ADEGAN 1
Rintik-rintik hujan terus
berjatuhan, malam yang
dingin semakin pekat, menemani kesendirian seorang
gadis yang sedang mengerjakan tugas di kamarnya.
Dia adalah Intan seorang mahasiswa yang penuh dengan cita-cita dan impian.
Malam itu di kamarnya dia
sangat bersemangat mengerjakan semua
tugas mata kuliahnya, hingga akhirnya…
Intan
(monolog) : “Emm, (sambil melihat jam tangannya)
ya ampun, udah jam 2 malem, gue
musti cepet-cepet tidur nih…”
ADEGAN 2
Pagi itu, di meja makan…
Reta
(Mama) : “lu…Intan….”
(memanggil-manggil)
Anisa
: “Sudahlah,,,,ma,,,
Reta
(Mama) : “ Apaan sich kamu??”
Anisa
: “ Ma,,,mungkin dia tadi malem tidur kemaleman
mah???”
Reta
(Mama) : “ Mau tidur malem kek,,mau tidur pagi kek,,,mama
gak peduli!!!
Anisa
: “ Ma,,,”
Reta
(Mama) : “Intan…Intan…”
Intan
pun datang,,,
Intan
:” Ada apa ma??”
Reta
(Mama) : “kalau kamu masih mau hidup, cepet makan!!!”
Intan
: “ I..iya…tapi mah…”
Reta
(Mama) : “ Tapi..tapi,,,makan tuh tapi..”
Intan
: “ Intan makan di luar aja
mah,,soalnya udah telat
nich!!”
Reta
(Mama) : “ Terserah…sana makan di luar jangan pernah makan di rumah lage,,dasar anak Jalang!!!!”
Intan
pun pergi…..
ADEGAN 3
Pada saat kuliah, di ruang kelas.
Mamat
(Dosen) : “jadi, apabila kita ingin meraih semuanya…” (tiba-tiba diam)
Mata Mamat
(Dosen) itu menatap tajam ke arah Intan.
Mamat
(Dosen) : “Intan..Intan…INTAN!!!!” (dengan nada membentak)
Intan
: “iya pak??? Maafin Intan…” (dengan
wajah kaget)
Mamat
(Dosen) : “KELUAR KAMU!!!!”
Intan
: “ta..ta…tapi pak??”
Mamat
(Dosen) : “saya bilang keluar!! Gak punya telinga kamu???”
Intan
pun keluar.
ADEGAN 4
Di sebuah Jimin, ketika itu… Anda
sahabat Intan
dan Andre sedang berbincang bincang.
Anda
: “loe mau ngomong apa ma gue???”
Andre
: “ loe tau kan si Intan itu anaknya
jenius banget dan dia selalu ceria? Tapi, kok
tadi dia murung banget yah???”
Anda
: “may be dia lagi stress ama keluarganya, yang
rada aneh itu..”
Andre
: “ loh kok, loe ngomong gitu??? Bukannya dia sahabat
loe yah??? Tapi, loe kok ngejelek-jelekin dia. Gila loe???”
Anda
: “terserah, banyak yang loe gak tau dari dia. Jadi
jangan sok tau!!”
Anda
pun meninggalkan Andre.
ADEGAN 5
Malam itu di kamar Intan. Intan sedang menyendiri…
Intan
(monolog) : “ya allah, aku bersyukur telah diberi
jasmani dan rohani yang normal.
Tidak seperti kedua saudaraku,
mereka cacat akibat
kecelakaan. Tapi, jika aku bisa memilih
lebih baih aku cacat. Dengan begitu aku
kan dapatkan kasih sayang dari mama, daripada
menjadi normal yang hanya melelahkan
hati dan perasaanku saja.”
Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar… Tok..tok…tok….
Intan
: “masuk!!!”
Kemudian kak Anisa
masuk, dan menghampiri Intan..
Anisa
: “Intan, pasti kamu sedang
menangis???”
Intan
: “gak kok, Intan lagi bingung aja.
Kenapa mama
lebih sayang sama kak Anisa dan kak Doni??
Tapi, tidak pada Intan…”
Anisa
: “gak kaya gitu kok, mama sayang sama Intan.
Mungkin cara mama menyampaikannya
beda..”
Intan
: “mungkin…” (sambil menghelakan nafas)
Anisa
: “ dulu, waktu kakak SMA, kakak pernah punya
cita-cita yang indah…
cita-cita itu hanya sederhana,
kakak hanya ingin menjadi seorang
yang sukses dan membahagiakan orang
tua kakak. Tapi, setelah kecelakaan itu,
semuanya terasa hilang, pergi, tak ada impian
lagi di kehidupan kakak.”
Intan
: “ kak..Intan janji kak. Intan akan mewujudkan impian kakak itu. Kakak gak usah putus
asa. Sesungguhnya kakak itu jembatan impian Intan
tuk meraih semua angan-angan yang tertunda.
“ (sambil memeluk kakaknya)
ADEGAN 6
Hari itu, Intan sengaja masuk ke dalam kamar
kakaknya Doni. Dia sedang mencari bukunya yang hilang yang mungkin di
pinjam oleh kakaknya. Tapi,
tiba-tiba..
Intan
(monolog) : “buku apa ini??? Seperti buku diary…coba
aku baca.” Di dalamnya
berisi: “Impian hanyalah impian tak akan pernah mungkin menjadi nyata. Menjadi seorang
penyanyi adalah impianku. Tapi, itu dulu, sebelum
aku seperti ini. Setidaknya, aku masih punya
impian…”
Tiba-tiba kak Doni
datang, Intan pun segera menyimpan buku itu ke tempatnya.
Intan
: “ kakak..” (sambil tersenyum)
Doni
: (memberikan isyarat keluar)
Intan
: “kakak menyuruhku keluar??”
Doni
: (menganggukan kepala)
Intan
: “baik kak, maaf Intan dah
ngacak-ngacak???’
Intan
pun pergi.
ADEGAN 7
Sesampainya di kampus, Intan bertabrakan dengan Anda sahabatnya dan laki-laki yang bernama
tarna , laki-laki yang disukai Intan
yang selalu Intan ceritakan kepada Anda.
Namun ketika itu…
Intan
: “aduh, maaf-maaf gue gak sengaja.” (sambil memunguti
buku-bukunya)
Ketika berdiri
Intan
: “Anda??”
Anda
: “napa lu??? Lu kecewa gue gandengan ma cowok
idaman loe?? Lagian yah.. mana mau dia
ma loe?? Ngaca dong loe!! And…ma cewek
yang keluarganya aneh, sinting, dan gila..
kaya keluarga loe.”
Jimi
: “maksud loe?? Gue gak ngerti dah???”
Anda
: “udah lah..bukan apa-apa kok.” (sambil pergi)
Namun tangan Anda
ditarik oleh Intan..
Anda
: “apa sih???”
Kemudian Anda
ditampar oleh Intan.
Intan
: “PENGHIANAT.”
Anda
: “whatever..” (pergi berlalu saja)
ADEGAN 8
Ketika Intan berjalan Intan
melihat kertas-kertasnya dan dia melihat secarik kertas yang bertuliskan…
Intan
: (hanya terdiam)
Kemudian Intan
berbalik, disana ada Andre yang menghalangi jalan Intan.
Intan
: “awas!!!”
Andre
: “kenapa loe nangis???” (sambil tersenyum licik)
Intan
: “bukan urusan loe.” (dengan wajah geram)
Andre
: “kertas, bacaanya… Intan si
jenius, tapi gak disayang
keluarganya, dasar keluarga gila, cacat,
sinting. Awas, jangan-jangan dia juga kaya
gitu??? Loe malu atau fakta???”
Intan
: “loe gak ngerti apa-apa, jadi loe jangan sok tau!!”
Andre
: “gue ngerti lagi, bahkan gue masih punya banyak,
liat nih!!” (sambil
naik ke atas meja dan
menghambur-hamburkan semua kertas yang
ada)
Intan
: “CUKUP!!!! Jadi, loe yang buat semua ini?? apa
sih maksudnya??? Apa mau loe???”
(dengan sangat marah)
Andre
: “ lu, gue tuh sayang sama loe.” (sambil turun dari
meja)
Kemudian mendekati Andre, lalu dia menamparnya.
Intan
: “gak gini caranya!!”
Intan
pun pergi. Namun…
Andre
: “tunggu lu!! Tapi, loe gak pernah mau ngerti,
Bahkan gak pernah anggap gue ada.”
Intan
: “karena… mang loe tuh hantu. Tau gak???”
Intan
pun berlari…
ADEGAN 9
Hari wisuda pun tiba. Hari itu
semua mahasiswa berkumpul di panggung.
Sepdi (Pembawa Acara)
: “baiklah, setelah para mahasiswa ini
meniti dan mengukir impian mereka di universitas
ini. Kini saatnya mereka memetik hasil
dari perjuangan mereka. Bapak-bapak, ibu-ibu,
beserta saudara-saudari sekalian… saya
akan memanggil seorang mahasiswi yang
telah berhasil mendapatkan beasiswa ke
jepang melanjutkan S2-nya dalam jurusan kedokteran.
Kita panggil Intan Nurmaulita, kepada Intan dipersilahkan untuk menyampaikan
satu patah atau 2 patah kata!!”
Intan
: “Assalamu’alaikum wr.wb. alhamdulillahhirobbil’alamin…
Intan bersyukur
kepada allah swt, karena berkat rahmat
dan ridonya Intan bisa ngedapetin beasiswa ini. Dan tidak lupa juga Intan ucapkan
banyak-banyak terima kasih kepada rektor,
Dosen, keluarga dan semua teman- teman Intan, terutama mama, kak Anisa, kak Doni. Beasiswa ini untuk kalian, walaupun kalian gak bisa hadir disini dan….”
(diam sejenak)
Tiba-tiba Reta
(Mama) Intan pun datang dari
balik pintu dan bergegas naik ke atas
panggung.
Reta
(Mama) : “turun kamu!!!”
Intan
: “ma…”
Reta
(Mama) : (menampar Intan)
“cukup kamu bikin malu Mama,
kamu gak pantes dapat
semua ini..”
Keadaan menjadi kacau. Kemudian Jimi datang…
Jimi
: “maaf tante, seharusnya tante bangga donk sama
Intan!! Tapi, kenapa tante malu???”
Reta
(Mama) : “ kamu… tidak mengerti apa-apa.”
Jimi
: “memang tante saya tidak mengerti apa-apa. Tapi,
saya aneh melihat orang tua yang tidak bangga
dengan prestasi anaknya.”
Kemudian Mama
Intan menampar Jimi.
Intan
: “ma..cukup. jangan berantem disini mah…Intan
malu.”
Kemudian Anda
pun menghampiri…
Anda
: “heh Intan…loe gila yah??? Pacar
gue loe gituin, dasar keluarga gila, aneh,
sinting..”
Intan
: “diem loe!! Jangan suka ikut campur deh!!”
Reta
(Mama) : “jangan suka ikut campur kamu yah!!…”
Intan
: ”udah ma!! Kenapa sih Reta (Mama)
gak pernah sayang sama Intan?? Kenapa Mama
gak pernah bangga sama Intan?? Kenapa di mata Mama Intan
gak pernah ada harganya, kenapa
ma??? Kenapa????”
Reta
(Mama) : “kamu mau tahu??? Kamu mau tahu????”
Intan
: “iya ma..Intan mau tahu.”
Reta
(Mama) : “karena kamu normal.”
Semuanya terdiam, keadaan jadi hening…
Intan
: “apa maksudnya ma??”
Reta
(Mama) : “karena waktu dulu sebelum ayahmu meninggal. Dia selalu menghina Mama karena Mama cacat, dan dia juga selalu mengatakan
mengapa tidak sekalian saja cacatkan
anakmu!!!”
Intan
: “tapi, Mama kan gak cacat??’
Reta
(Mama) : “kata sapa Intan???
Mama dulu cacat, kaki Mama
tidak ada sebelah, dan
ayahmu menikahi Mama karena keterpaksaan. Mama selalu memakai kaki palsu, maka dari itu Mama
tidak pernah memakai rok atau celana
pendek. Sebenarnya, kedua kakakmu itu, Mama cacatkan.. kecelakaan yang kak Anisa
alami hingga buta, minuman yang diminum
kak Doni hingga bisu itu Mama yang
rekayasa!!!!.”
Intan
: “Ma… Mama jahat!!!!!!!”
Reta
(Mama) : “Memang,,tapi kenapa setiap Mama mau membuat
kamu cacat selalu gagal?Makannya Mama
benci sama orang normal, karena
bisanya hanya mencaci dan memaki!!!!.”
Intan
: “Tapi Intan gak gitu ma,,,Intan gak gitu,,,,!”
Tiba-tiba terdengar suara merintih dan meringis dari bawah panggung…..
Anisa
: “Mama,,,tega,,,ma,,,,Mama tega,,,,kenapa Mama
lakuin itu sama kita…….sama kita ma…apa
salah kita???.”
Doni
: (meneteskam air mata dan dengan geram menendang
kursi didepannya)
Mamanya
pun langsung turun ke bawah panggung….
Reta
(Mama) : “Maafin Mama
sayang,,,,maafin Mama,,,!!!.”
Intan
pun turun kebawah panggung mengikuti
Mamanya…….
Intan
: “Ma…teganya Mama lakuin itu sama
kakak, hingga mereka gak bisa meraih impiannya!!!.”
Reta
(Mama) : “Intan…
maafin Mama nak…Mama,,, sayang ma ka Doni dan kak Anisa,,,
dan Intan…. (tiba-tiba tersenyum)
Intan
:” ma,,,kenapa Mama ketawa???.”
Tiba-tiba datang seorang Polisi...
Yudi
(Polisi) :” Maaf dek,
ibu anda akan kami bawa ke kantor
Polisi atas dasar pembunuhan terencana dan pengambilan hak asasi manusia.”
Anisa
: “Bawa aja pak... dia bukan ibu saya!!!!.”
Reta
(Mama) : “Jangan,,, jangan bawa saya,, saya gak salah,,, saya gak salah.. pak Polisi!!!.”
Intan
: “ Jangan pak! jangan bawa Mama saya......tolong pak….!”
Tiba-tiba Anisa
tergeletak jatuh....
Anisa
: “tan...Intan...”
Intan
: “Kak,, kakak kenapa???.”(Dengan khawatir)
Anisa
: “Kakak pesen ma kamu tan,,,
tolong raih semua impian
kakak....” (Sambil menghembuskan
nafas terakhir)
Akhirnya kakaknya pun meninggal.....
Intan
: “Ka...kakak...ka...kakak bangun,,,ka,jangan tinggalin
Intan...ka,,,kakak...inalilahi wainailaihi rojiun...ka.....”
Doni
: (Meneteskan air mata dan dia memberikan secarik
kertas)
Intan
: “apa ini ka???.”
Doni
: (Memberikan isyarat membaca)
Intan
: “ Iya ka,,Intan baca,,” Isi bacaannya : “Intan
maafin ka Anisa...sebenarnya kakak menderita penyakit kanker stadium akhir,,,jangan sedih yah sayang,,,,terus
raih impianmu,,,demi impian
kakak-kakakmu,,,yang selalu kau genggam ditanganmu,,salam
sayang kak Anisa,,”
Intan
: “kakak dapet ini darimana???”
Doni
: (Memberi isyarat)
Intan
: “Dia nitipin ke kakak, tapi kakak gak boleh ngasih
tau Intan apa isinya,,sebelum dia meninggal..dia nulis ini pake huruf braile??.”
Doni
: (menganggukan kepala)
Intan
: “Ya allah ka,,,,,kakak....!!!!”
ADEGAN 10
Di bandara, pada saat itu.........
Intan
: “Kak..Intan pergi dulu yah,,,Intan mau meraih cita-cita kita,,kakak tetep jaga diri yah,,dan,,tetep buat aransemen lagu yah,,buat nanti kalau Intan pulang Intan bias nyanyi
bareng kakak...”
Doni
: (Tersenyum sambil mengangguk,dan memberikan
isyarat)
Intan
: “Hati-hati???”
Doni
: (Mengangguk)
Intan
: “Pastinya…Intan bakalan hati-hati
donk ka,,,.”
Tiba-tiba……
Anda
: “ Intan…lu….!!!” (Memanggil-manggil)
Intan
: “ Anda????..Andre????.”
Andre
: “Maafin aku tan????.”
Anda
: “aku juga…??.”
Intan
: “Aku udah maafin ko,,,asal kamu jangan berbuat
seperti itu lagi,,,,.”
Anda
: “Kabar gembira…aku sekarang dah jadian ma
Andre…Hehehe.”
Intan
: “oh ya,,,????serius???”
Andre
: “SERIUS!!! Bahkan 2 rius hehehehh….”
Intan
: “ yaudah,,,gue harus cepet berangkat…jangan lupa
bilangin makasih yah ma Jimi plus salamin.”
Anda
: “OK deh,,,hati-hati sobat….”
Andre
: “ yah hati-hati yah…”
Intan
: “Dadah,,,semuanya,,,” (Sambil melambaikan tangan)
Akhirnya, Intan pun pergi ke jepang untuk meraih
impian dia dan kakaknya dan hubungannya dengan Jimi, liat nanti aja deh…..dan intinya
capailah mimpimu dengan sungguh-sungguh walaupun banyak rintangan dan cobaan yang menghadang, dan tetap berpikiran
positif.
TAMAT
Ceritanya bagus saya suka sekali
BalasHapus