke-18 M ini, kelemahan negara Khilafah itu makin terasa. Seharusnya saat itu penguasa Khilafah Utsmaniyah mengambil upaya-upaya perbaikan. Misalnya menggali pemahaman Islam yang sahih dan murni, memperhatikan bahasa Arab, mendorong ijtihad, serta mengembangkan aspek pemikiran dan hukum. Namun, sayangnya semua ini tak terjadi.
Selanjutnya, Khilafah makin lama makin lemah, sementara di pihak lain negara-negara penjajah dari Eropa makin lama makin kuat. Kondisi inilah yang pada gilirannya membuat Khilafah Utsmaniyah dijuluki “The Sick Man”. Malangnya, dia tidak berhasil disembuhkan dan disehatkan kembali, bahkan kondisinya semakin parah dan akhirnya sekarat. Pada puncaknya Musthafa Kamal Ataturk yang murtad mengumumkan penghapusan Khilafah pada tanggal 3 Maret 1924.


Dalam kitabnya Ad Daulah Al Islamiyah, Syaikh Taqiyyuddin An Nabhani menyimpulkan bahwa segala kelemahan atau penyimpangan Daulah Islamiyah berpangkal pada 2 (dua) hal pokok, Pertama, kelemahan dalam pemahaman (al fahm) terhadap Islam, dan kedua, kelemahan dalam penerapan (at tathbiq) Islam.
Karena itu, hal pertama kali yang harus dibenahi untuk mengembalikan Daulah Islamiyah dalam realitas kehidupan adalah pemahaman terhadap Islam. Umat harus memiliki pemahaman yang sahih terhadap Islam, termasuk pemahaman sahih mengenai kehidupan bernegara dan bermasyarakat menurut Islam. Setelah Daulah Islamiyah berdiri, pemahaman yang sahih tadi, disertai penerapan yang sempurna, akan membuat Daulah kuat-mantap dan lestari dalam menjalankan tugas-tugas sucinya, yaitu menerapkan Islam di dalam negeri, dan menyebarluaskan risalah Islam ke luar negeri dengan jalan dakwah dan jihad fi sabilillah.

B.   Dampak Penjajahan Bangsa Barat terhadap Negara Islam
Kelemahan dan kemunduran dunia Islam dimanfaatkan bangsa Barat untuk bangkit dan bergerak menuju kearah negara- negara Islam serta menguasai dan menjajahnya. Motivasi mereka datang ke negeri- negeri Islam untuk mengausai ekonomi, politik dan ekonomi.  Hal ini dapat terlihat dari cara- cara mereka datang untuk pertama kali ke negara- negara Islam. Mereka datang dengan dalih untuk berdagang atau mencari remah- rempa di Timur. Akhernya mereka terangsang keuntungan yang sangat besar dan ambisi yang kuat, sehingga muncullah keinginan untuk menguasai semua sistem ekonomi dan politik negara- negara Islam dikuasainya.
Pada saat yang sama, dunia Islam sedang dilanda kemunduran dan kelamahan dalam berbagai bidang, sehingga negara- negara Islam tidak mampu bersaing dengan bangsa Barat yang didukung oleh kekuatan politik militer yang tangguh. Saat itulah dunia Islam berada dalam kekuasan kaum penjajah Barat.
            Setelah bangsa- bangsa Barat menguasai perekonomian dan politik Islam negara- negara Islam, terdapat pula negara Barat yang mempunyai misi lain yakni menyebarkan agama Kristen melalui missionaris atau mizzending. Penjajahan bangsa Barat ini dipelopori Spanyol dan Portugis dengan mempunyai tujuan yang sama yaitu sealain mencarai bahan mentah dan bahan baku serta mencari daerah penanaman modal asing, mereka juga berusaha menyebarkan agama kristen di wilayah jajahannya.
Dengan semangat semboyannya yaitu Gold yang berarti mereka mencari keuntungan yang besar dari wilayah jajahannya, Glory yaitu semangat mencapai kejayaan dalam bidang kekuasaan dan Gospel yakni semangat menyebarakan agama kristen di wilayah jajahannya.
            Dengan demikian, motivasi bangsa Barat dalam menjajah negara- negara Islam selain untuk kepentingan ekonomi dan politik, ternyata ada misi penyebran agama Kristen. Sehingga masyarakat yang berada pada wilayah jajahan, khususnya yang beragama Islam dan mereka  banya ditekan oleh Barat, maka sebagian dari mereka banyak yang melarikan diri dan bertahan di wilayah jajahan tersebut dengan melakukan perlawanan terhadap kekuatan bansa Barat.  Gerak- gerik masyarakat Islam yang beruasaha ingin mempertahannkan Islam diawasi sedemikian rupa, sehingga mereka tidak dapat mengembangkan bahkan menerusakan peradaban Islam yang masih ada. Dan Barat pun berhasil untuk mengembangkan sayapnya mengguasai perdaban Islam. Masyarakat mereka ubah cara hidupnya, peilakunya serta peradabannya. Dengan demikian, secara pola hidup dan pola sikap masyarakat Islam seakan merujuk pada kehendak penjajah bangsa Barat.
Beberapa Wilayah Islam yang Di jajah oleh Bangsa- Bangsa Barat.
Þ    Tahun 1511 kerajaan Islam Malaka jatuh ketangan Portugis
Þ    Tahun 1602 Nusantara ( Indonesia) jatuh ketangan Belanda
Þ    Tahun 1798- 1801 Mesir jatu ketangan Napoleon Banaparte
Þ    Tahun 1802 Oman dan Qatar jatuh ketangan Inggris
Þ    Dll

Demikian beberapa wilayah Islam yang telah berhasl dikuasai oleh bangsa Barat. Mereka berusaha memecah belah negra Islam agar tidak ada kesatuan umat yang kuat dan menjadikan mereka yaitu wilayah – wilayah Islam tunduk dan berkiblat pada mereka Bangsa- Bangsa Barat. Oleh karena itu tidak menjadi persoalan aneh jika kaum muslimin bebtrok antar saudaranya yaitu kaum muslimin pula. Hal ini disebabkan karena mereka telah berhasil dipecah belah dan dimasuki oleh pemikiran- pemikiran Barat yang tidak sesusai dengan Islam.




C.               Dampak Penjajah Barat di Bidang Ekonomi dan Politik
Misi penjajahan bangsa Barat ternyata tidak berhenti hingga ajaran agamanya disebarkan di wilayah- wilayah Islam. Akan tetapi mereka juga menginginkan hasil alam dari wilayah- wilayah jajahannya. Diwilayah- wilayah subur sepertia di Indonesia, Malaya dan Hindia, mereka menguasai rempah- rempah yang ada pada daerah tersebut. Kekejaman bangsa Barat tidak berhenti hingga disitu, mereka juga berupaya untuk memonopoli perdagangan. Mereka menguras habis kekeyaan pribumu dengan paksa bahakan disertai kekerasan untuk mengusainya.  
Situasi yang terjadi pada saat itu berhasil untuk menjadikan masyarakat muslim tunduk pada aturan- aturan penjajah dan sangat sulit sekali bagi mereka yang ingin mempertahannkan Islam dan menerapkan aturan- aturan Islam secara keseluruhan dalam kehidupan ditengah- tengah pengawasan penjajah.
Bahaya lain yang timbul adalah penanaman faham kapitalis oleh penjajah kepada masyarakat Islam. Kapitalisme adalah faham yang berazas pada meteri semata. Faham inilah yang tidak lagi menjadikan masyarakat Islam ketika akan melakukan sesuatu yang mulanya ingin menggapai ridho Allah berbelok pada kepentingan materi atau kemanfaatn semata. Faham yang mereka oleh bangsa Barat dijadikan ideologi ini  berusaha memisahkan diri dengan agama dalam artian untuk urusan ibadah atau perbuatan yang tidak langsung berhubungan dengan Allah mereka berusaha memisahkannya dan tidak mau mengikuti aturan- aturan yang Islam yang sudah ada dalam Al- Qur’an dan Hadits. Mereka layaknya orang yang tertidur pulas hingga beberapa hari. Sebagian dari mereka terlenakan oleh faham- faham yang telah Barat berhasil sebarkan. Seharusnya ini tidak bisa dibiarkan, umat Islam harus bersegera kembali pada Islam. Menjadikan Islam sebagai landasan hidup, sumber dari segala sumber aturan, menyatukan kembali umat Islam dalam satu peradaban, dengan begitu Islam yang sebenarnya akan kita raih akan segera dimuka Bangkit lagi dimuka bumi ini.







BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Ditandai dengan berakhirnya sistem kekhalifahan Utsmaniyah, merupakan awal kemunduran politik dan peradaban Islam. Yang mengakibatkan dunia Islam terpecah belah menjadi beberapa negara independen, yang masing- masing memperkuat dan memperjuangkan kemajuan negaranya sendiri- sendiri. Hal tersebut dipengaruhi oleh masuknya pengaruh- pengaruha barat terhadap dunia Islam, pengaruh- pengaruh tersebut mulai masuk ketika kekuatan kekhalifahan pada masa itu tersebut mulai melemah, sehingga makin mudahlah pengaruh- pengaruh Barat masuk pada dunia Islam. Barat mulai memasukkan ide- ide kufurnya tanpa disadari oleh umat Islam pada masa itu, sehingga semakin kuatlah pengaruh Barat pada masa itu.
Sehingga umat makin melemah, kekuatan kekhalifahan pun semakin melemah sehingga memudahkan barat untuk membelokkan umat Islam kepada ide- ide kufur mereka. Umat pun mulai memikirkan kepintingan mereka sendiri, mereka seakan- akan melupakan bahwa umat Islam dimanapun mereka berada adalah satu. Sehingga terpecahlah negara- nagara Islam dari naungan khilafah Islamiyah. Terlibatnya kekhalifahan pada perang dunia I menambah pecahnya negara Islam tersebut. Hingga akhirnya khilafah Turki Utsmani runtuh, kekuatan didominasi oleh Barat, umat Islam mulai kehilangan jati dirinya, mereka seakan- akan takluk pada Barat. Sehingga yang terjadi adalah mereka mengikuti peradaban- peradaban yang diciptakan oleh Barat. Sehingga akhir masa ini yang terjadi hanyalah gejolak kaum muslimin yang tiada henti- hentinya mulai dari penyerangan fisik yang dilakukan Barat, hal ini telah dialami saudara- saudara kita yang ada di Palestina, afganistan dan sebagainya.
Dan apa yang terjadi ketika umat Islam tidak mempunyai pemimpin, mereka dibiarkan begitu saja tanpa ada yang melindungi. Dan seranganpun tidak ada henti- hentinya yang ada hanyalah selalu bertambah korban kematian. Anak- anak telah menjadi korban- korbannya, para muslimah habis diperkosa oleh mereka, tempat tinggal yang mereka tinggali dirusak. Berbagai kebrutalan terus terjadi disana, sementara umat yang lain sibuk mengurusi urusan mereka sendiri, mereka disibukkan oleh pekerjaannya, mereka disebukkan dengan bersenang- senang. Kalaupun ada yang merasa tidak terimapun mereka tidak bisa berbuat banyak untuk membela saudara- saudaranya yang jauh disana.
Karena kuakatan kaum muslimin sekarang tidak sebanding dengan kakuatan Barat. Akan kah ini yang akan kita biarkan??? Islam adalah agama yang benar dia memancaran aturan- aturan yang handal, sehingga jalan terbaik yang seharusnya kita ambil adalah kembali kepada Islam. Karena hanya dengan Islamlah setiap masalah akan teratasi.



























DAFTAR PUSTAKA

An Nabhani, Taqiyyuddin, Nizhamul Islam, Jakarta Selatan : HTI Press, 2001.
An Nabhani Taqiyyuddin, Ad Daulah Al Islamiyah,HTI Press, 2007.
Muhammad, Ash- Shaladi Ali, Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah,Jakarta Timur : Pustaka Al- Kautsar. 2003
Team Musyawarah Guru Bina PAI Madrasah Tasanawiyah, Modul Sejarah Kebudayaan Islam, Sragen: Atik Pustaka 2008


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...