animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Rabu, 12 Juli 2017

Makalah Sistem Gerak dan Sistem Sirkulasi



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung  komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskule baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan kelalaian. Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami anatomi fisiologi kardiovaskuler  yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi dalam tubuh dalam proses kehidupan.



















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi Sistem Kardiovaskular
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

2.1.2 Perkembangan Sistem Kardiovaskular
            Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam sistem kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast. Angioblast ini timbul dari :
a.          Mesoderm : splanknikus & chorionic
b.         Merengkim : yolk sac dan tali pusat
c.          Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah
Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai berkembang di splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup uning telur sekunder(kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis saluran. Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung primordial. Jantung tubular bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang menghubungkan tangkai, karian dan yolk sac membentuk sistem kardivaskuler purba. Pada janin, proses peredaran darah melalui plasenta.

2.1.3 Anatomi Jantung
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks (superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS –V) berada di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada orang dewasa sekitar 250-350 gram. Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu:
a)         Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggikosta III-I.
b)         Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
c)         Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
d)        Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.
e)         Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.
Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping, diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung  sehingga jantung tidak mudah berpindah. Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah:
a.       Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak turun kebawah
b.       Bentuk rongga dada:  Perubahan bentuk tora yang menetap  (TBC) menahun batas jantung  menurun sehingga pada asma toraks melebar dan membulat
c.       Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong bagian bawah jantung ke atas
d.       Perubahan posisi tubuh:  proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi tubuh.

2.1.3.1 Otot jantung
a)       Luar/pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa  dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu jantung.
b)       Tengah/ miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan miokardium yaitu:
1.    Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.
2.    Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
3.    Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium dan ventrikel).
c)       Dalam / Endokardium
Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava.

2.1.3.2 Bagian- bagian dari jantung:
a.     Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium dekstra.
b.     Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucuttumpul.

2.1.3.3 Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:
a.     Fascies sternokostalis:  permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan sedikit ventrikel sinistra.
b.     Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang berbentuk segiempat berbatas dengan mediastinum  posterior, dibentuk oleh dinding atrium sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel sinistra.
c.     Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang bebatas dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh  dinding ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.

2.1.3.7 Peredaran darah jantung
Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra yang datang  dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari ventrikel  sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta.  Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu:
1.      Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke atrium dekstra dan ventrikel kanan.
2.      Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra
3.      Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena.

2.1.4 Fisiologi Jantung
Fungsi umum otot jantung yaitu:
1.      Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar.
2.      Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal.
3.      Tidak dapat berkontraksi tetanik.
4.      Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.

2.1.4.1 Metabolisme Otot Jantung
Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy kimia untuk berkontraksi. Energy terutama berasal dari metabolism asam lemak dalam jumlah yang lebih kecil dari metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses metabolisme jantung adalah aerobic yang membutuhkan oksigen.

2.1.4.2 Pengaruh Ion Pada Jantung
1.      Pengaruh ion kalium : kelebihan ion kalium pada CES menyebabkan jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.
2.      Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung berkontraksi spastis.
3.      Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung.

2.1.4.3 Elektrofisiologi Sel Otot jantung
                                    Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas membrane sel. Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial aksi yang disebabkan oleh rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis.  Lima fase aksi potensial yaitu:
1.      Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan negative(polarisasi) dan bagian luar bermuatan positif.
2.      Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan meningkatnya permeabilitas membrane terhadap natrium sehingga natrium mengalir dari luar ke dalam.
3.      Fase polarisasi parsial:  Setelah depolarisasi terdapat sedikit perubahan akibat masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positih dalam sel menjadi berkurang.
4.      Fase plato(keadaan stabil): Fase depolarisasi diikiuti keadaan stabil agak lama sesuai masa refraktor absolute miokard.
5.      Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan natrium berangsur-angsur tidak mengalir dan permeabilitas terhadap  kalium sangat meningkat.

2.1.4.4 Sistem Konduksi Jantung
Sistem konduksi jantung meliputi:
1.      SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di dalam dinding atrium kanan di ujung Krista terminalis.
2.      AV node: Susunannya sama dengan SA node berada di dalam septum atrium dekat muara sinus koronari.
3.      Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke arah depan pada tepi posterior dan tepi bawah pars membranasea septum interventrikulare.
4.      Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman yang berada pada endokardium menyebar pada kedua ventrikel.

2.1.4.5 Siklus Jantung
                                    Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.

2.1.4.6 Fungsi jantung sebagai pompa
Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu:
1.      Fungsi atrium sebagai pompa
2.      Fungsi ventrikel sebagai pompa
3.      Periode ejeksi
4.      Diastole
5.      Periode relaksasi isometric
Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung
1.      Autoregulasi intrinsic pemompaan akibat perubahan volume darah yang mengalir ke jantung.
2.      Reflex mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung melalui saraf otonom

 2.1.4.7 Curah jantung
                        Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama besarnya. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit disebut curah jantung (cardiac output). Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung:
1.      Beban awal
2.      Kontraktilitas
3.      Beban akhir
4.      Frekuensi jantung
Periode pekerjaan jantung yaitu:
1.      Periode systole
2.      Periode diastole
3.      Periode istirahat

2.1.4.8 Bunyi Jantung
Tahapan bunyi jantung:
1.      Bunyi pertama: lup
2.      Bunyi kedua : Dup
3.      Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda
4.      Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama

2.1.5 Anatomi Sistem Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Aliran darah dalam tubuh terdiri dari:
1.      Aliran darah koroner
2.      Aliran darah portal
3.      Aliran darah pulmonal
4.      Aliran darah sistemik

2.1.5.1  Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah keseluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar yang keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu:
a.       Tunika Intima
b.      Tunika Media
c.       Tunika Eksterna
1.        Aorta
Merupakan pembuluh darah arteri terbesar keluar dari jantung bagian ventrikel sinistra melalui aorta asendes membelok kebelakang melalui radiks pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma, turun ke abdomen. Jalan arteri ini terdiri dari 3 bagian :
a.       Aorta Asenden
b.      Arkus Aorta
c.       Aorta desendes
Aorta asendes mempunyai cabang:
a.       Aorta torakalis
b.      Aorta Abdominalis
2.        Arteri Kepala dan Leher
Disuplai oleh arteri komunis dekstra dan sinistra. Pada masing-masing sisi menuju keatas leher dibawah otot sternomastoid dan pada ketinggian perbatasan atas kartilago tiroid membagi diri menjadi dua yaitu:
1.      Arteri karotis eksterna :
a.       Arteri tiroid superior
b.      Arteri faringea asendes
c.       Arteri lingualis
d.      Arteri fasialis
e.       Arteri aurikularis posterior
f.       Arteri maskilaris
2.      Arteri karotis interna :
a.       Arteri oftalmika
b.      Arteri komunikan posterior
c.       Arteri coroidea
d.      Arteri serebri anterior
e.       Arteri serebri media
f.       Arteri nasalis




3.       Arteri vertebralis
Cabang  bagian pertama subklavia berjalan naik melalui foramen prosesus transversi masuk ke cranium melalui foramen mahnum berjalan ke atas lalu kedepan medial medulla oblongata sampai di tepi bawah pons arteri ini bergabung dan membentuk A. basilaris cabang-cabang cranial Arteri vertebralis.
4.      Arteri basilaris
Dibentuk oleh penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik dalam alur. Pada permukaan anterior pons bercabang dua:
a.  Arteri serebralis posterior
b. Arteri sirkumateriosus
Wajah menerima darah dari:
a.       Arteri fasialis dan temporalis superficial
b.      Arteri temporalis superficial
c.       Arteri transversa fasialis
d.      Arteri supraorbitalis dan supratoklearis
5.      Arteri subklavia
Terdiri dari dekstra yaitu cabang dari arteri anonima dan sinitra cabang dari arkus aorta. Terdiri dari:
a.       Arteri aksilaris
b.      Arteri brakhialis
c.       Arteri ulnaris
d.      Arteri radialis
e.       Arteri arkus Palmaris superfisialis
f.       Arteri arkus Palmaris profundus
g.      Arteri digitalis
6.      Aorta torakalis :
a.       Rongga toraks terdiri dari:
a)      Arteri intercostalis
b)      Arteri perikardialis
c)      Arteri bronkialis
d)     Arteri esofagialis
e)      Arteri mediastinalis
b.      Dinding toraks terdiri dari:
a)      Arteri prenikus superior
b)      Arteri subkostalis
7.      Aorta abdominalis : merupakan bagian dari aorta desendens.
8.      Arteri Rongga perut
Terdiri dari:
a.       Arteri seliaka
b.      Arteri splinika
c.       Arteri mesenterika superior
d.      Arteri renalis
e.       Arteri spermatika dan Ovarika
f.       Arteri mesenterika Inferior
g.      Arteri marginalis
9.      Arteri dinding Abdomen
Arteri dinding abdomen muka dan belakan terdiri dari:
a.       Prenikus inferior
b.      Arteri subkostalis
c.       Epigastrika superior
d.      Arteri lumbalis
10.  Rongga panggul
Terdiri dari:
a.       Arteri iliaka interna
b.      Arteri iliaka eksterna

2.1.5.2 Vena
Pembuluh darah vena adalah kebalikan dari arteri yang membawa darah dari alat-alat tubuh kembali ke jantung.  Vena terbesar adalah vena pulmonalis. Pembuluh darah vena yang terdapat dalam tubuh yaitu:
1.      Vena ke jantung Meliputi : Vena cava superior, inferior dan pulmonalis
2.      Vena yang bermuara pada vena cava superior : tepat dibelakang angulus mandibularis yang menyatu dengan vena aurikularis posterior turun melintasi M. sternokleidomastoideus tepat diatas clavikula menembus fasia servikalis profunda dan mencurahkan isinya ke V. subclavia. Cabang- cabangnya:
a.       Vena aurikularis posterior
b.      Vena retromadibularis
c.       Vena jugularis eksterna posterior
d.      Vena supraskapularis
e.       Vena jugularis anterior
3.      Vena kulit kepala : vena troklearis dan vena supraorbitalis, vena temporalis superfisialis, aurikularis posterior dan oksipitalis.
4.      Vena wajah: fasialis, profunda fasialis, transversa fasialis.
5.      Vena pterigoideus :  Vena maksilaris, fasialis, lingualis, oftalmika.
6.      Vena tonsil dan palatum
7.      Vena punggung
8.      Vena yang bermuara pada vena cava interior
9.      Anastomisis portal sistemik
10.  Vena dinding pelvis
11.  Vena anggota gerak atas dan,
12.  Vena anggota gerak bawah

2.1.5.3 Kapiler
Pembuluh darah yang paling kecil sehingga disebut dengan pembuluh rambut. Kapiler terdiri dari:
1.      Kapiler arteri
2.      Kapiler vena
Fungsi kapiler:
1.      Penghubung arteri dan vena
2.      Tempat pertukaran darah dan cairan jaringan
3.      Mengambil hasil dari kelenjar
4.      Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus
5.      Menyaring darah dalam ginjal

2.1.6 Fisiologi Vaskuler
Sistem vaskuler memiliki peranan penting pada fisiologi kardiovaskuler karena berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan internal.
Bagian- bagian yang berperan dalam sirkulasi:
1.    Arteri mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan.
2.    Arteriola, cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi sebagai kendali ketika darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler.
3.    Kapiler , tempat pertukaran cairan, zat makanan dan elektrolit, hormone dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstitial.
4.    Venula yaitu mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap
5.    Vena yaitu saluran penampung pengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung.
Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua ujung pembuluh darah. Pembuluh darah dan aliran arteri adalah:
1.    Aliran darah dalam pembuluh darah
2.    Tekanan darah arteri : Sistolik, diastolic, nadi, dan darah rata-rata.
3.    Gelombang nadi.
4.    Analisis gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi, irama denyut nadi, amplitude dan ketajaman gelombang.
5.    Factor yang mempengaruhi tekanan darah arteri.
Sedangkan Pembuluh dan Aliran Vena Yaitu:
1.    Tekanan Vena: biasanya sangat rendah
2.    Gelombang denyut vena: perubahan tekanan dan volume
3.    Kurva denyut nadi:  vena jugularis eksterna dengan cara non invasive
4.    Kecepatan aliran darah vena
5.    Factor yang mempengaruhi kecepatan aliran darah vena
6.    Pengaruh gravitasi pada tekanan darah vena

2.1.6.1 Mikroskulasi
Tempat pertukaran zat CIS dan CES (interstitial) adalah kapiler. Dan dipengaruhi oleh kecuali dinding kapiler, arteriole, venolus karena dapat mengatur jumlah dan kecepatan aliran darah. Ketiga rangkaian tersebut disebut dengan mikrosirkulasi.

2.1.6.2 Tekanan Darah
Selisih diastolic dan sistolik disebut pulse pressure. Misalnya tekanan sistolik 120 mmHg dan diastolic 80 mmHg maka tekanan nadi sama denga 40 mmHg. Tekanan darah tidak selalu sesuai karena salah satu factor yang mempengaruhinya adalah keadaan kesehatan dan aktivitas. Pusat pengawasan dan pengaturan perubahan tekanan darah yaitu:
1.      Sistem saraf
a.       Presoreseptor dan kemoreseptor: serabut saraf aferen yang menuju pusat vasomotor berasal dari baroreseptor arteri dan kemoreseptor aortadan karotis dari korteks serebri.
b.      Hipotalamus: Berperan dalam mengatur emosi dan tingkah laku yang berhubungan dengan pengaturan kardiovaskuler
c.       Serebrum: Mempengaruhi tekanan dari karena penurunan respons tekanan, vasodilatasi, dan respons depressor meningkat.
d.      Reseptor nyeri: bergantung pada intensitas dan lokasi stimulus
e.       Reflex pulmonal: inflasi paru menimbulkan vasodilatasi sistemik dan penurunan tekanan darah arteri dan sebaliknya kolaps paru menimbulkan vasokonstriksi sistemik
2.      Sistem humoral atau kimia: berlangsung local atau sistemik, misalnya rennin-angiotensin, vasopressin, epineprin, asetikolin, serotonin, adenosine, kalsium, magnesium, hydrogen dan kalium.
3.      Sistem hemodinamik: lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah, susunan kapiler, perubahan tekanan osmotic, dan hidrostatik bagian luar, dan dalam sistem vaskuler.
4.      Sistem limfatik: komposisi sistem limfatik hampir sama dengan komposisi kimia plasma darah dan mengandung sejumlah besar limfosit yang mengalir sepanjang pembuluh limfe untuk masuk ke dalam aliran darah.

2.2.       Sistem sirkulasi paru (pulmoner)
Sistem sirkulasi paru - paru dimulai ketika darah kotor (darah yang  tidak mengandung Oksigen (O2) tetapi mengandung banyak CO2, yang berasal dari Vena Cava Inferior dan Vena Cava Superior) mengalir meninggalkan jantung kanan (Ventrikel/bilik kanan) melalui Arteri Pulmonalis menuju paru-paru (paru kanan dan kiri). Kecepatan aliran darah di dalam Arteri Pulmonalis sebesar 18 cm/detik, kecepatan ini lebih lambat daripada aliran darah di dalam Aorta. Di dalam paru kiri dan kanan, darah mengalir ke kapilaria paru-paru dimana terjadi pertukaran zat dan cairan melalui proses filtrasi dan reabsorbsi serta difusi.
Di kapilaria paru-paru terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 sehingga menghasilkan darah bersih (darah yang mengandung banyak Oksigen). Darah bersih selanjutnya keluar paru melalui Vena Pulmonalis (Vena Pulmonalis kanan dan kiri) memasuki jantung kiri (atrium/serambi kiri). Kecepatan aliran darah di dalam kapilaria paru-paru sangat lambat, setelah mencapai Vena Pulmonalis, kecepatan aliran darah bertambah kembali. Seperti halnya Aorta, Arteri Pulmonalis hingga kapilaria juga mengalami pulsasi (berdenyut). Selanjutnya darah mengalir dari dari atrium kiri melalui katup Mitral (katup berdaun 2) memasuki Ventrikel kiri lalu keluar jantung melalui Aorta, maka dimulailah sistem sirkulasi sistemik (umum), dan seterusnya secara berkesinambungan. Secara ringkas aliran darah dalam sistem sirkulasi darah manusia sebagai berikut:
1.         Sistem Sirkulasi Sistemik: jantung (bilik / ventrikel kiri) à Aorta -à Arteri à Arteriole à Capillary bed atau A-V Anastomose à venule à vena à Vena Cava (Vena Cava Inferior dan Vena Cava Superior) à Jantung (atrium/serambi kanan).
2.         Sistem Sirkulasi Paru-paru: Jantung (bilik/ventrikel kanan) à Arteri Pulmonalis à Paru à Kapilaria paru à Vena Pulmonalis à jantung (atrium/serambi kiri).

2.2.1    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Sistem Sirkulasi
1.         Beban awal
Otot jantung direnggangkan sebelum ventrikel kiri berkontraksi dan berhubungan dengan panjang otot jantung. Peningkatan beban awal menyebabkan kontraksi ventrikel lebih kuat dan meningkatkan volume curah jantung.



2.         Kontraktilitas ( kemampuan )
Bila saraf simpatis yang menuju ke atas atau ke kiri akan meningkatkan kontraktilitas. Frekuensi dan irama jantung juga akan memengaruhi kontraktilitas
3.         Beban akhir
Resistensi ( tahanan ) harus diatasi sewaktu darah dikeluarkan dari ventrikel. Beban akhir suatu beban ventrikel kiri diperlukan untuk membuka katup semilunaris aorta dan mendorong darah selama kontraksi. Peningkatan kerja juga meningkatkan kebutuhan oksigen.



   Pengertian Darah
                          Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah[1].
                        Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah (trombosit). Komposisi plasma dalam darah sekitar 55%, sedangkan sel-sel darah dan trombosit sekitar 45%. Sel dan keping darah lebih berat dibandingkan plasma sehingga dapat di pisahkan melalui prosedur yang di sebut sentrifugasi. (Marieb 2004; Solomonet al.2005)[2].
Fungsi darah, yaitu sebagai berikut :
1.      Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah.
2.      Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
3.       Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4.      Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah.
5.      Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih.
6.      Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.
7.       Menjaga kestabilan suhu tubuh.

Pada manusia, plasma darah mengandung sekitar 92 % air, 8 % protein,dan senyawa organik lainnya.selain itu juga garam anorganik, terutama Nacl. Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya jumlah nya dalam tubuh akan diatur.
Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup. Sel-sel darah tidak terbelah, melainkan langsung di ganti oleh sel-sel baru dari sum-sum tulang belakang.

Ada tiga macam sel-sel darah yaitu :
1)         Eritrosit (Sel darah merah)
                Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung dibagian tengahnya (bikonkaf) dan tidak berinti. (Istamar syamsuri,dkk.2006).
                Warna eritrosit tergantung pada hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen (O2), jika hemoglobin mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika O2 telah di lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan.
                Proses Pembentukan eritrosit di sebut eritropoiesis.
                Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas (sel batang mieloid) yang mampu berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan normal, eritrosit bertahan selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua, membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan diorgan limpa (lien) dan hati.
                Jumlah Eritrosit bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan ketinggian tempat tinggal seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-5,8 juta permililiter kubik darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta permililieter kubik darah.
2)      Leukosit ( sel darah Putih)
                Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil monosit, limfosit dan sel plasma. Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki granula-granula sehingga sering disebut granulosit. Sedangkan limfosit dan monosit di sebut agranulasit (tidak bergranula).
                Bahan-bahan yang di perlukan untuk membentuk leukosit adalah uitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel lainnya.
                Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah, terdiri dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 % limfosit.
                Masa hidup leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit dinilai karena selalu mengembara, tetapi diduga selama beberapa minggu atau bulan, limsofit umumnya bertahun selama 100-300 hari.
3)        Trombosit (keping-keping darah)
                Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah.
                Keping darah berbentuk cakram dan tidak berinti.
                Masa hidup trombosit sekitar 8-10 hari, setelah itu keping darah akan dibawah kelimpa untuk di hancurkan.
                Jumlah keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3 darah.
Susunan Darah[3]. serum darah atau plasma terdiri atas:
a.              Air: 91,0%
b.             Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen).
c.              Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, dll).
d.              Garam.
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
1.             Albumin
2.             bahan pembeku darah
3.             immunoglobin (antibodi)
4.             hormon
5.             berbagai jenis protein
6.             berbagai jenis garam
Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :
1)      Jaringan luka papar ke darah, trombosit akan menempel ke kologen jaringan dan   mengeluarkan zat-zat yang membuat trombosit saling berdekatan dan menempel.
2)      Trombosit akan membentuk sumbat yang memberi perlindungan darurat sehingga terjadi kehilangan darah.
3)      Pembentukan benang-benang fibrin.
Faktor penggumpalan darah dari trombosit bercampur dengan faktor penggumpalan darah dari plasma darah.
Tronbin akan mengkatalisis perubahan pibrinogan menjadi benang-benang fibrin.
               Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel peka terhadap penggumpalan darah (aglutinasi).
               Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan aglutinansi sel misalnya anti bodi. Dr.karl landsteiner seorang ahli imunologi dan patologi berkebangsaan Autria (1868-1943), dan Julius Donath adalah penemu perbedaan antigean dan antibodi dalam sel darah manusia.
1)             Golongan darah sistem A B O
Dalam sistem ini darah digolongkan dalam 4 macam yaitu : A, B, AB,dan O.Apabila pada sel darah merah seorang tidak terdapat anglutinogen A atau pun B maka darah di golongkan O, jika hanya terdapat anglutinogen A darah di golongkan A, dan jika hanya terdapat anglutinogen B darah di golongkan B, dan jika terdapat anglutinogen A dan B darah digolongkan AB.
2)      Golongan darah sistem Rhesus.
Golongan darah sistem Rhesus didasarkan atas ada dan tidaknya anglutinogen Rhesus (Rh) yang disebut juga faktor Rhesus.
Pada Transfusi darah orang yang menerima darah disebut resipien pada pemberi darah disebut donor. Sel darah yang diberikan kepada resipien adalah senyawa protein.
Pada umumnya Transfusi dilakukan pada orang dalam kondisi :
           Orang mengalami kecelakaan
           Tubuh terbakar.
           Orang yang kekurangan darah akut
            Orang yang mengidap penyakit kronis.
Pada  abad ke 17 seorang ahli fisiologi dari inggris, ya’ni William Harvey       (1578 – 1657), dari hasil percobaannya dan berbagai percobaan ahli lain ditemukanlah pembuluh balik (vena).
Tiga puluh tahun kemudian seorang ahli anatomi italia Marcello Malpighi. Berhasil menemukan pembuluh darah kapiller.
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawah darah dari jantung dan umumnya mengandung banyak oksigen.
Pada saat jantung berkontraksi (sisto) darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh nadi.
Pembuluh ini tebal, elastis, dan memiliki sebuah kutup (Valvula semilunris) yang berada terdapat diluar jantung.
Ada dua pembuluh nadi yang dilewati darah yaitu :
1)            Pembuluh nadi besar (aorta).
Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju keseluruh tubuh.
2)            Pembuluh nadi paru-paru (arteri palmonalis).
Pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan menuju paru-paru (pulmo).
Pembuluh balik adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung, yang umumnya mengandung karbondioksida.
Pada saat jantung berelaksasi (Diastol), darah dari tubuh dan paru-paru akan masuk ke jantung melalalui vena. Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula Semilunaris.
Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :
1)      Vena Kava
Vena kava  bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena. Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.
      Vena kava superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala, leher, keserambi kanan jantung.
      Vena kava inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
2)      Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung.
Poin kunci:
Pembuluh nadi (arteri) membawa darah dari jantung.
Pembuluh balik (vena) membawa darah menuju jantung.
Jalur peredaran darah:
Jantung – aorta – arteri – arteriola – kapiler – sel-sel tubuh – venula – vena – vena kava – jantung.



1)      Jantung
Jantung terletak didalam rongga dada serta terbungkus oleh Parikardia. Parikardia terdiri dari dua lapis yaitu :
                Lamina pariestalis (sebelah luar), dan
                Lamina viseralis (menempel di dinding jantung)
Diantara kedua lapis tersebut terdapat kavum parikardia yang berisi cairan pirikardia.
Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu : dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel).
Jantung dibentuk terutama oleh tiga jenis otot jantung (miokardia) yaitu, otot serambi, otot bilik , serta serabut otot perangsang dan pengantar khusus.
2)      Detak Jantung
Detak jantung setiap orang berbeda-beda tergantung pada usia, berat badan, jenis kelamin, kesehatan, dan aktifitas seorang. Pada saat duduk, denyut nadi seseorang 72 permenit. Tetapi pada saat berdiri denyut nadi mencapai 83 permenit.
Pada anak-anak, denyut nadi nya lebi cepat dibandingkan orang dewasa. Orang terkejut denyut nadinya menjadi lebih cepat. (Istamar Syamsuri,dkk:2006)

Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu :
1.        Peredaran darah kecil.
Adalah peredaran darah dibilik kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.
2.             Peredaran darah besar
Adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.
Oleh karena pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah tersebut, maka manusia di katakan memiliki peredaran darah ganda.

Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali[4].

          Kelainan pada system peredaran darah manusi dapat terjadi karena bawaan sejak lahir,kecelakaan,dan penyakit-penyakit tertentu dalam waktu yang lama. Penyakit akan terjadi organ tubuh jika terjadi infeksi,sementara sistem pertahanan sudah tidak sanggup menanggulanginya. Kelainan dan penyakit pada system peredaran darah manusia antara lain[5]:
1.             Anemia
    Anemia merupakan kondisi kekurangan jumlah sel darah merah atau hemoglobin
Polisitemia di tandai dgn meningkatnya eritrosit melebihi normal,sehingga darah menjadi kental.menaikan viskonsitas, dan menurunkan kecepatan aliran darah 
Leukimia (kankerdarah) terjadi karena sel darah putih aktif membelah,sehingga produksi leokosit terlalu banyak dan kemudian menahan sel darah merah.
Hemophilia merupakan penyakit darah sukar membeku.penderita dapat kehilangan banyak darah hanya karena luka kecil,penyakit ini bersifat menurun
Hipertensi terjadi jika sistol darah lebih tinggi dari 120 mmHg dan tekanan diastolnya lebih tinggi dari 80 mmHg. Pada hipertensi otot jantung bekerja lebih keras yg akhir nya membesar khususnya bilik kiri dan dapat mengakibatkan gagal jantung,pendarahan otak (stroke),pecahnya pembuluh kapiler jantung dan pecah nya pembuluh darah retina 
Hipotensi terjadi jika sistol darah kurang dari 120 mmHg dan tekanan diastol kurang dari 80 mmHg. Penderita hipotensi dapat mengalami pingsan
Varises merupakan pelebaran /pembesaran vena akibat tidak lancar nya aliran darah menuju jantung,akibat nya darah terkumpul di vena 
Atherosklerosis  merupakan penimbunan lemak pada arteri sedangkan arteriosklerosis adalah penimbunan zat kapur/kalsium di dinding arteri sehingga mengeras

Beberapa contoh teknologi yang berkaitan dengan sistem peredaran darah adalah sebagai berikut[6]:
ECG berguna untuk mendiagnosis penyakit dan gangguan pada tutup jantung, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, tumor di jantung, dan gangguan fungsi Ventrikel kiri.
Metode ini digunakan untuk memeriksa rasa nyeri dada atau memastikan hasil uji dari penggunaan metode lain, dan memeriksa hasil terapi jantung atau operasi bypass.
Cara ini dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh darah yang tersumbat oleh plak ( timbunan lemak ).
Operasi bypass sering kali dilakukan terhadap pasien yang menderita penyumbatan pembuluh darah orteri jantung.

Pada hewan tingkat tinggi ( ber sel banyak ) terdapat dua sistem peredaran darah, yaitu :
1.             Sistem Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah keseluruh tubuh ( jaringan ) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Kadang darah secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh.
2.             Sistem Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah keseluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah pada sistem ini, darah diedarkan melewati arteri dan kembali kejantung melewati vena.



          Komponen-komponen sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta jantung. Dan darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah  (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah, (trombosit).
          Kandungan didalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan karbondioksida, yaitu hemoglobin. Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit (Netrofil, eosinofil, basofil) dan leukosit agranulosit (monosit, limfosit). Trombosit berfungsi membekukan darah. Didalam serum terdapat antibodi (kekebalan).
          Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik. Perbedaan darah manusia tergolong peredaran tertutup dan ganda.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...