animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Selasa, 04 Juli 2017

Unsur Estetis Tari Kelompok atau berpasangan Atau Berpasangan Nusantara



Unsur Estetis Tari Kelompok atau berpasangan Atau Berpasangan Nusantara

Estetis adalah suatu nilai keindahan yang terdapat atau melekat dalam suatu karya atau objek seni. Contoh dalam karya sastra nilai estetisnya bisa dilihat dari bentuk rima, diksi, gaya bahasa, gerakan, tata rias, busana, serta kebebasan dalam berekspresi.
Peran tari kelompok atau berpasangan atau berpasangan di nusantara sangat bergantung pada siapa dan apa kepercayaan pemiliknya. Sebagian besar peran tari kelompok atau berpasangan atau berpasangan adalah sebagai pemberi motivasi pertahanan ( tari perang, tari kewiraan/tari keprajuritan ) sebangai sarana pendukung ritus kesuburan,dan sebagai pendukung pergaulan. situasi tari di indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik di tinjau dari struktur, etnis, maupun dalam lingkup Negara kesatuan.
Unsur estetis tari kelompok atau berpasangan atau berpasangan terletak pada garis dan gerak yang serba besar. gerak tangan, kaki, dan kepala akan tampak indah dan mempunyai kekuatan ekspresif jika ditarikan bersama-sama. estetis dan kekuatan ekspresi itu akan semakin terasa jika di lakukan ( ditarikan ) dengan gerak lebar, besar, dan ditarik dalam garis lurus atau menyamping dalam ruang yang juga besar. dengan demikian estetis tari kelompok atau berpasangan atau berpasangan justru muncul dari jarak jauh.
Tari kelompok atau berpasangan tidak hanya diperagakan oleh satu orang penari. Peragaan tari kelompok atau berpasangan dilakukan oleh banyak penari. Oleh karena itu, untuk mencapai estetis dalam tarian kelompok atau berpasangan, kita harus memerhatikan komposisi gerak yang dilakukan oleh penari. Komposisi tari kelompok atau berpasangan, menurut Soedarsono, sebagai berikut.
1.            Kesatuan (Unity)
Dalam komposisi tari kelompok atau berpasangan, gerak tari yang dilakukan oleh setiap penari harus memiliki kesatuan. Kesatuan yang dimaksud tidak hanya dalam memperagakan gerakan yang sama. Kesatuan juga harus terlihat pada saat penari melakukan gerak yang berbeda dengan posisi yang berbeda pula.




2.            Selang-Seling ( Alternate)
Komposisi gerakan pada tari kelompok atau berpasangan kadang harus dibuat selang-seling. Peragaan gerak dengan variasi komposisi akan membuat sebuah karya tari menjadi lebih indah. Coba perhatikan peragaan karya tari yang dilakukan dengan selang-seling gambar diperagakan secara selang-seling, namun tetap kelihatan menyatu. Gerak penari pertama berbeda dengan penari ke-2. Namun, gerak penari pertama sama dengan penari ke-3. Adapun gerak penari ke-2 sama dengan gerak penari ke-4. Hal seperti itulah yang dinamakan komposisi selang-seling pada tari kelompok atau berpasangan. (seni tari Ari Subekti).

3.            Terpecah (Broken )
Gerak pada komposisi tari kelompok atau berpasangan kadang dilakukan secara terpecah. Sebagai contoh, penari melakukan gerak dengan posisi melingkar, kemudian dengan tiba-tiba penari bergerak sendiri-sendiri menuju posisi berikutnya.

4.            Silih Berganti ( Canon )
Canon adalah komposisi di mana satu atau dua gerak diulang atau dimulai oleh penari-penari tertentu secara silih berganti. Sebagai contoh, untuk melakukan gerak gelombang air, penari yang terdiri atas tiga orang dapat memperagakan gerak secara silih berganti.

5.            Keseimbangan ( Balance)
Dalam komposisi kelompok atau berpasangan harus ada keseimbangan. Keseimbangan yang dimaksud, yaitu keseimbangan posisi penari pada saat melakukan gerak tari dan keseimbangan gerak yang dilakukan oleh penari.  Dengan memerhatikan kelima komposisi kelompok atau berpasangan yang telah diuraikan di atas, sebuah karya tari kelompok atau berpasangan akan terlihat indah. Namun, estetis dalam tari kelompok atau berpasangan tidak hanya dilihat berdasarkan bentuk komposisi geraknya. Kriteria estetis pada tari kelompok atau berpasangan juga terlihat pada hal-hal berikut.
1.            Kesesuaian busana dengan tema karya tari.
2.            Kesesuaian iringan dengan tema dan gerak tari.
3.            Kesesuaian jumlah penari dengan karya tari yang diperagakan.
4.            Kesesuaian tata rias dengan tema karya tari.
5.            Kesesuaian tata panggung, tata lampu, dan tata suara dengan tema karya tari.

Jika kesesuaian-kesesuaian di atas diperhatikan dan benar-benar dilaksanakan, suatu karya tari dapat dikatakan indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...