animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Rabu, 12 Juli 2017

Laporan Pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Merah



KATA PENGANTAR

           Puji syukur  kami ucapkan ke hadhirat Allah S.W.T yang telah memberikan keluasan waktu dan kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran “Biologi. Jenis tugas yang diberikan adalah pengamatan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman. Metode penugasan yang diberikan adalah menyusun Laporan praktikum tentang Pertumbuhan Biji Kacang Merah.
          Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan  dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu manfaat  yang dapat dirasakan  adalah meningkatnya kompetensi pembelajaran  para siswa yang  sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
         Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan sebagai bagian hidup yang integratif Kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan demi kelengkapan dan penyempurnaan  tugas mandiri ini.



Taba Penanjung, 17 Agustus 2016





Penulis













DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang Masalah..............................................................................4
1.2   Rumusan Masalah........................................................................................4
1.3   Tujuan Praktikum........................................................................................5
1.4   Manfaat Praktikum.....................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori..............................................................................................6
2.2 Hipotesis........................................................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................10
3.2 Alat dan bahan............................................................................................10
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan.......................................................................................11
4.2 Pembahasan................................................................................................12
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................................................14
5.2 Saran.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15
LAMPIRAN......................................................................................................15












BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang Masalah
             Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

            Pertumbuhan dan perkembangan  merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.

            Tumbuhan  yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit  pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.

              Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga (kaulikulus).

             Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang merah, sehingga biji mengecambahkan biji dalam kegelapan. Dari keadaan tersebut, saya termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang merah didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan terang dengan media kapas kering. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor.  Untuk itu saya membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.

1.2.  Rumusan Masalah
a. Apakah cahaya dan media kapas kering yang digunakan dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang merah?
b. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat, yaitu di tempat terang dan di tempat gelap ?
c. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang merah yang diletakkan didua tempat?

1.3. Tujuan Praktikum
a.   Mengetahui pengaruh cahaya dan media kapas kering terhadap pertumbuhan biji kacang merah
b.  Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat berbeda (tempat terang dan tempat gelap)
c.   Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat.

1.4. Manfaat Praktikum
Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitu sebagai berikut:

         Bagi siswa  Manfaat bagi siswa dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan siswa tentang faktor cahaya dan media perkecambahan dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya kacang merah.
         Bagi guru  Manfaat bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek dalam hal ini mengenai pertumbuhan biji kacang merah





























BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1.   Landasan Teori

1)      Kacang Merah

Taksonomi tanaman
Kingdom         : Plant Kingdom
Divisio             : Spermatophyta
Sub divisio      : Angiosspermae
Kelas               : Dicotyledonae
Sub kelas         : Calyciflorae
Ordo                : Rosales (Leguminales)
Famili              : Leguminosae (Papilionaceae)
Sub famili        : Papilionoideae
Genus              : Phaseolus
Spesies            : Phaseolus vulgaris L.
Habitat tanaman
           Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe berhari pendek memerlukan panjang hari terendah antara 11-12.3 jam untuk inisiasi bunga. Temperatur optimum antara 16 hingga 27 ° C. Curah hujan normal tahunan adalah 900-1500 mm tetapi dapat toleran dengan sedikitnya 500-600 mm dalam satu musim penanaman. Kacang ini tumbuh di dataran rendah tropis dan area subtropis tetapi dapat tumbuh hingga ketinggian 2000-2500 m. Kacang merah menyukai lahan beraerasi dan berdrainase baik dengan pH 6.0-6.8. Beberapa kultivar tahan terhadap lahan asam dengan pH serendah-rendahnya 4.4.

2)      Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

         Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

         Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b.      Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam vakuola.
c.       Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.


3)      Perkecambahan

          Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.

Tahapan perkecambahan

          Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormone dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa.

          Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati diuraikan menjadi maltose kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.

          Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energy melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.

Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hypogeal dan epigeal.
1.      Hipogeal
Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relative tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung.
2.      Epigeal
Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang merah dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.




5)      Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan Tumbuhan

          Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin kebagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi.

6)      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
a.  Faktor Internal

        · Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang  tinggi      atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh   lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.

        · Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin                         :untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin                     :untuk pemanjangan dan pembelahan sel
Sitokinin                      :untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen                           :untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin           :Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan    yang luka
Kalin                           :Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
-      Rizokalin                          : Untuk pembentukan akar
-      Aulokalin                         : Untuk pembentukan batang
-      Filokalin                           : Untuk pembentukan daun
-      Antokalin                         : Untuk pembentukan bunga

b.  Faktor Eksternal

        · Air
Fungsi air antara lain :
-      Untuk Fotosintesis
-      Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
-      Membantu proses perkecambahan biji
-      Menjaga (mempertahankan) kelembapan
-      Untuk transpirasi
-      Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
-      Menghilangkan asam asbisat

        · Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,        reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.

        · Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan.   Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.

        · Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan merah). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.

        · Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.

        · Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.

2.2. Hipotesis

        Biji kacang merah yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat dibandingkan biji kacang merah yang tumbuh di tempat yang terkena matahari.
Pertumbuhan Kacang merah (pertambahan panjang/tinggi batang) kian hari akan semakin terhambat dan lama kelamaan tanaman tersebut akan mati dikarenakan media perkecambahan yang digunakan berupa kapas kering.










BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan cara bereksperimen

3.1.   Tempat dan Waktu Penelitian

Praktikum tentang “Pertumbuhan Biji Kacang Merah” dilakukan di rumah penulis di Jalan Lintas Bengkulu-Curup KM.35
Waktu pratikum “Pertumbuhan Biji Kacang Merah” dilaksanakan tepatnya pada Jum’at 15 Agustus 2016.

3.2.  Alat dan Bahan Praktikum

a.      Alat
  Botol Plastik (2 buah)

b.      Bahan
  Kacang merah
  Kapas

c.       Langkah Kerja
1.  Siapkan alat dan bahan praktikum
2. Rendam Kacang Merah semalam. Cari kacang merah yang memiliki kualitas bagus, berukuran tidak terlalu kecil, dan mengkilap.
3. Masukkan kapas kering kedalam masing masing botol plastik
4. Masukkan 5 biji Kacang Merah kedalam masing masing botol plastic
5. Taruh 1 botol plastic tersebut di tempat terang
6. Taruh 1 botol plastic lainnya di dalam kardus sebagai tempat gelap
7. Ukur panjang/tinggi batang, dan pertambahan panjang akar selama 1 minggu




















BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1.                     Tabel Hasil Pengamatan
  Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Merah di Tempat Gelap


Panjang
Batang
Pertambahan
Panjang akar
Jumlah
Daun
Warna
Daun
Tipe Perkecambahan
Ket.
Hari 1
-
-
-
-
Epigeal
-
Hari 2
0,7 cm
0,2 cm
-
-
Batang pucat, diameter batang berukuran kecil
Hari 3
12 cm
0,3 cm
-
-
Batang Menguning
Hari 4
1,2 cm
0,4 cm
-
-
Batang menguning
Hari 5
1,3 cm
0,4 cm
-
-
Diameter mengerut
Hari 6
1,4 cm
0,5 cm
-
-
Tanaman layu
Hari 7
1,4 cm
0,5 cm
-
-
Tanaman layu



  Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Merah di Tempat Terang


Panjang
Batang
Pertambahan
Panjang akar
Jumlah
Daun
Warna
Daun
Tipe
Perkecambahan
Ket.
Hari 1
-
-
-
-
Epigeal
-
Hari 2
0,1 cm
-
-
-
Batang berwarna putih, diameter berukuran agak besar
Hari 3
0,3 cm
0,2 cm
-
-
Batang Putih
Hari 4
0,5 cm
0,3 cm
-
-
Batang Kuning
Hari 5
0,6 cm
0,3 cm
-
-
Diameter batang menyusut
Hari 6
0,7 cm
0,4 cm
-
-
Tanaman layu
Hari 7
0,7 cm
0,4cm
-
-
Tanaman layu


4.2.   Pembahasan

Jika dilihat tabel hasil pengamatan pada praktikum ini di dapatkan hasil yaitu:

  Pertumbuhan kacang merah ditempat gelap lebih cepat.
            Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning.

  Pertumbuhan kacang merah ditempat terang lebih lambat.
             Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna merah serta memiliki cukup klorofil.

  Tanaman di tempat gelap dan di tempat kering pada hari ke-4 mulai mengerut dan akhirnya pun mati beberapa hari kemudian.
Peristiwa ini terjadi karena media yang digunakan berupa kapas kering, dan tanpa diberi air sedikitpun.  Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman merah yang kekurangan air lambat laun akan layu. 

Berdasarkan pembahasan di atas adapun faktor faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan pada kedua tanaman tersebut antara lain:

1.      Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang merah tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya.

2.      Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan maka hormon tumbuhan semakin tidak bekerja
3.      Faktor Air dan Nutrisi
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman kacang merah yang kekurangan air lambat laun akan layu. 







































BAB V
PENUTUP
5.1.   Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1.      Tumbuhan kacang merah yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang merah. Meskipun tanaman kacang merah ini tumbuh lebih cepat, tetapi tanaman ini mempunyai kondisi fisik yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, serta warna batang terlihat pucat.

2.      Tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang merah ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk.

3.      Tanaman kacang merah pada hari ke 4 mulai layu. Hal ini tejadi karena tidak adanya air yang terdapat pada media perkecambahan berupa kapas kering. Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman merah yang kekurangan air lambat laun akan layu.

5.2.  Saran

1.      Saat melakukan praktikum, hendaknya memperhatikan kualitas kacang merah yang akan ditanam, dan perhatikan pula kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

2.      Ukurlah panjang / tinggi batang, pertambahan panjang akar dengan teliti

3.      Lakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, maupun hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil
















DAFTAR PUSTAKA
Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga

Diah, Ayulina, dkk. 2011.  BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester 1. Jakarta. Esis



LAMPIRAN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...