animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Rabu, 12 Juli 2017

Laporan Praktikum Fermentasi Alkohol



LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
FERMENTASI ALKOHOL



DISUSUN OLEH
ANGGI KUSUMAH
IRMA SUSANTI
MIYA DARTI
RIKI TERNANDO
SEPTI ISLAMIA UTARI
WITA APRIANI



GURU PEMBIMBING
SUHERMAN, S.Pd



KELAS
XII IPA 1



SMA NEGERI 2 BENGKULU TENGAH



BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen)Secara umum,fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.

B.     Tujuan Pengamatan
1.      Memahami peristiwa fermentasi dan menemukan hasilnya.
2.      Untuk mengetahui proses fermentasi alkohol
3.      Untuk mengetahui hasil fermentasi alcohol
4.      Siswa dapat mengamati perubahan pada tiap botol
5.      Siswa dapat mengetahui pengaruh fermipan terhadap metabolisme anaerob
6.      Membuktikan bahwa fermentasi alkohol menghasilkan etanol (C2H5OH), CO2, dan ATP.

C.           Hipotesis
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diubah menjadi alkohol.

D.           Variabel
a.       Variabel  terikat          : Banyak gelembung, suhu, bau dan perubahan warna
b.      Variabel bebas            PP, Glukosa, Ca(OH)2
c.       Variabel control          Ragi



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.           Pengertian
Respirasi anaerob (fermentasi) adalah respirasi yang terjadi dalam keadaan ketidaktersediaan oksigen bebas.Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika dalam keadaan ketiadaan oksigen bebas akan diubah menjadi alkohol atau asam laktat.
Pada manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarah jauh dengan kencang. Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak daripada yang diambil dari pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh, maka proses pembongkaran zat dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan fermentasi. Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob. Beberapa jenis mikroorganisme mampu melakukan fermentasi dalam keadaan aerob.

B.      Mikroba yang Berperan Dalam Proses Fermentasi
1.      Fermentasi Asam Asetat
Bakteri Acetobacter aceti merupakan baktei yang mula pertama diketahui sebagai penghasil asam asetat dan merupakan jasad kontaminan pada pembuatan wine. Saat ini bakeri Acetobacter aceti digunakan pada produksi asam asetat karena kemampuanya mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat.
2.      Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat banyak terjadi pada susu. Jasa yang palingberperan dalam fermentasi ini adalah Lacobacillus sp. Laktosa diubah menjadi asam laktat. Kini asam laktat juga digunakan untuk produksi plastik dalam bentuk PLA.
3.      Fermentasi Asam Sitrat
Asam sitrat dihasilkan melalui fermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger. Meskipun beberapa bakteri mampu melakukan, namun yang paling umum digunakan adalah jamur ini. Pada kondisi aerob jamur ini mengubah gula atau pati menjadi asam sitrat melalui pengubahan pada TCA.
4.      Fermentasi Asam Glutamat
Asam glutamat digunakan untuk penyedap makanan sebagai penegas rasa. Mula pertama dikembangkan di JepangOrganisme yang kini banyak digunakan adalah mutan dari Corynebacterium glutamicu.



C.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fermentasi
Faktor-faktor  yang mempengaruhi  proses fermentasi untuk menghasilkan etanol adalah: sumber karbon, gas karbondioksida, pH substrat, nutrien, temperatur, dan oksigen.
Untuk pertumbuhannya, yeast memerlukan energi yang berasal dari karbon. Gula adalah substrat yang lebih disukai. Oleh karenanya konsentrasi gula sangat mempengaruhi kuantitas alkohol yang dihasilkan.
Kandungan gas karbondioksida sebesar 15 gram per liter (kira-kira 7,2atm) akan menyebabkan terhentinya pertumbuhan yeast, tetapi tidak menghentikan fermentasi alkohol. Pada tekanan lebih besar dari 30 atm, fermentasi alcohol baru terhenti sama sekali.
1.             pH
PH dari media sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Setiap mikroorganisme mempunyai pH minimal, maksimal, dan optimal untuk pertumbuhannya. Untuk yeast, pH optimal untuk pertumbuhannya ialah berkisar antara 4,0sampai 4,5. Pada pH 3,0 atau lebih rendah lagi fermentasi alcohol akan berjalan dengan lambat.
2.      Nutrien
Dalam pertumbuhannya mikroba memerlukan nutrient.Nutrien yang dibutuhkan digolongkan menjadi dua yaitu nutrient makro dan nutrient mikro. Nutrien makro meliputi unsur C, N, P, K. Unsur C didapat dari substrat  yang mengandung karbohidrat, unsur N didapat dari penambahan urea, sedang unsur P dan K dari pupuk NPK. Unsur mikro meliputi vitamin dan mineral-mineral lain yang disebut trace element seperti Ca, Mg, Na, S, Cl, Fe, Mn, Cu, Co, Bo, Zn, Mo, dan Al.
3.      Temperatur
Mikroorganisme mempunyai temperature maksimal, optimal, dan minimal untuk pertumbuhannya. Temperatur optimal untuk yeast berkisarantara 25-30ºC dan temperature maksimal antara 35-47ºC. Beberapa jenis yeast dapat hidup pada suhu 0ºC. Temperatur selama fermentasi perlu mendapatkan perhatian, karena di samping temperature mempunyai efek yang langsung terhadap pertumbuhan yeast juga mempengaruhi komposisi produk akhir. Pada temperature yang terlalu tinggi akan menonaktifkan yeast. Pada temperature yang terlalu rendah yeast akan menjadi tidak aktif.






BAB III
METODE PENGAMATAN

A.           Alat dan Bahan
1.      2 buah botol ukuran 100 ml
2.      Kapur sirih
3.      Sedotan
4.      Permipan
5.      Lumpang dan Alu
6.      Vaselin
7.      Phenolfalin
8.      Sukrosa
9.      Air suling
10.    Pengaduk Larutan
11.    Soldier/Paku

B.            Cara Kerja
1.             Ditandai botol dengan botol A dan botol B
Description: P_20170310_083003.jpg
2.             Dilubangi tutup botol A dengan satu lubang pakai paku atau soldier
3.             Dilubangi tutup botol B dengan dua buah lubang pakai paku atau soldier
4.             Dimasukkan larutan 50 ml larutan gula 20% dalam botol ADescription: P_20170310_081740.jpg
5.             Dimasukkan 50 ml larutan air kapur / Ca(OH)2 dalam botol B kemudian ditetesi Fenoftalen sebanyak 1 tetes hingga larutan berwarna merah jambu.
Description: P_20170310_083342.jpg
6.             Ditimbang ragi roti sebanyak 2 gram menggunakan timbangan kemudian memasukkannya kedalam botol A .
7.             Diukur suhu awal masing-masing larutan dan mencium bau masing-masing larutan.
Description: P_20170310_082651.jpg
8.             Menutup botol A dan botol B dengan tutup botol yang telah dipasangi sedotan L dan U, kemudian mengolesi vaselin pada pinggiran botol untuk mencegah keluarnya udara.
Description: P_20170310_081325.jpg
Description: P_20170310_083256.jpg
9.             Mengamati dan mencatat hasilnya.














BAB IV
HASIL PENGAMATAN

pengamatan
Larutan percobaan
Larutan kontrol
awal
15mnt
24mnt
awal
15mnt
30mnt
Kekeruhan
Keruh
Lebih keruh
Sangat Keruh
Bening
Bening
Bening
Warna
Merah muda
Merah muda pudar
Bening pudar
Merah muda
Merah muda
Merah muda
Gelembung
Tidak ada
Sedikit
Banyak
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Aroma
Tidak ada
Seperti tape
Tape pekat
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
A.           Tabel Pengamatan

























BAB V
PEMBAHASAN

A.           Pada Tabung Percobaan
          Pada tabung percobaan , sudah mengalami kekeruhan pada larutan kapur pada awal percobaan dan warna larutan kapur yang telah ditetesi pp adalah merah muda , pada menit awal belum terdapat gelembung udara pada tabung , kemudian aromanya seperti aroma bedak bayi, dan suhu awalnya adalah 33 derajat celsius . pada menit ke 15 larutan menjadi lebih keruh dari pada menit pertama , kemudian warna larutan kapur yang telah ditetesi pp berubah menjadi merah muda pudar juga sudah terdapat sedikit gelembung , kemudian sudah tercium aroma tape ,dan suhu naik menjadi 35 derajat celcius . dan terakhir pada menit ke 24 warna larutan menjadi sangat keruh , warna larutan kapur yang telah ditetesi pp berubah menjadi bening hal tersebut membuktikan bahwa larutan air kapur bila terkena CO2 akan berubah warna menjadi keruh , terdapat banyak gelembung pada larutan kapur yang menandai bahwa tabung yang berisi air glukosa dan ragi sedang bereaksi menghasilkan gas CO2 , kemudian aroma yang diciptakan adalah tape yang menyengat hal ini menunjukan adanya zat etanol setelah reaksi berlangsung. Kemudian suhunya adalah 35 derajat Celsius yang membuktikan bahwa terdapat pertumbuhan bakteri yeast

B.            Pada Tabung Kontrol
          Pada tabung kontrol, saat menit pertama warna larutannya bening, kemudian warna larutan kapur yang telah ditetesi pp adalah merah muda, pada menit awal belum terdapat gelembung udara pada tabung, kemudian aromanya tidak ada, dan suhu awalnya adalah 32 derajat celsius. pada menit ke 15 larutan tetap bening, kemudian warna larutan kapur yang telah ditetesi pp tetap merah muda dan tidak terdapat gelembung udara , kemudian aromanya tetap ,dan suhu naik menjadi 33 derajat celcius . dan terakhir pada menit ke 30 warna , kekeruhan , suhu , aroma gelembung gas teteap dan tidak terdapat perubahan hal tersebut karena tidak adanya perubahan reaksi akibat larutan glukosa tidak dicampur dengan ragi yang berfungsi sebagai pemercepar reaksi fermentasi , larutanjuga tidak menghasilkan gas CO2 karena tidak adanya reaksi dalam glukosa m tidak terdapat bau karena tidak adanya gas etanolyang tereaksi , dan tidakada gelembung yang menandakan tidakadanya CO2 yang dihasilkan , dan suhunya juga tetap yang menandakan tidak ada pertumbuhan bakteri .




BAB VI
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Fermentasi adalah Respirasi anaerob (fermentasi) adalah respirasi yang terjadi dalam keadaan ketiadaan  oksigen bebas. Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika dalam keadaan ketiadaan oksigen bebas akan diubah menjadi alkohol atau asam laktat. Reaksinya adalah:

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP.

CO2 akan mengubah air kapur menjadi keruh

Fermentasi adalah proses peragian atau proses penguraian makanan oleh mikroorganisme yang berlangsung dalam keadaan anaerob yang tidak memerlukan oksigen dari udara bebas (dibuktikan dalam praktikum, perangkat alat dilapisi oleh plastisin) . Selain itu fermentasi juga berarti pemecahan senyawa organik oleh mikroba yang berlangsung dalam suasana anaerob dengan menghasilkan energi.






















BAB V
PERTANYAAN

1.             Jelaskan apakah fungsi PP dan air kapur dalam percobaan yang Anda lakukan!
Jawab:
Air kapur berfungsi untuk mengikat CO2 dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk, sehingga reaksi mulai terhenti ketika hasil reaksi pada tabung A mengalir menuju tabung B. Sedangkan fungsi PP untuk menunjukkan kadar basa pada tabung B ketika terjadi proses fermentasi pada tabung A.

2.             Apakah dihasilkan energy ? bagaimana cara mengetahuinya ?
Jawab:
Ya dengan persamaan reaksi
C6H12O6→ 2C2H5OH + 2CO2+2ATP
Membuktikan bahwa proses fermentasi glukosa dan ragi menghasilkan energy yang ditandai dengan adanya kenaikan suhu karena peristiwa menghasilkan panas ketika bereaksi berfungsi untuk menghasilkan ATP sebagai sumber energy untuk kelanjutan proses.

3.             termasuk dalam fermentasi apakah percobaan diatas ? bagaimana cara mengetahui zat yang dihasilkan ?
Jawab :
Percobaan diatas termasuk dalam fermentasi alcohol , cara mengetahui zat yang dihasilkan ditandai dengan adanya gelembunng udara saat terjadinya reaksi yang merupakan gas CO2 hasil dari reaksi antara glukosa dan ragi . kemudian indicator air kapur yang ditetesi pp berubah warna menjadi keruh yang menandakan telah terjadinya pengikatan CO2 pada larutan kapur

4.             Tuliskan persamaan reaksi peristiwa fermentasi yang Anda praktekkan kali ini!
Jawab:
Persamaan reaksinya adalah
C6H12O6→ 2C2H5OH + 2CO2+2ATP








DAFTAR PUSTAKA



http://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/2013/01/praktikum-fisiologi-tumbuhan-fermentasi.html#sthash.rGX0pgfZ.dpuf
































KERJASAMA AKAN MENGHASILKAN HASIL YANG LEBIH BAIK
Description: P_20170310_093508.jpg
Description: P_20170310_093454.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...