KATA PENGANTAR
Puji syukur
kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga makalah ini dapat segera diselesaikan. Makalah ini disusun dengan
judul “Desain Komunikasi, Produk, Interior,
Tekstil, Dan Visual”.
Makalah ini
disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran seni budaya. Kegiatan tersebut
dapat menumbuhkan sikap dan kepribadian siswa untuk mengetahui
pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran seni budaya.
Tak lupa
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan,
saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan.
Semoga makalah
ini berguna bagi teman-teman dan segenap pembaca yang turut membaca makalah
ini.
Taba Penanjung, 22 Maret 2017
Penyusun
BAB
I
DESAIN
KOMUNIKASI
A.
Pengertian Desain Komunikasi
Desain
Komunikasi adalah ilmu yang mempelajari
konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan
pesan dan gagasan, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa
bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan
dapat diterima oleh sasarannya.
Desain Komunikasi adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa
komunikasi berupa pengolahan pesan-pesan
untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan
kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk,
jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya
peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.
Pada prinsipnya desain komunikasi adalah perancangan untruk
menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa
bentuk komunikatif, efektif, efisien dan
tepat. terpola dan terpadu serta estetis, melalui media tertentu sehingga dapat
mengubah sikap positif sasaran. elemen desain komunikasi adalah gambar/ foto,
huruf, warna dan tata letak dalam berbagai media. baik media cetak, massa,
elektronika maupun audio visual. Akar bidang desain komunikasi adalah
komunikasi budaya, komunikasi sosial dan komunikasi ekonomi.
B.
Sejarah Desain Komunikasi
Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan
komunikasi. Bentuk komunikasi pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang
digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age),
bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian
seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih
ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan
kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk
yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti
sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang
sangat efektif hingga sekarang.
Sebagai suatu profesi, Desain Komunikasi baru berkembang sekitar
tahun 1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan
sesuatu secara komunikatif, maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam
“seniman spesialis”. Spesialis-spesialis ini antara lain adalah visualizers
(seniman visualisasi); typographers (penata huruf), yang merencanakan dan
mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan;
illustrators, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, desain komunikasi telah melengkapi
pekerjaan dari agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga
desain majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut. Desainer
komunikasi telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi – dunia
periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat
(public relations).
Desain Komunikasi baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an
yang dikenalkan oleh desainer grafis asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena
menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga
mengurusi moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah
desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka
dimunculkan istilah desain komunikasi seperti yang kita kenal sekarang ini.
C.
Fungsi Desain Komunikasi
1.
Sebagai sarana identifikasi
Fungsi dasar yang utama
dari desain komunikasi adalah sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang
dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga
dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat
mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya
maupun konsumennya
2.
sebagai sarana informasi dan instruksi
Sebagai sarana informasi
dan instruksi, desain komunikasi bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu
hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya
peta, diagram, simbol dan penunjuk arah.
3.
sebagai sebagai sarana presentasi dan promosi
Tujuan dari desain
komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk
menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual)
dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster.
BAB II
DESAIN PRODUK
A.
Pengertian Desain
Produk
Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan
dijual oleh perusahaan untuk pelanggannya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada
dasarnya generasi dan pengembangan ide-ide yang efektif dan efisien melalui
proses yang mengarah ke produk-produk baru. Dalam pendekatan sistematis,
desainer produk konsep dan mengevaluasi ide-ide, dan mengubahnya menjadi
penemuan yang nyata dari produk.
Peran produk desainer
adalah untuk menggabungkan seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk
menciptakan produk-produk baru yang dapat digunakan orang lain.
Peran mereka berkembang telah difasilitasi oleh alat digital
yang sekarang memungkinkan desainer untuk berkomunikasi, memvisualisasikan,
menganalisis dan benar-benar menghasilkan ide-ide nyata dalam cara yang akan
mengambil tenaga kerja yang lebih besar di masa lalu. Desain produk
kadang-kadang bingung dengan (dan tentu tumpang tindih dengan) desain industri,
dan baru-baru ini menjadi istilah yang luas termasuk layanan, software, dan
desain produk fisik. Desain industri yang bersangkutan dengan membawa bentuk
artistik dan kegunaan, biasanya berhubungan dengan desain kerajinan dan
ergonomi, bersama-sama untuk memproduksi massal barang.
B.
Maksud dan Tujuan Desain Produk
Berdasarkan beberapa
pengertian Desain Produk tersebut diatas ternyata bahwa Produk Desain mempunyai
maksud dan tujuan untuk membantu perusahaan dalam menciptakan dan mengembangkan
produk baru atau untuk menjamin hasil produki yang sesuai dengan keinginan
pelanggan disatu pihak serta dipihak lain untuk menyesuaikan dengan kemampuan
perusahaan.
Maksud dari Desain
Produk, antara lain :
1.
Untuk menghindari kegagalan – kegagalan yang mungkin terjadi
dalam pembuatan suatu produk.
2.
Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam
pembuatan produk.
3.
Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang
dibuat.
4.
Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat.
5.
Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi
persyaratan atau masih perlu perbaikan kembali.
Sedangkan tujuan dari
Desain Produk itu sendiri, adalah :
1.
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai
nilai jual yang tinggi.
2.
Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya.
3.
Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan
baku dan biaya – biaya dengan tanpa
mengurangi nilai jual produk tersebut.
BAB
III
DESAIN
INTERIOR
A.
Pengertian Desain Interior
Desain interior adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu
karya seni yang ada di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan
masalah manusia. Salah satu bidang study keilmuan yang didasarkan pada ilmu
desain, bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan
binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun
nonfisik. Sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi
lebih baik. Perancangan interior meliputi bidang arsitektur yang
melingkupi bagian dalam suatu bangunan. Contoh : Perancangan interior tetap,
bergerak, maupun dekoratif yang bersifat sementara.
Misalkan pada
pekerjaan desain dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.
Perancangan interior tetap, perancangan desain inerior mulai
dari merencana denah existing bangunan, lay-out, floor plan, ceiling plan,
potongan, aksonometri, detail, perspektif, maket, animasi, dan teknis
presentasi lainnya.
2.
Perancangan interior bergerak (moveable), perancangan desain
interior yang bersifat mikro, misalkan pembuatan desain furniture, desain
produk, desain landscape interior, handycraft, dll.
3.
Perancangan decoratif, perancangan yang bersifat menghias,
misalkan mendesain hiasan pesta pernikahan, mendesain pesta ulang tahun, dll.
B.
B. Tujuan
dari perancangan interior secara garis besar
Untuk menciptakan
lingkungan bina yang fungsional dan indah, selain itu dapat menunjang
kenyamanan user dalam beraktivitas di dalam ruang.
Interior merupakan sesuatu yang berada di dalam bangunan. Bisa
juga diartikan seperti desain atau dekorasi di dalam struktur.
Interior memadukan
semua hal yang berkaitan erat dengan warna, tekstur, dan lainnya. Diaplikasikan
pada iklim atau cuaca yang berbeda.
Harus memiliki
kreativitas. Maksudnya yaitu interior terus berkembang sesuai dengan
kreativitas desainernya agar tidak monoton karena dapat menimbulkan kesan
membosankan pada ruang. Semakin tinggi kreativitas dari sang desainer maka
semakin bervariasi karya yang akan dia hasilkan.
C.
Elemen-elemen pembentuk interior
Interior suatu ruangan
dibentuk melalui elemen-elemen pembentuk yang saling terkait. Elemen-elemen
tersebut menjadi hal yang paling mendasar dalam perancangan interior suatu
ruangan. Adapun elemen-elemen interior terdiri dari:
1.
Plafond: bagian dari interior yang berada di paling atas sebagai
penutup ruang.
2.
Dinding: bagian sari interior yang posisinya di
tengah/mengelilingi/membentuk ruang sebagai pembatas ruang.
3.
Lantai: bagian paling bawah dari ruangan sebagai alas ruang
tersebut.
Dalam penataan ruang interior terdapat hal-hal
yang terkait seperti :
1.
Geometri atau ukuran penting erat kaitannya dengan interior
karena akan mempengaruhi rancangan yang akan dibuat. Aspek-aspek yang
dipertimbangkan yaitu:
a) Bentuk: meliputi
bagaimana orientasi ruang dan karakteristiknya
b) Dimensi: lebih ke
ukuran, sirkulasi, ruang gerak, dsb.
2. ` Material, mempunyai
peranan besar terhadap rancangan interior, yakni mempengaruhi tampilan atau
visual pada ruang. Hal-hal yang meliputi setting material yaitu:
a) Bahan: bahan yang
diaplikasikan pada elemen-elemen pembentuk, contoh: keramik, parket kayu;
b) Tekstur: pola atau
alur yang dapat dirasakan oleh kulit, contoh: dinding yang halus, plesteran
kasar;
c) Warna: memberikan
tampilan visual yang secara tidak langsung dapat menggambarkan karakter atau
emosi dari ruang.
Furniture merupakan
alat atau objek yang digunakan sebagai penunjang kegiatan dalam ruang.
Peletakannya disesuaikan dengan luas dan sirkulasi ruang. Ukurannya sendiri
dibuat standar untuk kenyamanan user, hanya bentuknya yang bervariasi. Furniture
ada dua jenis, yaitu:
a) Furniture utama :
digunakan sebagai penunjang kegiatan, contoh: meja, kursi, sofa, tempat tidur;
b) Furniture tambahan:
digunakan sebagai pelengkap dari furniture utama, kotak alat tulis pada meja
kerja.
Pencahayaan dapat
mempengaruhi karakter ruang. Intensitas cahaya juga ditentukan oleh jenis
kegiatan yang ada pada ruang tersebut untuk kenyaman user. Contoh: ruang kerja
dengan penerangan yang cukup, ruang tidur dengan lampu temaram agar user bisa
beristirahat tanpa merasa silau.
Setting additional,
komponen ini bersifat dekoratif atau pemanis ruang, contoh: vas, lukisan,
tanaman hias, dsb.
D.
Prinsip – Prinsip Dasar
Terdapat tujuh prinsip
dasar yang diwadahi dalam interior design, antara lain :
1.
Unity and Harmony. Yaitu suatu ruangan
dianggap sebagai suatu kesatuan dimana semua elemen yang ada saling melengkapi
dan berkesinambungan satu dengan yang lainnya sehingga menghasislkan komposisi
yang seimbang.
2.
Keseimbangan (Balance). Keseimbangan berarti
tidak “berat” sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah kanan atau kiri
atau atas dan sebagainya. Segala sesuatu yang seimbang akan menciptakan unity
dan harmony. Keseimbangan dibagi menjadi 3 yaitu:
a.
Keseimbangan Simetris: Keseimbangan simetris terjadi apabila
berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi
horizontal maupun vertikal. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua
elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda.
b.
Keseimbangan Asimetris: Keseimbangan asimetris terjadi ketika
berat visual dari elemen desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini
mengandalkan permainan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai
keseimbangan dengan tidak beraturan.
c.
Keseimbangan Radial: Adalah ketika semua element desain
tersusun dan berpusat di tengah. Misalnya: Tangga berbentuk spiral.
3.
Vocal Point. Vocal Point disini
maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa satu atau lebih.
Misalnya vocal point pada ruangan adalah jendela besar yang
ada di ruangan, perapian atau bisa juga lukisan. Pemberian warna atau detail
dan bentuk tertentu juga dapat dijadikan sebagai vocal point.
4.
Ritme. Dalam desain interior, ritme adalah
semua pola pengulangan tentang visual. Ritme
didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir.
5.
Detail. Detail pada desain interior mencakup segala
kelengkapan yang ada pada ruangan. Mulai dari furniture utama, furniture
tambahan, hingga furniture artivasial. Detail-detail tersebut juga berpengaruh
besar terhadap suasana ruang yang tercipta.
6.
Skala dan Proporsi. Kedua prinsip
desain yang berjalan beriringan, karena keduanya berhubungan dengan
ukuran dan bentuk. Skala dan proporsi disini berpengaruh terhadap tingkat
kenyamanan civitas yang berada di dalam ruangan.
7.
Warna. Warna pada desain interior berpengaruh
terhadap mood dan suasana ruang. Warna-warna yang soft akan
cenderung menciptakan suasana ruang yang menenangkan, sedangkan warna-warna
cerah akan memberikan suasana ruang yang menyegarkan.
E.
Konsep Desain Interior
Ada beberapa konsep
yang biasanya digunakan dalam penataan desain, diantaranya :
1.
Rustik . Secara harfiah, Rustik diartikan sebagai sesuatu yang simpel,
tak berseni dan kasar. Rustic dalam bahasa Indonesia berarti ‘berkarat’ atau
tua, dan memiliki tekstur yang kasar dan tidak difinish-ing dengan baik. Konsep
rustik adalah konsep yang berbasis pada kesadaran terhadap lingkungan dan
dideskripsikan sebagai beragam gaya yang menekankan pada alam serta elemen
material yang belum terpabrikasi. Desain rustik adalah desain yang membawa
suasana alam ke dalam ruangan. Gaya rustik bisa diartikan sebagai gaya
dalam desain arsitektur dan interior yang menitikberatkan pada kesan alami,
dari material yang tidak difinish-ing atau dihaluskan, misalnya kayu, batu,
logam, dan sebagainya. Desain interior bangunan bergaya rustik merupakan desain
yang mengutamakan bahan alami, berkarat, lapuk, dan di rancang menjadi elemen
ruang. Dalam penerapannya terdapat beberapa bahan kunci yang bisa
menggambarkan desain rustik. Seperti kayu, batu alam, logam, dsb.
Desain interior rustik modern akan membuat pengguna ruang merasa seperti
kembali ke pedesaan namun dengan pemikiran masa kini. Gaya rustik mengutamakan
perancangan suasna ruang agar terasa hangat dan nyaman. Karena pada dasarnya,
gaya rustik berawal dari rumah log kayu yang dibangun di daerah iklim
kutub. Demi menghangatnkan diri, maka digunakan material yang sesuai dan
compatible seperti logwood yang disusun di semua elemen ruang.
Warna-warna yang digunakan pada ruang rustik adalah warna yang membuat kesan
hangat dan tenang seperti coklat, cream, putih, dan sebagainya serta warna yang
berkesan kuat seperti hitam, coklat tua, dll.
2.
Konsep Klasik. Konsep klasik berasal dari gaya Yunani dan
Romawi dimana konsep ini berbasispada susunan, keseimbangan, dan harmonisasi
yang sempurna. Desain klasik tidak termasuk elemen modern dan pengaruh yang
terjadi saat ini. Interior klasik berangkat dari tradisi. Sebuah ruang yang
didesain dengan konsep klasik mempunyai banyak titik fokus. tungku api, meja
besar, dan tangga yang megah adalah beberapa titik fokus yang sering digunakan.
Konsep klasik menghasilkan tampilan yang megah dan mewah. Konsep ini sering
digunakan untuk menghasilkan citra terbaik dan sempurna karena
menggunakan perhitungan filosofi arsitektur terkemuka pada zaman lampau. Kekurangan
konsep klasik terletak pada penggunaan material yang lebih banyak dan
tidak efisien dalam waktu untuk pengerjaannya.
3.
Konsep modern minimalis
Desain interiordengan gaya minimalis sudah ada sejak lama,
sehingga tak asing lagi gaya minimalis diterapkan untuk sebuah desain rumah.
Kira-kira pada tahun 1920 silam, desain minimalis sudah mulai berkembang tetapi
belum begitu terkenal seperti saat ini. Barulah pada tahun 1990 konsep yang
mengusung kesederhanaan ini mulai banyak dikenal orang dan terus mengalami
perkembangan yang begitu pesat sepuluh tahun kemudian atau pada tahun 2000
sampai sekarang. Banyak orang beranggapan bahwa konsep minimalis adalah
suatu desain yang akan menghasilkan ruang sederhana namun tetap memiliki
nilai estetika dan ruang yang lebih besar dan lapang. Padahal konsep sejati
dari desain minimalis tidak hanya itu saja. Salah satu alasan utama dari
munculnya desain minimalis adalah sebagai salah satu bentuk protes terhadap
beberapa aliran arsitektur yang dianggap boros, dalam menggunakan bahan untuk
bangunan yang tidak ramah terhadap alam. Contohnya penggunaan kayu yang
berlebihan untuk bahan bangunan atau pembuatan interior yang diambil dari alam,
padahal manusia tidak bisa memproduksinya sendiri.
Konsep minimalis lebih mengutamakan fungsi dari penggunaan
bahan bangunan dan aksesoris secara lebih maksimal. Konsep ini juga selalu
menghindari pemakaian ornamen atau hiasan rumah yang di anggap tak perlu.
Sehingga efisiensi terhadap penggunaan bahan material harus di batasi. Dan ini menjadikan
tantangan bagi arsitek dalam membuat rancangan atau desain pada bangunan baru.
Sehingga kini banyak bermunculan ide-ide baru yang dimunculkan oleh para
arsitektur untuk mendapatkan komposisi baru yang mampu menyesuaikan dengan
perkembangan jaman.
4.
Konsep futuristic. Futuristik mempunyai arti yang bersifat
mengarah atau menuju masa depan. Citra futuristik pada ruang berarti
citra yang mengesankan bahwa ruang itu berorientasi ke masa depan atau
citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan
melalui ekspresi ruang. Konsep ini didasarkan pada imajinasi dan pemahaman
desainer terhadap sebuah ruangan dan objek objek masa depan. Biasanya
menggunakan bahan bahan atau material logam/ kombinasi dan model yang biasa
digunakan untuk pesawat ulang alik. Kelebihan konsep ini terletak pada desain
yang bersifat iconic yang berbeda dengan lingkungan sekitar. Kekurangannya
adalah pada harga material yang mahal karena kebanyakan mengandung unsur/
material logam dan kombinasinya sebagai finishing akhir
5.
Konsep Eklektik. Ekletik berarti memadukan unsur
terbaik yang ada dari tiap gaya. Anda membutuhkan ruang lebih
besar untuk bereksperimen dalam nuansa eklektik yang memadukan warna, corak,
dan aksesor. Kelebihan nuansa eklektik adalah menjadikan rumah lebih
segar, memikat, hangat, dan homey . Dalam gaya/style ini, anda
dituntut untuk lebih peka sehingga bisa menyeimbangkan berbagai unsur,
rupa-rupa gaya yang disisipkan pasti lebih sedap dipandang.
BAB IV
DESAIN TEKSTIL
A.
Pengertian Desain Tekstil
Desain Tekstil adalah proses
menciptakan desain dan struktur untuk rajutan, tenunan, non-woven atau hiasan dari kain. Merancang Tekstil
melibatkan pola memproduksi kain untuk digunakan dalam pakaian, tekstil rumah
tangga (seperti handuk) dan tekstil dekoratif seperti karpet. Bidang ini
meliputi pola yang sebenarnya membuat serta mengawasi sebagian atau seluruh
proses produksi. [1] Dengan kata lain,
desain tekstil adalah proses dari bahan baku menjadi produk jadi. Serat, benang
dan selesai adalah elemen kunci yang harus dipertimbangkan selama prosedur
desain tekstil.
Merancang Tekstil adalah bidang kreatif yang menjembatani desain
fashion, manufaktur karpet dan setiap bidang-kain lain yang terkait. [1] desain Tekstil
memenuhi begitu banyak tujuan dalam hidup kita. [2] Sebagai contoh:
Orang-orang memanjat keluar dari bawah seprai dan selimut dan
melangkah ke sandal dan jubah.
Orang mencuci wajah
mereka dengan waslap, mengeringkannya dengan handuk, dan memakai pakaian untuk
hari.
Orang-orang duduk di
kursi berlapis, kendaraan bergerak pada ban diperkuat dengan kabel tekstil yang
kuat. [2]
Contoh di atas
menggambarkan pentingnya tekstil dalam kehidupan kita sehari-hari. Juga,
contoh-contoh ini memberikan ide kepada desainer tekstil untuk mempertimbangkan
kontribusi kinerja untuk kain selesai, karena desain dari desainer memberikan
pengaruh langsung terhadap kinerja, daya tahan dan daya tarik dari produk
akhir. Ini mencakup tidak hanya menggambar skill tetapi juga cerdas bisnis dari
industri tekstil global dan hubungan konsumen juga.
Desainer tekstil menikah dengan visi kreatif dari apa tekstil
selesai akan terlihat seperti dengan pemahaman yang mendalam mengenai aspek
teknis produksi dan sifat dari serat , benang , dan pewarna .
[3]Desain untuk kedua
tekstil tenun dan dicetak sering dimulai dengan gambar atau cat air sketsa
desain selesai. Secara tradisional, gambar pola tekstil tenunan diterjemahkan
ke bentuk-bentuk khusus dari kertas grafik disebut makalah titik yang digunakan
oleh para penenun dalam mendirikan mereka alat tenun .
Pada saat ini,
desainer mungkin menggunakan software, cat tangan, atau ambil pensil dan kertas
untuk mencatat desain mereka. Setelah pola disepakati, proses desain bergeser
ke memilih kain yang tepat dan kemudian untuk mendapatkan desain dicetak pada
atau ditenun menjadi kain. [1] Designer mungkin
ingin menggunakan metode pencelupan atau pencetakan untuk membuat desain
mereka. Ada banyak metode pencetakan.
Sebagai contoh, Saat
ini, kebanyakan desainer tekstil profesional menggunakan beberapa bentuk desain dibantu komputer perangkat lunak yang dibuat secara tegas untuk tujuan ini.
Beberapa kemajuan terbaru dalam pencetakan tekstil telah di bidang digital printing . Proses ini mirip dengan komputer dikontrol
printer kertas yang digunakan untuk aplikasi office. Selain itu, pencetakan
transfer panas adalah metode lain pencetakan populer untuk digunakan dalam
desain tekstil.
BAB V
DESAIN VISUAL
A.
Pengertian Desain
Visual
Asal kata (etimologi) desain komunikasi visual terdiri dari tiga
kata:
Desain:
a. Desain diambil dari kata “designo” (Itali), yang artinya gambar.
b. Bahasa Inggris diambil dari bahasa Latin (designare), yang artinya merencanakan atau merancang.
Desain:
a. Desain diambil dari kata “designo” (Itali), yang artinya gambar.
b. Bahasa Inggris diambil dari bahasa Latin (designare), yang artinya merencanakan atau merancang.
c.
Dunia seni rupa, istilah desain dipadukan dengan reka bentuk,
reka rupa, rancangan atau sketsa ide Inggris communication yang
diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” (Bahasa
Inggris: common). Kemudian komunikasi kemudian dianggap sebagai
proses menciptakan suatau kesamaan (commonness) atau suatau kesatuan
pemikiran antara pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan).
d.
Visual. Kata visual bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat
dan direspon ileh indera penglihatan kita, yaitu mata. Berasal dari kata Latin
“videre” yang artinya melihat kemudian dimasukkan ke dalam Bahasa
Inggris visual. Jadi, pengertian Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang
mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan
untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan
kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa
atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya
peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program
pemerintah.
B.
Sejarah Desain Komunikasi Visual
Sejak jaman
pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual. Bentuk
komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan
untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age),
bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir.
Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini
beralih ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan
perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi
bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan
drama; seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat
komunikasi yang sangat efektif hingga sekarang.
Sebagai suatu profesi, Desain
Komunikasi Visual baru berkembang sekitar tahun 1950-an. Sebelum itu, jika
seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia
harus menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”. Spesialis-spesialis
ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi), typographers
(penata huruf), yang merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi
instruksi kepada percetakan, illustrators, yang memproduksi diagram dan
sketsa dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, Desain Komunikasi
Visual telah melengkapi pekerjaan dari agen periklanan dan tidak hanya mencakup
periklanan, tetapi juga desain majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan
tersebut. Desainer komunikasi visual telah menjadi bagian dari kelompok dalam
industri komunikasi sampai dunia periklanan, penerbitan majalah dan surat
kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat (public relations).
Desain Komunikasi
Visual baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang dikenalkan oleh desainer
grafis asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena menurutnya desain grafis tidak
hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio
visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah
cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain
komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini.
C.
Perbedaan Desain Komunikasi Visual dan Seni Murni
Desain Komunikasi
Visual:
a.
Menghadapi lebih dari satu pengamat
b.
Bertujuan untuk memuaskan seseorang atau sekelompok orang
c.
Dapat memahami dan menginterpretasikan permintaan seseorang atau
sekelompok orang ke dalam suatu karya desain
d.
Menggerakkan sekelompok orang untuk menghadiri suatu acara
mengikuti petunjukan, memahami peta suatu lokasi atau membeli suatu produk
e.
Informasinya bersifat universal (dapat dimengerti semua orang)
Seni murni:
a.
Pengamatnya hanya satu, yaitu seniman itu sendiri
b.
Ekspresi emosi dan perasaan dari seniman itu sendiri yang
bertujuan untuk memuaskan diri seniman tersebut
c.
Informasinya bersifat emosional, yang berarti tidak harus dapat
diartikan dan dibaca oleh orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya