animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Rabu, 14 Agustus 2019

Klasifikasi Tipe Iklim


GEOGRAFI
KLASIFIKASI TIPE IKLIM




DISUSUN OLEH
PEPI SUMANTRI
RILIA AGUSTIN


KELAS
XI IPS 1





SMA NEGERI 2 BENGKULU TENGAH


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data2 yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang2 sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik (Tjasyono, 2004)
Selain itu, dianalisis zonasi temperatur maksimal dan temperatur minimaluntuk ketinggian 2 m di atas permukaan tanah dan evaporasi (mm).  Untuk melihat perubahan frekuensi kejadian hujan sepanjang tahun 1980 sampai 2000 pada kondisi lapang, dilakukan analisis frekuensi untuk parameter curah hujan dan temperatur pada dua periode pengamatan: periode 1980-1990 dan 1991-2000.  Data iklim hasil pengamatan tersebut diperoleh dari stasiun klimatologi Tamanbogo, Lampung Tengah (105°05’ BT ; 5°22’ LS ; 20 m dpl) dan Genteng, Jawa Timur(114°13’ BT ; 8°22’ LS ; 168 m dpl).
Pada periode 2010-2039 diprakirakan akan terjadi peningkatan jumlah curah hujan di atas wilayah Indonesia, yang ditandai dengan perubahan zonasi wilayah hujan dengan anomali positip zona konveksi, peningkatan temperatur, dan evaporasi terutama pada zona konveksi  tertinggi di sepanjang selat Malaka, Laut Banda, Laut Karimata, dan Laut Arafura.  Perubahan kualitas dan kuantitas curah hujan, khususnya curah hujan 100-150 mm/hari  secara signifikan (59% dan 100%) pada stasiun sinoptik Tamanbogo dan Genteng telah terjadi pada periode 1991-2000.  Langkah antisipasi limpahan curah hujan yang lebih besar dapat dilakukan secara serentak melalui pendekatan lingkungan dan kemasyarakatan.

B.    Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian Iklim.
2.      Untuk mengetahui iklim – iklim di dunia.
3.      Maha Siswa mampu menafsirkan dan menjelaskan keadaan iklim.
4.      Untuk mengetahui iklim di Indonesia


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi.
Klasifikasi iklim merupakan usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan iklim yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan latitudo (posisi relatif terhadap khatulistiwa, garis lintang), letak geografi, dan kondisi topografi, suatu tempat memiliki kekhasan iklim.
Klasifikasi iklim biasanya terkait dengan bioma atau provinsi floristik karena iklim mempengaruhi vegetasi asli yang tumbuh di suatu kawasan.
Klasifikasi iklim yang paling umum dikenal adalah klasifikasi Koeppen dan Geiger. Klasifikasi ini berlaku untuk seluruh dunia sehingga sering dirujuk untuk kajian-kajian geologis dan ekologi. Beberapa negara mengembangkan klasifikasi iklim sendiri untuk mengatasi variasi iklim tempatan yang beragam. Indonesia, misalnya, lebih sering menggunakan sistem klasifikasi Schmidt dan Ferguson (SF)[1], yang ternyata disukai untuk kajian-kajian kehutanan danpertanian. Sistem SF didasarkan pada klasifikasi yang terlebih dahulu disusun oleh Mohr, namun diperhalus kriterianya.

B.    Jenis Iklim Dunia
Perubahan cuaca dan iklim dipengaruhi oleh unsur: temperatur Tekanan, Kelembaban, angin, awan, dan curah hujan. Pengertian cuaca adalah rata-rata udara di suatu tempat uang terbatas dan relatif sempit, sedangkan Iklim adalah keadaan rata cuaca di satu daerah yang cukup luas dan dalam kurun waktu yang cukup lama. Iklim dunia dikelompokan berdasarkan berdasarkan garis lintang dan garis bujur serta suhu.





1.      Jenis iklim dunia sebagai berikut :
Ø  Iklim Dingin
Ø  Iklim Pegunungan
Ø  Iklim Artik Kutub
Ø  Iklim Sedang Dingin
Ø  Iklim Gurun

Berdasarkan letak astronomis dan ketinggian tempat, iklim terbagi menjadi dua yaitu iklim matahari dan iklim fisik.

2.      Sedangkan klasifikasi iklim menurut para ahli sebagai berikut :
Ø  Iklim Matahari
Ø  Iklim Koppen
Ø  Iklim Schamidt – Ferguson
Ø  Iklim Oldman
Ø  Iklim Yunghunh 

C.    Klasifikasi Iklim
1.      Iklim Fisik
Iklim fisik yaitu iklim yang di pengaruhi oleh keadaan fisik dari suatu wilayah. Berdasarkan keadaan fisik suatu daerah, terdapat perbedaan iklim sebagai berikut :
a.       Iklim konfinental (darat) dan iklim Maritim (laut).
Iklim darat atau iklim konfinental, terjadi di daratan amat luas, sehingga angin yang berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin darat yang kering. Di daerah ini pada siang hari panas sekali dan malam hari sangat dingin. Iklim laut, terjadi daerah kepulauan yang di kelilingi oleh laut luas, yang lembab. Di daerah ini pada siang hari tidak terlalu panas dan pada malam hari tidak terlalu dingin. Contoh daerah-daerah yang memiliki iklim benua adalah Gurun Gobi (Cina), Tibet, Jazirah Arab, Gurun Sahara, dan Gurun Kalahari (Afrika) dan kawasan-kawasan Australia Tengah.




b.      Iklim Uganari.
Iklim Uganari, yaitu iklim pada daratan tinggi dengan perbedaan temperature siang dan malam yang besar (Amplitudo harian tinggi). Contoh daerah yang memiliki iklim uganari adalah daratan tinggi Beka (Syiria), dataran tinggi Wonosari (Indonesia) dan dataran tinggi Shan (Myanmar).

c.       Iklim Pegunungan
Iklim pegunungan terdapat di daerah-daerah pegunungan. Di daerah-daerah pegunungan berudara sejuk dan sering turun hujan karena awan yang naik ke lereng-lereng pegunungan. Hujan seperti ini di sebut hujan orografis. Contoh daerah-daerah yang memiliki iklim-iklim pegunungan adalah Jaya Wijaya (Indonesia), Pegunungan Andes (Argentina), dan Pegunungan Alpen (Swiss).

2.   Iklim Koppen
Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman membagi iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur menjadi lima tipe iklim :
a.       Iklim A, yaitu iklim hujan tropis. Dengan ciri temperatur bulanan rata-rata lebih dari 18 oC, suhu tahunan 20 oC – 25 oC dengan curah hujan bulanan lebih dari 60 mm.
b.      Iklim B, yaitu iklim kering/gurun . Dengan ciri curah hujan lebih kecil daripada penguapan, daerah ini terbagi menjadi Iklim stepa dan gurun.
c.       Iklim C, yaitu iklim sedang basah. Dengan ciri temperatur bulan terdingin 3oC -18 oC, daerah ini terbagai menjadi :
Ø  Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering)
Ø  Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering)
Ø  Cf (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)
d.      Iklim D, yaitu iklim dingin. Dengan ciri temperatur bulan terdingin kurang dari 3 oC dan temperatur bulan terpanas lebih dari 10 oC, daerah ini terbagi menjadi Dw, Df.
Ø  Dw adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering.
Ø  Df adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.


e.       Iklim E, yaitu iklim kutub. Dengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 oC Daerah ini terbagi menjadi : 
Ø  ET Iklim tundra
Ø  DF Iklim salju

3.   Iklim Matahari
Iklim Matahari, yaitu iklim yang perhitungannya berdasarkan banyaknya panas yang di terima oleh permukaan bumi dari matahari. Banyaknya panas yang di terima oleh permukaan bumi ini berlainan berdasarkan letak garis lintangnya. Iklim matahari di sebut juga iklim garis lintang atau iklim teoritis. Berdasarkan kedudukan lintangnya, bumi dapat dibagi menjadi 5 kawasan iklim sebagai berikut :
a.       Daerah Iklim Panas (tropis)
b.      Daerah Iklim Sub tropis Utara
c.       Daerah Iklim Sub tropis Selatan
d.      Daerah Iklim Sedang Utara
e.       Daerah Iklim Sedang Selatan
f.       Daerah Iklim Dingin Utara
g.      Daerah Iklim Dingin Selatan

Daerah-daerah yang terletak antara lintang 300 - 400 baik sebelah utara maupun sebelah selatan Khatulistiwa disebut daerah subtropik. Berdasarkan pembagian iklim tersebut Indonesia termasuk daerah iklim tropika. Adapun sifat-sifat dan iklim tropika diantaranya suhunya tinggi sepanjang tahun dan tidak ada pembagian musim seperti di daerah sedang atau di daerah subtropik.

Matahari selama enam bulan sekali berpindah dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan. Pergerakan matahari selama satu tahun adalah sebagai berikut :
a.       Tanggal 21 Maret Matahari beredar di sekitar garis khatulistiwa.
b.      Tanggal 21 Juni Matahari beredar di garis balik utara atau 23,50  Lintang utara.
c.       Tanggal 23 September Matahari kembali beredar di garis Equator.
d.      Tanggal 22 Desember Matahari berada tepat di garis balik selatan atau 23,50 Lintang Selatan.


4.   Iklim Junghuhn
F. Junghuhn seorang berkebangsaan Belanda mengadakan penelitian di Sumatra Selatan dan Dataran Tinggi Bandung. Berdasarkan hasil penelitian F. Junghuhn membagi iklim Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.
Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah sebagai berikut :
a.       Zona iklim panas
Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0-650 meter dan temperature antara 26,30C.
b.      Zona iklim sedang
Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650-1500 meter dan temperature antara 220C – 17,10C.
c.       Zona iklim sejuk
Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500–2500 meter dan temperature antara 17,10C – 11,10C.
d.      Zona iklim dingin
Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas 2500 meter dan temperature kurang dari 11,10C.

5.  Iklim Oldeman
Klasifikasi iklim menurut Oldeman didasarkan atas kebutuhan air dan hubungannya dengan tanaman pertanian yang sangat di perlukan di daerah – daerah tertentu. Penggolongan iklimnya lebih di kenal dengan zona agroklimat. Pembagian iklim menurut Oldeman adalah sebagai berikut :
a.       A1 bulan basah lebih dari 9 bulan berurutan;
b.      B1 7 – 9 bulan basah berurutan dan 1 bulan kering;
c.       B2  7 – 9 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
d.      C1 5 – 6 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
e.       C2 5 – 6 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
f.       C3 5 – 6 bulan basah berurutan dan 5 – 6 bulan kering;
g.      D1 3 – 4 bulan basah berurutan dan satu bulan kering;
h.      D2 3 – 4 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
i.        D3 3 – 4 bulan basah berurutan dan 5 – 6 bulan kering;
j.        D4 3 – 4 bulan basah berurutan dan lebih dari 6 bulan kering;
k.      E1 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan kurang dari 2 bulan kering;
l.        E2 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
m.    E3 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 5 – 6 bulan kering;
n.      E4 kurang dari 3 bulan basah berurutan lebih dari 6 bulan.

6.   Iklim menurut Schmidt Ferguson
Iklim ini di tentukan berdasarkan tipe curah hujan dan penggolongannya, langkah untuk menentukannya sebagai berikut :
a.       Menentukan tipe curah hujan berdasarkan tingkat kebasahan (gradient/Q)
b.      Menentukan nilai Q di tetapkan dengan rumus :
Gradient (Q) = Banyaknya jumlah bulan kering  x 100%
 Banyaknya jumlah bulan basah
c.       Untuk menentukan criteria bulan kering dan basah menggunakan klasifikasi Mohr.
d.      Tentukan tipe curah hujan berdasarkan besarnya rasio Q.

D.   Iklim Di Indonesia
Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut.

1.   Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim jenis ini sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah setiap periode tertentu. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan. Iklim musim terdiri dari 2 jenis, yaitu Angin musim barat daya (Muson Barat) dan Angin musim timur laut (Muson Tumur). Angin muson barat bertiup sekitar bulan oktober hingga april yang basah sehingga membawa musim hujan/penghujan. Angin muson timur bertiup sekitar bulan april hingga bulan oktober yang sifatnya kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering/kemarau.

2.   Iklim Tropis/Tropika (Iklim Panas)
Wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami iklim tropis yang bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Umumnya wilayah Asia tenggara memiliki iklim tropis, sedangkan negara Eropa dan Amerika Utara mengalami iklim subtropis. Iklim tropis bersifat panas sehingga wilayah Indonesia panas yang mengundang banyak curah hujan atau Hujan Naik Tropika.

3.   Iklim Laut
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang tinggi.


























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Demikianlah pembahasan yang dapat kami paparkan. Kemudian kami mengambil beberapa kesimpulan diantaranya yaitu :
1.          Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari dalam meteorologi.
2.          Setiap Negara memiliki iklim dan curah hujan yang berbeda.
3.          Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut.
4.          Perubahan cuaca dan iklim dipengaruhi oleh unsur: temperatur Tekanan, Kelembaban, angin, awan, dan curah hujan.





















DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...