LAPORAN
DASAR-DASAR AGRONOMI
ACARA
II DAN ACARA III
PENGENALAN
SARANA PRODUKSI PERTANIAN (SAPROTAN)
Nama Kelompok :
Anggi Kusumah
NPM : E1D017102
Prodi : Agribisnis
Shift : Jumat, Jam 08.00 Wib
Dosen
: Dr. Ir. Catur Herison, M.
Sc.
Ko-ass
: 1. MGS. Gathan
(E1J015052)
(E1J015052)
2. Nugra Heni Safitri
(E1J015050)
LABORATORIUM
ILMU TANAH
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Untuk melakukan usaha pertanian dibutuhkan berbagai jenis bahan dan
alat penunjang yang diperlukan pada proses produksi pertanian, sejak persiapan lahan hingga penanganan hasil tanaman pada tahap pasca panen. Untuk mencapai hasil yang tinggi dan
agar usahatani
dapat memberikan keuntungan yang besar, diperlukan kemampuan untuk menentukan jumlah dan jenis saprotan secara tepat.Penggunaan teknologi tepat guna
dapat
menghemat pemakaian saprodi tanpa menurunkan hasil pertanian, sehingga keuntungan dapat meningkat.
Sarana produksi pertanian sudah
sejak lama digunakan
dan perkembangannya
mengikuti dengan
perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya sarana produksi dalam pertanian masih sederhana dan terbuat dari bahan yang mudah didapat dan
dijumpai disekitar kita, misalnya
saja pupuk, dulu hanya dikenal pupuk alami tanpa campur tangan manusia seperti kompos, tapi saat ini sudah berkembang dan dikenal berbagai macam pupuk, seperti
urea dan lain-lain.
Sarana produksi pertanian dapat dikelompokkan
berdasarkan peranan, kegunaan
dan sifatnya. Berdasarkan peranannya maka Saprotan dapat dibedakan menjadi :
1)
Alat yaitu barang yang
dapat
digunakan berulang-ulang sebagai alat pendukung pada berbagai tahapan pelaksanaan kegiatan usaha pertanian antara lain : alat pengolah tanah, alat penanaman, alat pengedali OPT, alat pemanen dan lain-lain.
2)
Bahan yaitu barang yang diperlukan sebagai bagian dari komponen setiap tahapan
proses produksi, sehingga
sifat penggunaannya habis
pakai
antara lain :
benih, pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh (ZPT), ameliorant dan lain-lain.
Setiap alat / bahan memiliki karakteristik (sifat khusus) yang berbeda-beda tergantung sifat bahan penyusunnya, bentuk dan susunan alat / bahan, dengan demikian akan memiliki kegunaan yang spesifik. Informasi ini dapat diperoleh melalui pengamatan secara langsung terhadap alat /
bahan, membaca informasi pada label kemasan barang atau lewat media yang lainnya.
1.2.
Tujuan
Tujuan dari praktikum pengenalan sarana produksi pertanian ini adalah :
1.
Mahasiswa
dapat
mendiskripsikam karakteristik berbagai jenis
sarana
produksi
pertanian (saprotan).
2.
Mahasiswa dapat memilih dengan tepat kebutuhan
jenis saprotan yang
akan digunakan untuk kegiatan usaha pertanian.
3.
Mahasiswa mampu
menggunakan saprotan dengan baik dan benar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kegiatan pertanian membutuhkan
berbagai jenis bahan dan alat penunjang yang diperlukan pada proses produksi
pertanian. Sarana produksi pertanian dapat dikelompokkan berdasarkan peranan,
kegunaan dan sifatanya. Berdasarkan perannya maka saprotan dapat dibedakan
menjadi :
a.
Alat yaitu barang yang dapat digunakan
berulang-ulang sebagai alat pendukung pada berbagai tahapan pelaksanaan kegiatan
usaha pertanian antara lain : alat pengolahan lahan, alat penanaman, alat
pengendalian OPT dan lain-lain.
b.
Bahan yaitu barang yang diperlukan sebagai
bagian dari komponen setiap tahapan proses produksi, sehingga sifat
penggunaanya habis dipakai. Contoh dari bahan yaitu benih, pestisida, pupuk ZPT
dan lain-lain.
Setiap
alat/bahan memiliki karakteristik yang berbeda tergantung sifat
bahan penyusunnya. ( Merakati dan edhi turmudi, 2015).
Sarana
produksi yang baik biasanya digunakan baik dalam proses awal pembukaan lahan,
budidaya pertaian seperti pemupukan, pemeliharaan tanaman dan lain-lain sampai
dengan proses pemanenan. Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari
sarana produksi dalam bidang pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas
kerja petani dan merubah hasil yang sederhana menjadi lebih baik. Penerapan sarana
produksi yang baik dapat memberikan hasil yang baik bagi pertanian indonesia.
Sarana produksi dapat dikembangkan dengan pengetahuan yang ada, seperti benih
unggul, benih unggul didapat dari sortasi benih yang merupakan pilihan dari
banyak benih. Induk yang baik memberikan benih yang baik pula, pembudidayaan
tanaman induk yang baik akan sangat berperan dalam penentuan hasil yang
baik. ( Haryanto, 2011).
Alat
dalam sarana produksi tanaman ada dua macam yaitu alat tradisional dan alat
modern. Alat tradisional biasanya digunakan untuk dilahan yang relatif sempit
biasanya alat tradisional berupa sabit, cangkul. Alat modern biasanya digunakan
dalam sekala lahan yang relatif besar dan berhektar-hektar sehingga sarana
produksi pertanian dapat terselesaikan dengan efektif dan efisien.
Suatu
hal yang paling mendasar yang masih belum diperhatikan dalam pengembangan
teknologi pertanian di Indonesia hingga kini adalah kurang memadainya dukungan
prasarana pertanian. Kita ketahui bersama bahwa prasarana pertanian kita
belum dikelola secara baik, sehingga masih agak sulit atau lambat dalam
melakukan introduksi mesin-mesin pertanian (sjamsoe 2011).
Lahan
pertanian dan keterbatasan air merupakan fenomena dasar dalam suatu
pengembangan pertanian tanaman pangan. Lahan pertanian yang ada terus mengalami
penyusutan, karena tergeser oleh aktivitas non pertanian. Di samping itu
permasalahan produksi, pascapanen, distribusi, dan pemasaran masih sering terjadi
akibat lemahnya dukungan sarana dan prasarana pertanian, sehingga kurang
berhasil mewujudkan sistem agribisnis yang baik yang pada gilirannya gagal
menaikkan pendapatan petani. Oleh karena itu, dukungan sarana dan prasarana
pertanian perlu untuk dikembangkan dalam suatu rancang bangun pengembangan
pertanian tanaman pangan yang komprehensif (Jaenudin, 2006)
Infrastruktur
pada dasarnya adalah faktor pendukung bagi kegiatan utama di pedesaan yang
berdasar kepada komoditas pertanian. Infrastruktur mampu menggerakkan sektor
riil, menyerap tenaga kerja, meningkatkan konsumsi masyarakat dan pemerintah,
serta memicu kegiatan produksi. Infrastruktur tidak hanya terbatas pada
prasarana dan sarana fisik saja, melainkan mempunyai fungsi yang lebih penting
lagi yaitu fungsi jasa pelayanan. Dalam hal ini jasa pelayanan mempunyai tiga
dimensi penting yaitu dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Infrastrukur
dapat dikategorikan menjadi dua bagian:
1)
Infrastruktur yang bersifat software
seperti: kebijaksanaan, kelembagaan, regulasi, keuangan, penelitian dan
pengembangan, pendidikan, tata ruang, dan lain-lain; serta
2)
infrastruktur yang bersifat hardware
seperti : jalan, jembatan, irigasi, pasar, pelabuhan, jaringan listrik,
telepon, dan lain sebagainya (Tambajong, 2009)
Pupuk
adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanamanuntuk mencukupi
kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Material pupuk dapat berupa bahan organik atau anorganik ( mineral ). Pupuk
berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan baku yangdiperlukan tumbuhan dan
perkembangan tanaman, sementara suplemen sepertihormon tumbuhan membantu
kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian,ke dalam pupuk, khususnya
pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah materialsuplemen.Dalam pemberian pupuk
perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut,agar tumbuhan tidak mendapat
terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atauterlalu banyak zat makanan
dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikanlewat tanah ataupun
disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos.Macam ±
macam pupuk Dalam praktek sehari-hari, pupuk biasa dikelompok-kelompokkan untuk
kemudahan pembahasan. Pembagian itu berdasarkan sumber bahan pembuatannya,
bentuk fisiknya, atau berdasarkan kandungannya.Pupuk berdasarkan sumber
bahanDilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk: (1)
pupuk organik atau pupuk alami (bahasa Inggris: manure) dan (2) pupuk kimia
atau pupuk buatan (Ing. fertilizer ).Pestisida adalah bahan yang
digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat,atau membasmi organisme
pengganggu. Nama ini berasal dari pest ("hama") yang Diberi akhiran
cide ("pembasmi").Sasarannya bermacam macam,seperti serangga, tikus,
gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida
biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida
seringkali disebut sebagai "racun". (Libra, 2013)
Sarana
produksi selain dipengaruhi benih, juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
lainnya, faktor lain yang mempengaruhi adalah pestisida, pestisida merupakan
zat kimia yang berfungsi/digunakan sebagai alat untuk pengendailan musuh-musuh
tanaman, berdasarkan kegunaan pestisida dapat dibagi kedalam beberapa jenis,
yaitu insektisida, herbisida, moluskarisida, akarisida, rodentisida, fungisida,
bakterisida, dan nematisida.Selain pestisida, faktor lain yang berpengaruh
adalah inokulan, inokulan adalah bakteri yang diinokulasikan atau dikembang
biakkan ke tanaman baru, inokulan terjadi pada kebanyakan budidaya tanaman
leguminosa, yang memerlukan inokulasi bakteri rhizobium. Mekanisme kerja sama
antara bakteri rhizobium dan tanaman legum dalam bentuk simbiosis mutualisme.
Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin baik sarana produksi yang ada, maka
semakin baik pula hasil yang didapat bagi pertanian, terutama di Indonesia.
Saat ini Indonesia sudah cukup baik menerapkan sarana produksi, hanya saja
efisiensi pengunaaannya dan langkah kerja yang dipakai kurang maksimal sehingga
hasil yang didapat dari budidaya tanaman juga kurang maksimal seperti yang kita
harapkan. Untuk itu kita sebagai mahasiswa pertanian diharapkan agar serius
dalam perkuliahan, agar nantinya kita dapat menjadi generasi penerus bangsa
yang dapat mengangkat nama baik negara kita yang bersektor di bidang pertanian.
(Roris, 2013)
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang kami pakai dalam praktikum adalah alat dan bahan yang tersedia di laboratorium agronomi. Alat saprotan
yang kami amati yaitu :
1.
Traktor Mini
2.
Rice Transplanter
3.
Knap Shake Sprayer
4.
Mist Blower
5.
Seed Coating
6.
Mesin Pemotong Rumput
7.
Gembor
8.
Parang
9.
Golok
10.
Koret
11.
Celurit
12.
Sekop
13.
Pisau Sadap/Pisau Deres
14.
Cangkul
15.
Garpu Pertanian
16.
Penebar Benih/Snider
17.
Semprot Manual
18.
Fertilizer Croade Coaster
3.2 Metode Praktikum
Praktikum dilaksanakan dalam
bentuk observasi deskriptif terhadap Saprotan sebagai objek pengamatan yang dilakukan secara mandiri oleh setiap praktikan. Objek
yang diamati berupa beberapa jenis alat pertanian dan bahan-bahan saprotan yang
tersedia di laboratorium agronomi.
Pelaksanaan :
1.
Disiapkan kertas,
dibuat table pengamatan untuk mencatat
hasil pengamatan.
2.
Ditulis identitas praktikum pada lembar kertas tersebut.
3.
Diambil objek pengamatan yang utuh dari seluruh objek yang telah dipersiapkan.
4.
Diamati secara seksama karakteristik objek pengamatan.
5.
Dilakukan
pencatatan/gambar
secara
tepat, lengkap dan
sistematis
terhadap informasi yang diketahui dari objek tersebut.
6.
Dirapikan kembali ruang dan meja yang telah digunakan untuk praktikum.
7.
Dikumpulkan hasil kerja dan pengamatan
ke Co. Asisten sebagai laporan setelah praktikum hari yang bersangkutan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1.
|
|
Traktor
mini berfungsi untuk menggemburkan, menghancurkan, dan membalikkan tanah
|
2.
|
|
Rice
transplanter berfungsi untuk menanam padi secara otomatis dengan cepat.
|
3.
|
|
Knap
shake sprayer berfungsi untuk menyemprot pestisida, insektisida, maupun
senyawa kimia lain yang tidak mennyebabkan korosif.
|
4.
|
|
Mist
blower berfungsi untuk menyemprot tanaman dengan embun.
|
5.
|
|
Seed
coating berfungsi untuk memisahkan biji buah dengan kulitnya, seperti buah
padi dan buah kopi.
|
6.
|
|
Mesin
pemotong rumput berfungsi untuk memotong rumput yang tidak berkayu.
|
7.
|
|
Gembor
berfungsi untuk alat penyiram tanaman dengan memecahkan air dengan
lobang-lobang yang ada di mulutnya.
|
8.
|
|
Parang
berfungsi untuk menebas dan memotong, sama halnya dengan golok.
|
9.
|
|
Parang
berfungsi untuk menebas dan memotong, sama halnya dengan golok.
|
10.
|
|
Koret
berfungsi untuk menggemburkan tanah secara manual dan memecahkan tanah yang
menggumpal.
|
11.
|
|
Celurit
berfungsi untuk menyabit rumput ataupun tanaman seperti padi.
|
12.
|
|
Sekop
berfungsi untuk memindahkan tanah ataupun pupuk.
|
13.
|
|
Pisau
sadap/ pisau deres berfungsi untuk menyadap getah karet.
|
14.
|
|
Cangkul
berfungsi untuk membalikkan, menggemburkan, serta menghancurkan tanah secara
manual.
|
15.
|
|
Garpu
pertanian berfungsi sebagai menggembrkan tanah yang menggumpal.
|
16.
|
|
Penebar
benih berfungsi untuk penebarkan benih-benih di lahan.
|
17.
|
|
Semprot
manual berfungsi untuk menyemprot tanaman dengan senyawa apa saja termasuk
senyawa yang menyebabkan korosif.
|
18.
|
|
Fertilizer
coade coaster berfungsi untuk alat penebar pupuk ke tanaman.
|
4.2 Pembahasan
Sarana produksi pertanian (saprotan) adalah
faktor yang sangat penting dalam mendukung kemajuan pertanian. Sarana produksi
pertanian terdiri meliputi benih, pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh, dan
obat-obatan dan peralatan serta sarana lainnya yang digunakan untuk
melaksanakan proses produksi pertanian.
Sarana produksi pertanian tersedia sangat banyak, alat-alat sarana produksi tanaman. Alat saprotan adalah alat yang dapat digunakan secara terus menerus dan sebagai alat pendukung dalam menjalankan tahapan pelaksanaan usaha pertanian. Alat saprotan yang kami deskripsikan yaitu traktor
mini, rice transplanter, knap shake sprayer, mist blower, seed coating, mesin
pemotong rumput, gembor, parang, golok, koret, celurit, sekop, pisau
sadap/pisau deres, cangkul, garpu pertanian, penebar benih, semprot manual, dan
fertilizer croade coaster.
Dari
alat-alat pertanian tersebut, bahwa traktor mini berfungsi untuk menggemburkan,
menghancurkan, dan membalikkan tanah. Rice transplanter berfungsi untuk menanam
padi secara otomatis dengan cepat. Knap shake sprayer berfungsi untuk
menyemprot pestisida, insektisida, maupun senyawa kimia lain yang tidak
mennyebabkan korosif. Mist blower berfungsi untuk menyemprot tanaman dengan
embun. Seed coating berfungsi untuk memisahkan biji buah dengan kulitnya,
seperti buah padi dan buah kopi. Mesin pemotong rumput erfungsi untuk memotong
rumput yang tidak berkayu. Gembor berfungsi untuk alat penyiram tanaman dengan
memecahkan air dengan lobang-lobang yang ada di mulutnya. Parang berfungsi
untuk menebas dan memotong, sama halnya dengan golok. Koret berfungsi untuk menggemburkan
tanah secara manual dan memecahkan tanah yang menggumpal. Celurit berfungsi
untuk menyabit rumput ataupun tanaman seperti padi. Sekop berfungsi untuk memindahkan tanah
ataupun pupuk. Pisau sadap/ pisau deres berfungsi untuk menyadap getah karet. Cangkul
berfungsi untuk membalikkan, menggemburkan, serta menghancurkan tanah secara
manual. Garpu pertanian berfungsi sebagai menggembrkan tanah yang menggumpal. Penebar
benih berfungsi untuk penebarkan benih-benih di lahan. Semprot manual berfungsi
untuk menyemprot tanaman dengan senyawa apa saja termasuk senyawa yang
menyebabkan korosif. Fertilizer coade coaster berfungsi untuk alat penebar
pupuk ke tanaman.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1.
Setiap
saprotan memiliki karateristik-karakteristik berbeda-beda, mulai dari dari
bentuk, cara pemakaian, serta fungsinya terhadap lahan dan tanaman.
2.
Dengan
mengetahui dan memahami fungsi serta kegunaan saprotan, maka kita dapat memilih
dengan tepat kebutuhan jenis saprotan yang akan digunakan untuk kegiatan usaha
pertanian.
3.
Setelah
pengamatan dan percobaan pemakaian, maka kita dapat memakai dan mengaplikasikan
saprotan ke lahan dan tanaman dengan baik dan benar.
5.2 Saran
Sebaiknya
praktikan dalam melakukan praktikum jangan ribut, dan sebaiknya harus
mengefisienkan waktu , sehingga waktu yang disediakan cukup untuk melakukan
semua pengamatan pada saat praktikum
DAFTAR
PUSTAKA
Djakfar, Z.R, dkk. 2010. Dasar-dasar
Agronomi. BKS-B USAID. Palembang.
Mugnisiah,
Wahyu Qamara.2010. Panduan Praktikum dan Penelitian Bidang Ilmu dan
Teknologi Benih. Rajawali Pers :Jakarta
Sostro
Sudirja, Suroso. 2011. Ilmu Pemupukan. Yasagun : Jakarta.
Balai Penyuluhan Pertanian Naibonat.
2011. Programa Penyuluhan Pertanian Naibonat Tahun 2011. BPP Naibonat: Babau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya