Lomba Sampah
Disuatu negara yang dikenal dengan sebutan negara
sampah yang masih diragukan kebersihannya,
terdapat banyak sampah, dari sampah
organik, nonorganik, dan sampah masyarakat
yang mengakibatkan turunya beberapa aspek
negara tersebut. Pada suatu ketika, diadakan sebuah
kontes sampah terbesar sepanjang masasih.
Bagaimana situasi di tempat kejadian? Kita
langsung saja ke TKP!
Pembawa acara :”Pemirsa, pe-pe-mi-mir-sa-sa.
Bertemu lagi dengan saya, Joolian Frensisko, yang
sering disebut Joko, dalam acara sampah terbebas
sepanjang masa’sih. Baiklah, untuk mempersingkat
waktu, kita langsung saja perkenalkan 2 dewan juri
kita, mba Susan To, dan pak Andri Ani. Baiklah,
sekarang kita langsung ke peserta yang pertama.
Kita sambit, ini dia peserta yang pertama,”
Peserta 1
:”...,” (melambaikan tangan ke
penonton)
Susan To
:”Kalau boleh tahu-“
Peserta1
:”Ga boleh tahu sih mba,”
Andri Ani :”Mas ini akan membawakan
sampah macam apa, atau mas ini
sampah macam apa?”
Peserta 1 :”Saya ini sampah kelas atas. Saya
sudah melakukan banyak tindakan kriminal yang
membanggakan, seperti merampok, mencuri, dan
yang paling membanggakan adalah membuang
ini,” (menunjukkan plastik)
Susan To
:”Itu cuman plastik lho mas,”
Peserta 1
:”Mba jangan salah, ini plastik bila
dibuang kesungai dalam jumlah yang besar bisa
mencemari sungai, terus menyebabkan penyakit
yang bisa membuat perekonomian negara mundur,
dan setelah prekonomian turun, dan banyak
penyakit akhirnya masyarakat akan melakukan
demonstrasi dan terjadi kericuhan mba. Dengan
membuang sampah ke sungai saya sudah
menyumbangkan tenaga untuk membunuh banyak
orang, mba,”
Andri Ani :”Yaelah, mas lebay amat, mana
mungkin plastik bisa ngebunuh,”
Peserta 1
:”Ini serius pak, menurut
pelenilitian, plastik bisa membunuh bila ditelan,”
Andri Ani :”Next next next,”
Pembawa acara:”Maaf mas, mungkin mas kurang
beruntung, mungkin lain kali bisa coba lagi,”
Peserta 1
:”Baiklah kalau begitu,” (pergi)
Pembawa acara :”Baiklah, sekarang kita ke peserta
ke-7. Langsung saja kita sambut, ini dia peserta
selanjutnya,”
Peserta 2
:”...” (bergaya dengan gaya orang
sombong)
Susan To
:”Bapak ini bawa sampah macam
apa? Atau bapak ini sampah macam apa?”
Peserta 2 :”Hahahahahaha (geleng-geleng
kepala) ininih, mba ini pasti jarang nonton tv.
Siapa
dulu dong yang ngajarin gayus, osama bin london,
ISIS,”
Andri Ani :”Bapak yang ngajarin?”
Peserta 2
:”Gurunya,”
Susan To
:”Yaelah. Apa kelebihan bapak?”
Peserta 2
:”Saya ini ketua penjahat sedunia,”
Susan To
:”Wih keren juga’tuh,”
Andri Ani :”Wih hebat-hebat,”
Pembawa Acara:”Kalau ga salah, berarti bener,
bapak ini seorang penipu ya pak,”
Peserta 2
:”Lho, kok bapak bisa tahu?”
Pembawa Acara:”Kan ketua penjahat sedunia itu
saya,”
Peserta 2
:”Aduh, maaf pak, maaf,”
Pembawa Acara:”Kamu saya diskualifikasi, tapi
karena kamu berhasil menipu dewan juri, kamu
menjadi juara dalam lomba sampah terbesar
sepanjang masasih!”
Peserta 2
:”Makasih pa, makasih,”
Semua :”...” (Tepuk tangan)
Peserta 1
:”Stop!” (Berhenti mendadak)
Peserta 1
:”Sebenarnya saya ini petugas!”
Semua :”Apaaa?!!!” (wajah lebay)
Pembawa Acara :”Kalau begitu bapak
juaranya!” (Ngasih piala)
Peserta 2
:”Lho, kok dia yang menang?”
Pembawa Acara :”Ya iyalah, dia’kan petugas yang
waktu itu saya suap, dia itu sudah menipu jutaaan
masyarakat, mencuri miliyaran uang masyarakat,
menyogok dan menerima sogokan, dan secara tidak
langsung membunuh jutaan masyarakat,”
Peserta 2
:”Yaelah bapak jangan gitu dong
pak,” (ngasih uang)
Pembawa Acara:”Kamu nyuap saya?! Kamu pikir
saya ini pembawa acara macam apa, kamu saya
diskualifikasi, tapi karena kam berani menyogok
terang-terangan, kamu jadi juaranya!,”
Peserta 1
:”Jangan gitu dong pa,” (ngasih
uang)
Pembawa acara :”Siap,”
Peserta 2
:”Ini pak buat jajan,” (ngasih uang)
Peserta 1
:”Lo curang lo!”
Peserta 2
:”Lo yang curang!”
Andri Ani :”Sudah-sudah. Tidak ada yang
menang! Karena sebenarnya acara ini hanya kedok
supaya kami bisa menangkap kalian
sampah!” (nodong sama mba Susan To)
Pembawa Acara + Peserta 1 + 2 :”Apaaa?!”
Begitulah lomba berakhir. Akhirnya
sampah-sampah masyarakat dapat diringkus
pegutas yang masih bersih hatinya. Yah, meskipun
petugas yang bersih itu 100 berbanding 1,
maksudnya 1 berbanding 100, tapi tetap saja
petugas yang bersih masih ada. Karena jumlahnya
sedikit, maka dari itulah kita harus membantu
petugas dengan melaporkan tindak kriminal dari
yang terkecil sampah yang terbesar, dan dengan
tidak melakukan tindakan kriminal. Merdeka!
- Selesai -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya