Sembunyikan Aku!
Pada suatu saat yang sedang
terjadi. Terdapat seorang pria benama Budi yang sedang duduk
santai di pinggir jalan.
Tiba-tiba datang temannya yang bernama Deni.
Deni :"Bud! Gawat bud!"
Budi : " Ada apaan?"
Deni : "Ada yang nyari gue Bud!"
Budi : "Siapa?"
Deni : " Si Ari, Bud! Si preman sekolahan,
sekolahan SD!"
Budi : " Dia?" (nunjuk)
Deni : " Iya Bud,"
Budi : " Yaudah, lu sembunyi di belakang
gue,"
Deni : "Jangan kasih tahunya,"
Budo : " Iya,"
Deni : "Gue sembunyi dulu, " (nunduk di
belakang budi)
Setelah beberapa saat, akhirnya sang preman pun dating
Ari : "Lu liat gajah jalan pake 2 kaki,
ga?"
Budi : " Ga, "
Ari : " Yakin?"
Budi : " Iya, "
Ari : " Awas kalo lu berani bohong! Gue
robek-robek
mulut "
Budi : " Iya bang, "
Ari : " Sejak kapan gue jadi abang lu? Hah?
" (nampar)
Budi : " Maaf bang,"
Ari : " Buat apa minta maaf?"
Budi : " Ga, buat apa-apa bang, "
Ari : " Abang lagi, abang lagi," (nampar)
Ari : " Jadi bener, lu gak liat orang
gendut?"
Budi : " Ga,"
Ari : " Nah ini apa? " (nunjuk Deni)
Ari : " Lu bawa kasur kesini?"
Budi : " Iya, iya, saya emang tidur
disini,"
Ari : " Ouh, yaudah, gue pergi dulu,"
Budi : " Oke,"
Setelah sang preman pergi, Budi dan
Deni berdiskusi selama
beberapa saat kemudian memutuskan untuk menemui
seseorang.
Budi : " Uy, Dew,"
Dewi : " Iya apah?" (dengan gaya centil)
Budi : " Lu kenal Ari sableng itu'kan?"
Dewi : " Iyah, terus kenapah?"
Budi : " Lu bisa gak-"
Dewi : " Bikin dia gak ngejar-ngejar kalian
lagih?"
Budi : " Bukan, lu bisa gak berhenti bicara
kayak gitu, gue jijik,"
Dewi : " Biasa aja keles,"
Deni : " Kayaknya ini percuma deh Bud,"
Budi : " Kita berusaha dulu,"
Dewi : " Udah yah, gue pergi dulu. Bye,"
Budi : " SYIEEH!," (gaya ngusir hewan)
Akhirnya Budi dan Deni berjalan
tanpa arah, berharap ada
orang yang bisa menolong mereka
Ari : " Nah akhirnya ketemu lu Deni!"
(nunjuk)
Budi : "
Bentar-bentar, kita bisa selesaian ini baik-baik. Kenapa
mas Ari ngejar Deni,"
Ari : " Kita lagi main petak umpet bego!"
Budi : " Buset!" (hampir jatuh)
Budi : " Jadi cuma main petak umpet?"
Deni : " Iya, emang kenapa Bud?"
Budi : " Bangke," (nampar terus pergi)
Akhirnya Budi pun pulang ke rumah
dengan perasaan kecewa
yang amat teramat dalam. Pesan moral yang bisa
kita ambil dari kisah ini adalah, jangan berbohong, tanpa uang tutup mulut.
- Tamat -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya