Mempergunakan Waktu Libur Sekolah Secara
Bijak
Tema: Sosial & Persahabatan
Pemeran:
Dewi
Anggi
Efriyanti
Tiara
Dio
Rischa
Novi
Karnadi
Mira
Lilis
Sebelum datangnya libur panjang, Dewi bertanya kepada
teman-temannya terkait agenda mereka saat libur sekolah.
Dewi:
Liburan
sekolah mendatang kalian pada mau kemana?
Anggi:
Dirumah
saja, bantu-bantuin orangtua.
Efriyanti:
Aku
mau ke Bali, kan enak berlibur di Bali.
Tiara:
Kayaknya
aku juga mau ke Bali deh. Suasana pantainya wooii.. asyik banget!
Dio:
Aku dirumah
aja, nggak ada agenda keluar. Aku mau fokus belajar dirumah saja.
Rischa:
Iya,
itu jauh lebih bagus katimbang keluyuran, ngabisin duit ortu saja.
Novi:
Belajar
melulu.. kan sekali-sekali kita butuh refereshing.
Karnadi:
No
comment
Mira:
Nggak
tau deh, mau kemana. Pinginnya sih pergi kemana gitu...
Lilis:
Dirumah,
nonton tv, makan, tidur.
Terlintas
dibenak Dewi "ternyata jawaban
teman-temanku cukup beragam". Dewi
pun berusaha memberikan sudut pandang positif kepada teman-temannya.
Dewi:
Okay..
sebagai manusia, kita memang butuh refreshing. Otak kita juga akan mengalami
kejenuhan jika terus dipaksakan untuk beraktivitas. Tapi, yang perlu jadi
catatan, semuanya harus ada batasannya.
Karnadi menanyakan "ada
batasannya" yang dimaksud Dewi.
Karnadi:
Ada
batasannya gimana, maksud kamu,
Rin? nggak boleh ngabisin uang banyak-banyak gitu maksud kamu?
Dewi:
Maksud
aku, kalian berlibur boleh saja..
nyantai juga boleh saja, tapi tidak boleh berlebihan. Kalian juga tetap harus
menyisakan waktu untuk belajar.
Anggi mengamini perkataan Dewi.
Anggi:
Benar
sekali apa yang dikatakan Dewi itu.
Kalian harus tahu kontrol supaya tidak kebablasan.
Lilis yang seorang pemalas
menyampaikan pendapatnya.
Lilis:
Waktu
libur itu kan untuk istirahat total, jadi ngapai kalian mikir ini-itu. Mending
nyantai aja dirumah.
Dewi menegur ucapan Lilis.
Dewi:
Apaan
sih maksud kamu, Jon? emang kalau waktunya libur sekolah terus kita harus diem
aja, nggak ngapa-ngapain gitu? ya nggak boleh gitu dong. itu kan namanya
pemalas.
Lilis:
Pemalas
apanya? orang waktunya libur yang kita buat untuk istirahat dong.
Dewi:
Ah
kamu ngaco aja.. sekalipun waktunya libur, kita tetap harus bijak dalam
menggunakan waktu kita. Bukannya cuman untuk nyantai doang. Bener nggak
teman-teman?
Sebagian
teman-teman Dewi menjawab 'ya' dan
sebagian lagi hanya diam.
Dewi kemudian bertanya
kepada Anggi.
Dewi:
Anggi, emangnya kamu bantuin
apa sama orangtua kamu? orangtua kamu kan kerjanya di kantor?
Anggi:
Iya,
ayah emang kerja dikantor, tapi selain kerja dikantor, ayahku juga berkebun.
Dewi:
Kok
bisa? bagaimana mengatur waktunya?
Anggi:
Sepulang
dari kantor, ayah menyisakan waktu 2-3 jam untuk berkebun. Makanya, aku harus
bantu dia supaya nggak kewalahan.
Dewi pun salut dengan
ayahnya Anggi, pun begitu juga
dengan si Anggi.
Dewi:
Wah..
ayah kamu hebat, pekerja keras. Kamu juga tipe anak yang sangat mengerti
kesibukan orangtua. Nih temen-teman, yang kayak Anggi dan ayahnya ini yang perlu kita contoh.
Rischa kemudian menyatakan
kesalutannya dengan Ahma dan Ayahnya.
Rischa:
Sunggu
hebat ayah kamu, begitu juga kamu.
Anggi tersipu malu mendapat
pujian dari Rischa.
Anggi:
Ah..
kamu bisa aja. sudahlah jangan terlalu memujiku. Aku cuman berusaha membantu
ayahku.
Waktu
mendekati senja dan mereka pun beranjak pulang. Sebagian dari 10 orang
berssahabat tersebut tetap dengan rencana masing-masing. Ada yang
merencanakan berlibur, ada yang ingin
membantu orangtuanya, dan Lilis
tetap berencana menjadi seorang pemalas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya