animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Jumat, 14 Juli 2017

Cerita Rakyat Surabaya



The Origins of Surabaya

In old times, in incomprehensible ocean there was an incessant battle between a Shark (sura) and a Crocodile (baya). They battled one another to battle for prey in the sea. They very nearly had same quality and as of now battled such a large number of times yet nobody ever wins or loses. In the long run they both made an understanding that must be taken after. The assention was a division of chasing territory. They isolated their chasing region into two where Sura administered in water and chased amphibian creatures while crocodile managed on
the area and chased area creatures. Their domain limited by the shoreline in shoreline. This assention ought not be abused by anybody.
With this understanding, there was no more battle in the middle of Sura and Baya. They both had accomodated and consented to regard every domain. Then again, this peace did not keep going long. Until one day, Sura came up short on prey in the sea. He started to sneak in streams and lakes in area. Sura additionally got land creatures which were drinking at the stream. He did this chase furtively without being known by Baya.
One day Baya asked why his prey turned less. At that point he searched for the reason and he discovered Sura was chasing in his general vicinity. It made Baya turned out to be exceptionally irate. “Why are you chasing in my region?” Baya asked in displeasure. Sura was stunned to hear Baya was irate with him, “I don’t chase in your general vicinity, I chase in waters which are my domain” said Sura. “Yet, you were chasing in stream. The stream is situated on the territory and you’re likewise eating area creatures that are my prey. You have disregarded our understanding “said Baya. “It can’t be. all water is my domain, including waterways and lakes that exist in the area!” Sura included. They both contended one another. Since there is nobody moved an extraordinary fight happened between them.
This battle is intense and appalling. Sura and Baya were slamming, jumping and gnawing one another. None creatures set out to approach or even stop their battle. This battle made all the water around them turned red in light of the fact that blood which was leaving their harmed. This battle kept going long. They kept on battling to shield domain without taking a rest by any stretch of the imagination.


In this fight Sura chomp Baya’s tail. Getting a chomp from Sura, Baya answered to nibble Sura’s tail. Two of them were gnawing the tail each other without taking it off. This occurrence kept going long until Sura was not stand any longer on the grounds that his tail almost separated. At that point Sura rushed to the sea. Baya fulfilled that he had figured out how to keep up his region. Until this day they both proceeded with antagonistic and Sura stayed away forever to waterways and lakes any longer.
The battle in the middle of shark and crocodile named Sura and Baya was extremely exceptional and important for the nearby society. In this way, the zone was given the name of Surabaya. Furthermore, this battle is made as an image of Surabaya which is the picture of sharks and crocodiles chomp their tail one another.
























Asal Mula Kota Surabaya

Pada zaman dahulu, di lautan yang luas sering terjadi perkelahian antara Ikan Hiu (sura) dengan Buaya (baya). Mereka berkelahi satu sama lain untuk memperebutkan mangsa di lautan. Mereka memiliki kekuatan yan hampir sama. Sudah berkali-kali mereka berkelahi namun belum pernah ada yang menang atau pun yang kalah. Akhirnya mereka berdua membuat suatu kesepakatan yang harus dijalani. kesepakatan itu adalah pembagian wilayah daerah perburuan. Mereka membagi wilayah berburu mereka menjadi dua yaitu Sura berkuasa di daerah peraiaran dan memangsa hewan air sedangkan buaya berkuasa di daratan dengan memangsa hewan hewan daratan. Wilayah kekuasaan mereka dibatasi oleh garis pantai. perjanjian ini tidak boleh dilanggar oleh siapapun.
Dengan adanya perjanjian ini, tidak ada lagi perkelahian antara Sura dan Baya. Mereka berdua telah berdamai dan sepakat untuk menghormati daerah kekuasaan masing-masing. Namun, kedamaian itu tidak berlangsung lama. Hingga pada suatu hari, Ikan Hiu, Sura kehabisan mangsa di daerah lautan. dia mulai mencari mangsa di daerah sungai dan danau yang ada di daratan. Sura juga memangsa hewan-hewan daratan yang sedang minum di sungai. dia melakukan perburuan ini secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan baya.
Pada suatu hari Baya merasa heran mengapa hewan-hewan buruannya semakin sedikit. dia pun mencari tahu apa penyebabnya. kemudian Baya melihat Sura sedang berburu di daerah kekuasaanya. Perbuatan Sura ini Membuat baya menjadi sangat marah. “kenapa kau berburu di daerah kekuasaan ku?” tanya baya dengan penuh amarah. Sura pun kaget mendengar Baya marah kepadanya, “aku tidak berburu di daerah mu, aku berburu di perairan yang merupakan daerehku” jawab sura. “tetapi kau berburu di daerah sungai. Sungai itu berada di daratan dan kau juga memakan hewan-hewan daratan yang merupakan mangsaku. kau telah melanggar perjanjian kita” kata baya. “tidak bisa, semua perairan adalah wilayahku termasuk sungai dan danau yang ada di daratan!” tambah sura. Mereka berdua saling berargumen dan merasa benar. karena tidak ada yang mengalah akhirnya mereka berdua berkelahi. Terjadilah pertempuran yang hebat antara sura dan baya.




Pertarungan ini sangat dahsyat dan mengerikan. Sura dan Baya saling menerjang, menerkam dan saling menggigit. Tidak ada satupun binatang yang berani mendekat atau bahkan menghentikan perkelahian mereka. Perkelahian ini membuat semua air di sekitar mereka berubah warna menjadi merah akibat darah yang keluar dari luka luka mereka berdua. Pertarungan ini berlangsung dengan sangat lama. Mereka terus bertarung mati-matian mempertahankan daerahnya tanpa pernah istirahat sama sekali.
Dalam pertarungan dahsyat ini, Sura menggigit pangkal ekor baya. Mendapat gigitan dari sura, baya membalas gigitan Sura. dia juga menggigit ekor Sura. Mereka berdua saling mengigit ekor masing masing dan tanpa melepasnya. Kejadian ini berlangsung sangat lama. hingga pada akhirnya Sura tidak tahan lagi karena ekornya hampir putus. Suar pun berlari kearah lautan. Baya puas telah berhasil mempertahankan daerahnya. hingga saat ini mereka berdua terus bermusuhan dan Sura tidak pernah kembali ke sungai dan danau.
Pertarungan antara ikan Hiu yang bernama Sura dan Buaya yang bernama Baya ini sangat luar biasa dan berkesan bagi masyrakat setempat. Oleh karena itu, daerah tersebut diberi nama Surabaya. Dan dari peritiwa inilah kemudian dibuat lambing Kota Surabaya yaitu gambar ikan hiu dan buaya yang saling menggigit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...