SENI BUDAYA
MEMBUAT
TULISAN TENTANG MUSIK BARAT
DISUSUN OLEH
NOKI DEPRIANTO
FERY AFRIANSA
EFRIANSA
KELAS
XI IPS 3
SMA NEGERI
2 BENGKULU TENGAH
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, serta sholawat sera salam senantiasa kita curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Oleh karena bimbingan dan jalan kemudahan dari Allah
makalah Seni Budaya dapat terselesaikan.
Terselesaikannya makalah ini juga atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada guru Seni Budaya. Semoga
bantuan dari Bapak/Ibu dan sdr/I menjadi suatu ladang amal dan diberikan
balasan yang lebih baik dari Allah SWT.
“Tiada gading yang tak retak” sebagaimana makalah ini masih belum sempurna.
Namun demikian penyusun hanya bias berusaha untuk memberikan yang terbaik.
Semoga dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Taba
Penanjung, 28 Januari 2019
Penulis
A.
Tulisan
Tentang Musik Barat
Musik
Barat yang berkembang dan populer di indonesia telah banyak mempengaruhi bangsa
kita karena penyebarannya secara global, sehingga musik diatonis sering
dijadikan media untuk berbagai kepentingan, antara lain; pendidikan, hiburan,
politik, agama, kesehatan, dsb. Menyebabkan musik Barat sering mendapat
perlakuan/kedudukan yang sangat strategis, bahkan dianggap salah satu media
komunikasi yang sangat efektif dalam menyampaikan berbagai pesan secara
rasional (walaupun tidak selamanya benar). Selain itu pengaruh musik Barat
telah banyak mempengaruhi dan mewarnai berbagai musik di Indonesia, baik musik
popular maupun musik daerah. Keberadaan musik tersebut cenderung telah menyatu
dengan sebagian masyarakat daerah. Kecenderungan masyarakat kita yang lebih
tertarik untuk mempelajari musik Barat namun tidak diimbangi dengan pemahaman
terhadap landasan teori yang kuat. sehingga pembelajaran musik di masyarakt
kita lebih banyak melibatkan aspek afektif saja, padahal aspek kognitif dan psikomotor
juga penting dalam mempelajarai seni musik. Oleh sebab itu agar kesadaran
terhadap penguasaan ilmu secara maksimal harus dibangun oleh kesadaran akan
pentingnya berbagai unsur yang terjadi pada musik. Penguasaan teori dasar musik
harus dijadikan landasan dalam rangka penguasaan ilmu untuk mendampingi
pengalaman dalam bemusik, baik untuk pemahaman musik pada umumnya, maupun bagi
usaha proses menggarap musik-musik yang bermutu. Penguasaan teori dasar musik
(TDM) setidak-tidaknya untuk menyadarkan kita, bahwa kita tahu persis dimana
terdapat batasan TDM sebagai salah satu landasan seni bunyi. TDM bukan
teoritis, sangat berhubungan dengan musik –”esensinya”- selalu
diperhatikansuatu kenyataan bahwa TDM bukan hanya teoritis, melainkan harus
diaplikasikan dengan cara merumuskan beberapa landasan teorits yang didasarkan
pada seni bunyi. Sehingga teori dapat berperan dalam meningkatkan mutu
apresiasi. Bahkan dengan demikian kita juga lebih mampu menggarap karya-karya
sendiri baik secara tiruan untuk latihan salah satu gaya lain maupun secara
kreatif dan individual.
Notasi
balok merupakan istilah umum yang digunakan di masyarakat. Berbagai bentuk dan
lambang yang digunakan dalam penulisan tersebut hanya berperan sebagai media
dalam bermusik dan pembelajaran musik (membaca karya-karya musik baik dengan
vokal maupun instrumen, mempelajari harmoni, komposisi, sejarah musik dsb).
terutama di lembaga seperti kursus musik maupun di perguruan tinggi yang
membuka program musik.
Penulisan
musik diatonis menggunakan notasi balok berdasarkan system diatonis 5 garis di
Indonesia pada umumnya lebih banyak mempelajari penulisan untuk karya-karya
musik yang muncul hingga abad ke-19 saja. Sedangkan untuk penulisan karya-karya
musik kontemporer (istilah untuk karya-karya musik kekinian) kurang dipelajari
karena bentuk penulisan untuk karya-karya musik kontemporer cenderung lebih
bebas serta individual. Hal tersebut juga berlaku dalam pembelajaran unit ini.
Struktur
penggunaan garis lima berdasarkan sistim diatonis memerlukan leading not. Dalam
satu tonalitas posisi leading not berada pada nada ke 7 dengan jarak setengah
menuju oktaf. Hal tersebut berhubungan dengan musik tonal (lihat pembahasan
tonalitas pada unit sebelumnya).
Sistem
diatonis memerlukan “leading not” Sehingga dihasilkan suatu struktur jajaran
nada. Untuk memahami notasi balok ada beberapa hal yang harus kita ketahui
1.
Lambang penotasian. Berkaitan dengan
paranada, letak not pada paranada, nama garis dan spasi dalam berbagai tsaudara
kunci.
2.
Bentuk dan nama not serta tsaudara diam.
Berbagai bentuk dan nama not serta tsaudara diam, metris berbagai birama, nilai
hitungan/ketukan dalam berbagai tsaudara birama, fungsi titik pada setiap not,
busur ligatura.
3.
Tsaudara alterasi dan fungsinya,
4.
Interval
5.
Tonalitas mayor dan minor
6.
Akor dalam berbagai posisi serta
fungsinya.
7.
Melodi beserta tsaudara ekspresi
Unsur-unsur
Musik Barat
Secara
umum, terdapat empa tunsur musikBarat, yakni sebagai berikut.
1.
Irama dan matra
Irama
dalam musik pop atau kontemporer sering disebut style, tradisi,
idiom, atau corak (genre). Dalam musik pop modern, irama
mencakup country, folk, waltz, rock ‘n roll, samba, salsa, disko, dan
lain-lain. Ia mencakup juga fusi atau peleburan berbagai corak pop seperti
country-rock, jazz-rock, dan Latin-disco.
Anda
yang bisa memainkan gitar irama tahu bahwa memainkan irama country, misalnya,
berbeda dengan memainkan irama salsa. Pola pukulan gitarmu untuk jenis irama
pertama berbeda dengan pola pukulanmu untuk jenis irama kedua. Dalam notasi
khusus untuk irama gitar, setiap irama ini diperikan dengan pola kombinasi not
dengan berbagai nilai tertentu.
Ritme
harus dibedakan dengan matra. Secara sederhana, matra adalah pengelompokan
ketukan-ketukan dasar yang tetap dari suatu lagu. Dalam musik populer, ia
disebut beat, suatu kata bahasa Inggris yang berarti “ketukan”
dalam bahasa Indonesia. Jenis-jenis matra membentuk jenis-jenis birama seperti
2/4, 3/4, 4/4, 6/4, 3/8, 6/8, 9/8, dan 12/8. Angka di sebelah kiri garis miring
menunjukkan jumlah ketukan per birama; angka di sebelah kanan menunjukkan nilai
not dasar yang melandasi berbagai nilai not yang membentuk ritme suatu lagu.
2.
Atmosfir
Atmosfir
adalah lingkungan di sekitar suatu nyanyian. Atmosfir menjawab pertanyaan:
“Anda di mana?” Di suatu pantai tropik atau pegunungan salju; di gereja, di
rumah, atau di hotel?
3.
Suasana hati
Bagaimanakah
perasaan Anda yang tengah menyanyi tentang apa yang Anda
katakan pada kami sebagai pendengar? Bahagia, merenung, sedih, damai,
tenang, rindu, bercanda, sangat hormat, sepi.
4.
Pesan
Apa
yang Anda, penyanyi, katakan pada kami sebagai pendengarmu? Apa
fakta, sudut-pandang, filsafatmu; tanggapan apakah yang Anda inginkan dari
kami?
Secara
khusus, terdapat empat unsur musik barat, yakni sebagai berikut.
5.
Lirik
Ada
beda arti antara pesan dan lirik. Pesan adalah apa yang Anda katakan melalui
suatu nyanyian atau lagu; lirik adalah bagaimana Anda menyampaikan pesanmu
melalui nyanyianmu.
Lirik
mengungkapkan emosi (umum) dan nyanyian – mencakup melodi dan lirik – adalah
ungkapan emosional. Lirik bisa terdiri dari bait (verse) dan koor (chorus).
Bait menunjukkan, koor bercerita. Bait menunjukkan seseorang atau sesuatu
melalui bahasa yang spesifik dan menarik; koor bercerita melalui komentar atau
ringkasan tentang bait.
6.
Melodi
Unsur
ini adalah suatu gabungan dari rangkaian tingginada (pitch) dan ritme.
Rangkaian tingginada dan ritme ditandai oleh rangkaian not dan tanda-diam
dengan bermacam-macam nilai.
7.
Harmoni
Harmoni dalam
musik Barat adalah salah satu teori musik yang mengajarkan bagaimana menyusun
suatu rangkaian akord-akord agar musik tersebut dapat enak didengar dan
selaras. Di sini dipelajari tentang penggunaan berbagai nada secara
bersama-sama dan akord-akord musik, yang terjadi dengan sesungguhnya ataupun
yang tersirat. Studi ini sering merujuk kepada studi tentang progresi harmonis,
gerakan dari satu nada secara berbarengan ke nada yang lain, dan
prinsip-prinsip struktural yang mengatur progresi tersebut.
Ciri
interval bergantung juga pada tangga nada. Contoh-contoh interval
berasal dari suatu tangga nada Barat yang sangat lazim dipakai untuk
menciptakan lagu: tangga nada diatonik mayor. Urutan
notnya dari yang paling rendah ke yang paling tinggi sejauh satu oktaf –
delapan nada – adalah do-re-mi-fa-sol-la-si-do. Anda bisa membunyikan urutan
not ini dari yang paling rendah ke yang paling tinggi dan sebaliknya.
Karena
tangga nada diatonik mayor mengenal dua setengah nada, maka secara
ilmu berhitung sederhana jarak nada antara pasangan not lain yang punya
satu nada bisa dibagi menjadi dua. Pasangan not do-re, re-mi, fa-sol, sol-la,
dan la-si yang masing-masing berisi satu nada sebagai akibatnya dibagi menjadi
setengah nada. Timbullah suatu tangga nada baru yang di dalamnya setiap
pasangan not tadi diperkecil jaraknya menjadi setengah nada dan menghasilkan
jaraknada yang sama antara semua pasangan not yang baru.
Tangga
nada baru berdasarkan hasil pembagian satu nada menjadi setengah nada ini disebut
tangga nada kromatik. Dari yang paling rendah ke yang paling
tinggi, urutan notnya demikian: 1-#1-2-#2-3-4-#4-5-#5-6-#6-7-1.
Tanda
kres (#) menaikkan not di sebelah kiri kres sejauh setengah nada. Ketika
dinyanyikan, not-not yang diberi tanda # berbunyi – dari yang paling rendah ke
yang paling tinggi – do-di-re-ri-mi-fa-fi-sol-se-la-li-si-do. Tapi kalau
dibunyikan dari not do yang paling tinggi ke yang paling rendah, cara
menulisnya berbeda: 1-7-b7-6-b6-5-b5-4-3-b3-2-b-1. Tanda mol (b) menurunkan not
di sebelah kiri sejauh setengah nada juga. Urutan not ini dibunyikan sebagai
do-si-sa-la-lu-sol-su-fa-mi-mu-re-ru-do.
Secara
praktis, bunyi setengah nada pada posisi naik dan turun dari tangga
nada kromatik sama: di sama bunyinya dengan ru, ri sama bunyinya dengan mu, fi
sama bunyinya dengan su dan seterusnya. Karena sama bunyinya, nada-nada ini
disebut nada-nada enharmonik.
Tangga
nada diatonik mayor lazimnya dipakai untuk menciptakan lagu-lagu yang
bersuasana gembira, ceria, cerah – pendek kata, lagu-lagu yang bersuasana
optimistik. Tangga nada kromatik memberi warna-warna halus pada suatu
ciptaan musikal. Ada juga lagu-lagu yang, meskipun memakai tangga nada diatonik
mayor, bersuasana sedih.
Pola
ritme khas suatu melodi dibentuk oleh kombinasi khusus berbagai interval tadi.
Dalam musik vokal (gabungan nyanyian dan musik iringan),
pola ritme ini dipengaruhi ritme dan makna liriknya. Not-not yang ditahan –
misalnya, selama dua sampai dengan empat ketukan alam jenis birama 4/4 (1 . . .
) – cocok untuk menekankan pesan lirik yang penting, seperti judul suatu lagu.
Pasangan atau rangkaian not yang bergerak cepat karena memakai satu garis
penghubung di atasnya), kombinasi satu dan dua garis penghubung di atas tiga
not, atau dua garis penghubung di atas empat not cocok untuk lagu-lagu yang
bersifat cakap (conversational). Pola ritme yang ditandai oleh berbagai
garis penghubung not-not bernilai kecil mengungkapkan suasana kegiatan yang
membutuhkan energi tinggi seperti kesibukan pekerjaan, kehidupan yang
terburu-buru, pertandingan olahraga seperti sepak bola, bahkan keadaan
kacaubalau atau perang.
Entah
tangga nada diatonik, kromatik, atau minor naturel, melodi yang diciptakan
berdasarkan salah satu dari antaranya punya ciri-ciri umum tertentu, yaitu:
1.
Pertama, melodi itu dibentuk oleh suatu
gagasan inti yang disebut motif melodi. Ini ibarat tiang utama suatu rumah.
Dari tiang utama ini, pencipta – seperti seorang arsitek bangunan –
mengembangkan rumah itu dengan menambah tiang lain, kerangka, dinding, atap,
penghalusan, pengecatan dinding, penambahan ornamen, dan rincian-rincian
konstruksi lain sampai rumah itu tampak keren – sama sekali berbeda dengan kali
pertama ia dimulai dengan tiang utama. Padakomposisi melodi Barat,
motifnya biasanya ada di awal lagu sebanyak satu sampai sekitar dua birama dan
bisa diulang-ulangi – dengan memakai not yang sama atau berbeda
– pada bagian lain dalam melodi.
2.
Kedua, suatu melodi diciptakan melalui
kombinasi not-not berbagai nilai dengan waktu istirahat tertentu di antara
not-not itu. Not yang ditahan selama beberapa ketukan digabung dengan not yang
berlangsung selama satu ketukan, setengah ketukan, seperempat ketukan,
seperenam belas ketukan, dan seterusnya. Tanda istirahat biasanya
muncul padanot yang ditahan yang bisa diikuti tanda koma atau tanda diam.
Dalam notasi angka, tanda diam ditulis dengan memakai angka nol (0). Melodi
tanpa waktu istirahat akan melelahkan untuk didengar dan dinyanyikan.
3.
Ketiga, suatu melodi diciptakan
berdasarkan tangga nada. Tangga nada Barat yang paling lazim dipakai adalah
tangga nada diatonik mayor. Karena ada tujuh not pokok dalam tangga nada ini,
maka ada juga tujuh kunci atau nada dasar. Kunci ini ditulis dengan memakai
abjad. Padanannya dengan not angka demikian: C (do), D (re), E (mi), F( fa), G (sol),
A (la), dan B (si). Tangga nada Barat kedua yang lazim dipakai adalah tangga
nada minor naturel: A-B-C-D-E-F-G. Kedua jenis tangga nada paling populer ini
berdasarkan tangga nada diatonik mayor C.
4.
Keempat, suatu melodi bisa memakai
not-not akordal atau gabungan not-not akordal dan non-akordal. Untuk memahami
pernyataan ini, kita memakai susunan not akordal dari tiga not – disebut triad
– dalam tangga nada C mayor.
8.
Ritme
Dalam musik,
ritme adalah suatu bagian dari melodi atau lagu. Ia berhubungan dengan
distribusi not-not dalam waktu dan tekanan not-not itu. Not-not dalam waktu ini
diberi berbagai nilai.
Dalam
ketukan 4/4, misalnya, satu not bernilai empat ketukan dibunyikan untuk jangka
waktu yang agak lama (misalnya, selama 4 detik) sementara satu not bernilai
satu ketukan membutuhkan waktu yang singkat untuk dibunyikan (misalnya,
setengah detik). Satu not lain yang bernilai setengah ketukan jelas membutuhkan
waktu lebih pendek dari not sebelumnya untuk dimainkan atau dinyanyikan.
Jenis-jenis
Musik Barat
1.
Blues
Blues
adalah sebuah aliran musik vokal dan instrumental yang berasal dari Amerika
Serikat (AS). Musik blues berangkat dari musik-musik spiritual dan pujian yang
muncul dari komunitas mantanbudak-budak Afrika di AS. Musik blues mempunyai pengaruh
yang besar terhadap musik populer Amerika dan Barat yang baru, seperti dapat
terlihat dalam aliran ragtime, jazz, bluegrass, rhythm and blues, rock and
roll,hip-hop, dan country, serta lagu-lagu pop konvensional.
Ciri
dari permainan musik blues hampir sama dengan musik jazz, perbedaanya yaitu
terletak pada tempo dan penonjolan unsur melodinya. Musik blues temponya slow,
pada lagu dan permainan gitar lebih ditonjolkan sedangkan instrumen lainnya
kelihatan hanya sebagai pelengkap saja.
Alat
musik yang digunakan: Gitar – Gitar bass – Saksofon – Trombon – Piano –
Klarinet –Terompet – Double bass –Drum – Vokal
2.
Country
Musik
country adalah campuran dari unsur-unsur musik Amerika yang berasal dari
Amerika Serikat Bagian Selatan dan Pegunungan Appalachia. Musik ini berakar
dari lagu rakyat Amerika Utara, musik kelt, musik gospel, dan berkembang sejak
tahun 1920-an. Ciri khas Country adalah penggunaan alternasi bass atau
bas berganti disela-selastrumming. Bila memainkan akor C misalnya, maka
bas C dan G dibunyikan bergantian dengan strumming tetap pada akor C.
Improvisasi tangga nada yang digunakan, apabila dengan tangga nada natural,
adalah dengan not-not C-D-Dis-E-G-A
Alat
musik yang digunakan: gitar, biola, steel guitar, dobro,harmonika, gitar bass,
fiddle(biola), drum, mandolin, banjo
3.
Emo
Emo
adalah gaya musik rock dengan ciri khas musik yang melodius, disertai lirik
yang ekspresif dan berisi pengakuan. Punk gaya baru yang dipelopori Rites of
Spring juga disebut emotive hardcore. Terjadi pergeseran dan perubahan bunyi
musik dan arti, tercampur dengan pop punk dan indie rock.
Sebagian
dari lirik lagu-lagu Rites of Spring telah menjadi metafora bagi pemusik emo
dari generasi berikutnya, termasuk di antaranya tema-tema seperti nostalgia,
kepahitan yang romantis, dan putus asa yang puitis. Alat musik yang digunakan:
vokal, gitar listrik, gitar bass, drum.
4.
Metal
Metal
adalah sebuah aliran musik rock yang berkembang pada 1970-an. Aliran musik ini
mengutamakan gitar yang cukup banyak. Subgenre musik Metal:
Trash Metal dan Speed
Metal
Tempo
lagu sangat cepat yang diusung oleh gitaris yang memainkan gitar rhytm
Downstroke pada Thrash metal oleh band-band seperti Metallica, Megadeth, Slayer
dan lainnya. Sedangkan Speed metal dimainkan lebih cepat sangat-sangat cepat dan
bertenaga seperti Motörhead, Iron Angel, Anthrax. Sedangkan musik Thrash metal
yang berasal dari Eropa adalah seperti, Kreator dan Destruction, keduanya dari
negara Jerman.
Death Metal
Underground
ini lebih memasuki ke Extreme metal seperti Grindcore dipelopori oleh Napalm
Death dan Brutal Truth, berkembang pada 1991 menjadi Death metal Scandinavia
oleh Entombed, Dismember, Unleashed, dan At The Gates.
Black Metal
Aliran
ini muncul sekitar awal dan pertengahan tahun 1980-an, yang diprakarsai oleh
band-band cadas seperti Venom,Hellhammer, Celtic Frost, dan Bathory.
Alternative Metal
Alternative
metal adalah salah satu subgenre metal yang paling populer di awal 90’an.
ketika popularitas Glam Metal mulai tenggelam akibat kemunculan Grudge pada
akhir 80an. Alternative Metal digunakan untuk mendeskripsikan band-band seperti
Primus, Rage Against The Machine dan Jane’s Addiction yang mengfusikan Heavy
Metal dan Alternative Rock.
Grunge
Tahun
1990-an ketika wabah musik Grunge yang awalnya adalah percampuran kental antara
Heavy Metal dan Post-Punk bahkan Hardcore bermunculan di Seattle, walaupun
sedikit cenderung ke Alternative rock yaitu, subgenre lain. Band Grunge dari
Seattle, seperti Nirvana, Soundgarden, Pearl Jam, dan Alice in Chains.
Folk Metal
Folk
Metal adalah fusi Heavy Metal dengan musik folk (musik daerah), aliran ini
digawangi oleh band-band sepertik Korpiklaani, Skyclad, Ensiferum, Fiintroll,
Turisas dsb.
Melodic Death Metal
Melodic
Death Metal sendiri berkembang pesat di Skandinavia, khususnya Gothenburg.
Band-band seperti In Flames, At The Gates, Dark Tranquillity, Arch Enemy dan
Soilwork.
Deathcore
Deathcore
berkembang sebagai turunan dari Death Metal dengan ciri khas lirik yang persis
Death Metal, yaitu tentang kematian, neraka, setan, dan nuansa-nuansa mistik.
Kebanyakan dari Death Metal adalah orang-orang atheis, sedangkan Deathcore
kebanyakan adalah orang-orang agnostik. Deathcore sendiri cenderung bertempo
cepat, hampir mirip aliran metal old school yang bersifat hancur-hancuran namun
masih ada grip-grip yang melodian.
5.
Hip Hop
Hip
Hop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970’an
yang dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hip Hop
merupakan perpaduan yang sangat dinamis antara elemen-elemen yang terdiri dari
MCing (lebih dikenal rapping),DJing, Breakdance, dan Graffiti. Belakangan ini
elemen Hip Hop juga diwarnai oleh beatboxing, fashion, bahasa slang, dan gaya
hidup lainnya. Subgenre musik Hip Hop:
Rapcore
Pada
sekitar tahun 2000, Linkin Park merilis album dengan genre Rapcore / Rap Rock
dengan nama Hybrid Theory dengan lagu In The End sebagai best song-nya.
Electro
Musik
yang satu ini memang sedang naik-naiknya di saat ini, dan tidak ada yang tahu
bahwa ternyata Electro juga merupakan bagian dari musik Hip Hop.
Miami Bass
Musik
ini sangat berkarakter irama bass yang kuat, dan lirik yang sedikit menyinggung
tentang seks menjadi bagian dari kelompok yang satu ini.
Hardcore Hip Hop
Pada
tahun 1990’an, musik dari New York dan East Coast menjadi musik yang sangat
keras dan gelap, sesuai dengan kehidupan yang terjadi disana.
6.
Jazz
Jazz
adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20
dengan akar-akar dari campuran-campuran musik di Afrika dan Eropa. Ciri-ciri
musik jazz yakni vokal dan lirik cenderung dianggap sebagai bagian dari bunyi
instrumen, harmoninya rumit, memiliki tonalitas yang luas dan sering terjadi
modulasi dan ritme dan melodi memiliki kecenderungan improvisatif.
Elemen penting dalam jazz adalah blue notes, improvisasi,polyrhythms,
sinkopasi, dan shuffle note.
Alat
musik yang digunakan: Gitar – Gitar bass – Saksofon –Trombon – Piano – Klarinet
–Terompet – Double bass –Drum – Vokal.
7.
Musik Klasik
Musik
klasik adalah musik yang diproduksi dalam seni, atau berakar dalam, tradisi
musik liturgi Barat dan sekuler. Ciri-cirinya adalah didominasi oleh musik
gesek dan tiup, tidak menggunakan beat (drum-set) secara konstan, dan tidak
menonjolkan ritme pada melodi dan harmoni. Elemen klasik adalah
suatu konsep yang
digunakan oleh para filosof kuno untuk menjelaskan terjadinya pola-pola
di alam.
Fungsi
musik klasik adalah meningkatkan kecerdasan majemuk, memfasilitasi ikatan
emosional orang tua dan anak anak, membangun ketrampilan sosial dan emosional
anak, meningkatkan perlatihan terhadap tugas tugas dan kemampuan bicara,
mengembangkan kontrol impulsif dan perkembangan motorik, dan menjembatani
keratifitas dan kesenangan.
Alat-alat
Musik yang digunakan adalah Harpsichord, Piano, Biola (Violin), Brass, dan
Cello / Bass Violin
8.
Pop
Musik
populer atau Musik pop adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas
oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial. Musik populer pertama kali
berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1920 di mana rekaman pertama kali
dibuat berdasarkan penemuanThomas Edison, dibedakan dengan Musik Klasik, Musik
Jazz, Musik Tradisional, Musik Blues, kemudian juga berkembang ke negara-negara
lain sedunia. Musik pop merupakan induk dari segala musik modern.
9.
R&B
R&B
(rhythm and blues atau ritem dan blues) adalah genre musik populer yang
menggabungkan jazz, gospel, dan blues. Musik ini pertama kali diperkenalkan
oleh pemusik Afrika-Amerika. Pada tahun 1948, perusahaan rekaman RCA Victor
memasarkan musik kaum kulit hitam yang disebut Blues and Rhythm. Pada tahun
yang sama, Louis Jordan mendominasi lima besar tangga lagu R&B dengan tiga
lagu, dan dua dari lagunya berdasar pada ritme boogie-woogie yang terkenal pada
tahun 1940-an. Band Jordan, Tympany Five (1938) terdiri dari dirinya sebagai
vokal dan pemain saksofon beserta musisi-musisi lain sebagai pemain trompet,
saksofon tenor, piano, bas, dan drum.
10.
Reggae
Reggae
merupakan irama musik yang berkembang di Jamaika. Reggae berdiri di bawah gaya
irama yang berkarakter mulut prajurit tunggakan pukulan, dikenal sebagai
“skank”, bermain oleh irama gitar, dan pemukul drum bass di atas tiga pukulan
masing-masing ukuran, dikenal dengan sebutan “sekali mengeluarkan”.
Karakteristik, ini memukul lambat dari reggae pendahuluan, ska dan rocksteady. Alat
yang digunakan drum, bass, guitar, keyboard.
11.
Rock
Musik
rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada
pertengahan tahun 50an. Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar
gitar listrik atau gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara
pada rhythm section dengan gitar bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano
atau sejak 70-an, synthesizer. Disamping gitar atau kibor, saksofon dan
harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam
bentuk murninya, musik rock mempunyai tiga chords, bakcbeat yang konsisten dan
mencolok dan melody yang menarik. Alat musik yang digunakan: Gitar elektrik,
Gitar bas, Drum, dan Kibor.
12.
Swing
Aliran
musik ini termasuk genre musik baru turunan musik pop. Ciri-ciri yang paling
jelas adalah musik swing selalu dinyanyikan dengan nada-nada yang mendayu-dayu.
Musik swing juga dinyanyikan dengan sangat santai dan hampir tanpa ekspresi.
Lagu yang ber-genre swing contohnya adalah “Trouble is A Friend” yang
dinyanyikan Lenka.
B. Mempresentasikan
Hasil Analisis Musik Barat
Menurut
Prier SJ (2008:124) menyatakan bahwa:
“Analisis
musik adalah memotong dan memperhatikan detil sambil melupakan keseluruhan dari
sebuah karya musik. Keseluruhan berarti: memandang awal dan akhir dari sebuah
lagu serta beberapa perhentian sementara ditengahnya;gelombang-gelombang
naik-turun dan tempat puncaknya; dengan kata lain dari segi struktur.”
Berdasarkan
pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis musik adalah kegiatan
membedah dan meneliti dengan teliti sebuah karya musik dengan mengesampingkan
keseluruhan karya itu. Dengan memperhatikan struktur seperti gelombang naik-turun
hingga puncak dari karya tersebut.
Menurut
The Grove Concise Dictionary Of Music, Stanley S (2009:97):
Analysis
: The part of the study of music which takes the music itself, rather than any
external factor, as it is starting point. It normally involves resolution of
musical structure into relatively simpler constituent elements and the
investigation of the role of those elements in the structure.
There
are many different and methods of analysis, including by fundamental structure,
by theme, by form, by phrase structure and by information theory.
Analisis
adalah salah satu bagian dari pelajaran musik dimana musik itu diperdalam
berdasarkan beberapa faktor luar sebagai langkah awal. Hal ini biasanya
berhubungan dengan penyelesaian struktur musik ke dalam bentuk yang sederhana
dan meneliti aturan elemen-elemen yang terdapat di dalam struktur itu. Banyak
perbedaan tipe dan metode dalam analisis termasuk stuktur dasar musik, tema,
bentuk, struktur frase.
Maka berdasarkan pendapat di
atas, dapat disimpulkan bahwa analisis merupakan salah satu aktifitas musik untuk mempelajari suatu karya
secara mendalam. Elemen-elemen yang menjadi bahan yang akan diteliti yakni
struktur dasar, tema, bentuk, struktur frase. Analisis terhadap permainan drum
pada lagu Rock Bergema Aransemen Ewin Gutawa
Orch stra ini juga akan dilakukan
dengan meneliti struktur yang ada di dalamnya. Dalam penjabaran berikutnya, analisis yang akan dijabar mencakup frase, bentuk, struktur dasar, tema, keterangan bagian
partitur.
Langkah-Langkah Menganalisis
1.
Pertama, usahakan untuk selalu fokus
melihat pertunjukan dan hindari melakukan kegiatan lain seperti berbincang
dengan penonton lain, makan, atau bermain gadget. Pikiran dan hati
dikonsentrasikan pada pertunjukan sehingga dapat merasakan lagu yang disajikan.
2.
Kedua, buatlah catatan" kecil atau
singkat yang isinya tentamg kebaikan, kekurangan, kemungkinan solusi atau jalan
keluar yang ditawarkan.
3.
Ketiga, catatan" kecil tersebut
dikelompokkan sesuai bahasan atau analisis yang akan disampaikan.
4.
Terakhir tulislah kritik dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
C.
Mengkomunikasikan
Kritik
dalam penyajian seni musik adalah pendapat mengenai baik atau buruknya
kemampuan seseorang atau suatu kelompok dalam memproduksi suatu karya musik dalam
pertunjukan seni yang berhubungan unsur- unsur musik, seperti ritme, melodi,
harmoni, interpretasi, dan ekspresi.
Tahap-tahap
penulisan kritik musik adalah:
1)
Tahap deskripsi
tahap ini, kriitikus mengamati suatu
pertunjukan atau suatu karya musik dengan tujuan mengumpulkan data.
2)
Tahap analisis
Pada
tahap ini, kritikus menganalisa pertunjukan atau karya musik yang telah diamati
sebelumnya.
3)
Tahap interpretasi
Pada
tahap ini, kritikus melakukan proses memaknai karya musik yang telah diamati
dan dianalisa sebelumnya dengan teliti.
4)
Tahap evaluasi
Pada
tahap ini, kritikus mengatakan pendapat atau kritik terhadap pertunjukan musik
atau suatu karya musik yang telah diamati, dianalisa dan diinterpretasi
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://brainly.co.id/tugas/6015308
mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
BalasHapusBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.