animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Minggu, 16 Juli 2017

Cerpen "Rindu Kasih Sayang Ibu"



Rindu Kasih Sayang Ibu

          Bagi semua orang harta sangatlah berharga, tapi tidak bagi dia. Dia adalah seorang siswi di salah satu sekolah menengah atas, di kampung halamannya. Dia dikenal sebagai siswi yang ceria dan suka bergaul dengan teman-temannya, dibalik keceriaannya, dia tengah menyimpan perasaan yang iri dengan teman-temannya bukan karena harta yang serba berkecukupan, melainkan iri melihat keluarga teman-temannya yang masih lengkap.
          Sementara dia hanya bisa berkhayal akan keluarga yang utuh, ketika dia ingin merasakan apa yang dirasakan temannya, dia hanya bisa berziarah dan mengirim do’a untuk kebahagiaan ibunya disana.
          Ada suatu ketika dimana ia sedang berjalan berdua dengan temannya saat jalan sore hari. Temannya bernama Dewani, mereka bertemu seorang ibu-ibu. Ia yang tadinya sedang berjalan langsung terdiam dan termenung melihat sesosok ibu-ibu yang sedang berjalan di depannya.
          Yah, bisa disebut namanya “Noga”
          “Nog, kok kamu diam? Ada apa?”, ujar Dewani.
          “E...e..enggggak kok”, sambil menatap ke arah ibu tersebut.
          “kalo nggak, kenapa kamu diam? Ayo lanjutin jalannya!”, jawab Dewani
          “Ayo!”, sambil menatap wajah ibu itu dengan tak percaya.
          Mereka pun melanjutkan jalan sorenya dengan suasana yang berbeda. Sambil berjalan, tak henti Noga memikirkan seorang ibu yang tadi ia lihat dan seketika langsung terbayang di pikirannya raut wajah yang tak asing lagi baginya yaitu sosok seorang ibu yang selama ini telah pergi mendahui keluarga Noga
          Dewani yang sejak tadi melihat tingkah laku Noga yang dari tadi hanya diam  selama mereka berjalan.
          “Nog, kok kamu dari tadi diam terus, ada apa sih? Ngomong dong!”, tanya Dewani.
          Tersentak raut wajah Noga langsung berubah dan matanya pun mulai berkaca-kaca. Dewani pun mulai merasa ada yang aneh dengan tingkah laku Noga saat itu. Noga tak kuasa lagi menahan tangisnya dan meneteskan air mata.
          “Aku terkejut melihat ibu yang tadi Dew”, dengan raut wajah yang sedih.
          “Kenapa Nog, cerita aja lagi. Kitakan udah lama berteman”
          “Wajah ibu yang tadi mirip dengan almarhumah ibuku”
          “Astaghfirullahal’adzim, jadi gara-gara itu kamu nangis Nog? Istigfar Nog, istigfar! Mungkin kamu sedang rindu dengan ibu kamu”
          Setelah menenangkan Noga, Dewani mengajak Noga langsung pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah, Dewani langsung menyuruh  Noga untuk menggantikan pakaiannya dan mengajaknya pergi berziarah ke makam ibu Noga.
          Setelah sampai di makam, air mata yang sejak tadi terjatuh semakin bertambah dan semakin mengalir deras ketika Noga melihat batu nisan ibunya yang tertancap di tanah yang bertuliskan hari dimana membuat semua keluarga Noga menjadi sedih. Dan hanya bisa menjadi penyesalan bagi Noga, karena saat penghembusan nafas terakhir ibu Noga di rumah sakit,Noga tidak ada di sisi ibunya hal inilah yang membut Noga sangat menyesal .
          Setelah hari itu Noga hanya bisa menyesal dan sedih,tetapi kesedihan yang selama ini membuat Noga selalu menateskan air mata tidak ia perlihatkan dengan teman-temannya karena ia tak ingin memperlihatkan sisi lemahnya kepada teman-temannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...