Unsur
Estetis Tari Kelompok atau berpasangan Atau Berpasangan Nusantara
Estetis
adalah suatu nilai keindahan yang terdapat atau melekat dalam suatu karya atau
objek seni. Contoh dalam karya sastra nilai estetisnya bisa dilihat dari bentuk
rima, diksi, gaya bahasa, gerakan, tata rias, busana, serta kebebasan dalam
berekspresi.
Peran tari kelompok atau
berpasangan atau berpasangan di nusantara
sangat bergantung pada siapa dan
apa kepercayaan pemiliknya. Sebagian besar
peran tari kelompok atau berpasangan atau berpasangan
adalah sebagai pemberi motivasi
pertahanan ( tari perang, tari kewiraan/tari
keprajuritan ) sebangai sarana
pendukung ritus kesuburan,dan sebagai
pendukung pergaulan. situasi
tari di indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya,
baik di tinjau dari struktur, etnis,
maupun dalam lingkup Negara kesatuan.
Unsur
estetis tari kelompok atau berpasangan atau berpasangan
terletak pada garis dan gerak yang
serba besar. gerak tangan, kaki, dan kepala
akan tampak indah dan mempunyai kekuatan
ekspresif jika ditarikan bersama-sama. estetis dan kekuatan ekspresi itu akan semakin terasa jika di lakukan ( ditarikan ) dengan gerak lebar, besar, dan ditarik dalam garis lurus atau menyamping dalam ruang yang juga besar. dengan demikian estetis tari kelompok atau berpasangan atau
berpasangan justru muncul dari
jarak jauh.
Tari kelompok atau berpasangan
tidak hanya diperagakan oleh satu orang
penari. Peragaan tari kelompok atau berpasangan dilakukan oleh banyak penari. Oleh karena itu, untuk
mencapai estetis dalam tarian kelompok atau
berpasangan, kita harus memerhatikan
komposisi gerak yang dilakukan oleh penari. Komposisi tari kelompok atau berpasangan,
menurut Soedarsono, sebagai
berikut.
1.
Kesatuan
(Unity)
Dalam komposisi tari kelompok atau
berpasangan, gerak tari yang dilakukan
oleh setiap penari harus memiliki kesatuan. Kesatuan
yang dimaksud tidak hanya dalam memperagakan
gerakan yang sama. Kesatuan juga harus
terlihat pada saat penari melakukan gerak yang berbeda
dengan posisi yang berbeda pula.
2.
Selang-Seling
( Alternate)
Komposisi gerakan pada tari kelompok
atau berpasangan kadang harus
dibuat selang-seling. Peragaan gerak dengan variasi
komposisi akan membuat sebuah karya tari menjadi
lebih indah. Coba perhatikan peragaan karya tari
yang dilakukan dengan selang-seling gambar diperagakan
secara selang-seling, namun tetap kelihatan
menyatu. Gerak penari pertama berbeda dengan
penari ke-2. Namun, gerak
penari pertama sama dengan
penari ke-3. Adapun gerak penari ke-2 sama
dengan gerak penari ke-4. Hal seperti itulah yang dinamakan
komposisi selang-seling pada tari kelompok
atau berpasangan. (seni tari Ari Subekti).
3.
Terpecah
(Broken )
Gerak pada komposisi tari kelompok
atau berpasangan kadang dilakukan
secara terpecah. Sebagai contoh, penari melakukan
gerak dengan posisi melingkar, kemudian dengan
tiba-tiba penari bergerak sendiri-sendiri menuju posisi
berikutnya.
4.
Silih
Berganti ( Canon )
Canon adalah komposisi di mana satu
atau dua gerak diulang atau dimulai oleh
penari-penari tertentu secara
silih berganti. Sebagai contoh, untuk melakukan gerak
gelombang air, penari yang terdiri atas tiga orang
dapat memperagakan gerak secara silih berganti.
5.
Keseimbangan
( Balance)
Dalam komposisi kelompok atau
berpasangan harus ada keseimbangan.
Keseimbangan yang dimaksud, yaitu keseimbangan
posisi penari pada saat melakukan gerak
tari dan keseimbangan gerak yang dilakukan oleh
penari. Dengan
memerhatikan kelima komposisi kelompok atau berpasangan yang telah diuraikan di atas, sebuah
karya tari kelompok atau
berpasangan akan terlihat indah. Namun, estetis dalam
tari kelompok atau berpasangan tidak hanya dilihat berdasarkan bentuk komposisi geraknya. Kriteria estetis
pada tari kelompok atau berpasangan juga
terlihat pada hal-hal berikut.
1.
Kesesuaian busana dengan tema karya
tari.
2.
Kesesuaian iringan dengan tema dan gerak
tari.
3.
Kesesuaian jumlah penari dengan karya
tari yang diperagakan.
4.
Kesesuaian tata rias dengan tema karya
tari.
5.
Kesesuaian tata panggung, tata lampu,
dan tata suara dengan tema karya tari.
Jika kesesuaian-kesesuaian di atas
diperhatikan dan benar-benar
dilaksanakan, suatu karya tari dapat dikatakan
indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya