animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Minggu, 16 Juli 2017

Makalah Menjelaskan Hal-Hal Yang Menarik Tentang Latar Cerita Rakyat Yang Disampaikan Secara Lansung Dan Atau Melalui Rekaman



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua sehingga makalah  ini dapat terselesaikan. Penyusunan makalah  ini di dasari pada tinjauan pustaka  mengenai menjelaskan hal-hal yang menarik tentang latar cerita rakyat yang disampaikan secara lansung dan atau melalui rekaman. Makalah  ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia . Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh Karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi para siswa sebagai sarana pembelajaran.












                                                          Taba Penanjung,    Januari 2016




Penyusun




DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………....…………………………………1

DaftarIsi………………………………………………………………………..2

Bab I ………………….....………………………………………………………3

Bab II………....……………………………………………………………….4-6

Bab III………………………………………………………………….………..7

Daftar Pustaka.......................................................................................................8
























BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Cerita rakyat termasuk salah satu jenis karangan narasi, narasi merupakan karangan berupa rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Selain karya sastra melayu klasik, karangan yang tergolong kedalam jenis narasi adalah novel, roman, dan semua karya prosa imajinatif.
Karangan jenis ini bermaksud menyajikan peristiwa atau mengisahkan apa yang telah terjadi dan bagaimana suatu peristiwa terjadi.
Selain berdasarkan fakta, kejadiannya boleh berupa sesuatu yang dikhayalkan oleh penulis dan dihidupkan dalam alam fantasi yang sama sekali jauh dari realita kehidupan.

Identifikasi Masalah
Mendapatkan informasi dan pembelajaran tentang cerita rakyat dan bagaimana unsur – unsur atau bagian yang terkandung di dalamnya.

Batasan Masalah
Dalam makalah ini hanya meneliti tentang struktur, karakteristik, unsur – unsur cerita rakyat

Metodologi Penulisan
1.  Penulis mencari berbagai sumber yang berkaitan dengan topik
2.  Penulis mencatat hal – hal yang diperlukan dari sumber tersebut















BAB II
PEMBAHASAN

Dalam cerita rakyat terdapat unsur-unsur intrinsik yang perlu kalian ketahui. Unsur-unsur intrinsik yang dibahas dalam materi ini adalah latar, tokoh, dan penokohan.
1.     Latar atau setting adalah tempat atau waktu terjadinya suatu peristiwa dalam cerita. Latar dapat berupa tempat, waktu, dan suasana.
a. Latar tempat merupakan pengembaraan tempat kejadian di dalam cerita.  Misalnya, di istana, di rumah, atau di halaman rumah.
b. Latar waktu merupakan pengembaraan waktu kejadian di dalam cerita. Misalnya, pagi hari, siang hari, atau malam hari.
c. Latar suasana/budaya merupakan penggambaran suasana atau budaya yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa. Misalnya dalam budaya masyarakat Jawa, Melayu, dan sebagainya.
2. Tokoh adalah para pelaku yang ada dalam cerita. Ada dua jenis tokoh berdasarkan peranan atau tingkat pentingnya dalam cerita, yaitu sebagai berikut.
1. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam cerita yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun dikenai kejadian.
2. Tokoh tambahan adalah tokoh yang hanya muncul sedikit dalam cerita atau tidak dipentingkan. Kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama, secara langsung ataupun tak langsung dan hanya tampil menjadi latar belakang cerita.
Berdasarkan dari sifat tokoh, terdapat dua jenis tokoh, yaitu sebagai berikut.
1. Tokoh protagonis adalah tokoh utama dalam cerita yang dimunculkan untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi dalam cerita.
2. Tokoh antagonis merupakan tokoh yang melawan protagonis.
3. Tokoh tritagonis adalah tokoh pendamai, yaitu tokoh yang tidak memiliki sifat protagonist maupun antagonis.
Penokohan adalah cara mengarang, melukiskan tokoh-tokoh dalam cerita yang ditulisnya.
Terdapat dua jenis penokohan, yaitu sebagai berikut.
1. Secara langsung atau deskriptif/analitik, yaitu pengarang langsung melukiskan atau menyebutkan secara terperinci bagaimana watak sang tokoh, bagaimana ciri-ciri fisiknya, apa pekerjaannya, dan sebagainya.
2. Secara tidak langsung/dramatik, yaitu pengarang melukiskan sifat dan ciri fisik sang tokoh melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh utama, melalui gambaran lingkungan sekitar tokoh utama, melalui aktivitas tokoh utama, dan melalui jalan pikiran tokoh utama, serta dapat diungkapkan melalui percakapan antartokoh dalam cerita tersebut.

Perhatikan!
Asal Usul Pulau Senua
Di Kepulauan Natuna, ada sepasang suami istri yaitu Baitusen dan Mai Lamah. Suatu hari, mereka merantau ke Pulau Bunguran agar bisa hidup lebih baik.
Di Pulau Bunguran, mereka hidup berbahagia. Para tetangga pun menyukai mereka. Mak Semah, seorang bidan kampung yang baik hati pun bersedia menolong jika mereka sakit.
Suatu hari, Baitusen menemukan sebuah lubuk teripang, binatang laut yang mahal harganya jika dikeringkan dan dijual. Baitusen dan istrinya pun menjadi saudagar teripang yang kaya raya. Kehidupan yang mewah mengubah sifat Mai Lamah. Ia menjadi sombong dan pelit. Perempuan ini pun tidak mau lagi bergaul dengan para tetangganya yang miskin.
Suatu hari, Mak Semah datang untuk meminjam beras. Mai Lamah membentaknya dan mengungkit utang-utang perempuan itu. Mak Semah sangat sedih mendengar kata-kata Mai Lamah. Sejak itu para tetangga menjauhi Mak Lamah.
Suatu waktu, tibalah saatnya Mai Lamah melahirkan. Mak Bidan dari kampung seberang belum juga datang. Akhirnya, Baitusen mencoba meminta bantuan kepada Mak Semah dan tetangga lainnya. Namun, tak seorang pun yang mau menolong karena mereka pernah disakiti oleh Mai Lamah.
Akhirnya, Baitusen membawa Mai Lamah ke pulau seberang untuk menemui Bidan. Mereka akan menggunakan perahu. Mai Lamah meminta suaminya membawa peti emas dan perak mereka ke dalam perahu.
Baitusen menuruti keinginan istrinya. Mereka membawa peti perhiasan, lalu menjalankan perahu itu. Ternyata, semakin ke tengah, gelombang di laut semakin berat. Akhirnya, perahu tenggelam bersama seluruh perhiasan peti emas dan perak yang mereka bawa.
Baitusen dan istrinya berusaha menyelamatkan diri. Mai Lamah berpegangan pada tali pinggang suaminya. Mereka berusaha berenang ke tepian di tengah gelombang arus laut besar. Tubuh Mai Lamah timbul tenggelam. Badannya berat karena sedang mengandung dan juga karena perhiasan yang ia pakai. Akhirnya, mereka berhasil sampai di Pantai Bunguran Timur.
Saat Mai Lamah yang sombong dan kikir menginjakkan kaki di pulau itu, tiba-tiba guntur menggelegar. Tampaknya, tanah Bunguran tidak mau menerima kedatangan perempuan itu. Tiba-tiba Mai Lamah berubah menjadi sebongkah batu besar dalam keadaan mengandung. Lama-kelamaan, batu besar itu berubah menjadi sebuah pulau.
(Sumber: 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, 2010)
Mari kita ulas!
a. Latar atau setting terjadinya peristiwa tersebut adalah di Pulau Bunguran.
b. Tokoh utama dalam cerita tersebut adalah Baitusen dan Mai Lamah. Hal itu karena kedua tokoh tersebut yang paling banyak muncul dan sering dibicarakan.
c. Tokoh tambahan dalam cerita tersebut adalah Mak Semah, seorang bidan kampung.
d. – Watak Baitusen adalah setia dan sayang pada istrinya. Hal itu dibuktikan dengan penjelasan mengenai tokoh itu
Baitusen membawa Mai Lamah ke pulau seberang untuk menemui Bidan. Mai Lamah meminta suaminya membawa peti emas dan perak mereka ke dalam perahu. Baitusen menuruti keinginan istrinya
-Watak Mai Lamah adalah sombong dan pelit. Hal itu itu dibuktikan dengan penjelasan mengenai tokoh itu Kehidupan yang mewah mengubah sifat Mai Lamah. Ia menjadi sombong dan pelit. Perempuan ini pun tidak mau lagi bergaul dengan para tetangganya yang miskin.




























BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

·        Kesimpulan
Dengan ini kami menyimpulkan bahwa cerita rakyat yang merupakan karya sastra melayu klasik adalah cerita yang diceritakan dari mulut ke mulut dan tidak tahu siapa pengarangnya (anonim) dan karya sastra melayu klasik memilki banyak unsur yang membangunnya seperti tokoh, latar, peristiwa, konflik dan masih banyak lagi yang sudah dijabarkan di dalam pembahasan di atas.

·        Saran
Pada saat anda menceritakan karya sastra melayu klasik sebaiknya Anda menyajikan beberapa unsur penting karya sastra melayu klasik yang sesuai dengan daya kreasi Anda. Unsur-unsur penting itu meliputi: tema, plot/alur, tokoh, latar/setting,amanat dan sudut pandang. Jadi, Anda harus mengembangkan tema, menyajikan rangkaian peristiwa, tokoh, latar, amanat dan sudut pandang dengan menarik.




















DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Cerita-rakyat.html
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...