animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Rabu, 12 Juli 2017

Laboratorium Kimia SMA N 2 BENGKULU TENGAH



Laboratorium  Kimia SMA N 2 BENGKULU TENGAH
Praktikum Semester 2 Kelas XI IPA 1
2015 / 2016
---
Description: Logo Tutwuri Handayani Putih.png

Judul                : “Pengujian Larutan dengan Indikator”
Nama Praktikan
Nomor Absen
Anggi Kusumah
1
Dewi Maksuroh Lubis
3
Dilestia Purnama Putri
4
Lince Indah Lestari
10
Putri Feni Ayu Mutiara Bru Surbakti
14

Kelas                : XI IPA 1
Tanggal             : Sabtu, 2 April 2016
KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan Rahmad dan karunia-Nyalah kami masih diberinya kesehatan dan kesempatan untuk menulis laporan hasil penelitian yang berjudul “Pengujian Larutan dengan Indikator”.
            Dalam pembuatan dan penyelesaian laporan ini kami banyak menerima petunjuk, bimbingan, serta saran baik dari segi moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada ibu Nopri Yanti, S.Pd selaku guru pembimbing utama yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan serta saran dalam penyelesaian laporan ini.
            Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga nantinya laporan hasil penelitian lebih bermanfaat dimasa yang akan datang.



Taba Penanjung, 2 April 2016




                                                                                                                                Penulis



I.          Judul Praktikum
“Pengujian Larutan dengan Indikator”

II.          Tujuan Praktikum
Siswa dapat mengetahui sifat asam atau basa

III.          Dasar Teori
Asam, Basa dan Garam merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita untuk membedakannya. Karena pada umumnya asam berasa masam dan basa berasa agak pahit. Namun kita tidak boleh menguji sifat asam atau basa suatu larutan dengan hanya mencicipinya saja, karena banyak diantara zat-zat kimia diantaranya bersifat racun atau bersifat korosif.
*   Asam
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+.
Sifat-sifat asam diantaranya adalah :
1. Terasa masam
2. Terionisasi menghasilkan ion H+
3. Memiliki rentang pH 0-6,9
4. Memerahkan lakmus biru
5. Merusak / melarutkan logam (korosif)






*   Basa
Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.
Sifat-sifat basa diantaranya adalah :
1. Terasa pahit dan licin seperti sabun.
2. Terionisasi menghasilkan ion OH-
3. Memiliki rentang pH 7,1-14
4. Membirukan lakmus merah
5. Membakar (kaustik)
Pengenalan asam basa dapat dilakukan dengan menggunakan larutan indikator asam dan basa. Indikator asam dan basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan basa. Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat diperkirakan kisaran pH suatu larutan. Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna indikator. Salah satu indikator yang umum digunakan dalam pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari 2 warna yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Jika larutan bersifat asam, maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah tidak akan berubah warna (tetap berwarna merah). Jika suatu larutan bersifat basa, maka kertas lakmus biru tidak akan berubah warna (tetap biru) sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Namun jika tidak terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru dan lakmus merah tetap merah) maka larutan tersebut bersifat netral.
Pada praktikum kali ini, terdapat 7 larutan yang akan diuji, yaitu : air kapur, air sabun, air suling, air jeruk, ekstrak bunga kembang sepatu, larutan kunyit, dan larutan cuka. Secara teori yang kami baca dari beberapa literatur diperoleh bahwa diantara ketujuh larutan yang akan kami uji, yang bersifat asam yaitu : larutan cuka dan air jeruk. Sedangkan yang bersifat basa yaitu : air kapur dan air sabun. Sementara yang bersifat netral yaitu : air sumur.

IV.          Alat dan Bahan
*   Alat
1.       Tabung reaksi 12 buah
2.       Rak tabung reaksi 1 buah
3.       Lumpang + alu 1 set
4.       Kertas lakmus merah dan biru 12 / 12 lembar
5.       Corong 1 buah
6.       Pipet tetes 1 buah
7.       Cutter 1 buah
*   Bahan
1.       Air suling yang sudah dididihkan 5 cm3
2.       Larutan cuka 5 cm3
3.       Air jeruk 5 cm3
4.       Air sabun / detergen cm3
5.       Daun mahkota kembang sepatu warna merah
6.       Larutan kunyit
7.       Air kapur








V.          Cara Kerja
*   Pengujian Larutan Pembanding
1.       Disiapkan 3 buah tabung reaksi, diletakkan di atas tabung reaksi
2.       Diisi masing-masing tabung dengan air suling, larutan cuka, dan air kapur
3.       Dimasukkan lakmus merah ke dalam masing-masing tabung, diamati dan dicatat hasil pengamatan
4.       Dimasukkan lakmus biru ke dalam masing-masing tabung, diamati dan dicatat hasil pengamatan
*   Pengujian dan Pengelompokan Larutan
1.       Disiapkan 2 buah tabung reaksi, diletakkan di atas tabung reaksi
2.       Diisi masing-masing tabung dengan air sabun dan air jeruk
3.       Dimasukkan lakmus merah ke dalam masing-masing tabung, diamati dan dicatat hasil pengamatan
4.       Dimasukkan lakmus biru ke dalam masing-masing tabung, diamati dan dicatat hasil pengamatan
*   Pengujian Ekstrak Mahkota Bunga / Bahan Alam
a.       Ekstrak Bunga Kembang Sepatu
1.       Disiapkan dua buah tabung reaksi, diletakkan di atas rak tabung reaksi
2.       Diisi masing-masing tabung dengan larutan cuka dan air kapur
3.       Diambil ekstrak bunga kembang sepatu  (dihaluskan kira-kira 10 helai mahkota bunga kembang sepatu dengan kira-kira 5 ml air suling dalam lumpang, kemudian disaring)
4.       Dipipetkan 1 ml hasil saringan kunyit dan diteteskan ke dalam tiap-tiap tabung reaksi
5.       Diamati perubahan warna pada tiap-tiap larutan dalam tabung reaksi yang telah ditetesi sari bunga kembang sepatu dan dicatat hasilnya

b.      Ekstrak Kunyit
1.       Disiapkan 2 buah tabung reaksi, diletakkan di atas rak tabung reaksi
2.       Diisi masing-masing tabung dengan larutan cuka dan air kapur
3.       Diambil ekstrak kunyit (dihaluskan 3 buah kunyit dengan kira-kira 5 ml air suling dalam lumpang, kemudian disaring)
4.       Dipipetkan 1 ml hasil saringan kunyit dan diteteskan ke dalam tiap-tiap tabung reaksi
5.       Diamati perubahan warna pada tiap-tiap larutan dalam tabung reaksi yang telah ditetesi ekstrak kunyit dan dicatat hasilnya

VI.          Data Pengamatan
*   Pengujian Larutan Pembanding
Bahan larutan
Perubahan warna

Lakmus merah
Lakmus biru

Air suling
Merah
Biru

Larutan cuka
Merah
Merah

Air kapur
Biru
Biru

Informasi :
Ø Air Suling, dinyatakan bersifat netral
Ø Larutan cuka, dinyatakan bersifat asam
Ø Air kapur dinyatakan bersifat basa
*   Pengujian dan Pengelompokan Larutan
No
Bahan larutan
Perubahan warna
Larutan bersifat
Lakmus merah
Lakmus biru
Asam
Basa
Netral
1
Air sabun
Biru
Biru


2
Air Jeruk
Merah
Merah






*   Pengujian Ekstrak Mahkota Bunga / Bahan Alam
Larutan
Rumus kimia
Hasil pengujian dengan indikator bunga kembang sepatu
Hasil pengujian dengan indikator larutan kunyit
keterangan
Air kapur
Ca (OH)2
Hijau
Coklat

Air cuka
CH3COOH
Merah
Orange


VII.          Pembahasan
Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istlah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan.
Beberapa contoh asam dapat dilihat pada tabel :
Rumus Asam
Nama Asam
Reaksi Ionisasi
Valensi Asam
Sisa Asam
HF
Asam fluorida
HF → H+ + F-
1
F-
HCL
Asam klorida
HCL → H+ + Cl-
1
Cl-
HBr
Asam bromida
HBr → H+ + Br-
1
Br-
HCN
Asam sianida
HCN → H+ + CN-
1
CN-
H2S
Asam sulfida
H2S → 2H+ + S2-
2
S2-
HNO3
Asam nitrat
HNO3 →H+ + NO3-
1
NO3-
H2SO4
Asam sulfat
H2SO4 → 2H+ + SO2-
2
SO2-
H2SO3
Asam sulfit
H2SO3 → 2H+ + SO32-
2
SO32-
H3PO4
Asam fosfat
H3PO4 → 3H+ + PO43-
3
PO43-
H3PO3
Asam fosfit
H3PO3 → 3H+ + PO33-
3
PO33-
CH3COOH
Asam asetat
CH3COO → H+ + CH3COO-
1
CH3COO-
H2C2O4
Asam oksalat
H2C2O4 → 2H+ + C2O42-
2
C2O42-
C6H5COOH
Asam benzoat
C6H5COOH → H+ + C6H5COO-
1
C6H5COO-

Beberapa contoh basa lihat pada tabel :
Rumus Basa
Nama Basa
Reaksi Ionisasi
Valensi Basa
NaOH
Natrium hidroksida
NaOH → Na+ + OH-
1
KOH
Kalium hidroksida
KOH → K+ + OH-
1
Mg(OH)2
Magnesium hidroksida
Mg(OH)2 → Mg2+ + 2OH-
2
Ca(OH)2
Kalsium hidroksida
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH-
2
Ba(OH)2
Barium hidroksida
Ba(OH)2 → Ba2+ + 2OH-
2
Fe(OH)3
Besi(III) hidroksida
Fe(OH)3 → Fe3+ + 3OH-
3
Fe(OH)2
Besi(II) hidroksida
Fe(OH)2 → Fe2+ + 2OH-
2
Al(OH)3
Aluminium hidroksida
Al(OH)3 → Al3+ + 3OH-
3
Sr(OH)2
Stronsium hidroksida
Sr(OH)2 → Sr2+ + 2OH-
2

Indikator Asam dan Basa
Cara yang tepat untuk menentukan sifat asam dan basa adalah dengan menggunakan zat penunjuk yang disebut indicator. Indikator asam basa adalah zat yang dapat berbeda warna dalam lingkungan asam dan basa. Ada beberapa ienis indikator yang dapat digunakan untuk membedakan larutan yang bersifat asam dari lantan yang bersifat basa antara lain kertas lakmus, indikator, dan indikator alami.
1.    Kertas lakmus
Indikator yang sering digunakan di laboratorium kimia adalah kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.


2.  Indikator universal
Harga pH suatu larutan dapat diperkirakan menggunakan trayek pH indicator. pH suatu larutan juga dapat menggunakan indicator universal. Indikator universal merupakan campuran berbagai indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Wama indikator universal pada larutan pH tertentu
Warna Indikator Universal
pH
Merah
1
Merah lebih muda
2
Merah muda
3
Merah jingga
4
Jingga
5
Kuning
6
Hijau
7
Biru
8
Indigo
9
Ungu sangat muda
10
Ungu muda
11
Ungu
12
Ungu tua
13
Ungu tua
14





Kekuatan Asam dan Basa
Perbedaan kekuatan larutan asam-basa ini dipengaruhi oleh banyak sedikitnya lon-lon pembawa sifat asam dan ion-ion pembawa sifat basa yang dihasilkan saat terionisasi.
*      Kekuatan Asam
Kekuatan asam dipengaruhi oleh banyaknya ion-ion H+ yang dihasilkan oleh senyawa asam dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H+ yang dihasilkan.
Sifat asam :
·      rasanya masam
·      Merusak / melrutkan logam (korosi)
·      memerahkan kertas lakmus biru
·      pH kurang dari 7
Larutan asam dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
1. Asam Kuat
Asam kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya.Contoh asam kuat : HCL, H2SO4, HBr. HNO3, HI, HClO4, dll.
2.    Asam Lemah
Asam lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya. Contoh Asam Lemah : CH3COOH, C2H5COOH, HCN, HCOOH, H2C2O4, H2S, H2CO3, HF, H3PO4, dll.

*   Kekuatan Basa
Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion-ion OH- yang dihasilkan oleh senyawa basa dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya lon OH- yang dihasilkan
Sifat Basa :
·      rasanya pahit
·      membakar (kaustik)
·      licin seperti sabun
·      membirukan kertas lakmus merah
·      pH lebih dari 7
1. Basa Kuat
Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-ionnya. Contoh basa kuat : KOH, NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2, Sr(OH)2.
2. Basa Lemah
Basa lemah yaitu senyawa basa yang larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya. Contoh basa lemah : NH3 atau NH4OH, Fe(OH)2, Fe(OH)3, Al(OH)2, Al(OH)3, dll.

Dari praktikum yang telah kami lakukan ternyata menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori yang ada. Dari 7 larutan yang telah diuji, yang bersifat asam yaitu : Cuka, dan air jeruk. Sedangkan yang bersifat basa yaitu : air kapur dan air sabun. Sementara yang bersifat netral yaitu : air sumur.
Dari praktikum kali ini juga kami dapat mengambil pelajaran mengenai prosedur kerja ketika praktikum di laboratorium, diantaranya yaitu :
*   Alat yang kita gunakan ketika praktikum harus benar-benar bersih dan kering untuk meminimalisir kesalahan ketika praktikum;
*   Ketika mengambil sampel larutan harus hati-hati untuk mencegah terkontaminasinya larutan yang telah di ambil di plat tetes sebelumnya;
*   Tangan yang digunakan ketika memasukkan kertas lakmus ke dalam sampel larutan haruslah kering dan bersih.




VIII.          Jawaban Pertanyaan
*   Pertanyaan :
1.       Bandingkan hasil pengujian daya hantar listrik bahan-bahan pada eksperimen terdahulu dengan hasil pengujian bahan-bahan yang sama terhadap kertas lakmus pada eksperimen ini. Kesimpulan apakah yang dapat diambil?
2.       Dapatkah ekstrak mahkota bunga bertindak sebagai indikator? Jelaskan jawaban anda!
*   Jawaban :
1.        
Bahan-Bahan yang Sama
Nyala Lampu
Perubahan Warna pada Kertas Lakmus Merah
Perubahan Warna pada Kertas Lakmus Biru
Air suling
Tidak Menyala
Merah
Biru
Larutan Cuka
Menyala Redup
Merah
Merah

Kesimpulannya :
Suatu larutan apabila dicelupkan dengan kertas lakmus biru dan kertas lakmus tersebut berubah menjadi merah, maka larutan tersebut dapat menghantarkan daya listrik, walaupun daya yang dihantarkan itu lemah
2.       ekstrak mahkota bunga dapat bertindak sebagai indikator, karena ekstrak yang dapat digunakan sebagai indiktor yaitu ekstrak dari bahan organik tumbuhan





IX.          Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum kali ini, didapat beberapa kesimpulan yaitu :
*   Larutan yang bersifat asam dapat memerahkan kertas lakmus biru;
*   Larutan yang bersifat basa dapat membirukan kertas lakmus merah;
*   Sementara larutan yang bersifat netral tidak memberikan perubahan warna pada kertas lakmus.
*   Dari ketujuh larutan yang diuji semuanya sesuai dengan literatur yang ada.



















DAFTAR PUSTAKA

Yanti,Nopri.2015.Lembar Kerja Siswa (LKS).Bengkulu Tengah: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)



















TERIMA KASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...