SENI BUDAYA
MEMAMERKAN
KARYA SENI RUPA DUA DAN TIGA DIMENSI HASIL MODIFIKASI
DISUSUN OLEH
SEPTI DWI UTARI
RESI HERLINA
KELAS
XI IPS 3
SMA NEGERI
2 BENGKULU TENGAH
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran “Seni Budaya“ ini yang
berjudul “Memamerkan Karya Seni Rupa Dua dan Tiga Dimensi Hasil Modifikasi”
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua
itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang “Memamerkan
Karya Seni Rupa Dua dan Tiga Dimensi Hasil Modifikasi” ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Taba Penanjung, 19 Januari 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni
adalah sebuah manefestasi kretif yang belum ada menjadi ada, dan seni merupakan
ekspresi perasaan dari pikiran untuk menyalurkan gejolak perasan. Dalam situasi
perasan tersebut orang dapat mengekspresikan perasaannya dalam karya seni,
karena karya seni baru lahir setelah perasaan mengekspresikan ke dalam karya
seni yang diperoleh dari pengalaman, atau sebaliknya. Dalam seni, perasaan
harus dikuasai terlebih dahulu, harus dijadikan obyek dan harus diatur,
dikelola, dan diwujudkan atau diekspresikan dalam karya seni.
Sebagaimana
fenomena seni rupa tidaklah berdiri sendiri. Dengan pancaindra dari kemampuan
pikiran manusia menciptakan pula sebagai sistim tanda, baik sistim tipikal yang
petanda-petandanya terbangun dari obyek indrawi tertentu, maupun sistim tanda
campuran yang petanda-petandanya terbangun dari campuran obyek indrawi dari
pengalaman maupun eksplorasi yang dilakukan. Artinya seni rupa ada dengan
bentuk-bentuk yang dapat diiterpretasikan sebagai tanda dan tanda tersebut
dapat dimaknai dengan daya persepsi atau apresiasi penanda/ penikmat
(apresiator), dan penonton tersebut dalam memberikan tanda dalam bentuk tersbut
pada masing-masing apresiasi penanda/penikmat (apresiator) dapat berbeda.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan seni rupa?
2.
Apa yang dimaksud dengan pameran?
3.
Apa sajakah manfaat pameran karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi?
4.
Bagaimanakah tahapan persiapan pelaksanaan pameran karya seni rupa?
5.
Apa sajakah peralatan yang dibutuhkan dalam pameran?
6.
Bagaimanakah penataan karya seni rupa yang akan ditampilkan?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian seni rupa.
2.
Untuk mengetahui pengertian pameran.
3.
Untuk mengetahui manfaat pameran karya seni rupa.
4.
Untuk mengetahui tahapan persiapan pameran karya seni rupa.
5.
Untuk mengetahui peralatan-peralatan dalam pameran.
6.
Untuk mengetahui penataan karya seni rupa yang akan ditampilkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Seni Rupa
Secara
sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan
bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka
dan dirasakan dengan rabaan. Perwujuda ini merupakan hasil pengolahan konsep
titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata
dengan prinsip-prinsip tertentu.
Berdasarkan
dimensinya, karya seni rupa dibagi dua, yaitu karya seni rupa dua dimensi yang
mempunyai dua ukuran dan karya seni rupa tiga dimensi yang mempunyai tiga
ukuran atau memiliki ruang. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah lukisan,
gambar, foto, dan lain-lain.
Berdasarkan
fungsinya, karya seni rupa ada yang dibuat dengan pertimbangan utama untuk
memenuhi fungsi praktis atau terapan (applied art), dan ada juga yang dibuat
dengan tujuan untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa
mempertimbangkan fungsi praktisnya. Karya seni rupa dengan kategori ini disebut
karya seni rupa murni. Kain Batik merupakan salah satu seni kriya.
Gambar,
lukisan, dikategorikan sebagai hasil karya seni rupa dua dimensi. Disebut dua
dimensi karena mempunyai ukuran panjang, lebar dan hanya dinikmati dengan satu
arah pandangan, yaitu dari arah depan atau sejajar dengan bidang datar.
Beberapa
jenis seni rupa dimensi antara lain sebagai berikut.
1.
Seni lukis, ialah pengembangan yang
lebih lengkap dari menggambar.
2.
Seni grafis, ialah cabang seni yang
menggunakan alat cetak untuk menggambar. Contoh hasil karya seni grafis adalah
cetak sablon dan poster.
3.
Seni kriya yang termasuk seni dua
dimensi adalah batik.
4.
Seni ilustrasi, ialah seni menggambar
sebagai hasil visualisasi dari suatu tulisan untuk menerangka, menghiasi atau
memudahkan pembaca memahami suatu cerita, tulisan, atau informasi tertulis
lainnya. Contoh karikatur, komik.
B. Pengertian
Pameran
Pameran
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa
kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan
terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan
apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional
bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa
untuk dikomunikasikan hingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.”
Penyelenggaraan
pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan baik di sekolah
maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah
menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan
pembelajaran kurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya
dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Adapun konteks pameran
dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa berbagai
jenis karya seni rupa untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.
Menurut
jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1.
Pameran umum. Pameran umum adalah
pameran yang diselenggarakan oleh masyarakat luas. Karena pameran ini bersifat
umum, maka siapapun bisa menyelenggarakannya, misalnya seniman atau instansi.
2.
Pameran khusus. Pameran khusus adalah
pameran yang diselenggarakan oleh kalangan tertentu, misalnya sekolah
mengadakan pameran kelas atau sekolah. Kegiatan pameran kelas atau sekolah
merupakan bagian dari proses pembelajaran siswa dalam bidang pendidikan seni rupa.
C. Manfaat
Pameran Karya Seni Rupa
Tujuan
dari sebuah pelaksanaan pameran secara umum adalah sebagai berikut
1.
Sebagai sarana hiburan atau rekreasi
bagi kelompok pecinta seni dan masyarakat.
2.
Memberikan motivasi kepada pengunjung
untuk mengambil langkah konkrit yang bermanfaat dalam berkesenian.
3.
Memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan
daerah dan pengembangan budaya nasional.
4.
Wujud dari hasil praktik seni rupa. Bila
praktik dari hasil berkarya seni tidak ditunjukan kedapa orang lain atau
masyarakat umum maka karya seni tersebut tidak dapat diapresiasi dan
mendapatkan apresiasi alhasil karya seni tersebut hanya akan menjadi pengisi
gudang belaka.
5.
Sebagai media dan sarana untuk
menunjukan (to show) dan mengembangkan bakat (di bidang seni) seseorang
kepada masyarakat luas, dan hal ini bisa saja membuat seseorang mendapatkan
penghasilan dari bidang seni itu sendiri.
6.
Meningkatkan apresiasi seni pada
generasi muda. Karena bangsa yang maju seringkali ditandai dengan besarnya
apresiasi (penghargaan) mereka terhadap kehidupan seni dan budaya.
Sedangkan,
tujuan pameran secara spesifik (khusus) antara lain :
1.
Apresiasi, yaitu adanya suatu kesadaran
diri terhadap nilai-nilai karya seni berdasarkan pengertian tentang kedalaman
suatu bentuk dan isinya.
2.
Komunikasi, yaitu adanya pengiriman atau
penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud
sampai kepada orang lain (seniman melalui karyanya).
3.
Rekreasi, yaitu suatu arena rekreasi
adalah upaya membantu mengadakan dan menyelenggarakan sarana hiburan bagi
masyarakat melaui karya seni,
4.
Pendidikan, yaitu Kegiatan pameran dapat
memandu dalam menumbuhkan kesadaran akan nilai-nilai keindahan dan kesadaran
akan kemampuan kreatifnya sehingga orang lain terpacu untuk berbuat.
5.
Prestasi, yaitu suatu hasil yang dicapai
setelah mengerjakan suatu pekerjaan.
Pameran
juga memiliki arti yang penting bagi siswa, yaitu sebagai kegiatan penyajian
visual untuk menyampaikan ide kreatifnya kepada khalayak umum. Melalui
apresiasi dari khalayak umum, karya seni yang ditampilkan akan mendapat
penilaian, penghargaan, tanggapan, respon, atau kritikan sehingga dapat
meningkatkan kualitas karya berikutnya. Pameran karya seni rupa tidak hanya
dilakukan oleh para seniman besar saja, namun saat ini sudah banyak seniman
cilik yang menampilkan karyanya lewat pameran kelas atau sekolah. Pameran kelas
atau sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya siswa.
Kegiatan
pameran kelas atau sekolah sangat penting bagi siswa dan memberikan manfaat
sebagai berikut :
1.
Siswa mampu menunjukkan apresiasinya
melalui kreativitas di bidang seni, khususnya seni rupa.
2.
Meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkarya sekaligus sebagai ajang prestasi dan kompetisi di bidang seni.
3.
Memperbesar rasa percaya diri siswa
sehingga dapat memotivasi kreativitasnya untuk berkarya.
4.
Melatih siswa berorganisasi dan
bekerjasama, mengambil mufakat dengan bermusyawarah, dan menghormati pendapat
orang lain.
D. Tahapan
Persiapan Pameran Karya Seni Rupa
Untuk
menyelenggarakan pameran kelas atau sekolah dibutuhkan persiapan yang matang
agar kegiatan pameran dapat berjalan dengan lancar. Berikut tahapan persiapan
pameran kelas atau sekolah :
1.
Tahap perencanaan (persiapan awal)
Tahap
perencanaan (persiapan awal) meliputi pembentukan panitia, pembuatan proposal,
penyusunan jadwal, dan tempat.
a.
Pembentukan panitia
Panitia
adalah kelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mengurus suatu kegiatan.
Pembentukan panitia hendaknya dilakukan melalui musyawarah di tingkat kelas
yang dipimpin ketua kelas dan di tingkat sekolah yang dipimpin oleh ketua OSIS.
Kepanitiaan pameran di sekolah dapat disusun sebagai berikut.
1.
Pelindung dijabat oleh kepala sekolah.
Tugasnya sebagai penanggung jawab terlaksananya kegiatan pameran di kelas atau
sekolah, baik yang menyangkut urusan ke dalam maupun ke luar.
2.
Penanggung jawab dijabat oleh guru mata
pelajaran Kesenian. Tugasnya memberikan arahan dan bimbingan tentang kegiatan
yang akan dilakukan.
3.
Ketua dijabat oleh ketua kelas atau
ketua OSIS. Tugasnya mengoordinasi dan memimpin semua kegiatan yang berhubungan
dengan pelaksanaan kegiatan pameran.
4.
Wakil ketua dijabat oleh siswa. Tugasnya
membantu ketua untuk kelancaran kegiatan pameran.
5.
Sekretaris dijabat oleh siswa. Tugasnya
menangani bidang administrasi.
6.
Bendahara dijabat oleh siswa. Tugasnya
menangani bidang keuangan.
7.
Seksi-seksi dijabat oleh siswa.
8.
Seksi penyeleksi, bertugas menyeleksi
karyakarya yang akan dipamerkan.
9.
Seksi dekorasi, bertugas mengatur dan
membuat ruang pameran menjadi lebih indah dan menarik.
10. Seksi
dokumentasi, bertugas mendokumentasikan semua yang berhubungan dengan kegiatan
pameran.
11. Seksi
publikasi, bertugas mempublikasikan kepada masyarakat tentang pelaksanaan
kegiatan pameran.
12. Seksi
keamanan, bertugas menjaga keamanan selama pameran berlangsung sampai
berakhirnya pameran.
13. Seksi
usaha, bertugas mencari dana yang dibutuhkan, misalnya dengan mencari sponsor
atau donatur.
14. Seksi
perlengkapan, bertugas mempersiapkan semua perlengkapan dan alat-alat yang
dibutuhkan selama pameran berlangsung. Tanggung jawab ini dimulai dari
pengadaan sampai pengembalian barang.
15. Seksi
konsumsi, bertugas dan bertanggung jawab berbagai hal yang berkaitan dengan
konsumsi.
b.
Pembuatan proposal
Sebelum
pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah, perlu dibuatkan proposal untuk
mendapat persetujuan pimpinan sekolah. Proposal kegiatan berisi tentang semua
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah mulai
dari awal sampai akhir kegiatan.
c.
Penentuan tema
merupakan pokok pikiran yang menjiwai seluruh
kegiatan. Dalam menentukan tema harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan
pameran. Misalnya, “Dengan Pameran Seni Rupa Kita Tingkatkan Prestasi Belajar
dan Kreativitas”. Isi tema bisa disesuaikan dengan momen hari-hari tertentu,
misalnya hari-hari besar nasional.
d.
Penyusunan jadwal
Jadwal
kegiatan pameran perlu disusun dengan baik dan terprogram agar pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Pada jadwal tertera hari dan tanggal,
waktu, dan jenis kegiatan yang dilakukan.
e.
Tempat
Tempat
pameran perlu dipersiapkan dengan baik sebelum pelaksanaan kegiatan.
Syarat-syarat tempat pameran yang baik, antara lain strategis, mudah dijangkau,
luas, aman, bersih, dan dekat keramaian.
2.
Tahap pengumpulan karya
Karya-karya
seni yang akan dipamerkan dikumpulkan pada panitia, ketua kelas, atau guru
kesenian. Hasil karya yang terkumpul perlu dikelompokkan sesuai dengan jenis
karyanya, baik karya dua dimensi maupun tiga dimensi.
3.
Tahap seleksi karya
Karya
yang terkumpul diseleksi kelayakannya sebelum dipamerkan. Dalam proses
penyeleksian, dapat meminta pertimbangan guru kesenian, siswa yang memiliki
kelebihan di bidang seni rupa, atau bisa juga melibatkan seniman, agar karya
yang dipamerkan berkualitas.
4.
Tahap persiapan akhir (gladi bersih)
Sebelum
pelaksanaan pameran, perlu diadakan persiapan akhir atau gladi bersih untuk
mengecek kesiapan akhir panitia. Dengan gladi bersih akan dapat diketahui
hal-hal yang perlu diperbaiki. Pelaksanaan gladi bersih dapat dilakukan satu
hari menjelang pelaksanaan pameran.
5.
Tahap pelaksanaan pameran
Setelah
semua persiapan selesai, pameran kelas atau sekolah dapat dilaksanakan sesuai
jadwal yang telah dibuat. Keberhasilan suatu pameran tergantung darikesiapan
dan kerjasama panitia. Jangan sampai jalannya pameran kacau karena kurangnya
koordinasi yang baik.
Pada
pameran sekolah, bisa disediakan pemandu pameran untuk memandu pengunjung
melihat kegiatan pameran. Pemandu pameran akan memberikan penjelasan tentang
karya-karya yang dipajang serta menunjukkan tempat dan posisi suatu karya.
Salah satu tanda keberhasilan suatu pameran seni rupa dapat dilihat dari jumlah
pengunjung. Maka tiap kelas yang mengadakan pameran dapat berusaha untuk
menarik pengunjung sebanyak mungkin melalui poster dan selebaran.
E.
Peralatan dan Perlengkapan Pameran
Ketersediaan
peralatan dan perlengkapan sangat diperlukan dalam penataan karya seni rupa
yang hendak dipamerkan. Beberapa peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
dalam pameran kelas atau sekolah adalah sebagai berikut :
1.
Sketsel atau panil, digunakan untuk
meletakkan karya seni dua dimensi, seperti lukisan, gambar, atau karya
kerajinan hiasan.
2.
Level, digunakan untuk meletakkan karya
seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau kriya. Bentuk level bisa
bervariasi, yang penting dapat membantu penampilan karya agar lebih menarik.
Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran.
3.
Meja dan kursi, digunakan untuk buku
tamu dan kursi digunakan untuk para undangan pada saat acara pembukaan pameran.
4.
Tata lampu atau pencahayaan, penataan
pencahayaan perlu ditata sedemikian rupa agar berfungsi sebaikbaiknya demi
penerangan terhadap karya yang dipamerkan. Tingkat pencahayaan dilakukan
sewajarnya, tidak terlalu terang dan atau terlalu redup. Pencahayaan terutama
diarahkan ke karya yang dipamerkan, bukan ke arah pengunjung. Arah
pencahayaanyang tepat juga sangat membantu keindahan karya.
5.
Dekorasi ruangan, dibuat untuk
mempercantik ruangan pameran, terlebih untuk pameran yang diadakan di dalam
gedung (in door).
6.
Katalog, dapat dibuat berbentuk brosur
atau buku yang berisi informasi tentang materi yang ditampilkan dalam pameran.
Katalog memuat kata sambutan, jenisjenis karya, data peserta pemeran beserta
hasil karyanya (bisa juga diikuti foto).
7.
Brosur, digunakan untuk sarana informasi
dan promosi tentang adanya kegiatan pameran yang ditulis secara singkat tetapi
lengkap. Brosur berupa cetakan kertas yang umumnya terdiri atas beberapa
halaman dalam bentuk lipatan. Brosur dicetak sesuai kebutuhan untuk disebarkan
ke masyarakat atau lingkungan sekolah.
8.
Buku tamu atau buku kesan dan pesan,
diletakkan di meja dekat pintu masuk pengunjung dan pintu keluar. Dalam buku
tamu berisi kolom catatan yang diisi oleh pengunjung tentang kesan dan pesan
atau kritikan terhadap pelaksanaan kegiatan pameran.
9.
Sound system, diperlukan pada saat acara
pembukaan pameran dan selama acara berlangsung bila ada pemberitahuan penting
yang perlu disampaikan kepada panitia ataupun pengunjung.
F. Penataan
Karya Seni Rupa
Pada
penempatan karya sekaligus ruangannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penataan karya, yaitu sebagai berikut.
1.
Penempatan karya seni rupa hendaknya
mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
2.
Karya dua dimensi dapat dipajang pada
sketsel (panil) atau dinding.
3.
Karya tiga dimensi diletakkan di atas
meja (level). Bila ukurannya terlalu besar, boleh diletakkan di lantai.
4.
Karya kerajinan tangan dapat ditempatkan
di meja khusus yang telah disediakan.
5.
Penataan lampu diatur agar karya yang
dipajang dapat terlihat jelas dan menarik.
Penataan
karya seni rupa harus tepat sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh
pengunjung. Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik. Penempatan
karya yang kurang tepat akan menghambat terjadinya proses apresiasi.
Pameran
kelas atau sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya
siswa. Menurut jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pameran
umum dan pameran khusus. Tahapan persiapan pameran kelas atau sekolah meliputi
tahap perencanaan (persiapan awal), tahap pengumpulan karya, tahap seleksi
karya, persiapan akhir (gladi bersih), dan pelaksanaan pameran. Tahap
perencanaan meliputi pembentukan panitia, pembuatan proposal, penyusunan
jadwal, dan tempat. Susunan kepanitiaan terdiri atas pelindung, pembimbing,
ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi. Peralatan dan
perlengkapan pameran terdiri atas sketsel (panil), level, tata lampu, dekorasi,
katalog, brosur, buku tamu (buku kesan dan pesan), dan sound system.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pameran karya seni rupa adalah suatu
kegiatan penyajian suatu ungkapan ide/perasaan yang bernilai estetis dan
bermakna dari pembuatnya untuk dikomunikasikan/ditampilkan hingga dapat
diapresiasi oleh masyarakat luas.
Tujuan
dari sebuah pelaksanaan pameran secara umum adalah sebagai sarana
hiburan, motivasi, memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah dan pengembangan
budaya nasional, wujud dari hasil praktik seni rupa, sebagai media dan sarana
untuk menunjukan (to show) dan mengembangkan bakat (di bidang seni),
serta meningkatkan apresiasi seni pada generasi muda.
Pameran
kelas atau sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya
siswa. Menurut jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pameran
umum dan pameran khusus. Tahapan persiapan pameran kelas atau sekolah meliputi
tahap perencanaan (persiapan awal), tahap pengumpulan karya, tahap seleksi
karya, persiapan akhir (gladi bersih), dan pelaksanaan pameran.
Ketersediaan
peralatan dan perlengkapan sangat diperlukan dalam penataan karya seni rupa
yang hendak dipamerkan. Beberapa peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
dalam pameran kelas atau sekolah adalah Sketsel atau panil, Level, Meja dan
kursi, Tata lampu atau pencahayaan, Dekorasi ruangan, Katalog, Brosur, Buku
tamu atau buku kesan dan pesan, dan Sound system.
Penataan
karya seni rupa harus tepat sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh
pengunjung. Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik.
Penempatan karya yang kurang tepat akan menghambat terjadinya proses apresiasi.
B. Saran
Melaksanakan
kegiatan pameran seni rupa harus dilakukan dengan perencanaan yang matang,
tersusun secara sistematis dan logis. Kerja sama dan tanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan mendukung kelancaran kegiatan pameran. Penataan ruang
pameran karya seni rupa yang baik akan mendukung kegiatan apresiasi sehingga
tercapai tujuan yang diharapkan. Melalui kegiatan pameran kita tidak hanya
belajar mengapresiasi karya seni rupa, tetapi juga belajar untuk berdisiplin
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, belajar untuk saling menghargai
dan bekerjasama, selain itu juga belajar mengakui kekurangan dan kelemahan
serta belajar untuk berkomitmen untuk berbuat lebih baik di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
Ningrum, Rindy Nuristya. 2015. Makalah
Pameran, [Online]. Tersedia: http://rindynuristyaningrum.blogspot.co.id.
[09 Februari 2016]
Muzayyin, Moh. 2014. Pengertian Seni
Rupa, [Online]. Tersedia: http://senibudayasmktap.blogspot.co.id.
[09 Februari 2016]
Sajid, Fahmi. 2014. Pengertian,
Tujuan, manfaat, dan Fungsi Pameran Karya Seni Rupa, [Online]. Tersedia: http://sma-senibudaya.blogspot.co.id.
[09 Februari 2016]
Tugino. 2015. Pameran Karya Seni
Rupa, [Online]. Tersedia: http://mastugino.blogspot.co.id.
[09 Februari 2016]
Pradana, Lawinda Jeffry. Dkk. 2015. Makalah
Pameran Seni, [Online]. Tersedia: http://lawindajeffrypradana11.blogspot.co.id.
[09 Februari 2016]
mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
BalasHapusBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.
Secara keseluruhan bahasan dlm makalah ini cukup menarik membahas tentang pameran seni. Saran blm ada hubungan yg tegas antara judul dengan pokok pembahasan.. misal tentang hasil karya seni modofikasi
BalasHapus