animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Minggu, 30 Juli 2017

KTI "Indentifikasi Penyebab Penyakit Jamur pada Selah Kaki Penambang Batu Bara di Sungai Rindu Hati Bengkulu Tengah"



IDENTIFIKASI PENYEBAB PENYAKIT JAMUR
PADA SELA KAKI PENAMBANG BATU BARA DI SUNGAI
RINDU HATI BENGKULU TENGAH


KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Sebagai Salah Syarat Menyelesaikan Tugas Akhir Semester
Tahun Ajaran 2015-2016








Oleh :
Anggi Kusumah
Tanggal lahir : 15 Oktober 1999




SMA NEGERI 2 BENGKULU TENGAH
TUGAS UNTUK PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS XI IPA 1




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini baik dan dapat digunakan sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian dan pembuatan Karya Tulis Ilmiah di SMA Negeri 2 Bengkulu Tengah yang berjudul "Identifikasi Penyebab Penyakit Jamur Pada Sela Kaki Penambang Batu Bara di Sungai Rindu Hati Bengkulu Tengah”.
Dalam pembuatan dan penyelesain Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak menerima petunjuk, bimbingan, dorongan serta saran baik dari segi moril maupun materil dari berbagai pihak oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1.      Orang tuaku yang telah memberikan dorongan baik moril maupun spiritual semangat dan doa yang tak pernah putus kepada penulis.
2.      Bapak Bimasyanto, M.Pd. selaku kepala SMA Negeri 2 Bengkulu Tengah, provinsi Bengkulu juga sebagai pengarah jalannya pembuatan Karya Tulis llmiah ini.
3.      Ibu Lika Citra selaku guru pembimbing utama yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan serta saran dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
4.      Seluruh teman-teman seperjuangan, serta adik-adik tingkat di SMA Negeri 2 Bengkulu Tengah.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih sangat jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga nantinya Karya Tulis Ilmiah lebih bermanfaat di masa yang akan datang.


Bengkulu,                           2016
                                                                                                                              




Penulis










DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................          i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................          ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................          iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................          iv
ABSRAK...............................................................................................................             v

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang........................................................................................................         1-2
Rumusan Masalah...................................................................................................          2
Tujuan Penelitian.....................................................................................................          2
Manfaat Penelitian..................................................................................................          2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori.............................................................................................................          3
Pembagian atau Lokasi............................................................................................          4
Faktor yang Mendukung Pertumbuhan Jamur pada Kulit......................................           4
Epidemiologi dan Margologi...................................................................................          5
Cara Menegakkan Diagnosa....................................................................................          5
Pencegahan…..........................................................................................................          6
Gejala…...................................................................................................................         6
Penularan….............................................................................................................          6
Kerangka Konsep…................................................................................................          6

BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................................          7
Sumber Data….........................................................................................................         7
Rancangan Penelitian...............................................................................................          7
Definisi Operasional.................................................................................................          7
Alat dan Bahan........................................................................................................          7
Prosedur Penelitian…...............................................................................................          8
Teknik Pengumpulan Data.......................................................................................          8
Teknik Analisa Data.................................................................................................          8

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil..........................................................................................................................            9-10
Pembahasan..............................................................................................................         10

LEMBAR KUESIONER

DAFTAR PUSTAKA
IDENTIFIKASI  PENYEBAB PENYAKIT JAMUR
PADA SELA JARI KAKI PENAMBANG BATU BARA
DI SUNGAI RINDU HATI BENGKULU TENGAH

ABSTRAK

Telah dilakukan  penelitian dengan judul IDENTIFIKASI PENYEBAB PENYAKIT JAMUR PADA SELA JARI KAKI PENAMBANG BATU BARA DI SUNGAI RINDU HATI BENGKULU TENGAH” ,penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2016.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah pada penambang batu bara  di sungai Rindu Hati Bengkulu Tengah terdapat jamur ada sela jari kaki  dan berapa  persen pada penambang batu bara di sungai Rindu Hati Bengkulu Tengah  terdapat jamur pada sela jari kaki.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sampel yang digunakan  adalah kerokan kulit sebanyak 20 sampel .Teknik pengambilan sampel  adalah random sampling. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan  terhadap 20 sampel di dapat hasil 15(75%) orang penambang batu bara terinfeksi jamur pada sela jari kaki, dan 5(25%) tidak terinfeksi jamur pada sela jari kaki .Dari hasil penelitian  yang telah dilakukan terhadap 20 sampel Maka penambang  batu bara yang positif terinfeksi jamur pada sela jari kaki  adalah 15 orang dengan persentase 75%.



Kata kunci: Jamur  sela jari kaki, Penambang batu bara






















BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Status kesehatan masyarakat  merupakan salah satu keberhasilan suatu bangsa, terutama pembangunan di bidang kesehatan. untuk meningkatkan status kesehatan dengan bertitik kepada  pemecahan masalah kesehatan yang ada di tengah masyarakat Indonesia  dengan jumlah penduduk yang sangat banyak tentu akan menghadapi masalah yang beragam dan rumit .
                Menurut undang –undang No. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Bab 1 pasal 2 disebutkan bahwa pengertian kesehatan atau sehat sebagai berikut: “Kesehatan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan social, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan”.
Pengertian sehat tersebut sesuai dengan pengertian sehat yang ditemukan oleh badan kesehatan dunia, yang dikenal dengan istilah Wourd Health Organization (WHO). Berdasarkan pengertian tersebut  dapat disimpulkan bahwa kesehatan yang sesungguhnya  adalah kesehatan yang sempurna baik jasmani, rohani, maupun social.(Suratmo, 2006).
Kesehatan lingkungan merupakan suatu masalah yang sangat komplek, yang sangat berkaitan dengan masalah diluar kesehatan itu sendiri, demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tetapi dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruh  terhadap masalah kesehatan tersebut banyak factor yang mempengaruhi kesehatan,diantaranya gen, penyakit,dan gizi,serta lingkungan contohnya sanitasi air, lingkungan yang kurang bersih dan terutama menjaga kesehatan diri sendiri. ( Notoadmojo, 2003)
Secara ilmiah penyakit(desiase) itu diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau tekanan dari lingkungan. sebaiknya sakit (illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit. Terkadang individu yang terserang penyakit dan salah satu fungsi organya terganggu fungsinya namun dia tidak merasa sakit dan tetap menjalani  aktivitasnya sehari-hari. (Sarwono, 1993)
Jamur merupakan mikroorganisme yang terdapat dimana-mana di darat dan di air. Jamur penyebab penyakit dapat dilihat melalui mikroskop.
Jamur tumbuh subur  ditempat yang lembab dan lingkungan yang kotor, jamur pada kulit biasanya menyerang badan, kaki, lipatan paha, leher dan ketiak, jamur akan tumbu subur bila kebersihan tubuh kurang terjaga, tempat-tempat umum seperti kolam renang, aliran sungai, tempat cuci mobil, merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya jamur.
            Masyarakat tidak menganggap air yang mereka pergunakan dalam kehidupan sehari-hari akan menimbulkan penyakit jamur, dan bisa dapat menginfeksi  ke bagian seluruh tubuh, padahal jamur sangat rentan dengan sanitasi air, lingkungan, dan kebersihan diri sendiri.
            Pada umumnya golongan penyakit ini  dibagi atas infeksi superfisial, infeksi kutan, dan subkutan. Infeksi superficial yang paling sering ditemukan adalah  tenia versicolour, sedangkan infeksi kutan misalnya  dermatofitosis dan kandidiasis kutis. Salah satu penyakit yang jarang  bahkan tidak ditanggapi sebagai salah satu penyakit yang disebabkan oleh jamur. Hal ini dikarenakan  masyarakat awam  menganggap bahwa penyakit  yang tidak terlalu menggangu kegiatan sehari-hari adalah hal yang tidak perlu dipikirkan atau dipandang suatu penyakit.




                Pengumpul  batu bara di sungai dan di laut merupakan subjek yang paling mudah terkena  infeksi jamur, cara hidup dan kebersihan mereka kurang terjaga  baik, serta tempat kegiatan  sehari-harinya yang berkisar dikawasan aliran sungai. Mereka biasa  bersinggungan dengan daerah yang  basah, lembab, lumpur, dan berpasir sehingga infeksi jamur  pada sela kaki  dan kulit para  pengumpul batu bara yang dominan  terinfeksi oleh jamur.
Berdasarkan latar belakang di atas, saya melihat bahwa adanya keluhan dari para penambang batu bara di sungai mengalami pengelupasan kulit yang berwarna keputihan pada daerah sela kaki. Aliran sungai tempat pengumpul batu bara  belum dikatagorikan lingkungan yang bersih, dan tempat tumbuhnya jamur  pada kelembapan. Maka peneliti tertarik untuk melakukan  penelitian dengan judul “Identifikasi penyebab penyakit  jamur pada Sela jari Kaki  Penambang Batu Bara  Di Sungai Rindu Hati kabupaten Bengkulu Tengah”. 

1.2.Rumusan Masalah
1. Adanya keluhan dari para penambang  batu bara di sungai Rindu Hati Kabupaten Bengkulu Tengah   terhadap  penyakit  jamur pada sela kaki ?
2. Berapa persentase  pada penambang batu bara di sungai Rindu Hati  Kabupaten Bengkulu Tengah yang terinfeksi jamur pada sela kaki?

1.3 Tujuan penelitian
            Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah
1.    Untuk menentukan apakah pada penambang batu bara  di sungai Rindu  Hati kabupaten Bengkulu Tengah terdapat jamur pada sela kaki.
2.    Untuk menentukan berapa persentasi pada penambang batu bara  di sungai Rindu Hati kabupaten Bengkulu Tengah terdapat jamur pada sela kaki.
3.    Untuk mengetahui jenis jamur pada sela kaki penambang batu bara disungai Rindu Hati kabupaten Bengkulu Tengah.

1.4 Manfaat penelitian
a. Bagi masyarakat
Hasil pemeriksaan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat  sebagai bahan masukan  dan pengetahuan dalam usaha menangani masalah tersebut, yaitu jamur pada sela kaki.
b. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukkan atau referensi  peneliti    selanjutnya  yang berkaitan dengan penelitian ini, serta dapat menambah pengetahuan bagi pembacanya.
c. Bagi Penulis
Menambah wawasan ilmu pengetahuan penulis khususnya di bidang Mikologi dan  pembaca Karya Tulis Ilmiah pada umumnya.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian teori
Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jamur,  sedangkan Mikologi dalam ilmu kedokteran  adalah ilmu yang mempelajari jamur penyebab penyakit  pada manusia  contohnya pada kulit ,jamur pada sela kaki . Di Indonesia terdapat kurang lebih 200.000 spesies .Dapat dipastikan bahwa Indonesia yang sangat kaya  dengan pertumbuhan jamur  yang sangat tinggi  mengingat  suhu tropis dan kelembapan  yang sangat  mendukung  tumbuhnya jamur .
Dermatofitosis merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh jamur dermatopit pada jaringan yang mengandung karatis. Contohnya seperti, kulit, rambut, dan kuku. Fungsi ini akan menurun atau terganggu jika terjadi infeksi. Setelah”menempel”jamur akan menyerang dan mengakibatkan peradangan.
Manusia selalu memiliki kemungkinan  untuk terinfeksi oleh jamur  yang mana jamur  dapat tumbuh di hampir setiap tempat  tropis. Meskipun demikian  tidak setiap orang  dapat terkena penyakit jamur .Hal ini dipengaruhi oleh  system kekebalan  .Sistem kekebalan bawaan melindungi kita dari masuknya jamur kedalam tubuh kita,selain itu system kekebalan akan dapat diaktifkan jika jamur masuk kedalam tubuh .Untuk dapat menimbulkan kelainan jamur  yang masuk kedalam jaringan harus bisa menyesuaikan diri pada lingkugan yang baru,dapat mengatasi system kekebalan didapat dan berkembangbiak(Gandahusada,1998).
Pada penambang batu bara di sungai merupakan objek yang sangat mudah  terinfeksi jamur pada sela kaki, dikarenakan  para penambang batu bara melakukan kontak langsung terhadap air sungai,dimana sebagian besar waktunya berada di dalam air yang  pada aliran sungai  bersifat basah, lembab, dan berpasir, dimana pada keadaan ini sangat mendukung pertumbuhan jamur pada sela kaki para penambang batu bara. Jamur pada sela kaki merupakan penyakit rakyat yang dapat menyerang setiap orang. Penyakit jamur pada sela kaki biasanya  diakibatkan oleh lingkungan yang basah dan lembab.
Penyakit yang satu ini menyerang pada bagian kulit. Sekalipun bagi kebanyakan orang tidak menyakitkan, gangguan kulit yang satu ini boleh dikatakan sangat menjengkelkan. Problem ini adalah infeksi jamur. Di daerah tropis, seperti di Indonesia, hampir seluruh jenis tanaman tumbuh subur, termasuk berbagai jenis jamur yang berkembang biak di kulit.
Penyakit jamur pada sela kaki merupakan infeksi dermatopit yang tersering,biasanya terdapat rasa gatal pada daerah sela-sela jari kaki yang berskuama, terutama diantara jari ketiga dengan keempat dan keempat dengan kelima. Infeksi ini biasanya di dapat adanya kontak dengan derbis keratin yang terinfeksi dari rantai kolam renang, kamar mandi dan bahkan pada air sungai yang kotor dan berpasir. Kadang-kadang terjadi penyebaran yang luas ketelapak dan bagian samping kaki, penyakit ini juga menyebar ke punggung kaki  terkadang jamur pada sela kaki ini tumbuh mengikuti  pola timbulnya lesi vestikulobulosa  yang epidosik   pada telapak kaki ,yang terutama terjadi pada suasana yang basah dan lembab, maka sering dilihat maserasi .Aspek klinis maserasi berupa kulit putih dan rapuh. Bila bagian kulit yang mati ini dibersihkan, maka akan terlihat kulit yang baru, yang pada umumnya telah terserang jamur. Bentuk klinis ini dapat berlangsung bertahun-tahun dengan menimbulkan sedikit keluhan atau tampa keluhan sama sekali. pada suatu ketika kelainan ini dapat disertai infeksi skunder  oleh bakteri sehingga terjadi selulitis, limfangitis, limfadenitis dan dapat juga terjadi erysipelas, yang disertai gejala-gejala umum(Sutanto, 2006).
Bentuk lain dari  jamur pada sela kaki ini ialah Moccasin foot. Pada seluruh kaki, dari telapak, tepi sampai punggung kaki terlihat kulit menebal dan bersisik, di bagian lesi  terdapat pula dilihat papul  dan kadang-kadang vesikel .Isi pesikel berupa cairan  jernih yang kental. Setelah pecah vesikel tersebut meninggalkan sisik  yang berbentuk lingkaran yang disebut koleret. Untuk menemukannya, sebaiknya diambil atap vesikel atau bula  untuk diperiksa secara langsung  atau dibiakan.  Penyakit ini banyak ditemukan  pada orang yang dalam kehidupan  sehari-hari  banyak bersepatu tertutup disertai perawatan kaki yang buruk  dan para pekerja dengan kaki yang selalu  atau sering basah (Hamzah, 1999).

2.2 Pembagian atau lokasi 
Secara  etiologis dermatofiitosis disebabkan oleh tiga genus  dan penyakit yang timbul sesuai dengan penyebabnya. Diaknosis etiologi ini sangat sukar oleh karena  menunggu hasil biakkan  jamur  dan ini memerlukan waktu yang lama dan tidak  praktis . Istilah  yang dipakai  dalam pembagian tempat tumbuhnya jamur   sebagai berikut :
Tinea unguinum          : Menyerang kuku
Tinea kruris                 : Menyerang kulit lipatan paha
Tinea barbae                : Menyerang dagu, jenggot, dan kumis
Tinea  imrikata            : Menyerang  seluruh tubuh yang bagian klinis dan khas
Tinea korporis             : Menyerang kulit bagian rambut
Tinea pedis                  : Menyerang kaki
                Trichopyton Rubrum  merupakan genus yang menyebabkan jamur pada sela jari kaki,Selain Trikopiton Rubrum ada juga Trichopyton Mentagrophytes, dan Epidermophyton Floccosum diantara  ketiganya  memiliki sifat keratophilic. Trichopyton Rubrum merupakan genus terbanyak yang mengakibatkan terjadinya jamur pada sela jari  kaki. Mikosis superpisialis merupakan penyakit jamur  yang melekat pada permukaan kulit yaitu skrotum korneum ,rambut dan kuku.

2.3 Faktor yang mendukung pertumbuhan jamur pada kulit
a. Kelembapan
Kelembapan yang tinggi  mempermudah tumbuhnya  penyakit jamur
b. Temperatur
Pada daerah yang temperaturnya tinggi lebih mudah di tumbuhi jamur  karena banyak menyebabkan  keringat yang mana mendukung pertumbuhan jamur
c. Pekerjaan
Orang yang lebih banyak bekerja di air, tanah, dan yang sering memakai sepatu akan lebih mudah terinfeksi jamur
d. Jenis Kelamin
Kebanyakkan wanita lebih tahan terhadap jamur karena  lebih banyak berada dirumah
e. Umur
Anak –anak lebih rentan terinfeksi jamur karena mereka belum bisa mengurus diri sendiri selain itu antibody mereka lebih lemah.
Dermatopitosis dibagi menjadi, dermatomikosis, trikomikosis dan onimikosis, berdasarkan bagian tubuh manusia yang terserang pembagian yang lebih praktis dan dianut oleh para spesialis kulit ialah yang berdasarkan  lokasi oleh karena itu dikenal dengan bentuk-bentuk. Tinea kruris, tinea barbie, tinea unguinum, tinea kapitis,dan tineaa kruris.kelima istilah tersebut merupakan sinonim tinea karporis(Gohar,1954).

2.4 Epidemiologi Dan Marfologi
a. Epidemiologi
Jamur pada sela kaki  adalah penyakit  universal dan terutama ditemukan di daerah basah dan lembab
b. Marfologi
Pertumbuhan jamur pada  sela kaki (stratum korneum) memiliki hifa yang berbatang pendek  pada punggung kaki terlihat kulit menebal dan bersisik halus terkadang  menimbulkan lesi dan skuama. Pada keadaan subakut  dapat terlihat vesikel dan kadang –kadang bula, dapat berupa Moccasin foot. Selain vesikel dan papulajuga terdapat eritema  yang bersifat ringan dan terlihat pada bagian tepi lesi.
c. Patologi klinis
Timbulnya sisik pada bagian sela jari yang berwarna   putih dan rapuh biasanya meluas sehingga merasa gatal pada bagian sela bahkan terkadang mengeluarkan cairan jernih. Bila menahun  dapat terjadi fisura yang nyeri apabila di sentuh , bila terjadi infeksi dapat menimbulkan selulitas  atau erisipelas .(Indrawati, 2006).

2.5 Cara  Menegakkan Diagnosa
Selain mengenal  kelainan –kelainan yang khas disebabkan  oleh trichophyton  diaknosa pada jamur  yang tumbuh pada sela kaki harus dengan pemeriksaan - pemeriksaan  sebagai berikut:
a.    Melakukan wawancara terhadap para penambang batu bara di sungai Rindu Hati Bengkulu Tengah
Berdasarkan keluhan yang dirasakan para penambang batu bara disungai Rindu Hati  Bengkulu Tengah  dengan memiliki ciri- ciri:
1. Mengalami pengelupasan kulit pada daerah sela jari kaki
2. Timbulnya sisi halus pada sela jari Kaki
3. Terasa Gatal serta nyeri terutama pada saat setelah berkontak langsung
    dengan daerah yang lembab dan basah
4.    Terkadang pada daerah sela jari kaki  mengeluarkan cairan jernih.
Setelah dilakukan wawancara berdasarkan keluhan yang dialami penambang batu bara di sungai Rindu Hati Bengkulu Tengah,  maka peneliti memprioritaskan penambang batu bara tersebut bisa dijadikan sampel.
b.    Pemeriksaan Langsung Dengan KOH 10%( Direk Prevarat )
Bahan –bahan kerokan kulit diambil dengan cara mengerok  bagian kulit yang mengalami lesi , sebelumnya kulit dibersihkan dengan kapas alcohol  70%,  lalu dikorek dengan skapel steril  lalu jatuhkan kulit yang dikerok  ditampung  dengan menggunakan cawan petri yang berisi KOH 10%  lalu siap untuk diperiksa  di Laboratorium.
c.    Pembiakkan (Kultur)
Organisme penyebab jamur pada sela jari kaki dapat dibiakkan pada media buatan,contohnya Subroud Agar.





2.6 Pencegahan
Dengan menjaga kebersihan  kaki,  keringkan seluruh bagian kaki setelah dicuci  jangan menggunakan kaos kaki dalam keadaan kaki basah, gunakan alat pelindung diri pada saat kita melakukan aktifitas yang jika berhubungan langsung  pada daerah yang  basah dan lembab, dan berpasir. Bilaslah kaki dengan bersih setelah  bersentuhan dengan lantai kolam renang , dan setelah bekerja mengumpulkan batu bara di daerah aliran sungai(Kurniawan, 2005).

2.7 Gejala
Timbul bercak  serta erosi dan bersisik halus  di sela-sela jari  yang lembab, gatal, nyeri,  terutama apabila  pada kaki  yang habis berkontak langsung pada daerah yang basah dan lembab.

2.8 Penularan
Melalui sepatu dan kaos kaki orang yang teinfeksi jamur , lantai yang di tumbuhi jamur dapat mempermudah tumbuhnya jamur pada kaki  apabila  berjalan tanpa menggunakan alas kaki (sandal), sepatu, kaos kaki orang terinfeksi.

2.9 Kerangka Konsep
Positif terinfeksi
Ditemukan Hipa
Kesimpulan
Negatif tidak ditemukan Hipa
Hasil
Melakukan Pemeriksaan Menggunakan Mikroskop
Pemeriksaan Menggunakan KOH 10%
Sampel Kerokan Kulit pada sela jari kaki  Penambang Batu Bara di Sungai Rindu Hati Bengkulu Tengah
 
















BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2016, di SMA Negeri 2 Bengkulu Tengah.

3.2 Sumber Data
a. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah orang yang bekerja sebagai penambang batu bara di sepanjang   sungai Rindu Hati Bengkulu Tengah, yang mana sungai Rindu Hati  yang terdiri dari 35 penambang batu bara.
b. Sampel       
Sampel dari penelitian ini adalah 20 orang  Penambang Batu bara di sungai Rindu Hati Bengkulu Tengah.
c.    Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Random sampling yakni cara Porposive pengambilan sampel yang bukan hanya setiap individu dalam populasi berhak dijadikan sampel, melainkan kombinasi (paduan) individu dimungkinkan pula untuk terpilih sebagai sampel.

3.3 Rancangan Penelitian
Desain penelitian ini adalah deskritif dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskritif tentang suatu keadaan secara objektif. Sehingga peneliti  dapat mengetahui identifikasi dan penyebaran  jamur pada sela kaki penambang batu bara  di sungai, dengan mengunakan rancangan penelitian  deskrftif.

3.4 Definisi Oprasional
a. Jamur merupakan tumbuhan yang berbentuk sel atau benang bercabang, mempunyai dinding dari selulosa atau kitin  atau keduanya, memiliki protoplasma yang mengandung satu atau lebih inti, tidak memiliki kloropil dan berkembang biak secara aseksual, seksual, bahkan keduanya. (Gandahusada,1998).
b. Jamur pada sela kaki  merupakan penyakit universal dan terutama ditemukan pada daerah basah dan lembab,jamur ini  menyerang sela-sela jari sampai telapak kaki.

3.5 Alat Dan Bahan
Alat dan bahan pada penelitian ini adalah: Alkohol 70%, Bunsen, jarum ose, cawan petri, kaca benda, kapas, kaca penutup, larutan KOH10%,skapel, mikroskop.








3.6 Prosedur Penelitian
a.    Teknik pengambilan sampel (Dengan Cara Kerokan Kuku)
Hapus beberapa kali bagian kulit yang akan dikorek dengan kapas yang telah dibasahi alkohol, bagian kulit yang dikorek, sebaiknya bagian pinggir yang bersisik  berwarna putih dan rapuh yang masih menempel pada kulit  yang aktif  perlahan keroklah bagian tersebut dengan menggunakan skapel, kerokan kulit ditampung dengan menggunakan cawan petri (siap dilakukan pemeriksaan)
b.    Teknik Pemeriksaan Secara Langsung Dengan KOH 10% (Direc Prevarat)
Tetesi KOH 10% pada kaca benda, ujung ose dibasahi dengan KOH 10% kemudian ambil specimen menggunakan ose, specimen diletakkan pada tetesan KOH 10% kemudian tutup dengan kaca penutup, letakkan sediaan tersebut berapa kali diatas nyala api, periksa dengan mikroskop.(Pusat Laboratorium Kesehatan).
c.    Interferstasi hasil
   Positif terinfeksi jamur pada sela kaki (ditemukan hifa) 5- 10 lapang pandang negatif terinfeksi jamur pada sela kaki (tidak ditemukan hifa) 5- 10 lapang pandang.

3.7 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan data primer, data primer yang diperoleh  dengan cara pemeriksaan langsung terhadap sampel penelitian di laboratorium.

3.8 Teknik Analisa Data
Untuk menentukan ada atau tidaknya indikasi jamur pada penambang batu bara  dilakukan dengan cara pemberian lambang (+), untuk penambang  batu bara yang terindikasi, dengan cara pemberian lambang (-), untuk penambang batu bara yang tidak terindikasi, untuk menentukan persentasinya dilakukan dengan cara merasiokan banyaknya penambang batu bara  yang terindikasi dan ukuran sampel dikali 100%.
Untuk menentukan persentase:
                           Persentase (%) =  100 %
Rumus % =     x 100%









BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di LaboraturiumAkademi analis kesehatan Harapan Bangsa Bengkulu terhadap sampel yang  berupa kerokan kulit pada penambang batu bara di sungai Rindu Hati Bengkulu Tengah sebanyak 20 sampel, di peroleh hasil  15 orang positif(+) terinfeksi jamur pada sela jari kaki dan 5 orang(-) negatif tidak terinfeksi jamur pada sela jari kaki.
Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel. Hasil penelitian sampel pada penambang batu bara di sungai Rindu Hati Bengkulu Tengah
No
Kode sampel
Terinfeksi jamur sela jari kaki
Positif(+)
Negatif(-)
1
A
+

2
B
+

3
C
+

4
D
+

5
E
+

6
F
+

7
G

-
8
H
+

9
I
+

10
J

-
11
K
+

12
L

-
13
M
+

14
N
+

15
O
+

16
P
+

17
Q

-
18
R

-
19
S
+

20
T
+

X
Jumlah
15
5



Untuk menentukan persentase:
Persentase (%) =  100 %
            =
= 75%
4.2. Pembahasan
            Hasil penelitian yang telah didapat , dari 20 sampel yany di periksa  terdapat 15(75%) terinfeksi jamur pada sela jari kaki, dan 5 (25%)tidak terinfeksi penyakit jamur pada sela jari kaki. Persintase atau tingkat  infeksi jamur pada sela jari kaki penambang batu bara di sungai Rindu Hati Bengkulu Tengah ada sebanyak 75%
            Kesehatan lingkungan adalah suatu masalah yang sangat kompleks , yang saling berkaitan dengan masalah lain diluar  kesehatan itu sendiri , demikian pula pemecahan masalah  kesehatan masyarakat, tidak dilihat dari  segi kesehatannya sendiri, tetapi dilihat dari segala segi yang ada  pengaruh terhadap  masalah kesehatan tersebut  banyak factor yang mempengaruhi kesehatan, antara lain sanitasi air, lingkungan yang kurang bersih,dan terutama menjaga kesehatan  diri sendiri(Notoadmojo ,2003).
            Penyakit jamur pada sela jari kaki merupakan infeksi  dermatopit yang tersering ,  biasanya terdapat rasa  gatal  pada daera sela-sela jari kaki  yang berskuama  terutama diantara jari ketiga dengan keempat dan keempat dengan kelima .Infeksi ini biasanya di dapat adanya kontak dengan derbis karatin yang terifeksi dari lantai kolam renang,  kamar mandi dan bahkan pada air sungai yang kotor dan berpasir .  Terkadang terjadi penyebaran yang luas ketelapak dan bagian samping kaki, penyakit ini juga menyebar ke punggung kaki  terkadang jamur ini   tumbuh mengikuti pola timbulnya   lesi vestikulobosi yang epidosik pada telapak kaki.Penyakit ini banyak  ditemukan pada orang yang dalam kehidupan sehari- hari  bersingungan dengan air, sekalipun pada bagi kebanyakan orang  tidak menyakitkan , gangguan kulit yang satu ini  dikatakan sangat menjengkelkan, maka upaya pencegahannya  dapat dilakukan dengan member penyuluhan sanitasi lingkungan, dan melakukan usaha aktif dalam upaya memutuskan siklus hidup  jamur pada sela jari kaki  misalnya menjaga kebersihan dan pengobatan yang teratur.











KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil identifikasi di laboratorium di dapat hasil 15 sampel (75%) positif terinfeksi  jamur pada sela jari kaki dan 5 sampel (25%)  tidak terinfeksi ,selain itu jamur pada sela jari kaki merupakan  termasuk golongan Tinea pedis  yang mana  disebabkan oleh  jamur Trichopyton rubrum.

SARAN
Diharapkan bagi pada para penambang batu bara hendaknya menjaga kebersihan probadi dengan mengunakan alat pelindung diri  dan setela bekerja  hendaknya lamgsung mandi dan  mencuci sela sela jari kaki  agar dapat mencegah  pertumbuhan jamur pada sela jari kaki


































LEMBAR KUESIONER
Petunjuk:
Isilah data umum dibawah ini dengan lengkap, Pilihlah jawaban yang sesuai yang tepat dengan menyilang(X) salah satu jawaban yang tersedia dibawah :
Data umum                             :
Nama                                       :
No probandus/sampel             :
Umur                                       :                     
Pendidikan                              :
Pekerjaan                                 :

1. Penyakit jamur pada sela jari kaki adalah penyakit...
a.keturunan                                                 c.penyakit menular
b.penyakit tidak menular

2. Penyakit jamur pada sela jari kaki disebabkan oleh...
a.kuman                                                      c. cacing
b.tricopyto rubrum

3. Gejala penyakit jamur pada sela jari kaki adalah...
a.dingin                                                    
b.kejang- kejang
c.kulit mengelupas, terasa gatal, terkadang mengeluarkan cairan

4. Cara penularan penyakit jamur pada sela jari kaki melalui...
a.Melalui sepatu, sandal, dari lantai kamar mandi yang berjamur
b.Melalui Sentuhan
c.Melalui asap rokok

5. Apakah pada saat bekerja di daerah basah dan lembab sela jari kaki anda terasa gatal dan perih...
a.tidak                                                        c.biasa saja
b.ya

6. Apakah penyakit jamur pada sela jari kaki ini berbahaya...
a.ya                                                             c.sedang
b.tidak

7. Cara pencegahan penyakit jamur pada sela jari kaki adalah...
a.Bersentuhan Kulit
b.Gantian pakaian dengan teman
c.Menjaga kebersihan diri ,jangan meminjam sepatu atau sandal  orang yang terinfeksi jamur pada sela jari kaki



8. Apakah di daerah sela jari kaki anda mengalami pengelupasan kulit...
a.ya                                                             c. mungkin
b.tidak

9. Apakah terdapat jamur pada sela jari kaki anda...
a.ya                                                             c.mungkin
b.tidak

10. Apakah anda bersedia, saya ambil sampel untuk diperiksa di Laboratoriumdan untuk mengetahui apakah anda benar terinfeksi jamur pada sela jari kaki...
a.bersedia                                                 c.ragu-ragu
b.tidak



















DAFTAR  PUSTAKA

Gandahusada. 1998.  Parasitologi Kedokteran. (Edisi 3).  Jakarta: FKUI.
Gohar. 1954. Dermatofitosis. Bandung:  Alumni.
Hamzah. 1999. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. (Edisi 3).  Jakarta: FKUI.
Indrawati. 2006. Mikologi Dasar Dan Terapan.  Jakarta: Erlangga.
Kurniawan. 2005. Kesehatan Rumah Dan Lingkungan.  Jakarta: Rineka Cipta.
Notoadmojo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat.  Jakarta : Rineka Cipta.
Sarwono. 2003. Parasitologi Kedokteran.  Jakarta: FKUI.
Sutanto. 2006. Atlas Parasitologi Kedokteran.  Jakarta: FKUI.
Sutarno. 2006. Kesehatan Lingkungan.  Jakarta: FKUI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...