KEUNIKAN GAGASAN DALAM
KARYA SENI KRIYA NUSANTARA
Fungsi kriya sangat
penting bagi masyarakat dan negara karena sektor penjualn seni kriya dapat menigkatkan
devisa. Perhatian pemerintah terhadap seniman kriya cukup baik ,hal ini terbukti dengan adanya pemberian
penghargaan upakarti bagi seniman atau bagi seniman atau perajin seni kriya yang berprestasi.
Seni kriya merupakan
hasil kreasi individu seseorang atau kerja sama beberapa karyawan. Karya seni tersebut
mengandung tema dan memuat beragam symbol atau lambang yang menjadi cermin diri dan lingkungan tempat kriya
tersebut berkembang.berikut macam macam seni kriya nusantara.
A.
Kriya Batik
Batik indonesia sudah
dikenal luas didunia dan merupak karya seni kriya nusantara yang menjadi tradisi sejak
ratusan tahun yang lalu. Kain batik sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari atau pada
acara-acara penting .pakaian batik sering digunakan oleh hampir semua kalangan.
Teknik yang digunakan
dalam membatik diantaranya teknik tulis dan cap.teknik tulis menggunakan canting
dan hasilnya berupa batik tulis.teknik cap menggunakan alat berupa cap dari bahan tembaga
yang dibentuk menjadi motif khas tertentu dan hasilnya disebut batik cap.sekarang ini membatik
tidak hanya dilakukan diatas kain Mori tetapi dapat juga dilakukan diatas kain sutera,kulit, dan kayu.
jenis serta fungsinya juga beraneka ragam.
B. Kriya Tenun
Tenun adalah kegiatan
menenun kain dari helaian benang pakan dan benang lungsin yang sebelumnya
diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. adapun cara pembuatannya dengan
menggunakan menggunakan teknik bukan mesin (ATBM). Teknik tenun ikat terdapat di berbagai
daerah di Indonesia.
Daerah-daerah di
Indonesia yang terkenal dengan kain ikat diantaanya: Toraja , Sintang ,Jepara, Bali , Lombok , Sumbawa, Sumba ,
Flores, dan Timor. Kain gringsing dari Tenganan , Karangasem , Bali adalah satu-satunya
kain di Indonesia yang dibuat dari teknik tenun ikat ganda. Kain ikat dapat dibedakan dari kain
songket berdasarkan jenis benang. Songket umumnya memakai benang emas atau perak. Motif
kain songket hanya terlihat pada salah satu sisi kain, sedangkan motif kain ikat terlihat pada kedua
sisi kain.
C. Kriya Bordir
Bordir merupakan
penerapan motif hias dengan bordir diatas kain. Cara ini hampir sama dengan teknik bordir
yaitu teknik sulam. Bantuan mesin bordir telah memudahkan proses produksi kriya bordir.
Kreativitas perajin bordir dapat dilaihat
pada motif hias yang dipilih seperti
warna’ kesesuaian
dengan bahan dan fungsi lainnya border ditetapkan pada pakaian, taplak meja,kerudung, dan mukena.
Kriya Bordir atau sulam
adalah kriya yang menempatkan hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain
yang biasanya ditempatkan pada ujung-ujung kain yang berfungsi untuk menghias&mempercantik
tampilan kain.
Berikut 4 bentuk desain
dasar bordir adalah:
1.
BENTUK ALAMI’ Bentuk desain
ini sangat kuat
di pengaruhi oleh bentuk alam benda, atau bentuk yang bersifat dan berwujud dari alam, yang penggambarannya
sangat serupa dengan objek alam benda seperti daun, buah buahan, bunga, tumbuhan,
batu, kayu, kulit,
awan, pelangi, bintang, bulan, matahari, dan berbagai figure (binatang dan manusia).
2.
BENTUK DEKORATIF’ Bentuk
desain yang berwujud
dari alam ditransformasikan kedalam bentuk dekoratif dengan stilasi (gubahan) menjadi mode dan khayalan (biasanya di dukung
oleh berbagai variasi serta susunan nuansa warna yang indah dan serasi).
3.
BENTUK GEOMETRIS ‘Bentuk
desain ini berdasarkan elemen geometris, seperti persegi panjang, lingkaran,
oval, kotak, segitiga, segienam (berbagai segi), kerucut, jajaran genjang,
silinder dan berbagai garis.
4.
BENTUK ABSTRAK’ Bentuk abstrak adalah sebuah
imajinasi bebas yang terealiasi dari suatu bentuk yang tidak lazim, atau
sebuah perwujudan bentuk yang tidak ada kesamaan dari berbagai objek. Baik objek alami atau
objek buatan
manusia, dengan kata lain bentuk abstrak adalah sebuah bentuk desain yang tidak berbentuk
atau tidak nyata.
D. Kriya Anyaman
kegiatan nyaman sudah
dikenal sejak zaman prasejarah.keterampilan yang sudah berusia ribuan tahun ini
masih ditekuni oleh para perajajin di berbagai daerah. Bahan anyaman berasal dari bahan serat
alam diantaranya: bambu, rotan, pandan, mendong dan eceng gondok.
Perinsip menganyam yaitu
memanfatkan jalur melintang (horizontal yang disebut pekan)dan membujur(vertikal)
yang disebut lungsi atau lusi).kedua jalur ini disusun tumpan tindih bergantian
sehingga bersatu. Ada juga teknik menganyam yang memanfaatkan jalur miring, diagonal dan
gulungan.jalinan menampilkan motif hias tertentu dan akan semakin menarik jika memanfatkan
perbedaan warna. Teknik pembuatan anyaman dapat dilakukan dengan manual ada
juga yang menggunakan alat tenun yang disebut tustsel. Beberapa macam benda yng dihasilkan
dari kriya anyaman diantaranya: kepe-kepe, sokasi, keranjang, topi, tas, tikar
dan mebel.
E. Kriya Lukis
Proses produksi kriya
lukisan biasanya dilakukan secara manual diatas kain sejenis kanvas yang
dibentangkan .proses melukis dimulai dengan melukis dasar dan melanjutkan dengan tahap penyelesaian
.alat yang dipergunakan berupa kuas ,pisau,pelet, ‘pelet digunakan untuk mencampur warna dan cat
minyak.dalam kriya lukis dapat membuat karya yang sama secara berulang ulang. Kriya lukis
pada setiap daerah menggunakan media yang sangat beragam diantaranya:
1.
Lukisan dengan media kaca
diproduksi dicerebon dan bali
2.
Lukisan dengan media batik di
produksi oleh
pengrajin batik ditaman sari yagyakarta.
3.
Lukisan diatas beludru di
produksi di jawa bwrat dan jawa tengaH
4.
Lukisan diatas kayu di buat
oleh suku dayak dikalimantan dan beberapa suku yang ada
Lukisan di produksi
secara massal di rumah rumah penduduk dan dijual dengan harga relati murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya