Nilai-Nilai
Yang Terkandung
Pada
Musik Tradisional Nusantara
Indonesia sebagai negara kepulauan
memiliki alat-alat musik
dan budaya yang beraneka ragam yang disebut musik
daerah. Musik daerah adalah musik yang lahir dari budaya
daerah dan diwariskan secara turun temurun yang
secara umum disebut musik tradisional. Oleh karena
itu alat musik maupun lagunya menjadi sifat unsur
kesederhanaan dan kedaerahan.
Kebudayaan merupakan sesuatu yang
dihasilkan dari perpaduan
antar setiap masyarakat. Kebudayaan ini sendiri
bisa berupa hasil karya, adat istiadat dan bahkan alat
music tradisional. Seperti yang kita ketahui bahwa Negara Indonesia merupakan Negara
kepulauan yang terdiri dari
beribu-ribu pulau.
Oleh karena itu, Negara Indonesia
memiliki banyak sekali daerah.
Di setiap daerah tersebut, masyarakatnya menghasilkan
music tradisional yang beragam pula. Mungkin
topik mengenai nilai-nilai music tradisional bagi sebagian
orang merupakan topik yang membosankan.
Hal ini wajar, karena setelah
ditemukannya music modern,
kebanyakan dari kita cenderung meninggalkan music
tradisional. Padahal, banyak sekali nilai-nilai music
tradisional yang bisa kita jadikan sebagai pelajaran
untuk memperkaya diri kita.
Music tradisional dulunya juga
merupakan sarana hiburan
sebelum kemunculan music modern. Terlepas dari
semua itu, masih banyak juga masyarakat setempat yang
terus menjaga dan melestarikan nilai-nilai music tradisional.
Music tradisional sudah menjadi
bagian dari kebudayaan kita
yang tak terpisahkan dan berharga. Oleh karena itu, ada baiknya kita terus melestarikan
music tradisional. Kebanyakan
praktek music tradisional memang dilakukan
untuk mengiringi suatu acara atau upacara.
Bahkan, jaman dulu alat music
tradisional dimainkan untuk
memuja roh-roh di sekitarnya. Sebelum ditemukannya
alat music yang lebih modern, music dulunya
semata-mata digunakan untuk kepentingan ritual
dan hal gaib.
Alat musik tradisional Nusantara
dapat dikelompokkan menjadi
4 jenis sesuai dengan fungsi pengelompokannya,
antara lain:
1.
Chordophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh:
Sasando, Siter/Rebab, Celempung, dll.
2.
Aerophone : Instrumen yang sumber
bunyinya berasal dari udara yang di tiup. Contoh:
Seruling, Kledi, dll.
3.
Membranophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari kulit membran.
Contoh: Kendang, Ketipung, dll
4.
Idiophone : Instrumen yang sumber
bunyinya berasal dari alat itu sendiri. Contoh:
Gong, Saron, Bonang dll
A.
Berikut
Ini Beberapa Nama-Nama Alat Musik Tradisional Beserta
Lagu Daerah Khas Adat Kebudayaan Nusantara Sesuai
Dengan Daerahnya:
a.
Propinsi Sumatera Utara / Sumut
Alat Musik Tradisional : Arumba,
Doli-doli, Druri dana, Faritia,
Garantung, Gonrang,
Hapetan, Lagu Daerah : Say Selamat Masineger,
Leleng Ma Hupaima Ima,
Dago Inang Sarge, Madedek Magambiri, Meriam Tomong, Sigulempong, Rambadia, Sinanggar Tulo, Piso Surit, dll.
b.
Propinsi Sumatera Barat / Sumbar
Alat Musik Tradisional : Saluang,
Talempong Pacik Lagu
Daerah : Keparak Tingga, Kambanglah Bungo, Tari Payung,
Rang Talu, Lah Laruik
Sanjo, Seringgit Dua Kupang, Bareh Solok, Kampuang Nan Jauh Dimato, Malam Baiko, Dayuang Palinggam, Gelang Sipaku Gelang, Tak Tong Tong.
c.
Propinsi Jawa Barat / Jabar
Alat Musik Tradisional : Arumba,
Calung, Dod-dog, Gamelan
Sunda, Angklung, Rebab. Lagu Daerah : Cing Cang Keling, Sapu
Nyere Pegat Simpai,
Tokecang, Es Lilin, Pepeling,
Nenun, Manuk Dadali, Bubuy Bulan.
d.
Propinsi Jawa Tengah / Jateng dan DI
Yogyakarta
Alat Musik Tradisional : Gamelan
Jawa, Siter / Celempung. Lagu Daerah : Gundul pacul, Suwe Ora
jamu, Tekate Dipanah, Gek ke
Piye, Lir Ilir, Gambang Suling, Pitik tukung.
e.
Propinsi Bali
Alat Musik Tradisional : Gamelan
Bali. Lagu
Daerah : Putri ayu, Ngusak Asik, Janger, Macepet Cepetan,
Tari Bali, Meyong-Meyong
f.
Propinsi Nusa Tenggara Barat / NTB dan
Nusa Tenggara Timur / NTT.
Alat Musik Tradisional : Cungklik,
Foi Mere, Sasando, Keloko. Lagu Daerah : Pai Mura Rame, Desaku,
Tutu Koda, Helele U
Ala de Teang, Potong bebek,
Anak Kambing Saya, O Nina
Noi, Lereng Wutun, Bole Lebo, O Re Re, Tebe Ona Na.
g.
Propinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Alat Musik Tradisional : Babun. Lagu Daerah : Ampar-Ampar pisang, Sapu
Tangan Babuncu Ampat, Tumpi Wayu, Palu Lempang Pupoi, Cik Cik Periok.
h.
Propinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Alat Musik Tradisional : Alosu,
Anak Becing, Basi-Basi, Popondi,
Keso-Keso, Lembang. Lagu Daerah : Tondok Kadadiangku,
Marencong Rencong,
Pakarena, Angin Mamiri,
Anak Kukang.
i.
Propinsi Maluku
Alat Musik Tradisional : Floit,
Nafiri, Totobuang, Tifa. Lagu
Daerah : Hela Rotan, Burung Kakatua, Sarinande, Ayo
mama, Rasa Sayange,
Naik-Naik Kepuncak Gunung, Nona Manis Siapa Yang Punya, Waktu Hujan Sore-Sore, Lembe-Lembe, Gunung Salahutu, Burung Tantina.
j.
Propinsi Irian Jaya / Papua
Alat Musik Tradisional : Atowo,
Tifa, Fu. Lagu
Daerah : Yamko Rambe Yamko, Apuse
B.
Nilai-Nilai
yang Terkandung dalam Musik Tradisional
Berdasarkan uraian tentang musik
dan alat music tradisional
Nusantara, dapat digali nilai-nilai yang terkandung
dalam musik tradisional Nusantara, antara lain:
1.
Nilai-nilai
budaya daerah setempat
Nilai-nilai ini
bersifat lokal , tidak nasional atau universal.
Sebagai contoh musik angklung yang menjadi
musik pengiring pada saat pesta panen.
2.
Nilai-nilai
spiritual atau sacral
Music merupakan sarana
untuk mengekspresikan diri dari
pemainnya kepada para penikmatnya. Dengan mendengarkan
music tersebut, kita bisa merasakan adanya
gagasan, ide, harapan dari para penciptanya untuk
pendengarnya.
Selain itu,
music tradisional juga mengandung nilai spiritual
yang tinggi, mengingat bahwa music tradisional biasanya
dimainkan pada ritual keagamaan dan acara tertentu
yang bersifat gaib dan khusuk.
Pada
umumnya, music tradisional mengandung nilai religious
yang sangat tinggi, mengingat fungsinya yang digunakan
untuk mengiringi upacara-upacara keagamaan
dan hal-hal yang bersifat keagamaan.
Dengan memainkan
atau mendengarkan music tradisional,
maka kita bisa merasakan adanya nilai religious
yang ada di dalam music tersebut. Sekarang ini,
music modern juga mengandung nilai religious, yaitu melalui lagu-kagu rohani dan lainnya.
Seperti dalam
upacara adat, syukuran, perkawinan,
dan kematian. Sebagai contoh musik
vokal Kagombe di Sulawesi Tenggara biasa dipakai
dalam upacara penyembuhan seseorang yang
terkena penyakit cacar.
3.
Nilai
etis yang berupa pesan moral
Di dalam music
tradisional, terkandung nilai moral yang diajarkan
untuk para pendegarnya. Music tradisional ini sendiri
bersifat sacral. Sebagian besar masyarakat masih percaya
bahwa di dalam alat music tradisional tertentu terkandung
roh.
Misalnya alat
music jawa, sebelum dimainkan biasanya para
pemainnya akan melepaskan sepatunya terlebih dahulu
sebagai bentuk penghormatan. Music tradisional juga
bersifat khidmat dan biasanya dimainkan secara khusuk.
Pesan moral
disampaikan melalui musik agar anggota
masyarakatnya tidak berbuat jahat yang mendatangkan
musibah, agar masyarakat menghormati
orangtuanya, dan sebagainya.
4.
Nilai
estetis
Tentunya music
tradisional mengandung nilai yang satu ini,
mengingat bahwa music tradisional dimainkan secara
berkelompok dan secara bersama-sama. Jarang sekali
kita temukan bahwa music tradisional dimainkan secara
tunggal.
Oleh karena itu,
melalui music tradisional kita bias melihat
bahwa masyarakat masih sangat menjunjung tinggi
solidaritas dan persatuan. Dari music tradisional ini
kita juga diajarkan bahwa kita membutuhkan orang lain
untuk hidup.
Musik tradisi
umumnya dipertunjukkan bagi masyarakat,
sehingga mereka mendapatkan kesenangan.
5.
Nilai
komersil
Sebagai contoh,
selain sebagai hiburan, music tradisi
dibeberapa daerah juga bernilai komersil. Mereka
menerima panggilan pentas dengan harga
tertentu.
6.
Nilai
untuk mempertahankan pola-pola / adat lama
yang sudah sudah ada
Pada dasarnya, music
ini sendiri merupakan hasil dari sebuah
kebudayaan. Music tradisional meskipun tidak lagi
populer, namun tetap diwariskan secara turun temurun
agar tidak punah. Beberapa daerah di Indonesia juga
masih sangat menjunjung tinggi adat ini.
Dengan
mendengarkan music tradisional, kita juga diajarkan
untuk menghargai adat kita sendiri. Mengingat banyaknya
kalangan muda yang tidak lagi menghargai kebudayaan
bangsanya sendiri.
Musik tradisi
juga dipakai sebagai penjaga tradisi kultur
dan tradisi musik itu sendiri dari berbagai pengaruh
luar. Dibeberapa daerah di Indonesia, suatu
upacara ritual tidak dapat dilaksanakan tanpa
musik tradisinya. Musik tradisi ini tidak dapat
diganti dengan musik lainnya. Selain itu, musik
tradisi juga dijadikan identitas masyarakatnya.
Sebagai contoh, musik gamelan adalah
identitas kultur masyarakat Jawa. Demikian
juga musik sasando sebagai identitas kultur
masyarakat Rote, NTT.
7.
Nilai Pendidikan
Salah
satu dari nilai-nilai music tradisional yang terkandung
adalah nilai pendidikan. Music tradisional juga
bersifat mendidik para pendegarnya, mengingat bahwa
music tradisional dimainkan dengan cara dan sifat
tertentu.
8.
Nilai Komunikasi
Kebanyakan music
tradisional pada jaman dulunya dijadikan
sebagai alat untuk berkomunikasi. Masyarakat dulunya
mengetahui arti-arti dari bunyi-bunyian tertentu. Hal
ini karena dulunya gendang atau rebana berfungsi untuk
mengabarkan adanya bencana alam atau kejadian lainnya.
Sekarang ini,
music juga masih merupakan sarana komunikasi
secara tidak langsung dari pemainnya kepada
pendengarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya