animasi-bergerak-selamat-datang-0276

Sabtu, 04 April 2020

Budaya Non Benda Provinsi Sumatra Selatan


BUDAYA NON BENDA PROVINSI KALIMANTAN SUMATERA SELATAN
1.             Seni Pertunjukan Dulmuluk. Teater Dulmuluk adalah teater tradisional Sumatera Selatan yang lahir di Kota Palembang. Awal mula terbentuknya teater ini adalah berupa pembacaan syair oleh Wan Bakar yang membacakan tentang syair Abdul Muluk disekitar rumahnya di Tangga Takat 16 Ulu pada tahun 1854
2.             Seni Pertunjukan Tari Gending Sriwijaya. Untuk menyambut para tamu agung itu digelar suatu tarian tradisional yang salah satunya adalah Gending Sriwijayatarian ini berasal dari masa kejayaan kemaharajaan Sriwijaya di Kota Palembang yang mencerminkan sikap tuan rumah yang ramah, gembira dan bahagia, tulus dan terbuka terhadap tamu yang istimewa itu.
3.             Seni Pertunjukan Tembang Batanghari Sembilan. Batang Hari Sembilan adalah istilah untuk irama musik dengan petikan gitar tunggal yang berkembang di Wilayah Sumatra Bagian Selatan. Dalam pengertian yang lebih luas, Batang Hari Sembilan adalah kebudayaan yang berbasis pada sungai. Kebudayaan ini adalah kebudayaan agraris yang selaras dengan alam.
4.             Tradisi dan Ekspresi Lisan Senjang. Senjang adalah salah satu bentuk media seni budaya yang menghubungkan antara orang tua dengan generasi muda atau dapat juga antara masyarakat dengan Pemerintah didalam penyampaian aspirasi yang berupa nasehat, kritik maupun penyampaian strategi ungkapan rasa gembira
5.             Tradisi dan Ekspresi Lisan Ande-Ande. Ande Ande Lumut (variasi ejaan: Ande-ande Lumut) adalah cerita rakyat yang berasal dari Jawa. Cerita ini dikenal dalam berbagai versi. Versi yang banyak dikenal dan "tradisional" adalah yang mengaitkannya dengan bersatunya (kembali) Kerajaan Jenggala dan Kediri.
6.             Tradisi dan Ekspresi Lisan Warahan Sumatera Selatan. Warahan adalah cerita atau sastra tutur yang bermula dari penyampaian kisah-kisah heroik, kisah awal mula suku Lampung, dan cerita-cerita menarik bagi anak-anak. Pewarah sendiri pada saat itu adalah ayah mereka atau nenek dan kakek anak-anak tersebut.
7.             Seni Pertunjukan Tari Penguton. Tari Penguton adalah tari adat Ogan Komering Ilir, tepatnya berasal dari Marga Kayuagung yang dalam pelaksanaannya merupakan unsur yang menyatu dengan adat penyambutan tamu. Hal ini sesuai dengan namaya yang berasal dari bahasa Kayuagung “Uton”, berarti penyambutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian sangat berharga bagi saya

Survey Monkey

Survey Monkey/Monkey Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan umpan balik untuk membantu mengumpulkan informasi & data pelanggan dari surv...