animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Rabu, 12 Juli 2017

Laporan Tentang Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Kacang Merah Dan Jagung



KATA PENGANTAR

        Puji syukur kita ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita, sehingga tugas laporan biologi tentang “pertumbuhan dan perkembangan” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini juga sebagai tugas yang harus dikerjakan untuk sarana pembelajaran bagi kita.Makalah ini saya buat berdasarkan apa yang telah saya terima dan juga saya kutib dari berbagi sumber baik dari buku maupun dari media elektronik.Semoga isidari makalah ini dapat berguna bagi kita dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa saja yang ada dalam proses pertumbuhan.Selayaknya manusia biasa yang tidak pernah lepas dari kesalahan, maka dalam pembuatan makalah ini masih banyak yang harus di koreksi dan jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dianjurkan guna memperbaiki kesalahan dalam makalah ini.Demikian, apabila ada kesalahan dankekurangan dalam isi makalah ini,penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Taba Penanjung,   Agustus 2016


                                                                                                 Penulis








DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG...........................................................................4
1.2.RUMUSAN MASALAH.......................................................................5
1.3.Tujuan...............................................................................................5
1.4.Hipotesis............................................................................................5


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.Landasan Teori....................................................................................6

BAB III METODE PENELITIAN
A.Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................9
B.Alat dan Bahan.....................................................................................9
C. Langkah Kerja.....................................................................................9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.DATAHASIL PENGAMATAN...............................................................10                                                                                                         
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................12
B. Saran.................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................13
LAMPIRAN.........................................................................................13







BAB I                                                                                                                          PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.1.1Kacang merah
      Kacang merah ini memiliki 2 tipe yaitu, Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris L.) berasal dari Amerika, sedangkan kacang buncis tipe tegak (kidney bean) atau kacang jogo adalah tanaman asli lembah Tahuacan-Meksiko. Penyebarluasan tanaman buncis dari Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad 16. Daerah pusat penyebaran dimulai di Inggris (1594), menyebar ke negara-negaraEropa, Afrika, sampai ke Indonesia.Pembudidayaan tanaman buncis di Indonesia telah meluas ke berbagai daerah. Tahun 1961-1967 luas areal penanaman buncis di Indonesia sekitar 3.200 hektar, tahun 1969-1970 seluas 20.000 hektar dan tahun 1991 mencapai 79.254 hektar dengan produksi 168.829 ton. Pada umumnya, kacang merah ditanam pada musim kemarau, karena pada musim penghujan tanaman akan londot. Hal ini di karenakan terlalu banyak air yang di serap. Pada musim kemarau pun penyiraman tanaman juga harus diperhatikan, misalnya penyiraman 2 hari sekali.Kacang merah memiliki kandungan gizi yang sangat baik, hal ini sangat menguntungkan bagi kesehatan tubuh manusia apalagi jika diolah secara baik dan benar. Kacang merah kering merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin adalah zat gizi esensial yang mampu mengurangi resiko kerusakan pada pembuluh darah.
1.1.2 Jagung
     Saat ini jagung merupakan produk biji-bijian ketiga yang paling banyak diperdagangkan setelah gandum dan beras. Tanaman ini digunakan sebagaisumber makanan pokok, terutama di Amerika latin dan Afrika, namun karena harganya yang rendah dan digunakan di seluruh dunia jagung telah menjadi bahan baku yang paling penting untuk pakan ternak dan beberapa bahan industri. Jagung (Zea mays, keluarga L, Poaceae) dikenal sebagai tanaman yang serbaguna, tumbuh di segala macam kondisi tanah, ketinggian dan kesuburan, yang menjelaskan adaptasi menyeluruh dan berbagai varietas yang dimilikinya. Dalam tujuan pembudidayaannya, jagung dibudidayakan dalam bentuk jagung manis, jagung pipilan, bahkan jagung untuk sayur (baby corn).





1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses perkecambahan pada kacang merah?
2. Bagaimanakah proses perkecambahan pada jagung?
1.3 Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui proses perkecambahan pada kacang merah
2. Untuk mengetahui proses perkecambahan pada jagung
1.4 Hipotesis
   Cahaya sangat mempengaruhi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Mungkin cahaya dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mungkin tanpa cahaya tanaman mampu tumbuh lebih cepat.

















BAB II                                                                                                                                               KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Definisi Perkecambahan
           Ahli fisiologi tumbuhan menetapkan perkecambahan sebagai kejadian yang dimulai dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula (akar lembaga atau pada beberapa biji, kotiledon/hipokotil) memanjang atau muncul melewati kulit biji(Bewley dan Black, 1982, 1984; Mayer, 1974dalam Salisbury 1992).Untuk membedakan kedua keadaan yang berlainan itu, ahli fisiologi benih menggunakan dua istilah : Kuisen, yaitu kondisi biji saat tidak mampu berkecambah hanya karena kondisi luarnya tidak sesuai (misalnya, biji terlalu kering atau terlalu dingin); dan dormansi, yaitu kondisi biji gagal berkecambah karena kondisi dalam, walaupun kondisi luar (suhu, kelembaban dan atmosfer) sudah sesuai (Salisbury, 1992)Menurut Copeland (1976) dalam Abidin (1984) perkecambahan adalah “ the resumpition of active growth of a young plant from the seed “ yang berarti aktivitas pertumbuhan yang sangat singkat suatu embrio dalam perkembangan dari biji menjadi tanaman muda. Perkecambahan dan pemantapan adalah saat-saat genting dalam kehidupan tumbuhan, karena dalam tingkatan inilah selama siklus hidup setiap spesies maka jumlah terbesar individunya mati. Kedalaman suatu biji dibenamkan dalam tanah, baik secara sengaja ataupun secara tidak sengaja merupakan faktor yang sangat penting dalam perkecambahan. Biji yang terdapat di permukaan tanah tidak memiliki cukup persediaan air untuk melengkapi perkecambahannya. Kalau terlalu dalam maka biji urung berkecambah atau mungkin menghabiskan sama sekali persediaan makanan untuk menembus tanah dan mendapatkan cahaya.(Tjitrosomo, dkk, 1983).
2.1.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan
A. Faktor Dalam (Faktor Internal)
Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan benih antara lain :
-   Tingkat kemasakan benih
       Benih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai tidak mempunyai viabilitas yang tinggi karena belum memiliki cadangan makanan yang cukup serta pembentukan embrio belum sempurna (Sutopo, 2002).Pada umumnya sewaktu kadar air biji menurun dengan cepat sekitar 20 persen, maka benih tersebut juga telah mencapai masak fisiologos atau masak fungsional dan pada saat itu benih mencapat berat kering maksimum, daya tumbuh maksimum (vigor) dan daya kecambah maksimum (viabilitas) atau dengan kata lain benih mempunyai mutu tertinggi (Kamil, 1979)
.-  Ukuran benih
         Benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan yang lebih banyak dibandingkan dengan yang kecil pada jenis yang sama. Cadangan makanan yang terkandung dalam jaringan penyimpan digunakan sebagai sumber energi bagi embrio pada saat perkecambahan (Sutopo, 2002). Berat benih berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan produksi karena berat benih menentukan besarnya kecambah pada saat permulaan dan berat tanaman pada saat dipanen (Blackman, dalam Sutopo, 2002).
-  Dormansi
          Benih dikatakan dormansi apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi tidak berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap telah memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan atau juga dapat dikatakan dormansi benih menunjukkan suatu keadaan dimana benih-benih sehat (viabel)namun gagal berkecambah ketika berada dalam kondisi yang secara normal baik untuk berkecambah, seperti kelembaban yang cukup, suhu dan cahaya yang sesuai (Lambers 1992, Schmidt 2002).
-   Hormon
          Tidak semua hormon tumbuhan (fitohormon) bersifat mendukung proses perkecambahan. Ada beberapa fitohormonyang menghambat proses perkecambahan.
A.      Faktor Luar
     Faktor luar utama yang mempengaruhi perkecambahan diantaranya:
Air
            Penyerapan air oleh benih dipengaruhi oleh sifat benih itu sendiri terutama kulit pelindungnya dan jumlah airyang tersedia pada media di sekitarnya, sedangkan jumlah air yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya, dan tingkat pengambilan air turut dipengaruhi oleh suhu (Sutopo,2002).Perkembangan benih tidak akan dimulai bila air belum terserap masuk ke dalam benih hingga 80 sampai 90 persen (Darjadi,1972) dan umumnya dibutuhkan kadar air benih sekitar 30 sampai 55 persen (Kamil, 1979).SuhuSuhu merupakan syarat penting kedua bagi perkecambahan biji. Tetapi ini tidak bersifat mutlak sama seperti kebutuhan terhadap air untuk perkecambahan, dimana biji membutuhkan suatu level “hydration minimum” yang bersifat khusus untuk perkecambahan.
Oksigen
              Faktor oksigen berkaitan dengan proses respirasi. Saat berlangsungnya perkecambahan, proses respirasi akan meningkat disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan CO2, air dan energi panas. Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan menghambat proses perkecambahan benih (Sutopo, 2002). Kebutuhan oksigen sebanding dengan laju respirasi dan dipengaruhi olehsuhu, mikro-organisme yang terdapat dalam benih (Kuswanto. 1996). Menurut Kamil (1979) umumnya benih akan berkecambah dalam udara yang mengandung 29% oksigen dan 0.03% CO2.
Cahaya
            Pengaruh cahaya akan berkaitan langsung dengan lama penyinaran harian matahari (fotoperiodisitas). Hubungan antara pengaruh cahaya dan perkecambahan biji dikontrol suatu system pigmen yang dikenal sebagai fitokrom, yang tersusun dari chromophoredan protein. Chromophore adalah bagian yang peka terhadap cahaya. Fitokrom memiliki dua bentuk yang sifatnyareversible(bolak-balik) yaitu fitokrom merah yang mengabsorbsi sinar merah dan fitokrominfra merah yang mengabsorbsi sinar infra merah.Bila pada biji yang sedang berimbibisi diberikan cahaya merah, maka fitokrom merah akan berubah menjadi fitokrom infra merah, yang manamenimbulkan reaksi yang merangsang perkecambahan.


















BAB III                                                                                                                                METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
        Tempat penelitian berada di rumah dan waktu penelitian mulai dari Tanggal 7 Agustus-14 Agustus 2016
3.2 Alat dan Bahan :
1.Polybag 4 buah
2.Tanah
3.Kacang merah5 biji
4.Jagung5 biji
5.Air

3.3 Langkah kerja:
1.Terlebih dahulu untuk memilih biji kecambah yang baik untuk yang akan di tanam dengan cara merendam ke dalam air selama beberapa menit, jika kecambah tenggelam ke dalam air berarti kecambah itu baik untuk di jadikan bibit.
2.Taruh kapas yang sudah dibasahi pada masing- masing gelas yang sudah disiapkan.
3.Beri setiap gelas tersebut masing-masing 5 biji kacang merah.
4.Tempatkan 2 gelas tersebut di tempat yangterkena cukup sinar matahari.
5.Berikan labelpada asing-masing gelas tersebut.
6.Amati pertunbuhan tersebut pada masing-masing gelas pada hari pertama, kedua dan ketiga.
7.Catat perubahan perkembangan biji kacang merah dan biji jagung tersebut.






BAB IV                                                                                                                                     HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Data Hasil Pengamatan
1.      Tabel Pertumbuhan Batang Kacang dalam Satuan cm
a.       Tempat Gelap
Hari Ke-
Pertumbuhan Batang Kacang (cm)
I
II
III
IV
1
0,00
0,00
0,00
0,00
2
1,00
0,87
0,78
0,98
3
3,34
3,00
3,20
3,00
4
5,00
5,00
5,80
5,50
5
8,00
8,80
8,25
8,00
6
10,00
10,70
10,80
11,50
7
13,50
12,50
11,00
13,00
b.      Tempat Terang
Hari Ke-
Pertumbuhan Batang Kacang (cm)
I
II
III
IV
1
0,00
0,00
0,00
0,00
2
0,60
0,30
0,43
-
3
3,20
2,00
1,00
-
4
7,45
5,00
-
-
5
9,0
8,67
-
-
6
11,00
9,78
-
-
7
12,23
11,20
-
-

2.      Tabel Pertumbuhan Batang Jagung dalam Satuan cm
a.       Tempat Gelap
Hari Ke-
Pertumbuhan Batang Jagung (cm)
I
II
III
IV
1
0,00
0,00
0,00
0,00
2
1,00
0,87
0,78
0,98
3
3,34
3,00
3,20
3,00
4
5,70
5,40
5,80
5,50
5
8,00
8,30
8,25
8,00
6
10,50
10,30
10,40
11,10
7
13,70
12,50
11,00
13,40
b.      Tempat Terang
Hari Ke-
Pertumbuhan Batang Jagung (cm)
I
II
III
IV
1
0,00
0,00
0,00
0,00
2
0,60
0,30
0,43
0,60
3
3,20
2,00
3,00
2,89
4
7,45
5,00
4,89
3,78
5
9,0
8,67
5,46
4,80
6
10,00
9,68
8,90
7,89
7
12,23
11,20
10.30
9,80

Hasil pengamatan perkembangan perkecambahan pada kacang merah dan jagung.
           Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena cahaya (terang) dan yang tidak terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
              Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).
BAB V                                                                                                                           PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
           Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar. Perkecambahan pada biji kacang merah dan jagung agak sedikit terhambat karena kemungkinan adanya kelembapan pada gelas plastik bekas.Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang).Beberapa faktor yang mempengaruhi perkecambahan di bedakan menjadi faktordalam dan faktor luar. Faktor dalam misalnya tingkat kemaskanan benih, ukuran benih, dormansi, dan penghambat perkecambahan. Sedangkan faktor luar misalnya air, suhu, oksigen, cahaya dan medium. Dari data yang diatas maka, dapat saya simpulkan bahwa hipotesis yang saya sampaikan diawal adalah benar, karena telah terbukti bahwa cahay menghambat hormon auksin sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lambat.
5.2 Saran
       Perlu penelitian yang lebih lanjut karena penelitian ini bisa dibilang masih sangat amatir, untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan dalam proses penulisan laporan dan makalah ini dan makalah yang selanjutnya.













DAFTAR PUSTAKA
Idel,Antoni dan Abdul Halim, ____. Pintar Biologi Untuk SMP Kelas 1,2,3. Surabaya: Gitamedia Press.
Primagama,Tim Penyusun.2007.Panduan Belajar Kelas  IX.Yogyakarta: Primagama
http://faridnyzer.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-cahaya-matahari-terhadap.html
http://ilovebiologymsrita.blogspot.com/2012/11/perkembangan-dan-pertumbuhan-merupakan.html

LAMPIRAN
Description: F:\P_20160811_152150.jpgDescription: F:\P_20160811_152454.jpg         Description: F:\P_20160815_143508.jpgDescription: F:\P_20160815_143451.jpg Description: F:\P_20160813_153739.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...