animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Minggu, 30 Juli 2017

KTI "Tempe Plus-Plus"



TEMPE PLUS-PLUS

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Syarat Menyelesaikan Tugas Akhir Semester
Tahun Ajaran 2015-2016
Description: SMA Negeri 02 Bengkulu Tengah.png




Disusun Oleh
Nama                           : Dilestia Purnama Putri
Kelas                           : XI IPA 1
Guru Pembimbing       : Lika Citra Dewi, S.Pd
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia





Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Bengkulu Tengah
SMA Negeri 2 Bengkulu Tengah
Tahun Ajaran 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN

A.                     Latar Belakang
Tempe, merupakan makanan khas Indonesia yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa di dalam tempe terdapat kandungan gizi tinggi, seperti protein, karbohidrat, asam lemak palmitat, asam lemak linoleat, serta berbagai vitamin, mineral dan antioksidan.
Pembuatan tempe masih di produk secara sederhana dan tradisional oleh pengrajin tempe, yang biasanya berupa home industry. Produksi tempe ini belum mengalami inovasi dibuktikan dengan produk tempe yang selalu sama dari masa kemasa.
Tingkat konsumsi tempe di dunia mencapai angka yang cukup tinggi sehingga mendesak pengrajin untuk menngkatkan produksiya sementara mereka dihadapkan pada permasalahan tidak sesuainya bahan baku pembuatan tempe dengan harga jualnya di pasaran. Oleh karena itu, kami mencoba berinovasi dengan produk yang sudah ada untuk mengingkatkan nilai gizi yang terkandung pada tempe serta meningkatkan harga jualnya di masyarakat. Dengan demikian, diharapkan penghasilan pengrajin tempe dapat meningkat sera tempe semakin dikenal di masyarakat Indonesia maupun dunia.

B.                     Rumusan Masalah
1.    Bisakah tempe yang sudah ada saat ini dimodifikasi untuk meningkatkan nilai gizi dan nilai ekonomisnya?
2.    Bagaimana cara pembuatan tempe dan modifikasinya?
3.    Bagaimana pengaruh modifikasi tempe pada pengrajin dan masyarakat?

C.                     Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan varian tempe dengan kandungan gizi serta bernilai ekonomi tinggi yang diminati dan digemari nasyarakat.






BAB II
KAJIAN DAN PERCOBAAN

A.                     Alat dan Bahan
1.    Bahan Penelitian
a.       Kedelai Amerika                                  d. Ragi tempe
b.      Kacang merah                          e. Kacang hijau
c.       Wortel                                                  f. Daun pisang
2.    Alat Penelitian
a.       Pisau                                                     e. Kompor gas
b.      Alat penyaring                          f. Sendok
c.       Panci                                                     g. Timbangan
d.      Alat tulis                                               h. Kamera

B.                     Tahap Penelitian
1.    Proses Studi Lapangan Produksi Tempe
Proses studi lapangan produksi tempe dilakukan untuk mengetahui prosedur pembuatan tempe. Proses studi lapangan ini berlangsung selama dua hari pada tanggal 17 Januari 2016 dan pada tanggal 18 Januari 2016 di rumah pengrajin tempe di Taba Penanjung.
2.    Proses Pembuatan Tempe Plus-Plus
Setelah mengetahui prosedur pembuatan tempe, penulis mengolah kedelai yang siap diragi menjadi tempe plus-plus.

C.                     Pengujian Tempe Plus-Plus di Masyarakat
Setelah tempe plus-plus jadi, tempe tersebut digoreng untuk diujikan pada masyarakat.

D.                     Jalannya Penelitian
1.    Studi Lapangan pada Pengrajin Tempe
Untuk mengetahui prosedur pembutan tempe, peneliti mengunjungi rumah pengrajin tempe yang juga merupakan lokasi produksi tempe.


2.    Penyiapan Bahan Baku dan Alat
Setelah mengetahui prosedur pembuatan tempe, peneliti menyiapkan bahan baku pembuatan tempe plus-plus yang berupa kedelai, wortel, kacang hijau, kacang merah, ragi serta peralatan yang dibutuhkan seperti kompor gas, panci, pisau, timbangan.

E.                     Proses Pembuatan Tempe Plus-Plus
1.    Pengolahan kedelai
Pengolahan kedelai sama dengan pengolahan pada tempe biasa, yaitu megalami proses perebusan, perendaman, penggilingan, pencucian selama 3 kali, pembuangan kulit ari, penirisan, dan penimbang kedelai.
2.    Pengolahan Wortel, Kacang Merah, dan Kacang Hijau
Wortel dikupas kemudian dipotong dadu kecil dan dicuci. Kacang merah dipotong menjadi tiga bagian dicuci dan direbus hingga setengah matang. Kacang hijau dicuci dan direbus hingga setengah matang. Wortel disiram dengan air panas, kemudian wortel, kacang merah dan kacang hijau ditiriskan. Wortel, kacang merah, dan kacang hijau ditimbang. Takaran yang digunakan adalah wortel sebanyak 50 gram, kacang merah sebanyak 60 gram, dan kacang hijau sebanyak 32 gram.
3.    Pencampuran Kedelai, Wortel, Kacang Merah, dan Kacang Hijau
Setelah ditimbang, kedelai, wortel, kacang merah, dan kacang hijau dicampur dalam satu wadah untuk proses peragian, kemudian di kemas dalam daun pisang dan ditaruh di ruangan dengan suhu 25oC selama 2 x 24 jam.

F.                      Pengujian Tempe Plus-Plus di Masyarakat
Setelah tempe plus-plus jadi, tempe tersebut digoreng untuk kemudian diujikan penerimaannya di masyarakat. Setelah diujikan masyarakat mengisi kuesioner untuk menilai tempe plus-plus dan memberikan rekomendasi harga.








BAB III
PEMBAHASAN

A.                     Desain Percobaan
Peneliti berhasil menemukan racikan tempe plus-plus yang paling tepat setelah 3 kali percobaan dengan perincian:
1.    Percobaan I
Peneliti membuat tempe plus-plus dengan bahan baku kedelai, wortel, brokoli, kacang hijau, kacang merah, dan bayam merah dengan plastik sebagai media pengemasan. Pada percobaan ke-1 dihasilkan tempe, tetapi memiliki kelemahan yaitu brokoli dan bayam merah melembek sebagai hasil proses fermentasi dan mengeluarkan aroma yang kurang sedap. Rasanya hampir sama dengan tempe biasa, tetapi rasa agak asam pada bagian brokoli dan bayam merah.
2.    Percobaan II
Karena pada percobaan ke-1 brokoli dan bayam merah melembek, peneliti mengganti susunan bahan baku menjadi kedelai (300 gram), wortel (50 gram), dan kacang merah (60 gram), dan menggunakan plastik sebagai media pengemasan. Pada percobaan ke-2 dihasilkan tempe plus-plus, namun memilki kelemahan yaitu tetap mengeluarkan aroma kurang sedap, sedangkan rasa agak berbeda dengan tempe biasa yaitu memiliki rasa gurih dan lebih lezat.
3.    Percobaan III
Karena pada percobaan II tempe plus-plus masih mengeluarkan aroma yang kurang sedap, peneliti membuat susunan baku, kedelai (300 gram), wortel (50 gram), dan kacang merah (60 gram), tetapi mengganti media pengemasan dari plastik menjadi daun pisang. Pada percobaan ke-3 dihasilkan tempe plus-plus pada percobaan ke-2, namun bau kurang sedap pada tempe plus-plus dapat diminimalisir oleh daun pisang, sehingga tempe plus-plus hasil percobaan ke-3 merupakan tempe plus-plus dengan racikan yang paling pas.







B.                     Analisis Bahan
1.    Kedelai
Kedelai merupakan golongan kacang-kacangan yang mengandung kadar glikemiks rendah atau Low GI (Glikemiks Index). Dengan demikian, manfaat kacang kedelai akan membuat penderita mampu merasa kenyang lebih lama, sehingga kadar gula darah pun akan lebih terkontrol. Hal ini cukup berguna bagi penderita diabetes.
2.    Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polongan-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
3.    Kacang Merah
Kacang merah kering merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Setiap 100 gram kacang merah kering telah direbus dapat menyediakan 9 gram protein atau 17% dari angka kecukupan protein harian.
4.    Wortel
Wortel (Daucus Carota) adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya berwarna jingga atau putih dengan tekstur serupa kayu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya.

C.                     Hasil
Peneliti berhasil menemukan racikan tempe plus-plus yang paling pas yaitu kedelai (300 gram), wortel (50 gram), dan kacang merah (60 gram) dengan daun pisang sebagai media pengemasan
1.    Hasil Kuesioner
a.       18 orang dari 20 responden merasa tertarik dengan warna tempe plus-plus, sedangkan 1 responden merasa biasa dan 1 orang lainnya merasa warna tempe kurang menarik.
b.      Dari 20 responden semuanya menyatakan bahwa rasa tempe plus-plus mempunyai nilai lebih dari tempe biasa.
c.       6 orang dari 20 respoden menyatakan tampilan tempe plus-plus lebih khas, sedangkan 13 orang menyatakan aroma tempe plus-plus biasa seperti tempe pada umumnya dan 1 orang menyatakan aroma tempe plus-plus agak asam.
d.      16 orang dari 20 responden menyatakan tampilan tempe plus-plus menarik karena adanya variasi warna pada tempe plus-plus, sedangkan 3 orang menyatakan tampilan tempe plus-plus sama dengan tempe pada umumnya dan 1 orang menyatakan tampilan tempe plus-plus tidak begitu menarik.
e.       17 orang dari 20 responden memberi rekomendasi harga tempe plus-plus diatas harga normal dengan rata-rata Rp. 365,00/buah dan 3 orang memberi rekomendasi harga sama dengan harga tempe biasa.
2.    Kalkulasi Biaya Produksi
Total biaya produksi tempe plus-plus adalah Rp. 4.150,00 untuk 18 bungkus tempe (45 gram/bungkus), sehingga biaya produksi tempe plus-plus Rp. 230,00/bungkus. Sementara, hasil dari kuesioner mengeai rekomendasi harga tempe plus-plus di masyarakat diperoleh harga Rp. 365,00/bungkus. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa harga rekomendasi tempe plus-plus lebih dari biaya produksi, dengan demikian perkiraan laba yang akan diperoleh dari penjualan tempe plus-plus adalah Rp. 135,00 per bungkus.
3.    Perbandingan pemasukan
Pada tempe biasa, dari 1 kg kedelai menghasilkan 40 bungkus tempe@45 gram yang dijual seharga Rp. 200,00/bungkus, sehingga diperoleh laba kotor sebesar Rp. 2000,00., sedangkan pada tempe plus-plus 1 kg kedelai menghasilkan 50 bungkus tempe@45 gram yang di jual seharga Rp. 365,00/bungkus, sehingga diperoleh laba kotor sebesar Rp. 12.500,00. Dari penjelasan tersebut telah jelas bahwa laba yang diperoleh dari penjualan tempe plus-plus jauh lebih besar dari penjualan tempe biasa yaitu sebesar 6 kali lipat.












BAB IV
PENUTUP

A.                     Kesimpulan
*        Tempe yang sudah ada saat ini dapat dimodifikasi menjadi produk yang bernilai gizi lebih tinggi dan diminati oleh masyarakat.
*        Cara memodifikasi tempe adalah dengan menambahkan sayur-mayur seperti wortel, kacang hijau dan kacang merah yang sebelumnya telah dicuci dan dimasak dalam proses peragian tempe, kemudian campuran tersebut dikemas dengan daun pisang dan difermentasi selama 2x24 jam.
*        Pengaruh modifikasi tempe terhadap pengrajin adalah menigkatkan harga jual tempe di pasaran, sehingga keintungan pengrajin menjadi lebih besar yaitu sebesar Rp. 135,00/bungkus. Pengaruh tempe terhadap masyarakat adalah meningkatkan nilai asupan gizi masyarakat dengan cara mengonsumsi tempe yang telah ditingkatkan nilai gizinya.

B.                     Saran
*        Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai modifikasi tempe untuk menghasilkan produk makanan yang bergizi tinggi.
*        Perlu diadakan sosialisasi kepada para pengrajin tempe agar dapat memproduksi tempe plus-plus secara massal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pengrajin tempe.
*        Perlu di adakan kerja sama yang baik antara pengrajin tempe plus-plus dengan dinas terkait agar tercipta lingkungan yang mendukung perkembangan tempe plus-plus ini.












DAFTAR PUSTAKA


Anon. 2005. Manfaat Kacang Kedelai. Jakarta: Husna

Gandaria, Jakondam. 2003. Kandungan Gizi Kacang Kedelai. Bandung: Masmedia

Sonda, Keninti. 1999. Mengenal 6 Jenis Tempe dan Kandungan Gizinya. Solo: Timtara

Dendri, Muhammad. 2007. Nutrisi Tinggi dari Kacang Merah. Surabaya: Yudistira

Nanung, Sentoso. 2003. Kandungan Gizi dan Khasiat dari Sayur Wortel. Jakarta: Erlangga

Sella, Chikita. 2013. Kandungan Gizi Kacang Hijau. Jakarta: Erlangga

Susilawati. 2000. Kewirausahaan. Surabaya: Yudistira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...