animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Minggu, 16 Juli 2017

Cerpen "Indahnya Persahabatan"



Indahnya Persahabatan

          Pada hari yang cerah, sama seperti biasanya. Aku dan teman-temanku duduk di depan kelas kami mengobrol dan bermain bersama. Kring, kring, kring, bel masuk berbunyi, aku dan teman-temanku masuk ke kelas. Di kelas pun ramai ada yang sedang mengobrol, bermain, dan ketawa bersama. Tiba-tiba ibu guru datang kami sebuah lari menuju bangku masing-masing.
          Pelajaran pertama adalah pelajaran Bahasa Indonesia, pelajaran yang saya sukai. Pelajaran dimulai ibu guru menanya kepada muridnya ada tugas hari ini anak-anak.
“Ada bu,” jawab kami.
“Kumpulkan dibarisannya masing-masing,” kata ibu guru.
“Iya, bu!”, jawab kami.
          Ada salah satu temanku menunjuk tangan bu, barisan kami ada yang tidak ngumpul, bukunya kurang satu bu.
“Siapa yang tidak ngumpul di barisan ini!”, kata ibu guru.
          Tidak ada yang mengaku ibu guru menyebutkan nama-nama yang sudah dikumpul. Ada satu yang tidak disebut namanya dia adalah teman dekatku namanya Sheila.
“Sheila! Mengapa kamu tidak mengumpulkan tugas,” kata ibu guru.
“Buku tinggal bu?”, jawab Sheila.
“Kenapa sampai tinggal, kamu dihukum kamu berdiri di depan sampai jam istirahat”, kata ibu guru.
          Kring, kring, kring, bel istirahat berbunyi. Aku dan teman-temanku pergi ke kantin. Di kantin sangat ramai aku dan teman-temanku bingung mau makan apa. Aku, Sheila, dan Sindy mau makan pop mie, Putri dan Sintia mau beli minuman saja. Sambil menuggu makanannya sampai kami pun mengobrol. Makanannya sudah sampai, kami makannya sangat lahap. Makanannya sudah habis dan kami membayar semua makanan yang kami makan.
          Kring, kring, kring, bel pulang berbunyi dan kami semua pulang. Seperti hari biasanya, aku dan teman-teman naik angkutan umum. Sambil nunggu angkutan umum datang aku dan teman-teman ngobrol.
“Bentar lagi mau ulangan semester dan kenaikan kelas ni,” kata Sindy.
“Iya ni, semoga kita naik semua dan mendapatkan nilai yang memuaskan amin,” kata Putri.
“Amin,” jawab kami serempak.
          Hari ini adalah hari pertama kami ulangan semester. Aku dan teman-temanku duduk di depan kelas sambil membaca-baca buku dan menunggu bel masuk berbunyi.
“Semoga soalnya mudah dan kita semua bisa mengerjakannya ya,” kataku.
“Iya!”, jawab teman-temanku dengan tegas.
Kring, kring, kring, bel masuk berbunyi dan kami semua pergi menuju ruangan kami masing-masing.
          Hari yang kami tunggu pun datang, hari kenaikan kelas. Sebelum bagi rapot kami semua disuruh berkumpul di lapangan dan berdo’a semoga kami naik 100%. Bagi rapot pun selesai kami semua senang mendapat nilai yang memuaskan dan naik semua.
“Sintia tuh kenapa diem aja”, kata Sheila.
“Iya tuh, emangnya kenapa ya Sintia, kita samperin yuk”, ajakku.
“Hey Sintia kamu kenapa”, kata kami serempak.
“Aku nggak kenapa-napa kok”, kata sintia.
“kenapa kamu diem kayak gitu, nilai kamu jelek ya? Atau kamu nggak naik kelas?”, kataku.
“nggak kok, aku nggak akan sekolah disini lagi karena aku akan dipindahin ibuku ke rumah nenekku di Bengkulu”, kata Sintia.
“Emangnya kenapa ibu kamu mau pindahin kamu ke Bengkulu?”, jawab kami terkejut.
“aku nggak tahu”, kata Sintia sambil menangis.
“Sintia? Kalau kamu udah pindah ke sekolah baru kamu jangan pernah lupain kami yah”, kata Putri sambil menangis.
“iya, Sintia?”, jawab kami sambil menangis.
“aku nggak akan ngelupain kalian semua, karena kalian adalah sahabat terbaikku, kalian juga jangan pernah lupain aku?”, kata Sintia.
“iya, kami nggak akan pernah ngelupain kamu, karena kamu adalah sahabat terbaik kami”, jawab kami.
Kami pun menangis semua dan memeluk Sintia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...