animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Kamis, 06 Juli 2017

Desain Komunikasi, Produk, Interior, Tekstil, Dan Visual



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat segera diselesaikan. Makalah ini disusun dengan judul “Desain Komunikasi, Produk, Interior, Tekstil, Dan Visual”.
            Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran seni budaya. Kegiatan tersebut dapat menumbuhkan sikap dan kepribadian siswa untuk mengetahui pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran seni budaya.
            Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan.
            Semoga makalah ini berguna bagi teman-teman dan segenap pembaca yang turut membaca makalah ini.

Taba Penanjung, 22 Maret 2017



Penyusun
















BAB I
DESAIN KOMUNIKASI
Description: https://keytoothsumarz.files.wordpress.com/2013/01/yura2.jpgDescription: https://keytoothsumarz.files.wordpress.com/2013/01/yura4.jpg


A.           Pengertian Desain Komunikasi
Description: https://keytoothsumarz.files.wordpress.com/2013/01/yura3.jpgDesain Komunikasi  adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.
Desain Komunikasi adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi  berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.
Pada prinsipnya desain komunikasi adalah perancangan untruk menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk  komunikatif, efektif, efisien dan tepat. terpola dan terpadu serta estetis, melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positif sasaran. elemen desain komunikasi adalah gambar/ foto, huruf, warna dan tata letak dalam berbagai media. baik media cetak, massa, elektronika maupun audio visual. Akar bidang desain komunikasi adalah komunikasi budaya, komunikasi sosial dan komunikasi ekonomi.

B.            Sejarah Desain Komunikasi
Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi. Bentuk komunikasi pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang sangat efektif hingga sekarang.
Sebagai suatu profesi, Desain Komunikasi baru berkembang sekitar tahun 1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara komunikatif, maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”. Spesialis-spesialis ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi); typographers (penata huruf), yang merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan; illustrators, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, desain komunikasi telah melengkapi pekerjaan dari agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut. Desainer komunikasi telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi – dunia periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat (public relations).
Desain Komunikasi baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang dikenalkan oleh desainer grafis asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi seperti yang kita kenal sekarang ini.

C.           Fungsi Desain Komunikasi
1.             Sebagai sarana identifikasi
Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi adalah sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya
2.             sebagai sarana informasi dan instruksi
Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah.
3.             sebagai sebagai sarana presentasi dan promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster.






















BAB II
DESAIN PRODUK

A.           Pengertian Desain Produk
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9YMI-l_2WOaPhswv3-_UoUg1sXhLlGoP0F9SNNhlotONwyuAJSF73eCwZ-E5l2f3z2Kw5zSQhCEkdncQyOpOwLJL51lIDtgvUsCbjnbfov2CgL4kLsqeqh1kAC6PPG2AUDTJuwqpK7BsX/s1600/pesodent-selesai.jpgDesain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh perusahaan untuk pelanggannya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada dasarnya generasi dan pengembangan ide-ide yang efektif dan efisien melalui proses yang mengarah ke produk-produk baru. Dalam pendekatan sistematis, desainer produk konsep dan mengevaluasi ide-ide, dan mengubahnya menjadi penemuan yang nyata dari produk.
Peran produk desainer adalah untuk menggabungkan seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk menciptakan produk-produk baru yang dapat digunakan orang lain.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiVFIundKFa1TS1x-7jWtFldmGIOsJ8yMNa1IJ0ezcigPDjWefaH5oEPf6sR1IWPqGiQW44SgnOt1Pm7fWGfIqxiEqvjTFjfIaHr6JU3NQTh9MvYPKtZuChrEvefmR4fYR5c7N5TLemMt1/s1600/SRI+MENDEMI.jpgPeran mereka berkembang telah difasilitasi oleh alat digital yang sekarang memungkinkan desainer untuk berkomunikasi, memvisualisasikan, menganalisis dan benar-benar menghasilkan ide-ide nyata dalam cara yang akan mengambil tenaga kerja yang lebih besar di masa lalu. Desain produk kadang-kadang bingung dengan (dan tentu tumpang tindih dengan) desain industri, dan baru-baru ini menjadi istilah yang luas termasuk layanan, software, dan desain produk fisik. Desain industri yang bersangkutan dengan membawa bentuk artistik dan kegunaan, biasanya berhubungan dengan desain kerajinan dan ergonomi, bersama-sama untuk memproduksi massal barang.








B.            Description: http://lh5.ggpht.com/-1ea3DmbEocg/U--BPqJjaiI/AAAAAAAAkE4/UYtjG2bkU24/Contoh_Desain_Produk_11.png?imgmax=800Maksud dan Tujuan Desain Produk
Berdasarkan beberapa pengertian Desain Produk tersebut diatas ternyata bahwa Produk Desain mempunyai maksud dan tujuan untuk membantu perusahaan dalam menciptakan dan mengembangkan produk baru atau untuk menjamin hasil produki yang sesuai dengan keinginan pelanggan disatu pihak serta dipihak lain untuk menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan.
Maksud dari Desain Produk, antara lain :
1.             Untuk menghindari kegagalan – kegagalan yang mungkin terjadi dalam pembuatan suatu produk.
2.             Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk.
3.             Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat.
4.             Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat.
5.             Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi persyaratan atau masih perlu perbaikan kembali.
Sedangkan tujuan dari Desain Produk itu sendiri, adalah :
1.             Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
2.             Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya.
3.             Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku dan  biaya – biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut.









BAB III
DESAIN INTERIOR

A.           Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-clrHt-QH_89tThfOMRnvu_KenJJ1dpOBByxCQDRuDslZm1sO-ObsD0zjTarOxP9qrMBeQ-Wg94QfsBMXO5gmQJru13r7yHCUGhgFYbTnKQPYEh9yLcIAHztUetBEFUv8_I4DjmDngoyM/s1600/35-Inspirasi-Desain-Interior-Ruang-Keluarga-dalam-Berbagai-Gaya-Desain-36.jpgPengertian Desain Interior
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6f1_VplnCNRHOMYuyki4KghEAvuFNwfbFpweHgrqiy23ceLPs4uknOGUs6osJJmwqEEgmuyn2VpqGToE0_Zd7taC48k_GWif8MzWCYI4HqhK8CQU4da6tQH69AQO7dgqsTnyh4-EeTzgX/s1600/Interior-Ruang-Tamu.jpgDesain interior adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah manusia. Salah satu bidang study keilmuan yang didasarkan pada ilmu desain, bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun nonfisik. Sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik. Perancangan interior meliputi bidang arsitektur yang melingkupi bagian dalam suatu bangunan. Contoh : Perancangan interior tetap, bergerak, maupun dekoratif yang bersifat sementara.
 Misalkan pada pekerjaan desain dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.             Perancangan interior tetap, perancangan desain inerior mulai dari merencana denah existing bangunan, lay-out, floor plan, ceiling plan, potongan, aksonometri, detail, perspektif, maket, animasi, dan teknis presentasi lainnya.
2.             Perancangan interior bergerak (moveable), perancangan desain interior yang bersifat mikro, misalkan pembuatan desain furniture, desain produk, desain landscape interior, handycraft, dll.
3.             Perancangan decoratif, perancangan yang bersifat menghias, misalkan mendesain hiasan pesta pernikahan, mendesain pesta ulang tahun, dll.





B.             
B.      Tujuan dari perancangan interior secara garis besar
Untuk menciptakan lingkungan bina yang fungsional dan indah, selain itu dapat menunjang kenyamanan user dalam beraktivitas di dalam ruang.
Description: http://cdn.freshome.com/wp-content/uploads/2010/04/amazing-interior-milan-600x395.jpgInterior merupakan sesuatu yang berada di dalam bangunan. Bisa juga diartikan seperti desain atau dekorasi di dalam struktur.
Interior memadukan semua hal yang berkaitan erat dengan warna, tekstur, dan lainnya. Diaplikasikan pada iklim atau cuaca yang berbeda.
Harus memiliki kreativitas. Maksudnya yaitu interior terus berkembang sesuai dengan kreativitas desainernya agar tidak monoton karena dapat menimbulkan kesan membosankan pada ruang. Semakin tinggi kreativitas dari sang desainer maka semakin bervariasi karya yang akan dia hasilkan.

C.            Elemen-elemen pembentuk interior
Interior suatu ruangan dibentuk melalui elemen-elemen pembentuk yang saling terkait. Elemen-elemen tersebut menjadi hal yang paling mendasar dalam perancangan interior suatu ruangan. Adapun elemen-elemen interior terdiri dari:
1.             Plafond: bagian dari interior yang berada di paling atas sebagai penutup ruang.
2.             Dinding: bagian sari interior yang posisinya di tengah/mengelilingi/membentuk ruang sebagai pembatas ruang.
3.             Lantai: bagian paling bawah dari ruangan sebagai alas ruang tersebut.
   Dalam penataan ruang interior terdapat hal-hal yang terkait seperti :
1.             Geometri atau ukuran penting erat kaitannya dengan interior karena akan mempengaruhi rancangan yang akan dibuat. Aspek-aspek yang dipertimbangkan yaitu:
a) Bentuk: meliputi bagaimana orientasi ruang dan karakteristiknya
b) Dimensi: lebih ke ukuran, sirkulasi, ruang gerak, dsb.
2. `    Material, mempunyai peranan besar terhadap rancangan interior, yakni mempengaruhi tampilan atau visual pada ruang. Hal-hal yang meliputi setting material yaitu:
a) Bahan: bahan yang diaplikasikan pada elemen-elemen pembentuk, contoh: keramik, parket kayu;
b) Tekstur: pola atau alur yang dapat dirasakan oleh kulit, contoh: dinding yang halus, plesteran kasar;
c) Warna: memberikan tampilan visual yang secara tidak langsung dapat menggambarkan karakter atau emosi dari ruang.
Furniture merupakan alat atau objek yang digunakan sebagai penunjang kegiatan dalam ruang. Peletakannya disesuaikan dengan luas dan sirkulasi ruang. Ukurannya sendiri dibuat standar untuk kenyamanan user, hanya bentuknya yang bervariasi. Furniture ada dua jenis, yaitu:
a)      Furniture utama : digunakan sebagai penunjang kegiatan, contoh: meja, kursi, sofa, tempat tidur;
b)      Furniture tambahan: digunakan sebagai pelengkap dari furniture utama, kotak alat tulis pada meja kerja.
Pencahayaan dapat mempengaruhi karakter ruang. Intensitas cahaya juga ditentukan oleh jenis kegiatan yang ada pada ruang tersebut untuk kenyaman user. Contoh: ruang kerja dengan penerangan yang cukup, ruang tidur dengan lampu temaram agar user bisa beristirahat tanpa merasa silau.
Setting additional, komponen ini bersifat dekoratif atau pemanis ruang, contoh: vas, lukisan, tanaman hias, dsb.

D.           Prinsip – Prinsip Dasar
Terdapat tujuh prinsip dasar yang diwadahi dalam interior design, antara lain :
1.             Unity and Harmony. Yaitu suatu ruangan dianggap sebagai suatu kesatuan dimana semua elemen yang ada saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang lainnya sehingga menghasislkan komposisi yang seimbang.
2.             Keseimbangan (Balance). Keseimbangan berarti tidak “berat” sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah kanan atau kiri atau atas dan sebagainya. Segala sesuatu yang seimbang akan menciptakan unity dan harmony. Keseimbangan dibagi menjadi 3 yaitu:
a.             Keseimbangan Simetris: Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal maupun vertikal. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda.
b.             Keseimbangan Asimetris: Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan.
c.             Keseimbangan Radial:   Adalah ketika semua element desain tersusun dan berpusat di tengah. Misalnya: Tangga berbentuk spiral.

3.             Vocal Point. Vocal Point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa satu atau lebih. Misalnya vocal point pada ruangan adalah jendela besar yang ada di ruangan, perapian atau bisa juga lukisan. Pemberian warna atau detail dan bentuk tertentu juga dapat dijadikan sebagai vocal point.
4.             Ritme. Dalam desain interior, ritme adalah semua pola pengulangan tentang visual. Ritme didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir.
5.             Detail. Detail pada desain interior mencakup segala kelengkapan yang ada pada ruangan. Mulai dari furniture utama, furniture tambahan, hingga furniture artivasial. Detail-detail tersebut juga berpengaruh besar terhadap suasana ruang yang tercipta.
6.             Skala dan Proporsi. Kedua prinsip desain yang berjalan beriringan, karena keduanya berhubungan dengan ukuran dan bentuk. Skala dan proporsi disini berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan civitas yang berada di dalam ruangan.
7.             Warna. Warna pada desain interior berpengaruh terhadap mood dan suasana ruang. Warna-warna yang soft akan cenderung menciptakan suasana ruang yang menenangkan, sedangkan warna-warna cerah akan memberikan suasana ruang yang menyegarkan.

E.            Konsep Desain Interior
Ada beberapa konsep yang biasanya digunakan dalam penataan desain, diantaranya :
1.             Rustik . Secara harfiah, Rustik diartikan sebagai sesuatu yang simpel, tak berseni dan kasar. Rustic dalam bahasa Indonesia berarti ‘berkarat’ atau tua, dan memiliki tekstur yang kasar dan tidak difinish-ing dengan baik. Konsep rustik adalah konsep yang  berbasis pada kesadaran terhadap lingkungan dan dideskripsikan sebagai beragam gaya yang menekankan pada alam serta elemen material yang belum terpabrikasi. Desain rustik adalah desain yang membawa suasana alam ke dalam ruangan.  Gaya rustik bisa diartikan sebagai gaya dalam desain arsitektur dan interior yang menitikberatkan pada kesan alami, dari material yang tidak difinish-ing atau dihaluskan, misalnya kayu, batu, logam, dan sebagainya. Desain interior bangunan bergaya rustik merupakan desain yang mengutamakan bahan alami, berkarat, lapuk, dan di rancang menjadi elemen ruang. Dalam penerapannya terdapat beberapa bahan kunci yang bisa menggambarkan  desain rustik. Seperti kayu, batu alam, logam, dsb.  Desain interior rustik modern akan membuat pengguna ruang merasa seperti kembali ke pedesaan namun dengan pemikiran masa kini. Gaya rustik mengutamakan perancangan suasna ruang agar terasa hangat dan nyaman. Karena pada dasarnya, gaya rustik berawal dari rumah log  kayu yang dibangun di daerah iklim kutub. Demi menghangatnkan diri, maka digunakan material yang sesuai dan compatible seperti logwood yang disusun di semua elemen ruang.  Warna-warna yang digunakan pada ruang rustik adalah warna yang membuat kesan hangat dan tenang seperti coklat, cream, putih, dan sebagainya serta warna yang berkesan kuat seperti hitam, coklat tua, dll.
Description: https://i0.wp.com/st.hzcdn.com/simgs/34d15145021b765f_4-5251/rustic-family-room.jpg
2.             Konsep Klasik. Konsep klasik berasal dari gaya Yunani dan Romawi dimana konsep ini berbasispada susunan, keseimbangan, dan harmonisasi yang sempurna. Desain klasik tidak termasuk elemen modern dan pengaruh yang terjadi saat ini. Interior klasik berangkat dari tradisi. Sebuah ruang yang didesain dengan konsep klasik mempunyai banyak titik fokus. tungku api, meja besar, dan tangga yang megah adalah beberapa titik fokus yang sering digunakan. Konsep klasik menghasilkan tampilan yang megah dan mewah. Konsep ini sering digunakan  untuk menghasilkan citra terbaik dan sempurna karena menggunakan perhitungan filosofi arsitektur terkemuka pada zaman lampau. Kekurangan konsep klasik terletak pada  penggunaan material yang lebih banyak dan tidak efisien dalam waktu untuk pengerjaannya.
Description: https://i1.wp.com/desain-minimalis.com/wp-content/uploads/2014/09/Desain-Interior-Rumah-Elegan-Klasik.jpg

3.             Konsep modern minimalis
Desain interiordengan gaya minimalis sudah ada sejak lama, sehingga tak asing lagi gaya minimalis diterapkan untuk sebuah desain rumah. Kira-kira pada tahun 1920 silam, desain minimalis sudah mulai berkembang tetapi belum begitu terkenal seperti saat ini. Barulah pada tahun 1990 konsep yang mengusung kesederhanaan ini mulai banyak dikenal orang dan terus mengalami perkembangan yang begitu pesat sepuluh tahun kemudian atau pada tahun 2000 sampai sekarang. Banyak orang beranggapan bahwa konsep minimalis adalah suatu desain yang akan menghasilkan ruang sederhana namun tetap memiliki nilai estetika dan ruang yang lebih besar dan lapang. Padahal konsep sejati dari desain  minimalis tidak hanya itu saja. Salah satu alasan utama dari munculnya desain minimalis adalah sebagai salah satu bentuk protes terhadap beberapa aliran arsitektur yang dianggap boros, dalam menggunakan bahan untuk bangunan yang tidak ramah terhadap alam. Contohnya penggunaan kayu yang berlebihan untuk bahan bangunan atau pembuatan interior yang diambil dari alam, padahal manusia tidak bisa memproduksinya sendiri.
Konsep  minimalis lebih mengutamakan fungsi dari penggunaan bahan bangunan dan aksesoris secara lebih maksimal. Konsep ini juga selalu menghindari pemakaian ornamen atau hiasan rumah yang di anggap tak perlu. Sehingga efisiensi terhadap penggunaan bahan material harus di batasi. Dan ini menjadikan tantangan bagi arsitek dalam membuat rancangan atau desain pada bangunan baru. Sehingga kini banyak bermunculan ide-ide baru yang dimunculkan oleh para arsitektur untuk mendapatkan komposisi baru yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman.
Description: https://i1.wp.com/gambardesainproperti.com/wp-content/uploads/2014/08/Interior-Rumah-Minimalis-Modern1.jpg
4.             Konsep futuristic. Futuristik mempunyai arti yang bersifat mengarah atau menuju masa depan. Citra futuristik pada ruang berarti citra yang mengesankan bahwa ruang itu berorientasi ke masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui ekspresi ruang. Konsep ini didasarkan pada imajinasi dan pemahaman desainer terhadap sebuah ruangan dan objek objek masa depan. Biasanya menggunakan bahan bahan atau material logam/ kombinasi dan model yang biasa digunakan untuk pesawat ulang alik. Kelebihan konsep ini terletak pada desain yang bersifat iconic yang berbeda dengan lingkungan sekitar. Kekurangannya adalah pada harga material yang mahal karena kebanyakan mengandung unsur/ material logam dan kombinasinya sebagai finishing akhir
Description: https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/564x/6b/03/d9/6b03d96478c851b5adabc2ab1884ae6f.jpg
5.             Konsep Eklektik. Ekletik berarti memadukan unsur terbaik yang ada dari tiap gaya. Anda membutuhkan ruang lebih besar untuk bereksperimen dalam nuansa eklektik yang memadukan warna, corak, dan aksesor. Kelebihan nuansa eklektik adalah menjadikan rumah lebih segar, memikat, hangat, dan homey . Dalam gaya/style ini, anda dituntut untuk lebih peka sehingga bisa menyeimbangkan berbagai unsur, rupa-rupa gaya yang disisipkan pasti lebih sedap dipandang.
Description: https://i2.wp.com/inforumahminimalis.com/wp-content/uploads/2014/05/Langit-langit-tinggi-dan-desain-eklektik-sebagai-interior-rumah-antik.jpg
BAB IV
DESAIN TEKSTIL

A.      Pengertian Desain Tekstil
Desain Tekstil adalah proses menciptakan desain dan struktur untuk rajutan, tenunan, non-woven atau hiasan dari kain. Merancang Tekstil melibatkan pola memproduksi kain untuk digunakan dalam pakaian, tekstil rumah tangga (seperti handuk) dan tekstil dekoratif seperti karpet. Bidang ini meliputi pola yang sebenarnya membuat serta mengawasi sebagian atau seluruh proses produksi. [1] Dengan kata lain, desain tekstil adalah proses dari bahan baku menjadi produk jadi. Serat, benang dan selesai adalah elemen kunci yang harus dipertimbangkan selama prosedur desain tekstil.
Description: https://image.slidesharecdn.com/presentasi-1-130924230240-phpapp02/95/kriya-seni-tekstil-10-638.jpg?cb=1380063920Merancang Tekstil adalah bidang kreatif yang menjembatani desain fashion, manufaktur karpet dan setiap bidang-kain lain yang terkait. [1] desain Tekstil memenuhi begitu banyak tujuan dalam hidup kita. [2] Sebagai contoh:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQZNxtyrxne8mePKHQMdlaj6cC9pL0FtrTRgtxDHzJN04XnBbtjvnFxqjDj8ch0pPb7xdc89_n0S-L_pakil-p69v5FZuNz1EAR_yUlJOzYXwcE-9Xh7T7Hkff9R3xwIypI7-4EfqhDW7v/s1600/Desain+Batik+Febri+2.jpgOrang-orang memanjat keluar dari bawah seprai dan selimut dan melangkah ke sandal dan jubah.
Orang mencuci wajah mereka dengan waslap, mengeringkannya dengan handuk, dan memakai pakaian untuk hari.
Orang-orang duduk di kursi berlapis, kendaraan bergerak pada ban diperkuat dengan kabel tekstil yang kuat. [2]
Contoh di atas menggambarkan pentingnya tekstil dalam kehidupan kita sehari-hari. Juga, contoh-contoh ini memberikan ide kepada desainer tekstil untuk mempertimbangkan kontribusi kinerja untuk kain selesai, karena desain dari desainer memberikan pengaruh langsung terhadap kinerja, daya tahan dan daya tarik dari produk akhir. Ini mencakup tidak hanya menggambar skill tetapi juga cerdas bisnis dari industri tekstil global dan hubungan konsumen juga.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-mAAdAKCiQxX8uvFQRlF6aVXMEEaF7LNsYZDIglCoZtbKnXiR_QIWpPFgpjINBdfkkgz05DW21VVre0O1e-24ZRIt1hM1sbVt7ORqAR8qQ-ZTH7me4Uwcnc93GN_yAvjQrwW13YDNrmrn/s1600/contohinterior-6_zps97ea7f1a.jpgDesainer tekstil menikah dengan visi kreatif dari apa tekstil selesai akan terlihat seperti dengan pemahaman yang mendalam mengenai aspek teknis produksi dan sifat dari serat , benang , dan pewarna .
[3]Desain untuk kedua tekstil tenun dan dicetak sering dimulai dengan gambar atau cat air sketsa desain selesai. Secara tradisional, gambar pola tekstil tenunan diterjemahkan ke bentuk-bentuk khusus dari kertas grafik disebut makalah titik yang digunakan oleh para penenun dalam mendirikan mereka alat tenun .
Pada saat ini, desainer mungkin menggunakan software, cat tangan, atau ambil pensil dan kertas untuk mencatat desain mereka. Setelah pola disepakati, proses desain bergeser ke memilih kain yang tepat dan kemudian untuk mendapatkan desain dicetak pada atau ditenun menjadi kain. [1] Designer mungkin ingin menggunakan metode pencelupan atau pencetakan untuk membuat desain mereka. Ada banyak metode pencetakan.
Sebagai contoh, Saat ini, kebanyakan desainer tekstil profesional menggunakan beberapa bentuk desain dibantu komputer perangkat lunak yang dibuat secara tegas untuk tujuan ini. Beberapa kemajuan terbaru dalam pencetakan tekstil telah di bidang digital printing . Proses ini mirip dengan komputer dikontrol printer kertas yang digunakan untuk aplikasi office. Selain itu, pencetakan transfer panas adalah metode lain pencetakan populer untuk digunakan dalam desain tekstil.












BAB V
DESAIN VISUAL

A.           Pengertian Desain Visual
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiisoWT8lhPD31AB8ssiuQvAqwfWU9mrr7dy2ZaWufjl1Whn714T6vW3xdQtP8ffYKMofsZO5ZC84Pu3H7qrh2FnfGo7RwdInK9MJbbef4AXcIDDaYfVLkvDN2jkbXK53J5qNN7Rc64bgTg/s1600/karya-seni-rupa-2-dimensi-uniqpostcom.jpgAsal kata (etimologi) desain komunikasi visual terdiri dari tiga kata:
Desain:
a. Desain diambil dari kata “designo” (Itali), yang artinya gambar.
b.    Bahasa Inggris diambil dari bahasa Latin (designare), yang artinya merencanakan atau merancang.
c.             Dunia seni rupa, istilah desain dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa ide Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” (Bahasa Inggris: common). Kemudian komunikasi kemudian dianggap sebagai proses menciptakan suatau kesamaan (commonness) atau suatau kesatuan pemikiran antara pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan).
d.             Visual. Kata visual bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon ileh indera penglihatan kita, yaitu mata. Berasal dari kata Latin “videre” yang artinya melihat kemudian dimasukkan ke dalam Bahasa Inggris visual. Jadi, pengertian Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.

B.            Sejarah Desain Komunikasi Visual
Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual. Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang sangat efektif hingga sekarang.
Description: http://rudybudiantoro.weebly.com/uploads/1/1/7/8/11786100/2681492.gif     Sebagai suatu profesi, Desain Komunikasi Visual baru berkembang sekitar tahun 1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”. Spesialis-spesialis ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi), typographers (penata huruf), yang merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan, illustrators, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain-lain.
 Dalam perkembangannya, Desain Komunikasi Visual telah melengkapi pekerjaan dari agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut. Desainer komunikasi visual telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi sampai dunia periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat (public relations).
Desain Komunikasi Visual baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang dikenalkan oleh desainer grafis asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini.

C.           Perbedaan Desain Komunikasi Visual dan Seni Murni
Desain Komunikasi Visual:
a.             Menghadapi lebih dari satu pengamat
b.             Bertujuan untuk memuaskan seseorang atau sekelompok orang
c.             Dapat memahami dan menginterpretasikan permintaan seseorang atau sekelompok orang ke dalam suatu karya desain
d.             Menggerakkan sekelompok orang untuk menghadiri suatu acara mengikuti petunjukan, memahami peta suatu lokasi atau membeli suatu produk
e.             Informasinya bersifat universal (dapat dimengerti semua orang)
                                         
Seni murni:
a.             Pengamatnya hanya satu, yaitu seniman itu sendiri
b.             Ekspresi emosi dan perasaan dari seniman itu sendiri yang bertujuan untuk memuaskan diri seniman tersebut
c.             Informasinya bersifat emosional, yang berarti tidak harus dapat diartikan dan dibaca oleh orang lain































DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...