KATA
PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahim
Assalamu’alaikum
wr. wb.
Dengan
memanjatkan puji serta syukur kehadirat Illahi Rabbi pencipta manusia,
menyempurnakannya dengan memberikan akal. Shalawat beserta salam semoga
tercurah limpahkan kepada baginda junjunan alam, yakni Nabi Muhammad Saw.
Dengan
mengucapkan Alhamdulillah makalah “Klasifikasi Makhluk Hidup” untuk memenuhi
salah satu tugas mata pelajaran materi Biologi ini dapat terselesaikan. Saya
sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
saya mengharapkan kritik dan saran dari yang membaca makalah ini, demi
kesempurnaan makalah yang kami susun.
Dan
kami ucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah mengizinkan kami untuk
menyusun makalah ini hingga selesai. Dan tak lupa teman-teman yang telah
memberikan semangat kepada saya untuk menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Terlepas
dari kekurangan makalah ini, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua, dan menjadikan amal shaleh juga bagi saya. Aamiin
Wassalamu’alaikumwr.wb
Taba
Penanjung, Oktober 2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
ekosistem terdapat satu komponennya yang berperan sebagai penyedia oksigen,
yang disebut juga dengan istilah produsen, misalnya lumut yang dapat hidup
hampir semua tempat, mulai dari kutub utara melintasi daerah tropis hingga
daerah kutub selatan.
Hal
ini karena kingdom plantae atau dunia tumbuhan mempunyai cirri-ciri umum:
1. Organisme
eukariot multiseluler
2. Mempunyai
dinding sel yang tersusun atas selulosa
3. Mempunyai
klorofl a dan b, sehingga dapat berfotosintesis
4. Mampu
menyimpan karbohidrat berupa zat tepung (amilum)
5. Embrionya
dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian klasifikasi ?
2. Apa
manfaat dan tujuan klasifikasi makhluk hidup ?
3. Bagamana
tahapan dalam klasifikasi makhluk hidup ?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat
bmengetahui pengertian dari klasifikasi.
2. Mengetahui
manfaat dan tujuan klasifikasi makhluk hisup.
3. Mengetahui
tahapan dalam klasifikasi makhluk hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi
adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada cirri-ciri tertentu. Semua
ahli biologi menggunakan suatu system klasifikasi untuk mengelompokan tumbuhan
atau hewan yang memiliki kesamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan
atau hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan
lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali
diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide tu disempurnakan
oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang
dikenal pada masa sekarang dengan nama Carolus Linnaeus.
Ada
beberapa macam klasifikasi makhluk hidup, system klasifikasi ini berkembang
mulai dari sederhana hingga berdasar system yang lebih modern.
1. Sistem
artifasi/buatan, yaitu system yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya ukuran, bentuk,
dan habitat makhluk hidup.
2. System
natural/alami, yaitu system yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan cirri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh nternal
(anatomi) secara ilmiah.
3. System
modern (filogenetik), yaitu system klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada
hubungan kekerabatan secara evolusioner. Beberapa parameter yang
digunakan dalam klasifikasi ini adalah sebagai berikut:
a. Persamaan
struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal
b. Menggunakan
biokimia perbandingan. Misalnya hewan limulus polyphemus, dahulu dimasukkan
kedalam golongan rajungan (crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi
setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih
dekat dengan laba-laba (spider).
c. Berdasarkan
genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup.
Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.
B. Manfaat Dan Tujuan Klasifikasi
Makhluk Hidup
Adapun
tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah:
1. Mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
2. Mengetahui
cirri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup
dari jenis lain.
3. Mengetahui
hubungan kekerabatan makhluk hidup.
4. Member
nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama.
Adapun
manfaat klasifikasi makhluk hidup adalah:
1. Klasifikasi
memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
2. Klasifikasi
membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antar jenis makhluk hidup.
3. Klasifikasi
memudahkan komunikasi.
C. Tahapan Klasifikasi
Para
biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul system naturae
(system alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi
ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasfikasi makhluk hidup.
1. Pencandraan
(identifikasi). Pencandraan adala proses identifikasi atau mendeskripsi
cirri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
2. Pengelompokkan
(klasifikasi). Setelah melakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian
dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki cirri-ciri serupa. Makhluk
hidup yang memiliki cirri serupa dikelompokan dalam unit-unit yang disebut
takson. Bentuk pengelompokkan dalam unit-unit takson digambarkan kurang lebih
seperti urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
a. Dua
atau lebih spesies dengan cirri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson genus.
b. Beberapa
genus yang memiliki cirri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson
family.
c. Beberpa
family dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
d. Beberapa
ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentu takson kelas.
e. Beberapa
kelas dengan cirri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk
hewan) atau division (untuk tumbuhan).
3. Pemberian
Nama Takson. Pemberian nama takson, selanjutnya
kelompok-kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal
ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.
D. Tingkatan Takson
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi
suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi
menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya terbentuk
kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup.
Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson) telah
distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical
Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature.
Adapun Urutan takson (dari kelompok terbesar ke kelompok
paling kecil) adalah :
1. Kingdom. Kingdom
merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi
sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom
(diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara
lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
2. Division atau fillum. Division/fillum (keluarga besar). Nama filum digunakan
pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau
division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan
ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang
khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta
dan mycota.
3. Kelas (classis). Kelas (classis). Kelompok takson yang satu tingkat
lebih rendah dari filum atau division.
4. Ordo (bangsa). Ordo
(bangsa). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama
ordo umumnya diberi akhiran ales.
5. Famili (suku). Family
merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi
akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
6. Genus (marga). Genus
adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus terdiri atas satu
kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata
itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
7. Spesies (jenis). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat
melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile
(subur).
E. Perkembangan
Sistem Klasifikasi
Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman
dulu. Ahli filosof Yunani, Aristoteles (384-322 SM) mengelompokan makhluk
hidup kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan dan kelompok tumbuhan.
Yang termasuk kingdom tumbuhan adalah semua mahluk hidup yang mempunyai dinding
sel dan dapat berfotosintesis. Sedangkan pengelompokan dunia hewan berdasarkan
kemampuan berpindah tempat. Pada system klasifikasi ini, jamur dikelompokkan ke
dalam kingdom plantae.
Kemudian, diketahui bahwa jamur tidak berklorofil dan dinding
selnya mengandung kitin. Oleh karena itu, jamur dipisahkan menjadi kingdom
tersendiri sehingga mahluk hidup dibedakan lagi menjadi 3 kelompok kingdom,
yaitu Fungi (jamur), Tumbuhan dan Hewan. Keberadaan organisme mikroskopis belum
dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami
kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem
klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang
disebut kingdom. Sistem kingdom yang pertama diperkenalkan oleh Linnaeus.
Sistem kingdom pun terus mengalami perubahan dan perbaikan hingga sekarang dan
sering menjadi pro dan kontra bagi para ilmuwan.
Sistem Dua kingdom,
yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), dan Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan).
Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735.
Sistem Tiga Kingdom,
yaitu: Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), dan
Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana).
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman Ernst Haeckel tahun 1866.
Sistem Empat Kingdom,
yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Kingdom
Protista, Kingdom Monera. Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika
Herbert Copeland tahun 1956.
Sistem Lima Kingdom,
Yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Kingdom
Protista, Kingdom Monera, dan Kingdom Fungi (Dunia Jamur). Sistem ini
dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H. Whittaker tahun 1969.
Sistem Enam Kingdom,
Yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Kingdom
Protista, Kingdom Mycota (Dunia Jamur) Kingdom Eubacteria, dan Kingdom Archaebacteria. Sistem
ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Carl Woese 1977.
Sebagai mana disebutkan, semakin tinggi tingkatan takson akan
dijumpai banyak anggota organisme yang persamaan cirinya sedikit, dan semakin
rendah takson akan dijumpai lebih sedikit anggota organisme yang memiliki
persamaan ciri yang banyak. Contoh takson tertinggi misalnya kingdom
tumbuhan.Ciri-ciri anggota kingdom tumbuhan adalah berakar, berbatang, berdaun,
berklorofil, dan memiliki dinding sel dari selulosa.
Contoh takson terendah dari kingdom tumbuhan adalah spesies
padi. Semua organisme yang tergolog padi memiliki berbagai persamaan ciri, baik
itu ciri akar, batang, daun, biji, aroma, ketahanan terhadap penyakit, habitat,
dan sebagainya. Dengan kata lain, didalam spesies yang sama, setiap anggotanya
memiliki keseragaman ciri. Sebaliknya, dalam spesies yang berbeda, terdapat
keanekaragaman ciri. Contohnya antar anggota spesiaes manusia terdapat
keseragaman ciri, misal antara ras melayu dengan ras mongol atau yang lain.
Akan tetapi, antara spesies manusia dengan spesies kuda tentu memiliki banyak
perbedaan.
Berikut ini adalah ciri-ciri umum organisme yang masuk ke
dalam klasifikas 5 kingdom. Antara lain :
1. Monera. Monera
adalah mahkluk hidup yang tidak membran inti (organisme prokariot). Meskipun
tidak memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti. Bahan inti itu
berupa asam inti atau DNA ( Deoxy ribonucleic acid atau asam
deoksiribonukleat).
2. Protista. Protista
adalah kingdom mahkluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel yang
memiliki membran inti (organisme eukariot). Protista dikelompokan secara
seerhana seperti protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan
(alga), dan protista mirip jamur.
3. Jamur. Fungi
atau jamur merupakan kingdom mahkluk hidup yang tidak memiliki kloroplas. Tubuh
jamur ada yang terdiri dari satu sel, berbentuk benang, atau tersusun dari
kumpulan benang. Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Oleh karena itu jamur
tidak dapat dikelompokan dalam dunia hewan atau tumbuhan.
4. Plantae. Plantae
atau kingdom tumbuhan adalah mahkluk hidup bersel banyak yang mempunyai
kloroplas. Di dalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh karena memiliki
klorofil, maka tumbuhan dapat melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk
eukariut (memiliki membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa.
Tumbuhan umumnya memiliki akar, batang, dan daun, terkeuali jamur yang memiliki
akar semu (rizoid). Perkembangbiakan tumbuhan terjadi secar kawin tak kawin.
5. Animalia. Animalia
adalah kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai membran inti (eukariot) dan tidak
memiliki kloroplas. Selain itu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Berbeda
dengan tumbuhan hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sitem saraf.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian tersebut, kita menarik simpulkan bahwa Kingdom
Plantae terbagi atas 3 kelas yaitu bryophyte, pteridophyta, dan spermatophyte.
Setiap kelas mempunyai cirri dan peranan yang berbeda. Dan banyak manfaat yang
dapat kita peroleh dari berbagai macam tumbuhan, contohnya sebagai bahan
obat-obatan, makanan, hiasan dan lain-lain.
B. Saran
Penyusun
sangat meyadari banyak kesalahan dalam penulisan makalah maupun materi yang
disampaikan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari dosen
pembimbing dan juga bagi teman-teman yang membaca, agar kedepannya penyusun
bisa lebih baik dalam menyusun sebuah makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Wasis, dan Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu
Pengetahuan Alam 1: SMP/MTS. Surakarta: Putra Nugraha. (BSE)
http://vivitsakura.blogspot.com/2013/09/klasifikasi-makhluk-hidupbiologi.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kalian sangat berharga bagi saya